Hasil Dan Pembahasan PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) Pengaruh Komposisi Media Tanam Terhadap Hasil Jamur Merang (Volvariella volvaceae).

5 bibit. Jamur merang yang dipanen dalam stadium kancing, tidak mekar serta waktu panen tidak terlambat, dilakukan 2 kali pagi dan sore. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis data yang digunakan adalah Analisis Varian Satu Jalan One Way Anova dan jika ada pengaruh perlakuan yang signifikan, maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test DMRT.

C. Hasil Dan Pembahasan

Hasil penelitian jumlah dan berat segar badan buah jamur merang disajikan pada Tabel 1 dan 2 berikut ini: Tabel 1 Rata-Rata Jumlah Badan Buah Jamur Merang Setelah 7 Hari Masa Panen buah Perlakuan Panen Ke- Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 T 2,33 36,33 9,67 26 2,33 6 82,67 T 1 0,67 6 37,33 8 22,67 11,67 9,33 95,67 T 2 4 20,67 10,33 19 5,67 7,33 67,00 T 3 2,33 8 9 6,33 2,67 28,33 Tabel 2 Rata-Rata Berat Segar Badan Buah Jamur Merang Setelah 7 Hari Masa Panen gram Perlakuan Panen Ke- Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 T 21,67 205 60 150 26,67 46,67 510 T 1 6,67 88,33 206,67 56,67 156,67 93,33 60 668,33 T 2 60 151,67 66,67 156,67 56,67 50 541,67 T 3 56,67 78,33 136,67 103,33 60 435,00 Keterangan: T0: Media jerami 15 kg + limbah kapas 7,5 kg + bekatul 3 kg + kapur 0,5 kg T1: Media jerami 15 kg + limbah kapas 7,5 kg + bekatul 3 kg + kapur 0,5 kg + tepung singkong 0,5 kg T2: Media jerami 15 kg + limbah kapas 7,5 kg + bekatul 3 kg + kapur 0,5 kg + tepung singkong 1 kg T3: Media jerami 15 kg + limbah kapas 7,5 kg + bekatul 3 kg + kapur 0,5 kg + tepung singkong 1,5 kg 6 1. Jumlah Badan Buah Jamur Merang Gambar 1 Rata-rata Jumlah Badan Buah Jamur Merang 7 hari panen Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah badan buah jamur merang selama 7 hari panen. Jumlah badan buah yang tertinggi yaitu pada panen 3 pada perlakuan T 1 jerami 15 kg + limbah kapas 7,5 kg + bekatul 3 kg + kapur 0,5 kg + tepung singkong 0,5 kg yaitu: 37,33 buah. Hal ini disebabkan bahan nutrisi yang dibutuhkan sudah terserap secara optimal. Sedangkan jumlah badan buah yang terendah yaitu pada panen 1 pada perlakuan T 0, T 2, dan T 3 . Dikarenakan bahan nutrisi yang dibutuhkan belum terserap secara optimal sehingga pertumbuhannya jumlah badan buah jamur merang pun lambat. Faktor-faktor lingkungan sangat mempengaruhi pertumbuhan jamur merang seperti cahaya, keasaman pH, kelembapan, suhu udara, dan kebutuhan nutrisi. Bila suhu di bawah 30 C, pertumbuhan cepat, tetapi tangkai jamur merang panjang dan kecil sehingga berat jamur merang kecil. Sebaliknya, bila suhu lebih dari 38 C, pertumbuhan jamur kecil, payung tipis, tetapi badan buah tidak kenyal. Pada suhu tinggi 38 C terdapat jamur liar warna jamur putih, kecil dan panjang yang mungkin bersifat patologi yakni 5 10 15 20 25 30 35 40 Panen 1 Panen 2 Panen 3 Panen 4 Panen 5 Panen 6 Panen 7 Ju m alah B ad an B u ah J am u r Me ran g Perlakuan Rata-Rata Jumlah Badan Buah Jamur Merang 7 hari panen T0 T1 T2 T3 7 coprinus, yang pertumbuhannya lebih cepat dari pada pertumbuhan Volvariella Anonim,2012:12. Peranan cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tubuh buah dan panen baik. Intensitas cahaya yang dibutuhkan sangat rendah, 5-10. Bila cahaya sangat sedikit kurang dari 5 maka warna tubuh buah menjadi putih. Sebaliknya bila kelebihan cahaya lebih dari 10, warnanya cenderung gelap atau hitam Anonim,2012:13. Adapun hasil uji normalitas data tersaji pada tabel 3. Tabel 3 Hasil Analisa Normalitas Sebaran Rata-Rata Data Jumlah Badan Buah Setelah 7 Hari Masa Panen Perlakuan Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Jumlah Badan Buah T0 0.275 7 0.117 0.820 7 0.064 T1 0.278 7 0.109 0.874 7 0.201 T2 0.186 7 0.200 0.920 7 0.467 T3 0.216 7 0.200 0.891 7 0.278 . This is a lower bound of the true significance. Dari hasil uji normalitas berdasarkan Kolmogorov-Smirnov a dan Shapiro-Wilk pada taraf signifikansi 5 bahwa semua data perlakuan menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 5 p0,05 yang artinya bahwa rata-rata data jumlah badan buah setelah 7 hari masa panen berdistribusi normal. Adapun hasil uji analisa varian satu jalur tersaji pada tabel 4.4. Tabel 4. Hasil Analisis Varian Satu Jalur Jumlah Badan Buah Setelah 7 Masa Panen Jumlah Badan Buah Sum of Squares df Mean Square F hit Sig. Between Groups 364.938 3 121.646 1.157 0.346 Within Groups 2522.269 24 105.095 Total 2887.207 27 Hasil analisis tabel 4 menunjukkan nilai F hitung F hit sebesar 1,157, sedangkan nilai F tabel F tab pada tabel kritik sebaran F menunjukkan nilai 8 sebesar 3,009. Hal ini menunjukkan bahwa F hit F tab 1,1573,009 dengan p0,05, artinya tidak ada pengaruh komposisi media tanam terhadap hasil jumlah badan buah jamur merang. 2. Berat Segar Badan Buah Jamur Merang Gambar 2. Rata-rata Berat Segar Badan Buah Jamur Merang 7 hari panen Hasil penimbangan berturut-turut dari panen 1 sampai panen 7 menghasilkan berat segar tertinggi pada panen 3, yaitu 206,67 gram pada perlakuan T 1 jerami 15 kg + limbah kapas 7,5 kg + bekatul 3 kg + kapur 0,5 kg + tepung singkong 0,5 kg. Sedangkan hasil berat segar yang terendah pada panen 1 pada perlakuan T , T 2 , dan T 3 . Hasil tersebut menunjukkan bahwa berat segar jamur merang pada panen 3 bahan nutrisinya sudah terserap secara optimal dari pada panen 1 bahan nutrisi panen pertama belum terserap secara optimal pada saat pertumbuhan. Faktor-faktor lingkungan sangat mempengaruhi pertumbuhan jamur merang seperti cahaya, keasaman pH, kelembapan, suhu udara, dan kebutuhan nutrisi. Bila suhu di bawah 30 C, pertumbuhan cepat, tetapi tangkai jamur merang panjang dan kecil sehingga berat jamur merang kecil. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 Panen 1 Panen 2 Panen 3 Panen 4 Panen 5 Panen 6 Panen 7 B er at Segar B adan B uah Jam ur Me rang gr am Perlakuan Rata-rata Berat Segar Badan Buah Jamur Merang 7 hari panen T0 T1 T2 T3 9 Sebaliknya, bila suhu lebih dari 38 C, pertumbuhan jamur kecil, payung tipis, tetapi badan buah tidak kenyal. Pada suhu tinggi 38 C terdapat jamur liar warna jamur putih, kecil dan panjang yang mungkin bersifat patologi yakni coprinus, yang pertumbuhannya lebih cepat dari pada pertumbuhan Volvariella Anonim,2012:12. Peranan cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tubuh buah dan panen baik. Intensitas cahaya yang dibutuhkan sangat rendah, 5-10. Bila cahaya sangat sedikit kurang dari 5 maka warna tubuh buah menjadi putih. Sebaliknya bila kelebihan cahaya lebih dari 10, warnanya cenderung gelap atau hitam Anonim,2012:13. Adapun hasil uji normalitas data tersaji pada tabel 4.3. Tabel 5. Hasil Analisa Normalitas Sebaran Rata-Rata Data Berat Segar Badan Buah Setelah 7 Hari Masa Panen Perlakuan Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Berat Segar Badan Buah T0 0.282 7 0.098 0.855 7 0.137 T1 0.227 7 0.200 0.950 7 0.732 T2 0.289 7 0.079 0.870 7 0.184 T3 0.177 7 0.200 0.936 7 0.599 . This is a lower bound of the true significance. Dari hasil uji normalitas berdasarkan Kolmogorov-Smirnov a dan Shapiro-Wilk pada taraf signifikansi 5 bahwa semua data perlakuan menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 5 p0,05 yang artinya bahwa rata-rata data jumlah badan buah setelah 7 hari masa panen berdistribusi normal. Adapun hasil uji analisa varian satu jalur tersaji pada tabel 4.6. Tabel 6. Hasil Analisis Varian Satu Jalur Berat Segar Badan Buah Setelah 7 Masa Panen Berat Segar Badan Buah Sum of Squares df Mean Square F hit Sig. Between Groups 4056.029 3 1352.010 0.339 0.797 Within Groups 95800.429 24 3991.685 Total 99856.458 27 10 Hasil analisis tabel 6 menunjukkan nilai F hitung F hit sebesar 0,339, sedangkan nilai F tabel F tab pada tabel kritik sebaran F menunjukkan nilai sebesar 3,009. Hal ini menunjukkan bahwa F hit F tab 0,3393,009 dengan p0,05, artinya tidak ada pengaruh komposisi media tanam terhadap hasil berat segar badan buah jamur merang. 3. Total Jumlah dan Berat Segar Badan Buah Jamur Merang Gambar 3. Rata-rata Jumlah dan Berat Segar Badan Buah Jamur Merang Jumlah Total per Perlakuan Hasil penelitian berturut-turut dari panen 1 sampai panen 7 dilihat dari jumlah dan berat segar badan buah rata-rata menghasilkan jumlah badan buah tertinggi pada perlakuan T 1 jerami 15 kg + limbah kapas 7,5 kg + bekatul 3 kg + kapur 0,5 kg + tepung singkong 0,5 kg yaitu 95,67 buah dan 668,33 gram, sedangkan jumlah badan buah terendah pada perlakuan T 3 media jerami 15 kg + limbah kapas 7,5 kg + bekatul 3 kg + kapur 0,5 kg + tepung singkong 1,5 kg yaitu 85 buah dan 435,00 gram. Dikarenakan pada perlakuan T 1 nutrisi yang dibutuhkan tidak terlalu banyak tepung singkong 0,5 kg dari 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 T0 T1 T2 T3 Perlakuan Rata-rata Jumlah dan Berat Segar Badan Buah Jamur Merang Jumlah Total per Perlakuan Jumlah Badan Buah Jamur Merang Berat Segar Badan Buah Jamur Merang 11 pada perlakuan T 3 nutrisi yang dibutuhkan terlalu banyak tepung singkong 1,5 kg. Dalam budidaya jamur tetap membutuhkan pemeliharaan yang intensif. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan produksi, yaitu suhu, kelembapan, cahaya, keasaman pH, dan kebutuhan nutrisi Sinaga,2011:77. Dalam penelitian ini faktor lingkungan yang paling mempengaruhi adalah cahaya dan suhu.

D. SIMPULAN