11
Informasi Indeksal
Dituturkan perawat kepada pasien gangguan jiwa. Perawat berusaha mengajak berbincang-bincang pasien di ruang tamu.
Tuturan 33 di atas mengandung maksim kesimpatisan karena peserta tutur berusaha memaksimalkan sikap simpati antara pihak satu dengan pihak
lainnya. Pihak satu yaitu pasien dan pihak lainnya yaitu keluarga pasien. Perawat sebagai peserta tutur dianggap santun karena sikap simpati yang ditunjukkan
dengan menggandeng tangan pasien serta memberikan senyuman kepada pasien menunjukkan bahwa perawat peduli terhadap pasien. Tidak ada sedikit pun sikap
antipati yang terlihat dalam diri perawat.
3. Temuan dan Pembahasan
Berdasarkan perumusan masalah dan deskripsi hasil pengamatan maka perbandingan dengan hasil penelitian terdahulu sebagai berikut.
Penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Mariana 2013 dengan judul “Realisasi Prinsip Kerja Sama Grice dalam Tuturan Presenter dan Peserta
Reality Show Take Me Out Indonesia Sebuah Kajian Pragmatik”, berbeda.
Mariana memfokuskan penelitian pada realisasi prinsip kerja sama dalam tuturan presenter dan peserta reality show take me out Indonesia. Sedangkan penelitian ini
menganalisis wujud prinsip kerja sama dalam tuturan perawat dan pasien gangguan jiwa di rumah sakit jiwa Surakarta yang terdiri dari lima jenis maksim
dalam prinsip kerja sama yaitu maksim kuantitas the maxim of quantity, maksim kualitas the maxim of quality, maksim relevansi the maxim of relevance,
maksim pelaksanaan the maxim of manner. Penelitian ini dengan penelitian Faisal berbeda. Faisal 2010 meneliti
“Prinsip Kerja Sama dan Kesantunan Bahasa Perawat dan Pasien yang Mengalami Gangguan Jiwa di RSJ. Prof. Dr. Soeroyo Magelang”. Dari hasil penelitian
ditemukan tuturan dengan penambahan indikator tuturan rinci, jelas, dan panjang tuturan dimengerti pasien, ada penambahan indikator tuturan rinci, jelas, dan
panjang pasien tidak mengerti, sesuai indikator pasien mengerti, sesuai indikator pasien tidak mengerti, melanggar indikator dan penambahan tuturan
12 rinci, jelas, dan panjang pasien tidak mengerti, ada pengurangan indikator
pasien mengerti. Jika penelitian Faisal meneliti dari bentuk indikator yang ada, maka penelitian ini lebih menekankan pada bentuk prinsip kerja sama dan
kesantunan berbahasa dengan menggunakan teori dari Grice dan Leech. Persamaannya sama-sama meneliti bidang prinsip kerja sama dan kesantunan
berbahasa namun teori yang digunakan oleh Faisal berbeda dengan teori dalam penelitian ini. Jadi hasil temuan antara penelitian Faisal dengan penelitian ini
berbeda.
D. PENUTUP
1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sudah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik simpulan bahwa terdapat wujud prinsip kerja sama dalam
tuturan perawat dan pasien gangguan jiwa di rumah sakit jiwa Surakarta yang meliputi 4 maksim, yaitu maksim kuantitas the maxim of quantity, maksim
kualitas the maxim of quality, maksim relevansi the maxim of relevance, maksim pelaksanaan the maxim of manner.
Prinsip kesantunan tuturan perawat dalam menangani pasien gangguan jiwa yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan teori dari Leech. Wujud
maksim dalam prinsip kesantunan diantaranya, maksim kebijaksanaan tact maxim, maksim kedermawanan generosity maxim, maksim penghargaan
approbation maxim, maksim kesederhanaan modesty maxim, maksim permufakatan agreement maxim, dan maksim kesimpatisan sympath maxim.
2. Saran
Peneliti menyadari bahwa dalam melakukan penelitian, masih jauh dari kata sempurna. Tidak lupa ucapan maaf yang peneliti sampaikan kepada pembaca jika
masih ada kekurangan. Peneliti membutuhkan banyak saran untuk membangun karya ini, agar dapat menyempurnakan karya sederhana ini menjadi lebih baik
untuk sumbangan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang bahasa.