Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Definisi Operasional

tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang keteraturan pola atau ide. 3. Pemecahan masalah matematika merupakan kegiatan menyelesaiakan soal cerita, menyelesaikan soal yang tidak rutin sehingga dapat mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari- hari. 4. Kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dalam menyelesaikan soal- soal pemecahan masalah pada materi bilangan bulat. 5. Bilangan merupakan suatu konsep dalam matematika yang digunakan untuk menyatakan nilai suatu satuan. Untuk menyatakan nilai satuan tersebut, digunakanlah lambang bilangan berbentuk tulisan yang disebut angka yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi bilangan bulat di kelas VII SMP St.Antonius Bangun Mulia Medan. Penelitian yang dilakukan ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK. Sebelum memberikan tindakan, terlebih dahulu diberikan tes awal dan setiap akhir siklus diberikan tes kemampuan siswa memecahkan masalah. Tingkat kemampuan siswa memecahkan masalah setelah diterapkannya model pembelajaran berdasarkan masalah pada siklus I melalui tes kemampuan pemecahan masalah I adalah tinggi dengan nilai rata- rata kelas adalah 72,17 atau 26 orang siswa 74,2 dari 35 siswa telah mencapai tingkat ketuntasan belajar secara individu dan ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 72,17. Sedangkan pada siklus II melalui tes kemampuan pemecahan masalah II, tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah tinggi dengan nilai rata-rata kelas adalah 79,3 dengan jumlah siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar secara individu sebanyak 31 orang siswa 88,6 dari 35 siswa dan ketuntasan belajar klasikal pada siklus II adalah 88,13. Berdasarkan hasil ketuntasan belajar klasikal pada siklus I dan II, maka ketuntasan belajar siswa meningkat sebesar 7,94. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer, diperoleh pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakn guru pada siklus I dengan menerapkan pembelajaran berdasrkan masalah dikategorikan baik dengan nilai rata- rata 2,38 dan pada siklus II tingkat kemampuan peneliti mengelola pembelajaran meningkat dan berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 2,85.

5.2 Saran

Adapun Saran yang dapat diambil dari hasil penelitian ini yaitu: 1. Kepada guru khususnya guru matematika disarankan memperhatikan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar, dan mengguanakan pembelajaran matematika berdasarkan masalah sebagai salah satu alternatif. 2. Kepada siswa disarankan lebih berani dalam menyampaikan pendapat atau ide- ide, memiliki semangat yang tinggi untuk belajar dan dapat mempergunakan seluruh potensi yang dimiliki dalam pelajaran matematika. 3. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk menerapkan pembelajaran matematika berdasarkan masalah pada materi bilangan bulat ataupun materi lain yang dapat dikembangkan untuk peneliti selanjutnya.