Metode Penelitian PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) Pengaruh Komposisi Media Tanam Terhadap Hasil Jamur Merang (Volvariella volvaceae).

3 nyata dengan pengomposan 15, 10, dan 5 hari. Sedangkan pengomposan 15 hari dengan 10 hari tidak berbeda nyata dan pengomposan 15 hari dengan 5 hari tidak berbeda nyata. Keragaman jumlah total tubuh buah sangat tinggi untuk semua perlakuan lamanya pengomposan. Waktu pengomposan 15 hari paling tinggi jumlah total tubuh buah, diikuti dengan pengomposan 5, 10 ,25, dan 20 hari. Singkong Monihot utilisima, ubi kayu, ketela pohon mempunyai kandungan karbohidrat 32,4 gr dan energy 567 kalori dalam 100 gr singkong, dapat dipakai sebagai pengganti beras Rachma, 2010 dalam Www.warintek.net, 2000, serta sebagai tambahan nutrisi jamur merang. Pengolahan singkong menjadi tepung dapat meningkatkan nilai tambah dan memperpanjang masa simpannya Titi, 2008. Subyek penelitian: komposisi media tanam jerami, limbah kapas dan tepung singkong. Objek penelitian: hasil jamur merang. Parameter penelitian: jumlah badan buah dan berat segar badan buah jamur merang. Tujuan penelitian untuk mengetahui adalah: untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam yang terbaik terhadap hasil jamur merang. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi: menambah khasanah keilmuan dan pengetahuan tentang budi daya jamur merang pada media campuran jerami, limbah kapas dan tepung singkong, menambah wawasan dan pengetahuan bahwa tepung singkong sebagai tambahan nutrisi jamur merang pada media jerami dan limbah kapas, memberikan informasi dan pengetahuan bahwa tepung singkong sebagai tambahan nutrisi sehingga dapat meningkatkan hasil jamur merang pada media jerami dan limbah kapas.

B. Metode Penelitian

Penelitian telah dilakukan di Dukuh Banjaran Desa Teluyo Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2012 sampai April 2013. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: ember, selang, drum 4 uap, terpal, termometer, jangkar, timbangan meja dan jangka sorong. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kapur, dedak halus bekatul, kapas bekas pemintalan, jerami, tepung singkong, dan bibit jamur F3. Jenis penelitian diskriptif kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen dengan menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap RAL dengan satu faktor yaitu komposisi media tanam jerami, limbah kapas, dan tepung singkong dengan 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu media jerami 15 kg + limbah kapas 7,5 kg + bekatul 3 kg + kapur 0,5 kg T , media jerami 15 kg + limbah kapas 7,5 kg + bekatul 3 kg + kapur 0,5 kg + tepung singkong 0,5 kg T 1 , media jerami 15 kg + limbah kapas 7,5 kg + bekatul 3 kg + kapur 0,5 kg + tepung singkong 1 kg T 2 , media jerami 15 kg + limbah kapas 7,5 kg + bekatul 3 kg + kapur 0,5 kg + tepung singkong 1,5 kg T 3 . Analisis data yang digunakan adalah Analisis Varian Satu Jalan One Way Anova dan dilanjutkan uji Duncan Multiple Range Test DMRT. Adapun parameter yang diamati adalah jumlah dan berat segar badan buah selama 7 kali panen 7 hari. Media tanam jerami dan limbah kapas direndam dalam air selama 24 jam. Pada waktu pengomposan, lebih baik dilakukan pengomposan limbah kapas dahulu. Jerami 15 kg dan limbah kapas 7,5 kg yang telah direndam ini ditiriskan dan kemudian dihamparkan ditiap lapisan 20 cm ditaburi campuran dedak 3 kg dan kapur 0,5 kg sehingga membentuk suatu timbunan panjang 350 cm, lebar 150 cm, dan tinggi 90 cm. Kompos jerami dan limbah kapas yang sudah jadi kemudian dimasukkan ke dalam rak yang telah disekat-sekat yang sesuai dengan kebutuhan. Bibit yang dipisah-pisahkan tadi dicampur dengan tepung singkong dan diaduk hingga merata. Ditebarkan bibit secara merata. Setelah penanaman bibit, tahapan berikutnya adalah masa inkubasi yaitu masa penumbuhan miselium. Pada saat inkubasi, pintu dan jendela kumbung ditutup rapat. Suhu ruangan dipertahankan antara 30 C-32 C. Apabila terjadi kontaminasi, media yang ditumbuhi cendawan atau jamur lain harus segera dibuang. Jamur dapat dipanen pada hari ke- 10 hingga hari ke- 14 dari penanaman 5 bibit. Jamur merang yang dipanen dalam stadium kancing, tidak mekar serta waktu panen tidak terlambat, dilakukan 2 kali pagi dan sore. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis data yang digunakan adalah Analisis Varian Satu Jalan One Way Anova dan jika ada pengaruh perlakuan yang signifikan, maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test DMRT.

C. Hasil Dan Pembahasan