Standart Mutu Minyak Kelapa Sawit

2.3.Minyak Kelapa Sawit Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan minyak adalah kelapa sawit Elaeis guinensis. Kelapa sawit di kenal terdiri dari empat macam tipe atau varietas kelapa sawit berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah, yaitu dura, pisifera, tenera, dan macrocarya. Minyak kelapa sawit mengandung beberapa asam lemak yaitu asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan.Ada beberapa asam lemak yaitu asam kaprilat, asam kaporat, asam laurat, asam miristat, asam palmitat, asam stearat, asam oleat dan asam linoleat. Minyak sawit tersusun dari unsur-unsur C, H dan O. minyak inti sawit terdiri dari fraksi padat dan fraksi cair dengan perbandingan yang seimbang.

2.3.1 Standart Mutu Minyak Kelapa Sawit

Standar mutu merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang bermutu baik. Ada beberapa Faktor yang menentukan standar mutu adalah kandungan air ,kotoran, asam lemak bebas, warna, bilangan peroksida dan daya pemucatan. Faktor lainya adalah titik cair, kandungan gliserida padat, refining loss, plasticity, spreadability, sifat transparan, kandungan berat dan bilangan penyabunan. Rendahnya mutu minyak sawit sangat ditentukan dari sifat pohon induk penanganan pada masa panen, atau selama pemprosesan dan pengangkutan TBS Tandan Buah Sawit.Tim Penulis,P.S.1997. Standar mutu Special Prime Bleach SPB ,dibandingkan dengan mutu ordinary dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Mutu Minyak Sawit Kandungan SPB Ordinary Asam lemak bebas Kadar air Kotoran Besi p.p.m Tembaga p.p.m Bilangan iod Karotene p.p.m Tokoferol p.p.m 1-2 0,1 0,002 10 0,5 53±1,5 500 800 3-5 0,1 0,01 10 0,5 45-56 500-700 400-600 Sumber : Ketaren, S,1986 2.3.2.Komposisi Kimia Minyak Kelapa Sawit Komposisi kimia minyak kelapa sawit mengandung lebih kurang 80 persikrap dan 20 buah yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak sekitar 34-40. Minyak Kelapa Sawit adalah lemak semi padat yang memiliki komposisi yang tetap. Rata - rata komposisi asamlemak minyak kelapa sawit dapat dilihat pada Tabel 2.4berikut ini: Tabel 2.4. Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit Asam Lemak Minyak Kelapa sawit CPO Minyak Inti Sawit PKO Asam kaprilat – 3 – 4 Asam kaproat – 3 – 7 Asam laurat – 46 – 52 Asam miristat 1,1 – 2,5 14 – 17 Asam palmitat 40 – 46 6,5 – 9 Asam stearat 3,6 – 4,7 1 – 2,5 Asam oleat 39 – 45 13 – 19 Asam linoleat 7 – 11 0,5 – 2 Sumber : Ketaren, S,1986 Universitas Sumatera Utara 2.4.Stasiun Kempa Pressing Station Stasiun pressan kempa merupakan stasiun yang berfungsi untuk memisahanatau mengeluarkan minyak dari buah dengan cara mengpress massa brondolan yang keluar dari digester. Baik buruknya pengoperasian peralatan mempengaruhi efisiensi memisahanmengeluarkan minyak. 2.4.1.Ketel Adukan Digester Ketel adukan adalah alat untuk melumatkan berondolan, sehingga daging buah terpisah dari biji.Ketel pengaduk ini terdiri dari tabung silinder yang berdiri tegak volume 3,2-3,5 m ³ yang didalamnya terpasang pisau-pisau pengaduk strirring arms. Jumlah pisau ada 6 tingkat yang terdiri dari 5 tingkat pisau pengaduk dan 1 tingkat pisau lempar atau buang yang berada pada bagian bawah.pisau-pisau diikatkan pada asporos dan digerakkan oleh electromotor. Pisau aduk digunakan untuk mengadukmelumatkan brondolan dan pisau bagian bawah disamping melumatmengaduk. Juga dipakai untuk pendorong massa keluar dari ketel adukan menuju pressan.tekanan arus pada digester 22 kw. Terjadinya pelumatan brondolan adalah akibat putarangesekan pisau dan dari brondolan itu sendiri. Oleh karena itu semakin banyak isian digester maka semakin lama waktu tinggal di digester semakin lama diaduk dan semakin menyempurnakan hasil adukan.Penyambungan panjang pisau tanpa memperhatikan luas penampang pisau adalah kurang efektif dalam menghasilkan adukan yang sempurna. Untuk memudahkan proses pelumatan diperlukan panas sekitar 90-98°C, yang diberikan dengan caramenginjeksikan pemanasan mantel jacket.Jarak ujung pisau dengan dinding digester maksimum 15 mm.dengan tujuan tidak ada Universitas Sumatera Utara brondolan yang lolos tidak teraduk walaupun berada di dinding digester. Bagian dalam terletak di antara pisau-pisau digester, dipasang siku penahan sebanyak 20 buah agar proses pengadukan lebih sempurna. Pada corong digester menuju pressan dipasang pintu yang biasa dibuka- tutup untuk menahan brondolan dilumatkan dahulu sebelum dipress.Corong digester tidak berpintu mengakibatkan brondolan tidak di aduk langsung di press, hal ini yang mengakibatkan peningkatan kehilangan minyak dalam ampas press. Pada bagian bawah digester dipasang, bottom wearing plat yang berlubang sebanyak ±1.200 buah dan berdiameter 5mm, disesuaikan dengan desain pabrik. Lubang-lubang ini gunanya untuk mengalirkan minyak pada berlangsungnya proses pengadukkan sehingga masa tidak terlalu basah proses pengadukkan dan pengepressan menjadi lebih efektif. jenis minyak yang mengalir tanpa pengepressan ini belum terjadi emulsi dan lebih mudah untuk di pisahkan. oleh karena itu minyak dari digester mutlak harus dialirkan untuk menghindarkan pembentukkan emulsi. Pelumatan di lakukan dengan cara: 1. Buah masak brondolan dari conveyor pembagi dimasukkan dalam ketel adukan, setelah ketel adukan dijalankan terlebih dahulu. 2. Isian digester harus tetap penuh dan pintu digester menuju pressan pada awal pengisian brondolan ke digester harus tertutup. 3. Setelah pengadukan ±15 menit, pintu digester baru dibuka. Universitas Sumatera Utara Beberapa standart perasional SOP digester dapat dilihat pada Tabel 2.5berikut ini: Tabel 2.5.Standart Operasional SOP Digester No Standart Operasional Prosedur SOP digester 1 Isian selama beroperasi ¾ penuh. 2 Minyak mengalir dari bottom plate ke talang mengalir menuju sand trap. 3 Pisau pengaduk digester tidak aus jarak ujung pisau dengan dinding maksimum15 mm. 4 Dipasang pipa injeksi steam di bottom plate dengan temperature 90 - 98°C. 5 Pembersihan pemeriksaan bagian luardalam digester setiap minggu. Sumber PTPN IV, 2010 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam digester adalahPelumatan atau pemanasan buah harus baik, berarti daging buah dengan sempurna lepas dari biji, kelihatan dan lumatan harus homogen, Pisau-pisau pengaduk harus pada kondisi baik, jika aus harus segera diganti, Lubang-lubang bottom wearing plat tidak tumpat dan hal ini ditunjukanadanya aliran minyak dari bottom plat ke talang minyak oil gutter. 2.4.1.Kempapressan Kempa pressan adalah alatuntuk memisahkan minyak kasar crude oil dari serat-serat daging buah kelapa sawit pericrap.Alat ini terdiri dari sebuah silinder press cylinderyang berlubang-lubang ±22.000 dan didalamnya terdapat dua buah ulirscrew yang berputar berlawanan arah. Tekanan arus kempa 30kwdiatur oleh dua buah konus cones berada pada bagian ujung pengempa, alat ini dapat digerakkan maju-mundur secara hidrolik. Massa yang keluar dari ketel adukan masukkedalammain screw untuk di kempa lebih lanjut.Minyak yang keluar dari Universitas Sumatera Utara lubang silinder pressdan main screw ditampung dalam talang minyak oil gutter. Untuk mempermudah pemisahan dan pengaliran minyak pada oil gutterdilakukan dan penambahanpengenceran air panas dari hot water tank dengan temperatur 90 - 95 °C. Digunakan air panas untuk membantu malembutkan brondolan sebelum proses pengepressan. Beberapa standart perasional SOP pressan dapat dilihat pada Tabel 2.6berikut ini: Tabel 2.6. Standart Operasional prosedur SOP pressan NO Standart Operasional prosedur SOP pressan 1 Jarak screw press dengan silinder press 5 mm. 2 Pergantianscrew dan silinder press sesuai dengan life time. 3 Kandungan minyak dalam ampas press 3,90 minyak terikut biji 9,80 dan persentase biji utuh + inti pecah 46 thd contoh. 4 Kapasitas olah 10-12 ton TBS jam. 5 Oli gear box, speed reducer, v-belt dan minyak sebelum dioperasikan. Sumber PTPN IV, 2010 Hal-hal yang harus diperhatikan pada pressan adalah Ampas kempa press cake harus keluar merata disekitar konus, Pada akhir pengoperasian ataupun bila terjadi gangguan, sehingga screw press harus berhenti untuk waktu yang lama, maka screw press harus dikosongkan. Tekanan hidrolik yang terlalu tinggi mengakibatkan kadar inti pecah dan kerugian inti bertambah, dan bila tekanan hidrolik terlalu rendah mengakibatkan cake basah, losis minyak pada ampas dan biji bertambah, pemisahan ampas dan biji tidak sempurna dalam proses di cake breaker conveyor dan bahan bakar ampas kering yang dapat menyebabkan pembakaran di boiler tidak sempurna. Universitas Sumatera Utara Bila kehilangan minyak dalam ampas fiber melebihi norma kemungkinanpenyebabnya adalah: 1. Pada waktu proses perebusan tidak sempurna kurang masak buah. 2. Pada waktu proses digester kurangnya pelembutan brondolan. 3. Pada waktu proses pengadukkan tidak sempurna temperatur adukan 95°C, isian digester ¾ bagian, pisau aduk aus, dan aliran minyak kasar dari bottom plat tidak lancar. 4. Ularan screw press sudah aus. 5. Corong digester yang tidak berpintu mengakibatkan brondolan tidak diaduk merata pada awal olah tetapi langsung dipressan. 2.4.2.Talang Minyak Mentah Talang minyak mentah adalah alat penampung minyak hasil dari screw press untuk di alirkan ke tangki penangkap pasir sand trap. Besar air suplesi Pengencer sebanyak 18 - 20. Pemberian air pengencer di maksudkan untuk memperlancarkan penyaringan kotoran di vibrating screen dan memudahkan pemisahan minyak pada proses selanjutnya. Universitas Sumatera Utara 2.4.3.Tangki Penangkap Pasir Alat ini merupakan tangki yang berfungsi untuk mengendapkan pasir dari minyak kasar yang berasal dari Oil gutter talang minyak mentah.minyak kasar yang setelah keluar dari tangki Sand trap di alirkan di Bak RO Raw Oil Tank melalui getar vibrating screen. Untuk memudahkan proses pengendapan pasir atau kotoran. 1. Di lakukkan spui sehingga semua pasir dan kotoran-kotoran terbuang keluar. 2. Periksa kebocoran pada tangki. 3. Periksa kebersihan saluran pembuangan.PTPN.IV.2010 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat Merek

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persentase Kehilangan Minyak Di Sludge Separator Terhadap Efisiensi Pengutipan Minyak Di PTP.Nusantara IV Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

50 225 46

Analisa Persentase Kehilangan Minyak Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press Di PT. Perkebunan Nusantara II Pagar Merbau

8 70 49

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

5 131 48

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 12

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 2

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 6 3

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 1 24

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 1

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Kelapa Sawit - Penentuan Persentase Kehilangan Minyak (Losis) CPO yang Terdapat pada Ampas (Fieber) di PTP. Nusantara IV (Persero)Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 14