Uji normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

Vina Anggraini, 2014 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu profitabilitas dan solvabilitas secara simultan terhadap audit delay.

3.2.7 Uji Asumsi klasik

Untuk memperoleh model regresi yang memberikan hasil Best Linear Unbiased Estimator BLUE, model tersebut perlu diuji asumsi klasik dengan metode stepwise. Model regresi dikatakan BLUE apabila tidak terdapat, Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, dan Normalitas. Berikut ini penjelasan mengenai uji asumsi klasik yang akan dilakukan.

a. Uji normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menghindari terjadinya bias, data yang digunakan sebaiknya berdistribusi normal. Uji normalitas juga melihat apakah model regresi yang digunakan sudah baik. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal Ghozali, 2001. Dalam penelitian ini uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normal. Dasar pengambilan keputusan adalah: 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi mempunyai residual yang normal. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Vina Anggraini, 2014 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS 19, 0. Apabila nilai tolerance value lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas Santoso, 2002 : 206.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas.Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser yaitu dengan meregresikan variabel bebas terhadap nilai residual mutlaknya. Pengujian dilakukan dengan bantuan software SPSS 19 IBM for Windows. Vina Anggraini, 2014 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 8 Regresi Linear Berganda Multiple Linear Regresion