Vina Anggraini, 2014 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Audit berkaitan erat dengan akuntabillitas dan atestasi. Akuntabilitas berkaitan dengan kewajiban pihak dalam organisasi untuk melaporkan
pertanggungjawabannya kepada pihak eksternal atau pihak lain dengan kewenangan yang lebih tinggi. Untuk menjamin keandalan informasi dalam
laporan akuntabilitas tersebut, dibutuhkan pihak yang independen untuk memberikan atestasi atas informasi tersebut dengan cara melakukan audit I Gusti
Agung Rai:2008,29.
Pada semua perusahaan go public, diwajibkan untuk sudah menyampaikan atau mempublikasikan laporan keuangannya yang sudah diaudit. Banyak yang
sebelumnya mengira bahwa perusahaan yang harus diaudit karena ada alasan regulator saja, atau dengan kata lain memang begitu peraturannya. Chow 1982
mendokumentasikan bahwa pada tahun 1926 sebelum adanya peraturan yang mengharuskan perusahaan melakukan audit terhadap laporan keuangannya, 82
dari perusahaan yang listed di bursa saham New York, secara sukarela telah menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit. Lalu kenapa sebenarnya
mereka melakukan audit walaupun dulu belum ada kewajiban untuk itu.
Jawabannya atas semua pertanyaan diatas ada padaagency theory.Teori ini menyatakan bahwa dalam pengelolaan perusahaan, selalu ada konflik kepentingan
Vina Anggraini, 2014 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
antara 1 Manajer dan pemilik perusahaan 2 Manajer dan bawaahannya dan 3 Pemilik perusahaan dan kreditor sehingga dibutuhkan adanya pihak yang
melakukan proses pemantauan dan pemeriksaan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh pihak-pihak tadi. Dalam lingkup perusahaan, aktivitas pihak-pihak tadi
dinilai lewat kinerja keuangannya laporan keuangan.Lebih lanjut dalam agency theory, pemilik perusahaan membutuhkan auditor untuk memverifikasi informasi
yang diberikan manajemen kepada pihak perusahaan dan sebaliknya manajemen memerlukan auditor untuk memberikan legitimasi atas kinerja yang mereka
lakukan dalam bentuk laporan keuangan, sehingga mereka layak mendapatkan insentif atas kinerja tersebut. Di sisi lain, kreditor membutuhkan auditor untuk
memastikan bahwa uang yang mereka kucurkan untuk membiayai kegiatan perusahaan, benar-benar digunakan sesuai dengan persetujuan yang ada, sehingga
kreditor bisa menerima bunga dan prinsipal dari pinjaman yang diberikan.
Menurut Givoly dan Palmon,1982 dalam Moch. Shulthoni,2012, salah satu faktor penting dalam menentukan ketepatan waktu pelaporan keuangan dan
pengumuman laba adalah lamanya waktu penyelesaian audit.Selanjutnya menurut Gregory dan Van Horn dalam Hilmi dan Ali, 2008, tepat waktu adalah
kualitas ketersediaan informasi pada saat yang diperlukan atau kualitas informasi yang baik dilihat dari segi waktu. Jadi semakin cepat informasi laporan
keuangan dipublikasikan ke publik, maka informasi tersebut semakin bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Sebaliknya jika terdapat penundaan yang tidak
semestinya, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya dalam
hal pengambilan suatu keputusan.
Vina Anggraini, 2014 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Oleh sebab itu, BAPEPAM-LK sebagai otoritas pasar modal dan Bursa Efek Indonesia BEI menetapkan peraturan yang cukup ketat mengenai kualitas,
kuantitas, dan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. BAPEPAM- LK melalui peraturan nomor Kep-36KepPM2003 tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan KeuanganBerkala. Kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala tersebut meliputi
ketentuan sebagai berikut : 1. Perusahaan wajib mengumumkan neraca,laporan laba rugi dan laporan lain yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang sesuai
jenisindustrinya dalam sekurang-kurangnya 2 dua surat kabar harian berbahasa Indonesia yangsatu diantaranya mempunyai peredaran nasional dan lainnya yang
terbit di tempat kedudukanemiten atau perusahaan publik, selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggallaporan keuangan tahunan. 2 Bagi
perusahaan yang dikategorikan sebagai PerusahaanMenengah atau Kecil wajib mengumumkan neraca, laporan laba rugi dan laporan lain yangdisyaratkan oleh
instansi yang berwenang sesuai jenis industrinya dalam sekurang-kurangnya1 satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran
nasional. 3 Bentuk dan isi neraca, laporan laba rugi, dan laporan lain yang dipersyaratkan oleh instansiyang berwenang sesuai dengan jenis industrinya yang
diumumkan tersebut harus samadengan yang disajikan dalam laporan keuangan tahunan yang disampaikan kepada Bapepam. 4 Pengumuman tersebut harus
memuat opini dari akuntan. Bukti pengumuman tersebutharus disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya 2 dua hari kerja setelah tanggal
pengumuman.
Vina Anggraini, 2014 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hal ini juga sesuai dengan IAI, 2009, Manfaat suatu laporan keuangan itu sendiri akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada
waktunya. Suatu perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan keuangannya paling lama tiga bulan setelah tanggal neraca.
Namun peraturan tersebut kemudian tidak berlaku bagi emiten atau perusahaan publik yang efeknya tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan
Bursa Efek di negara lain, dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor 40BL2007 tentang
Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya Tercatat di Bursa Efek di
Indonesia dan Bursa Efek di Negara Lain. Dalam lampirannya, yaitu Peraturan Bapepam Nomor X.K.7, disebutkan bahwa batas waktu penyampaian laporan
keuangan tahunan kepada Bapepam dan LK dilakukan mengikuti ketentuan di negara lain tersebut. Sebagai contoh, yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. TLKM dan PT. Indosat, Tbk. ISAT yang efeknya tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI dan di New York Stock ExchangeNYSE, sehingga batas waktu
penyampaian laporan keuangan tahunannya mengikuti ketentuan di Amerika Serikat Wahyu Adhi Noor, 2010.
Perusahaan yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu akan dikenakan sanksi administrasi dan denda, sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh undang-undang. Selain sanksi administrasi dan denda oleh Bapepam dan LK, Bursa Efek Indonesia BEI juga dapat
memberikan sanksi dan denda kepada perusahaan publik yang terlambat
Vina Anggraini, 2014 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menyampaikan laporan keuangan tahunan auditan melebihi batas waktu yang telah ditetapkan oleh bursa. Bursa Efek Indonesia BEI melalui keputusan direksi
PT. Bursa Efek Jakarta Nomor 306BEJ07-2004 menerbitkan peraturan pencatatan berkala Nomor I-E tentang kewajiban penyampaian informasi
yang batas waktu penyampaiannya disesuaikan dengan peraturan Bapepam No. X.K.2.
Namun menarik untuk dibahas di Indonesia sendiri pada tahun 2008 Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK
mengenakan denda terhadap 111 emiten yang terlambat menyerahkan laporan keuangannya. Data Bapepam menyebutkan, jumlah emiten yang terlambat
menyampaikan laporan keuangannya cukup tinggi. Tahun 2001, sebanyak 64 emiten dikenakan denda, tahun 2002 sebanyak 86 emiten, tahun 2003 berkurang
menjadi 81 emiten dan kembali menurun pada tahun 2004 menjadi 67 emiten. Jumlah emiten yang dikenakan denda meningkat signifikan pada tahun 2005
sebayak 160 emiten.Tahun 2006 meningkat menjadi 170 emiten.Dan tahun 2007 denda dari 183 emiten okezone.com diakses pada tanggal 5 Juni 2013.
Pada tahun 2010, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM membayar sebesar Rp6 juta kepada otorisasi bursa karena keterlambatan penyampaian
Laporan Keuangan tahunan LKT yang seharusnya sudah dilaporkan pada tanggal 31 Maret. Selain Telkom, masih ada emiten lain yang belum menyerahkan
laporan keuangannya. Antara lain PT Ratu Prabu Energy Tbk RATU, PT Berlian Laju Tanker Tbk BLTA, PT Arpeni Ocean Pasific Tbk APOL, PT Leo
Investment Tbk ITTG, PT Mitra International Resources Tbk MIRA, dan PT
Vina Anggraini, 2014 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Japfa Comfeed Indonesia Tbk JAFT. okezone.com diakses pada tanggal 5 Juni 2013. Pada tahun 2013 sendiri PT Bursa Efek Indonesia BEI melakukan
suspensi terhadap tiga perusahaan tercatat. Keputusan suspensi tersebut karena ketiganya belum menyerahkan laporan keuangan interim yang tidak ditelaah
secara terbatas atau yang tidak diaudit oleh akuntan publik yang berakhir per 30 September 2012.Perusahaan tersebut adalah PT Berlian Laju Tanker Tbk BLTA,
PT Buana Listya Tama Tbk BULL, dan PT Dayaindo Resources Tbk KARK. Namun khusus untuk BLTA, terkait laporan keuangan interim yang berakhir per
30 September 2012 yang tercatat di bursa lain.BLTA tercatat di Singapore Stock Exchange, di mana batas waktu penyampaikan Laporan Keuangan yang tidak
diaudit dan tidak ditelaah secara terbatas oleh Akuntan Publik adalah 45 hari setelah tanggal laporan keuangan dimaksud.Dengan demikian, batas waktu
penyampaikan Laporan Keuangan Interim yang berakhir per 30 September 2012 yang tidak diaudit dan tidak ditelaah secara terbatas oleh Akuntan Publik adalah
pada 15 November 2012. Berbicara tentang ketepatan dalam menyampaikan laporan keuangan
tentunya terkait dengan seberapa lama proses audit itu dilaksanakan. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam
laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian pekerjaan auditnya. Lamanya waktu jumlah hari dari tanggal tutup buku
sampai dengan penerbitan laporan audit atas laporan keuangan perusahan disebut audit delay Newton dan Ashton, 1989; Carslaw dan Kaplan, 1991.
Vina Anggraini, 2014 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hal yang penting adalah bagaimana agar dalam penyajian laporan keuangan itu bisa tepat waktu atau tidak terlambat dan kerahasiaan informasi
terhadap laporan keuangan tidak bocor kepada pihak lain yang bukan kompetensinya untuk ikut mempengaruhinya. Tetapi apabila terjadi hal yang
sebaliknya yaitu terjadi keterlambatan maka akan menyebabkan manfaat informasi yang disajikan menjadi berkurang dan tidak akurat.
Seperti yang dijelaskan oleh Oviek Dewi Saputri 2012, Ketepatan perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan dapat mengalami
ketertundaaan yang disebabkan oleh lamanya auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Auditor melakukan tugas auditnya berdasarkan pada Standar
Profesional Akuntan Publik SPAP, khususnya tentang standar pekerjaan lapangan, yang mengatur tentang prosedur dalam penyelesaian pekerjaan
lapangan seperti perlu adanya perencanaan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern dan pengumpulan
bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan. Pemenuhan standar audit tersebut oleh auditor dapat berdampak lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga berdampak pada
peningkatan kualitas hasil audit. Beberapa faktor yang mempengaruhi audit delay telah banyak oleh
para peneliti sebelumnya antara lainAshton dan Elliot 1987, meneliti hubungan antara audit delay dengan beberapa variabel independen yang
terdiri dari total pendapatan, kompleksitas perusahaan, jenis industri, status
Vina Anggraini, 2014 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
perusahaan publik atau non-publik, bulan penutupan tahun buku, kualitas sistem pengendalian internal, kompleksitas operasional, kompleksitas keuangan,
kompleksitas pelaporan keuangan, EDP, campuran relatif antara waktu pemeriksaan pada interim dan akhir tahun, lamanya perusahaan menjadi klien
kantor akuntan publik, besarnya laba atau rugi, tingkat profitabilitas dan jenis opini.
Andi kartika 2009 juga pernah meneliti tentang audit delay menggunakan variabel ukuran perusahaan, labarugi perusahaan, opini jenis
pendapat akuntan publik, tingkat profitabilitas, dan reputasi audit. Dapat diambil kesimpulanfaktor total asset, laba rugi operasi, mempunyai pengaruh yang
negatif dan signifikan terhadap audit delay perusahaan. Opini dari auditor punya pengaruh yang positif dan signifikan terhadap audit delay perusahaan. Faktor
profit dan reputasi auditor tidak mempunyai pengaruh terhadap audit delay perusahaan.
Wiwik Utami 2006 juga pernah meneliti Analisis Determinan Audit Delay kajian empiris di bursa efek Jakarta yang menggunakan variabel jenis
industri, lamanya perusahaan menjadi klien KAP, Jenis opini, labarugi perusahaan, rasio hutang terhadap ekuitas, ukuran perusahaan, reputasi auditor.
Yang mendapatkan hasil Labarugi perusahaan,lamanya menjadi klien KAP dan opini auditor berpengaruh positif terhadap audit delay. Sedangkan ukuran
perusahaan, jenis industri, reputasi auditor, dan rasio hutang terhadap ekuitas tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Vina Anggraini, 2014 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY Studi Empiris Pada Perusahaan
Indeks LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penelitian tentang audit delay sudah banyak dilakukan oleh peneliti- peneliti sebelumnya, tetapi mengahasilkan hasil penelitian yang beragam. Itu
dimungkinkan karena perbedaan waktu pengamatan, variabel yang diamati dan hal lain yang memungkinkan perbedaan perbedaan itu terjadi.
Karena banyaknya penelitian dan hasilnya yang inkonsistensi, maka peneliti akan kembali meneliti tentang audit delay dengan variabel variabel
probabilitas kebangkrutan,anak perusahaan Multinasional, jenis Industri, labarugi perusahaan, opini auditor, ukuran perusahaan, ukuran kantor akuntan publik,
tingkat profitabilitas, dan Solvabilitas. Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu kebanyakan yang sudah ada, karena peneliti menggunakan metode
regresi berganda dengan stepwise dimana merupakan salah satu metode regresi yang akan mendapatkan model terbaik dari sebuah analisis regresi yang didapat
dari beberapa tahap pemilihan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengangkat
judul ini yaitu Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay, Studi Empiris pada perusahaan dalam Indeks LQ 45 yang Terdaftar Pada Bursa
Efek Indonesia BEI
1.2 Identifikasi Masalah