10
Titoni A Rauf, 2012 Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Study Quasi Eksperiment
Terhadap Siswa Kelas VIIi SMP Negeri 1 GAS Indragiri Hilir Propinsi Riau Universitas Pendidikan Indonesia
I repository.upi.edu
Bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa disusun dalam rancangan program bimbingan dan konseling yang sistematis, terarah dan
terpadu sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. Program bimbingan belajar dapat membantu siswa mengatasi permasalahan dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengangap bahwa
bimbingan belajar mempunyai relevansi yang positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian tentang
“Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa”, Studi Quasi Eksperiment terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 GAS Tahun
Ajaran 20122013
B. Rumusan Masalah
Dari fakta empiris tentang kurangnya motivasi belajar siswa dengan segala implikasi psikologis mengisyaratkan perlu layanan bimbingan belajar yang
memperhatikan dan memahami permasalahan siswa. Untuk memperjelas arah penelitian, persoalan pokok yang diungkap
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1.
Bagaimana motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 GAS Kabupaten Indragiri Hilir ?
2. Bagimana bimbingan belajar yang seyognya dilakukan oleh guru yang
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa ? 3.
Seberapa besar efektivitas layanan bimbingan belajar terhadap motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 GAS Kabupaten Indragiri Hilir ?
11
Titoni A Rauf, 2012 Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Study Quasi Eksperiment
Terhadap Siswa Kelas VIIi SMP Negeri 1 GAS Indragiri Hilir Propinsi Riau Universitas Pendidikan Indonesia
I repository.upi.edu
C. Definisi Operasional
a. Motivasi Belajar
Salah satu indikator menentukan keberhasilan guru untuk dapat mencaiptakan kondisi belajar mengajar yang efektif adalah mampu untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa. Hal ini penting dilakukan agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
Secara rinci, Usman 2001:23 menjelaskan bahwa motivasi adalah suatu proses yang menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu untuk
mencapai tujuan tertentu. Guru merupakan aktor utama dalam pendidikan, karena itu guru harus
mampu mengembangkan iklim belajar dan mengajar sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta sikap dan perilaku yang inovatif dan kreatif.
Untuk itu siswa di sekolah perlu diberikan perhatian terhadap semua rangsangan yang mengarah ke arah pencapaian tujuan belajar. Oleh karena itu
motivasi belajar pada diri mereka harus dibangkitkan dan dikembangkan agar siswa memiliki motivasi dalam belajar.
Siswa yang mengalami permasalahan dalam belajar perlu mendapat bantuan agar masalahnya tidak berlarut-larut yang nantinya dapat mempengaruhi
perkembangan siswa. Beberapa upaya yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan: a pengajaran perbaikan; b kegiataan pengayaan; c peningkatan
12
Titoni A Rauf, 2012 Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Study Quasi Eksperiment
Terhadap Siswa Kelas VIIi SMP Negeri 1 GAS Indragiri Hilir Propinsi Riau Universitas Pendidikan Indonesia
I repository.upi.edu
motivasi belajar; dan d pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif Prayitno dan Erman Amti, 2004
Menurut Syamsudin 2009, hal-hal yang dapat dijadikan indikator dalam mengukur motivasi antara lain : 1 durasi kegiatan berapa lama kemampuan mengunakan
waktu untuk kegiatan, 2 frekwensi kegiatan, 3 persistensinya ketepatan dan kelekatan pada tujuan kegiatan, 4 ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi
rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 5 devosi pengabdian dan pengorbanan, 6 tingkat aspirasi maksud, cita-cita, sasaran atau target dan idolanya yang hendak dicapai
dengan kegiatan yang dilakukan, 7 tingkat kualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari kegiatan, 8 arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan suka atau tidak
suka, positif atau negatif. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, maka motivasi belajar dalam
penelitian ini adalah suatu dorongan berupa sikap, perilaku, upaya atau kegiatan yang dilakukan siswa SMP Negeri 1 GAS kelas VIII tahun pelajaran 2012-2013
dalam aktifitas belajar untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk merumuskan indikator motivasi belajar siswa dalam penelitian ini
tentu saja dengan memperhatikan hasil studi pendahuluan berupa wawancara dan observasi yang memperlihatkan gejala kurang motivasi belajar sebagai berikut;
jenuh mengikuti proses pembelajaran, belajar tidak terjadwal, malas kesekolah, suka melalaikan tugas-tugas pelajaran, belum memiliki cita-cita, perilaku yang
kurang baik, menyukai mata pelajaran tertentu, kurang memiliki prioritas belajar, malas belajar, dan kurang upaya dalam berprestasi. Gejala kurang motivasi
tersebut digunakan sebagai bahan untuk mendeskripsikan karakterisitik motivasi
13
Titoni A Rauf, 2012 Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Study Quasi Eksperiment
Terhadap Siswa Kelas VIIi SMP Negeri 1 GAS Indragiri Hilir Propinsi Riau Universitas Pendidikan Indonesia
I repository.upi.edu
belajar. Dengan memperhatikan kondisi nyata gejala-gejala yang terungkap, diharapkan dalam penelitian ini akan lebih menggambarkan variabel yang akan
diteliti yaitu motivasi belajar siswa. Merujuk konsep indikator motivasi belajar diperoleh rumusan
motivasi belajar siswa dalam penelitian ini. Rumusan indikator profil motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: 1 durasi kegiatan; 2 frekwensi kegiatan, 3
persistensinya ; 4 ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 5 devosi pengabdian dan pengorbanan, 6 tingkat
aspirasi; 7 tingkat kualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari kegiatan ; 8 arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan.
2. Program Bimbingan Belajar
Program bimbingan merupakan serangkaian kegiatan bimbingan yang disusun secara sistematis, terarah, dan terpadu dengan mempertimbangkan faktor-
faktor yang berkaitan dengan pelaksanaannya serta pada akhirnya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Tujuan dari program bimbingan belajar agar siswa dapat mengembangkan potensi diri agar mampu meningkatkan motivasi belajar dan menciptakan suasana
belajar yang efektif sehingga siswa dapat menguasai materi atau mengikuti kegiatan belajar secara sungguh-sungguh di sekolah. Pada penelitian, program
bimbingan yang dimaksud adalah serangkaian kegiatan yaitu perencanaan, perancangan, penerapan dan evaluasi. Dalam program tersebut tercakup beberapa
komponen yaitu latar belakang program, tujuan program, ruang lingkup program, kegiatan, pelaksana program, sarana, biaya dan evaluasi program.
14
Titoni A Rauf, 2012 Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Study Quasi Eksperiment
Terhadap Siswa Kelas VIIi SMP Negeri 1 GAS Indragiri Hilir Propinsi Riau Universitas Pendidikan Indonesia
I repository.upi.edu
Jadi pada dasarnya tujuan pengembangan program adalah ketercapaian penyesuaian akademik secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki peseta
didik, agar mampu memiliki kepuasan terhadap hasil belajar, bertanggung jawab, inovatif dan kreatif, ulet, disiplinan, serta memilki cita-cita atau tujuan hidup.
Robinson Syamsuddin, 2009, kebanyakan kegagalan studi yang dialami para siswa disebabkan karena mereka kurang mampu : 1mengenal
dirinya; 2 sukar menerima keadaan dirinya secara objektif, sesuai dengan kenyataan; 3 kesukaran dalam mengarahkan, pengambilan keputusan dan; 4
sukar mewujudkan atau merealisasikan atau mengaktualisasikan segala potensi yang ada pada dirinya secara optimal; 5 kesulitan dalam melakukan tindakan-
tindakan yang sesuai baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya. Dengan melihat kepada pengertian-pengertian tersebut maka bimbingan
belajar yaitu proses bantuan yang diberikan guru kepada siswa SMP Negeri 1 GAS berupa pengembangan diri, sikap dan kebiasaan belajar dalam mengenal
serta mengatasi kesulitan belajar sehingga mampu meningkatkan serta mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang
dimilikinya. Dengan kata lain tugas guru disini adalah membantu siswa dalam mengenal, menumbuhkembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik
untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan, serta dalam rangka menyiapkan kelanjutan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
15
Titoni A Rauf, 2012 Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Study Quasi Eksperiment
Terhadap Siswa Kelas VIIi SMP Negeri 1 GAS Indragiri Hilir Propinsi Riau Universitas Pendidikan Indonesia
I repository.upi.edu
Tujuan Bimbingan Belajar: a.
Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan dimasa yang akan datang
b. Megembangkan seluruh potensi dan kekuaan yang dimiliki peserta didik
secara optimal c.
Menyesuaikan diri dengan lingkunga pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerja
Bimbingan merupakan upaya untuk membantu individu berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya secara bertahap dalam proses yang
matang. Winkel dalam Natawidjaya Rochman, 1991 mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat meraahami dirinya, sehingga individu sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan
tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Bimbingan belajar merupakan bimbingan untuk membantu siswa
dalam mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang tepat bagi dirinya sendiri. Cara-cara dan pola belajar yang laming opal bagi siswa akan
mcngakibatkan materi-materi pelajaran tidak dikuasai dengan haik, sehingga ketika mengiknti pelajaran selanjutnya akan menemui kesulitan yang cukup
menghambat Winkel, 1991. Bimbingan akademik dilakukan dengan cara meningkatkan suasana belajar mengajar agar terhindar dari kesulitan belajar.
Bimbingan belajar diarahkan untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam belajar, dan memecahkan masalah akademik yang dialami
16
Titoni A Rauf, 2012 Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Study Quasi Eksperiment
Terhadap Siswa Kelas VIIi SMP Negeri 1 GAS Indragiri Hilir Propinsi Riau Universitas Pendidikan Indonesia
I repository.upi.edu
siswa. Secara khusus bimbingan belajar ditujukkan untuk mengembangkan diri siswa agar mampu menemukan dan menciptakan cara yang cocok dalam belajar,
memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, serta mengembangkan keterampilan atau teknik belajar yang efektif Yusuf, Syamsu. 2009.
Program bimbingan dan konseling di sekolah merupakan serangkaian rencana aktivitas layanan bimbingan dan konseling di sekolah, yang selanjutnya
akan menjadi pedoman bagi setiap personel dalam pelaksanaan dan pertanggungjawabannya. Program bimbingan dan konseling sekolah yang
komprehensif di dalamnya akan tergambar visi, misi, tujuan, fungsi, sasaran layanan, kegiatan, strategi, personel, fasilitas dan rencana evaluasinya.
Suherman Uman, 2007. Pada penelitian ini, yang dimaksud dengan program bimbingan belajar
untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa di sekolah adalah rancangan aktivitas layanan bimbingan dan konseling yang terencana, terorganisasi dan
terkoordinasi dalam periode tertentu untuk membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa di
sekolah. Struktur program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi
berprestasi mengacu kepada struktur pengembangan program berbasis tugas perkembangan. Stuktur program yang dikembangkan dalam penelitian yaitu: a
Rasional Program, b Visi dan Misi, c Deskripsi Kebutuhan, dTujuan, e Komponen Program, f Rencana Operasional, g Pengembangan Tema, h
Pengembangan Satuan Layanan, i Evaluasi.
17
Titoni A Rauf, 2012 Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Study Quasi Eksperiment
Terhadap Siswa Kelas VIIi SMP Negeri 1 GAS Indragiri Hilir Propinsi Riau Universitas Pendidikan Indonesia
I repository.upi.edu
D . Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai aplikasi pemberian layanan belajar serta kontribusinya terhadap
motivasi belajar siswa di Kabupaten Indragiri Hilir Secara khusus tujuan penelitian ini adalah.
1. Mengukur dan mengetahui tingkat motivasi belajar siswa SMP Negeri 1
GAS Kabupaten Indragiri Hilir. 2.
Merumuskan program bimbingan belajar yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Mengukur dan mendeskripsikan besarnya efektivitas layanan bimbingan
belajar terhadap motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 GAS Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini
diharapkan dapat
memberikan sumbangan
dalam pengembangan ilmu pendidikan. Khususnya dalam kajian bidang
pengelolaan peserta didik dan program pengajaran. 2.
Manfaat Praktis a. Bagi Pihak Sekolah
Menjadi salah program yang dapat direkomendasikan terhadap guru BK dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah
18
Titoni A Rauf, 2012 Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Study Quasi Eksperiment
Terhadap Siswa Kelas VIIi SMP Negeri 1 GAS Indragiri Hilir Propinsi Riau Universitas Pendidikan Indonesia
I repository.upi.edu
b. Bagi Guru dapat digunakan serta menjadi perangkat program guru dalam mengatasi
rendahnya motivasi belajar siswa. c. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat menjadi rujukan dalam mengadakan penelitian dalam bidang motivasi belajar dengan mengunakan aspek-aspek lain, serta melakukan
uji empiris di setiap jenjang pendidikan.
F. Asumsi
1. Salah satu faktor dalam proses belajar mengajar yang efektif adalah jika
seorang guru dapat memberikan layanan belajar yang optimal kepada peserta didik untuk meningkatkan motivasi belajar yang dipandang sangat penting agar
tercipta dan keberhasilan tujuan pendidikan dan pengajaran. 2.
Manusia merupakan unsur dinamis yang senantiasa mengalami perubahan baik positif maupun negatif, diharapkan dengan program layanan belajar akan
mampu memberikan arah supaya tercapainya tujuan dari pendidikan tersebut. 3.
siswa kelas V III termasuk usia remaja yang mengalami fasetahap krisis identitas diri. Bila siswa tidak dibekali dengan motivasi belajar yang tinggi,
maka akan semakin sulit menentukan tujuan belajar serta arah hidupnya.
Siswa yang memiliki dorongan untuk belajar atau motivasi belajar yang tinggi cenderung akan belajar keras dan berjuang untuk mengatasi permasalahan yang
berkaitan proses belajarnya, sehingga mencapai prestasi baik sesuai dengan kemampuannya. Sebaliknya Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
cenderung belum memiliki cita-cita yang tinggi.
19
Titoni A Rauf, 2012 Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Study Quasi Eksperiment
Terhadap Siswa Kelas VIIi SMP Negeri 1 GAS Indragiri Hilir Propinsi Riau Universitas Pendidikan Indonesia
I repository.upi.edu
4. siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi cenderung memiliki prestasi
belajar tinggi, dan sebaliknya mereka yang prestasi belajar rendah
dimungkinkan karena motivasi belajarnya juga rendah. Mc Clelland, 2001
5. Bimbingan belajar merupakan bimbingan yang tepat untuk mengembangkan
motivasi siswa dalam mencapai suatu prestasi dan membantu siswa dalam menghadapi permasalahan akademik atau belajar misalnya menemukan cara
belajar yang tepat, dalam mengatasi kesukaran-kesukaran mengenai belaiar.
dan cara mengelola diri dan waktu dalam belajar, menciptakan suasana dalam
belajar kondusif Sukardi, 2002.
D. Hipotesis