Prosedur Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

36 Rosi Rosiah, 2013 Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dibandingkan dengan jenis-jenis dari survei Sankoff 1980 di Milroy 1987:21, 20 responden yang sesuai yang dipertimbangkan untuk distribusi dari tiap responden- responden, melihat Gambar 1untuk mengungkapkan perwujudan-perwujudan respon terhadap pujian pembelajar bahasa Jepang. Gambar 1 Jumlah Reponden menurut angkatan Akhirnya, jumlah yang menjadi sampel dengan memuaskan dicapai, karena seperti Sankoff di Milroy 1987:21 menunjukkan … even for quite complex speech communities, samples of more than about 150 individuals tend to be redundant, bringing increasing data handling problems with diminishing analytical returns ... • ” 1980:51-52. Ini disebabkan karena homogenitas grup sampel. Di samping itu, 20 responden, analisis data akan menjadi yang lebih sederhana itu, lebih banyak fokus, dan meyakinkan Patton 1990.

1.2. Prosedur Pengumpulan Data

5 10 15 20 Angkatan 2009 Angkatan 2008 37 Rosi Rosiah, 2013 Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengumpulan data merupakan hal yang penting karena itu mempengaruhi data tersedia bagi analisa. Secara umum, masalah yang utama dihubungkan dengan pengumpulan data yang ‘natural’ karena data itu perlu datang dari kondisi yang alami sehingga data itu autentik. Bagaimanapun, ini akan menjadi hampir yang mustahil pada kondisi di lapangan. Instrumen-instrumen penelitian harus dirancang dengan baik, oleh karena itu. Keputusan untuk memilih instrumen-instrumen penelitian yang sesuai terutama didasarkan pada sasaran hasil dari penelitian. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti itu seperti waktu dan efisiensi, untuk mendapat sejumlah besar data dengan cepat, penelitian ini menggunakan angketdaam wujud Discourse Completion Test DCT sebagai instrumen utama. Sebagai satu usaha untuk memandu pengembangan situasi-situasi di dalam DCT suatu matriks dibangun terlampir Teknik pengumpulan data lewat bermain peran atau semi-etnografik juga memiliki kelemahan, diantaranya ketika proses perekaman berlangsung. Hal ini ditegaskan oleh Stubbs 1983:225 bahwa “respondents might develop special verbal strategies for dealing with tape- recorders.” Selain itu, hasil penelitian Beebe- Cummings 1995 menunjukkan bahwa data yang diperoleh melalui bermain peran memiliki kesamaan dengan data yang diperoleh melalui tes isian wacana. Dengan demikian, dilihat dari segi efisiensi dan efektifitas pengumpulan data, untuk tujuan yang sama peneliti tindak tutur akan lebih banyak memilih menggunakan tes isian wacana daripada bermain peran terlebih data yang dihasilkan tidak jauh berbeda. Melalui tes isian wacana, data dalam waktu singkat dapat terkumpul dalam jumlah banyak dan klasifikasi formula semantic dan struktur pertuturan bisa segera terungkap. 38 Rosi Rosiah, 2013 Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Discourse Completion Test DCT adalah instrumen utama untuk mengumpulkan data di perilaku bahasa pembicara di dalam tuturan yang diposisikan. Test ini pada awalnya diusulkan oleh Blum-Kulka dalam 1982 untuk menyelidiki perwujudan tindak ujar para pembicara tidak asli dan yang asli tentang Ibrani dan itu sudah dikembangkan dan secara luas menggunakan untuk sejumlah studi-studi dari perwujudan tindak ujar seperti studi-studi dari permintaan, maaf, keluhan, penolakan, dan usul. Sebagai contoh DTC: 1. Rose 1992 あ 部屋 勉強し う し い 階 学生 部屋 音楽 聞 え あ そ 学生 知 い 音楽 音 くし く う 頼 し あ : __________________________________________ 原文英語訳筆者 1. Koastinwon, 2004 Situasi 1 あ 指 教官 A 先生 40 歳代 男性 優しい先生 あ 親しく い 相談 乗 いま あ 日 先生 研究 室 A 先生 あ ういう言いまし A 先生 : 間 テ く いまし 39 Rosi Rosiah, 2013 Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu あ :_______________________ Mempertimbangkan bentuk DCT seperti itu yang diusulkan oleh Rose 1992 dan Koastinwon 2004. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Penelitian ini diharapkan untuk mengungkapkan respon pujian yang diucapkan para pembelajar bahasa Jepang dalam bahasa Jepang yang telah dipelajari. Berisi uraian singkat situasi, yang ditetapkan latar, jarak sosial antara peserta-peserta, status yang relatif. Ruang yang kosong disiapkan untuk responden-responden sehingga dapat menaruh tanggapan-tanggapan mereka atau ujaran penutur. Pemakaian DCT di dalam mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan-keuntungan. Bagaimanapun, paling nyata menurut Aziz 2000:49 berada di dalam faktor dari efisiensi waktu dan usaha dengan mana suatu corpus yang sangat besar dapat dikumpulkan. Karena situasi-situasi menyiapkan dalam bentuk DCT itu benar-benar luar biasa kepada percakapan responden yang sehari-hari dan nyata itu, masalah berhubungan dengan kesiap-siagaan responden itu boleh terjadi. Responden- responden itu adalah berhadapan dengan situasi-situasi dan peran-peran yang berbeda dari hidup mereka yang nyata dan akan jadi suatu batasan bagi mereka untuk mengisi DCT. Di sini, pembicara dan pendengar di dalam DCT itu bersifat secara hipotetis para pembicara tentang bahasa Jepang. Beebe dan Cummings 1985 di Aziz 2000:51 meringkas keuntungan- keuntungan dan kerugian-kerugian dari DCT sebagai berikut: Tabel 1 Kelebihan dan Kekurangan DCT 40 Rosi Rosiah, 2013 Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kelebihan Kekurangan DCT adalah suatu alat efektif dari sangat DCT menanggapi tidak cukup mewakili; menunjukkan 1. Mengumpulkan sejumlah besar data dengan cepat. 2. Menciptakan satu penggolongan rumusan semantik yang terjadi di dalam ujaran alami 3. Mempelajari stereotypical, persyaratan-persyaratan yang dirasa untuk suatu secara sosial yang sesuai meskipun [demikian] yang tidak selalu sopan tanggapan. 4. Memperoleh pengertian yang mendalam ke dalam sosial dan faktor kejiwean yang mungkin untuk mempengaruhi ujaran dan kinerja. 5. Memastikan bentuk yang kanonik dari penolakan-penolakan, maaf- maaf, perpisahan, dll., di dalam pikiran dari para pembicara bahasa itu. . 1. Susunan kata yang nyata yang digunakan di dalam interaksi riil. 2. Cakupan dari penggunaan rumusan-rumusan dan strategi sekitar, seperti penghindaran, cenderung untuk dihilangkan. 3. Panjang tanggapan atau banyaknya putaran diperlukan untuk memenuhi fungsi. 4. Kedalaman emosi bahwa pada gilirannya menurut mutu mempengaruhi nada, isi, dan wujud dari kinerja yang ilmu bahasa 5. Banyaknya pengulangan dan pengembangan-pengembangan terjadi 6. Yang nyata tingkat kejadian dari suatu tindak ujar eg., ya atau tidaknya seseorang akan naturalistically menolak sama sekali 41 Rosi Rosiah, 2013 Transfer Pragmatik Oleh Pembelajar Bahasa Jepang Dalam Respon Terhadap Pujian Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu . di suatu situasi yang diberi.

1.3. Analisis Data