Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi sistem informasi jenjang sarjana fakultas teknik dan ilmu komputer

Disusun oleh :

ANNISA PARAMITHA FADILLAH 10507237

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

ABSTRAK

PT. Surya Citra Kaliki Indonesia (SCKI) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis. Perusahaan ini prioritas yang dikembangkan adalah Budi Daya Tanaman kaliki (Ricinus Communis). PT. Surya Citra Kaliki Indonesia merupakan perusahaan dagang yang belum memiliki sistem yang dapat mengelola keuangan perusahaan, hal ini menjadi kendala di saat perusahaan tersebut mengolah data keuangan dan membuat laporan keuangan. Dikarenakan perusahaan belum memiliki sistem informasi yang berhubungan maka penulis mencoba mengangkat masalah tersebut menjadi sebuah penelitian dalam tugas akhir.Tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk melakukan analisis sistem yang sedang berjalan, perancangan, pengujian dan implementasi sistem informasi pelaporan agar dapat mempermudah proses pengolahan data penjualan, data pembelian dan data keuangan, selain itu juga dapat mempermudah pembuatan laporan perusahaan.

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sedangkan metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur dan metode pengembangnya menggunakan model Incremental, alat bantu yang digunakan dalam pembangunan sistem antara lain, flowmap, diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD), Tabel Relasi, ER-D. sedangkan untuk perangkat lunak pendukung menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 suatu aplikasi pemrograman visual untuk antar muka antara sistem dengan user, sedangkan untuk perancangan

database menggunakan Microsoft SQL Server 2000.

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan yang dialami dalam pencatatan,pengolhan dan pembuatan laporan data transaksi, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan ke arah yang lebih baik.

Kata kunci : Sistem informasi, Pelaporan Keuangan, PT. Surya Citra Kaliki Indonesia.


(3)

ABSTRACK

PT. Surya Citra Kaliki Indonesia (SCKI) is a company engaged in agribusiness. The company developed this priority is Kaliki Plant Cultivation (ricinus communis). PT. Surya Citra Kaliki Indonesia is a trading company that does not have a system that can manage the company's finances, this is a constraint on when the company's financial data processing and making financial statements. Because companies do not have information systems that relate the author tried to raise the issue becomes a study in the final task. The purpose of the research conducted to analyze the running system and reporting information system design can simplify the processing of sales data, purchasing data and financial data, but it also can facilitate the making of the company's financial statements.

This research method using descriptive method, whereas the approach used is a structured approach and method developers use the Incremental model, a tool used in the construction of the system, among others, flowmap, context diagrams, Data Flow Diagrams (DFD), Tables of Relationship, ER-D. while for the supporting software using Microsoft Visual Basic 6.0, a visual programming applications to interface between the user's system, while for the database design using Microsoft SQL Server 2000.

Results of research conducted is expected to help overcome problems that happened before, so it can improve the performance of the company into a better direction.

Key words: Information systems, Financial Reporting, PT. Surya Citra Indonesia Kaliki.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan karunia dan rahmatNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan dalam mengolah serta menyajikannya. Namun demikian, penulis telah berusaha untuk menyusun laporan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan khususnya bagi penulis sendiri.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan dan mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya, dan sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

4. Citra Noviyasari, S.Si, MT., selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Wali atas bimbingan, saran, nasehat dan dorongannya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.


(5)

5. Seluruh Dosen Sistem Informasi dan Staff Universitas Komputer Indonesia. 6. Ayah, Ibu, Adik dan seluruh Keluarga yang telah memberikan dukungan

secara materil dan moril, serta doa yang selalu dipanjatkan setiap waktu, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga.

7. Bapak Deni Ibrahim selaku komisaris PT. Surya Citra Kaliki Indonesia, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian di PT. Surya Citra Kaliki Indonesia.

8. Ibu Weni selaku pembimbing Lapangan yang telah atas bimbingan, saran, nasehat dan dorongannya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

9. Teman-teman di Jurusan Sistem Informasi khususnya kelas MI-6 (Amigos) yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

10. Dan orang-orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini, tetapi penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu jika masih terdapat kesalahan, pada kesempatan ini penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya.


(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi saat ini sangat membantu berbagai kegiatan manusia, terutama membantu manusia untuk mendapatkan berbagai informasi dengan cepat dan mudah. Informasi yang diterima dapat memberikan pengetahuan yang berguna bagi manusia. Pengertian informasi itu sendiri adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.

Untuk mendapatkan suatu informasi diperlukan sistem. Pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem itu sendiri terdiri dari berbagai macam, namun sistem yang digunakan mendapatkan informasi adalah sistem informasi.

Pengertian sistem informasi itu sendiri adalah sistem yang saling berhubungan dan terintegrasi satu dengan yang lain dan bekerja sesuai dengan fungsinya untuk mengatur masalah yang ada. Peranan sistem informasi terhadap kemajuan perusahaan sudah tidak diragukan lagi. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan memiliki berbagai keunggulan kompetitif sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain.

PT. Surya Citra Kaliki Indonesia (SCKI) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis. Perusahaan ini prioritas yang dikembangkan adalah Budi Daya Tanaman kaliki (Ricinus Communis) yang berguna untuk pembuatan


(7)

bahan baku utama pelumas mesin, dan turunannya merupakan bahan dasar untuk obat – obatan, Cosmetic, biodiesel dan lain-lain. Selain Pengembangan Kaliki (Ricinus Communis) mengembangkan juga pertanian lainnya seperti tanaman Kentang, Kumis Kucing, Sayur Mayur,Koro Pedang, Cabe, Tomat, Strawberry.

Misi dan Visi : Surya Citra Kaliki Indonesia (SCKI) : mengembangkan Ekonomi Kerakyatan khususnya dibidang Pertanian, Agar petani Indonesia mempunyai kebanggaan sebagai PETANI, sebagaiman lazimnya Profesi – profesi dibidang lain seperti Dokete, Sarjana. Anak perusahaan ini tersebar di seluruh Wilayah Indonesia yang merupakan Unit Usaha Induk, yang berpusat di Bandung. PT. SCKI melakukan proses transaksi penjualan dan pembelian, dimana barang-barang yang dijual merupakan hasil dari pertanian yang dibudidayakaan oleh perusahaan.

Tabel 1.1 Rekap Transaksi Penjualan No Hasil Penjualan

Bulan

Jumlah Maret

(Kg)

April (Kg)

Mei (Kg)

1. Penjualan Bibit 783 764 672 2219

2. Penjualan Pupuk 409 345 423 1177

3. Penjualan Sayur – Mayur 67.803 89.450 89.322 246.575 4. Penjualan Buah - Buahan 90.092 72.424 97.433 259.949


(8)

Tabel 1.2 Rekap Transaksi Pembelian

No Pembelian

Bulan

Jumlah Maret

(Kg)

April (Kg)

Mei (Kg)

1. Pembelian Bibit 890 800 700 2390

2. Pembelian Pupuk 504 425 400 1329

Data – data transaksi penjualan dan pembelian tersebut masih tersimpan dalam bentuk arsip. Hal ini sering kali meyebabkan pembuatan laporan kurang akurat, dan pihak manejerial akan mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan.

Dengan adanya masalah tersebut perusahaan akan mengalami kesulitan untuk mengetahui dengan pasti pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Namun dengan adanya sistem informasi penjualan dan pembelian masalah tesebut diharapkan akan teratasi dan kinerja perusahaan akan semakin baik. Perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dalam pencatatan data transaksi, pencarian data transaksi, pembuatan laporan data-data transaksi, dan pihak manajerial dapat dengan mudah mengetahui kondisi keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis tertarik untuk memilih judul :

“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA PT. SURYA CITRA KALIKI INDONESIA”


(9)

1.2 IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH 1.2.1 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan identifikasi masalah adalah:

1. Pencatatan data – data transaksi pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia sudah mengunakan komputer namun belum memiliki sistem yang terintegrasi.

2. Dikarenakan belum terdapat sistem informasi yang terintegrasi maka hal ini menimbulkan kesulitan dalam pembuatan laporan perusahaan dan juga dalam mengetahui informasi kondisi perusahaan yang disebabkan sistem yang tidak terintegrasi.

1.2.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Sistem Informasi yang sedang berjalan pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia

2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian PT. Surya Citra Kaliki Indonesia

3. Bagaimana Pengujian Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia

4. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia


(10)

1.3MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1 Maksud

Maksud dari perancangan Sistem Informasi yaitu memperbaiki dan mengembangkan sistem informasi yang sedang berjalan menjadi sistem yang terkomputerisasi sehingga dapat Membantu perusahaan dalam pengolahan data transaksi penjualan dan pembelian menjadi lebih efektif dan efisien guna memaksimalkan penjualan dan pembelian untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperoleh laba yang maksimum.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan perancangan sistem informasi adalah:

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi yang sedang berjalan pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia

2. Untuk mengetahui Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia

3. Untuk melakukan Pengujian Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia

4. Untuk melakukan Implementasi Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia


(11)

1.4KEGUNAAN PENELITIAN 1.4.1 Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan adalah:

1. Agar sistem yang berjalan, dikembangkan menjadi sistem informasi baru yang terkomputerisasi dan terintegrasi agar pengolahan data, pencarian data dan pembuatan laporan pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia menjadi lebih efektif dan efisien, dan dalam pembuatan laporan keuangan pun akan jauh lebih akurat dibandingkan pembuatan laporan sebelumnya.

2. Hasil penelitian dan perancangan sistem dapat diimplementasikan pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia

1.4.2 Kegunaan Akademis a. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan penulis memperoleh tambahan pengetahuan mengenai cara menyusun sistem informasi pelaporan keuangan untuk PT. Surya Citra Kaliki Indonesia.

b. Bagi peneliti lain


(12)

1.5BATASAN MASALAH

Batasan masalah pada perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian adalah sebagai berikut:

1. Sistem informasi ini hanya membahas mengenai proses perhitungan data transaksi penjualan dan pembelian barang

2. Laporan yang akan disajikan oleh Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian adalah sebagai berikut:

a. Laporan Data Konsumen b. Laporan Data Barang c. Laporan Data Supplier

d. Laporan Rekap Transaksi Penjualan e. Laporan Rekap Transaksi Penjualan f. Laporan Rekap Pembayaran Utang

3. Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian akan diimplementasikan di PT. Surya Citra Kaliki Indonesia.

1.6LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 1.6.1 Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data yang objektif dalam penyusunan Skripsi ini penulis melakukan penelitian langsung dari lokasi di PT. Surya Citra Kaliki Indonesia, khususnya dalam hal penjualan dan pembelian yang berlokasi di Gedung Wahana Bhakti Pos Lt. 6 Jalan. Banda No. 30 Bandung. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret 2011


(13)

1.6.2 Waktu Penelitian

Tabel 1.1 Jadwal kegiatan penelitian

No Nama Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Requirement

2 Specification

3 Architecture

Design

4 Code


(14)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN SISTEM

Pengertian sistem pada buku Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Kata sistem mempunyai beberapa pengertian, tergantung sudut pandang mana kata tersebut didefinisikan. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan,yaitu:

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau kelompoknya, yang dalam hal ini sistem atau didefinisikan sabagai

“suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu aturan tertentu”.

2. Pendekatan sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur yang lebih menekanakan urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neushl sebagai “urutan operasi kerja (tulis-menulis), yang biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin

penanganan yang seragam dari transaksi bisnis yang terjadi”.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau


(15)

saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu

tujuan”. Dengan demikian di dalam suatu sistem, komponen-kompenen ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, tetapi sebaliknya, slaing berhubungan hingga membentuk satu kesatuan sehingga tujuan sistem itu dapat tercapai.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai :

1. Memiliki komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu


(16)

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem (interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan.

Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.


(17)

6. Keluaran sistem (Output)

Keluaran system adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem lain.

7. Pengolah sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem

Suatu system mempunyai tujuan atau sasaran, jika sistem tidak mempunyai sasaran, maka system tidak aka nada. Suatu system dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi seperti berikut: 1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.


(18)

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat sedangkan sistem tak tentu adalah sistem dengan perilaku ke depan yang tidak dapat diprediksi.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem terututp adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luar atau otomatis, sednagkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar.


(19)

2.2 PENGERTIAN DATA

Definisi data pada buku “Dasar Perancangan & Implementasi Databese Relasional” menurut beberapa sumber :

a. Menurut Laudon (1998)

Fakta-fakta mentah yang mewakili kejadian-kejadian yang berlangsung dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum ditata dan diatur ke dalam bentuk yang dapat dipahami dan digunakan orang.

b. Menurut Kadir (2003)

Deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

c. Menurut Wilkinson (1992)

Fakta, angka, bahkan simbol mentah. Secara bersama- sama merupakan masukan bagi suatu sistem informasi.

2.3 PENGERTIAN INFORMASI

Pengertian sistem pada buku Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan


(20)

saat ini atau pendukung sumber informasi. Data belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Inforamasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar di banding biaya untuk mendapatkannya.

2.3.1 Kualitas Informasi

Informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu: 1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias ataupun menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dengan jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada Waktunya (Timelines)

Informasi yang dtang pada penerima tidak boleh terlambat. Di dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah uasnag tidak lagi bernilai. Bila informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal ini dapat berakibat fatal lagi perusahaan.

3. Relevan (Relevance)

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterakaitan dengan masalah yang akan dibahas denga informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. Di samping karakteristik, nilai informasi juga ikut menentukan kualitasnya.


(21)

Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.

2.4 PENGERTIAN SISTEM INFORMASI

Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas maka dibuatlah sistem informasi. Sistem informasi diddefinisikan oleh Robert A. Laitach dan K. Roscoe Bavis pada buku Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server adalah sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Definisi umum sistem informasi adalah: “Sebuah sistem yang terdiri

dari atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.”

2.4.1 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem Informasi terdapat komponen- komponen sebagai berikut:

1. Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai piranti fisik seperti komputer dan printer.


(22)

2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data. 3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk

mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (databae), yaitu sekumpulan tabel, hubungan da lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.5 PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER

Definisi jaringan komputer pada buku Membangun Jaringan Komputer :

“Jaringan Komputer (computer networks) adalah suatu himpunan

interkoneksi sejumlah komputer aninomous.”

“Jaringan Komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan

perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya)yang saling terhubung


(23)

Beberapa jenis jaringan komputer berdasarkan klasifikasi pada buku Membangun Jaringan Komputer:

a. Berdasarkam skala 1) LAN

Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan.

2) MAN

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama

dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas.

3) WAN

Wide Area Network cakupannya lebih luas daripada MAN.

Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan, satu benua.

4) Internet

Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia. Koneksi antar jaringan komputer dapat dilakukan berkat dukungan protoko yang khas, yaitu Internet Protocol (IP)


(24)

b. Berdasarkan media penghantar 1) Wire Network

Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan

kabel sebagai media penghantar.

2) Wireless Network

Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang

menggunakan media penghantar gelombang radio atau cahaya

infrared.

c. Berdasarkan fungsi 1) Client server

Client server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputer difungsikan ssebagai server atu induk bagi komputer lain. Server melayani komputer lain yang disebut client

2) Peer to peer

Peer to peer adalah jaringan komputer di mama setiap komputer

bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan access dari atu ke komputer lain.


(25)

2.6 PERANGKAT LUNAK PENDUKUNG

Perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam perancangan Sistem Informasi ini adalah Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000. Berikut ini penjelasan mengenai perngkat lunak pendukung tersebut :

2.6.1 Microsoft Visual Basic 6.0

Visual basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang dikembankan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya, yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual basic merupakan salah satu

development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam

komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows.

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung pemrograman berorientasi objek.

2.6.2 Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational

database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan


(26)

Microsoft SQL Server 2000 merupaka produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membua RDBMS ini menjadi pilihan para database administrator.

a. Layanan Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 mempunyai layanan sebagai berikut : 1. Web Assisten Wizard, membentuk file html dari hasil query untuk

dipublikasikan ke internet.

2. SQL Server Profiler, memonitor dan merekam seluruh aktivitas database.

3. SQL Server Manager, mengatur seluruh objek SQL Server, SQL Server Agent dan MS DTC.

4. SQL Server Interprise Manager,alat bantu administratif.

5. SQL Query Analizer, menjalankan perintah query yang dapat memproses database, mulai dari menampilkan data, mengedit, menghapus dan lain sebagainya.


(27)

b. Objek dalam SQL Server 2000

Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut:

1. Database

Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili, menyimpan data, dan mengakses data.

2. Tabel

Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.

3. Data Diagram

Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL. 4. Indeks

Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris tebel.

5. View

View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.

6. Stored Procedure

Stored Procedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan.


(28)

7. Fungsi

Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel).

8. Trigger

Sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila operasi tertentu dilakukan tabel.


(29)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1.OBJEK PENELITIAN

Penelitian dilakukan di PT. Surya Citra Kaliki yang difokuskan pada bagian keuangan perusahaan

3.1.1. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

NAMA PERUSAHAAN : PT. SURYA CITRA KALIKI INDONESIA TANGGAL BERDIRI :8 Maret 2007

DOKUMEN PENDIRIAN Akta Notaris

(Notary Act)

YOLA S FADILAH, SH.

No. 02 – Tanggal 8 Maret 2010

SK Menkum dan HAM RI

(Decree of Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia)

Surat Keterangan dan

Pernyataan Notaris (Notification Statement issued by Notary)

Lety Latifah Somawijaya, SH.

No. 02/III/2010 Tgl. 08 Maret 2010


(30)

PT. Surya Citra Kaliki Indonesia (SCKI) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis. Perusahaan ini prioritas yang dikembangkan adalah Budi Daya Tanaman kaliki (Ricinus Communis) yang berguna untuk pembuatan bahan baku utama Castrol Oil, dan turunannya merupakan bahan dasar untuk obat

– obatan, Cosmetic, biodiesel dan lain-lain. Selain Pengmbangan Kaliki (Ricinus Communis) mengembangkan juga pertanian lainnya seperti tanaman Kentang, Kumis Kucing, Sayur Mayur,Koro Pedang, Cabe, Tomat, Strawberry.

3.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan 3.1.2.1Visi

Untuk menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam bidang Agribisnis, di Indonesia dan internasional dengan dukungan dari staf yang kompeten, berpengalaman dan ahli di bidangnya masing-masing dengan menjunjung tinggi nilai-nilai pokok integritas, kerjasama tim, dan kepuasan pelanggan

3.1.2.2Misi

1. Membangun landasan ekonomi yang kuat bagi segala lapisan masyarakat terutama masyarakat petani di pedesaan dan masyarakat miskin perkotaan melalui program pemberdayaan masyarakat di bidang agribisnis.

2. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan tepat waktu serta menjamin kepuasan pelanggan yang total.


(31)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

STRUKTUR ORGANISASI PT. SURYA CITRA KALIKI INDONESIA

KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

DIR. KEUANGAN KABALITBANG DIR.Umum & DIR. PEMASARAN

Personalia KA.PABRIKASI SEKRETARIS Inform. & Tek.

DIR. Hub. Intern.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

3.1.4. Deskripsi Tugas

Berikut adalah deskripsi tugas dari sturktur organisasi diatas : a. Komisaris

Tugas dan kewenangan

a) melakukan pengawasan atas jalannya usaha PT dan memberikan nasihat kepada direktur

b) dalam melakukan tugas, dewan direksi berdasarkan kepada kepentingan PT dan sesuai dengan maksud dan tujuan PT.

c) kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan


(32)

tugas-tugas tertentu direktur, apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu.

Kewajiban

a) membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinan rapat

b) melaporkan kepada PT mengenai kepemilikan saham dan/atau keluarga atas saham PT dan saham di PT lainnya

c) memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan

b. Direktur Utama Tugas dan kewenangan

eksternal

a) mewakili PT atas nama perseroan untuk melakukan bisnis dengan perusahaan lain

internal

a) mengurus dan mengelola PT untuk kepentingan PT yang sesuai dengan maksud dan tujuan PT

b) menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan kebijakan yang tepat (keahlian, peluang, dan kelaziman usaha) yang ditentukan dalam UU Perseroan Terbatas dan anggaran dasar PT


(33)

Tanggung jawab

Direktur bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Atas kerugian PT, direktur akan dimintakan pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana.

Apabila kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian PT

c. Sekretaris

Fungsi sekretaris adalah:

1. Membantu meringankan tugas-tugas pimpinan 2. Menangani informasi untuk pimpinan.


(34)

d. Dir. Keuangan Fungsi Dir. Keuangan

1. Merencanakan dan menganalisa pembelanjaan perusahaan 2. Mengatur struktur aktiva (struktur kekayaan perusahaan) 3. Mengatur struktur finansial

4. Mengatur struktur modal

e. Dir. Pemasaran Fungsi Dir. Pemasaran:

1. Mengawasi Kinerja Manager Pemasaran

2. Memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen

3.2.METODE PENELITIAN

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang mengungkapkan gambaran masalah yang terjadi saat penelitian ini berlangsung. Dengan metode penelitian deskriptif, objek permasalahan akan dijelaskan secara sistematik, mulai dari permasalah yang terjadi pada saat ini sehingga dapat diketahui apa saja yang harus diperbaiki kemudian dapat menentukan langkah apa yang perlu diambil dari perbaikan itu sendiri.


(35)

3.2.1. Desain penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat diperlukan perencanaan dan perancangan dalam penelitian, agar penelitian dapat berjalan dengan lancer, baik dan sistematis.

Desain penelitian yang akan digunakan peneliti yaitu desain penelitian secara deskriptif analisis yang merupakan suatu metode yang menggambarkan dan memaparkan suatu kejadian atau peristiwa pada waktu peneliti mengadakan penelitian, kemudian peneliti akan membahas masalah – masalah yang terjadi pada saat penelitian berlangsung.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang sesuai agar setiap permasalahan dapat dipecahkan, penulis mengumpulkan 2 (dua) jenis data, data primer dan data sekunder.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer yaitu data atau segala informasi yang diperoleh dan didapat oleh penulis langsung dari sumber pertama baik individu atau sekelompok bagian dari objek penelitian, seperti hasil wawancara dan observasi langsung pada objek yang diteliti.

Adapun penulis melakukan tinjauan langsung ke PT. Surya Citra Kaliki Indonesia untuk memperoleh data-data yang diperlukan dengan cara :


(36)

a. Observasi, yaitu pengamatan langsung dengan melihat beberapa kegiatan yang dilakukan pada Bagian Keuangan PT. Surya Citra Kaliki Indonesia

b. Wawancara, yaitu dengan cara mengadakan tanya jawab langsung

dengan staf-staf yang bersangkutan di PT. Surya Citra Kaliki Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memproleh informasi mengenai prosedur penjualan dan pembelian.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (dokumentasi)

Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram serta segala informasi yang berasal dari literature yang ada hubungannya dengan teoriteori mengenai topik penelitian.

Adapun penulis melakukan dokumentasi, yaitu mengumpulkan bahan-bahan yang tertulis berupa data yang dibutuhkan yang diperoleh dari PT. Surya Citra Kaliki Indonesia.

3.2.3. METODE PENDEKATAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan pada Sistem Informasi Akuntansi di PT. Surya Citra Kaliki Indonesia ini adalah metode pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur (structure approach) adalah


(37)

pendekatan yang mengikuti tahapan-tahapan system life cycle dengan menggunakan alat/teknik yang memadai (1970).Alat tersebut meliputi diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data dictionary).

Permasalahan yang kompleks dipecah menjadi modul-modul yang terstruktur dan terarah, fleksibel, terdokumentasi dengan baik, tepat waktu,sesuai rencana dan biaya, produktif, kualitas sistem baik, dan melibatkan pemakai.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan Sistem yang digunakan pada Sistem Informasi Penjualan Pembelian di PT. Surya Citra Kaliki Indonesia adalah dengan menggunakan metode pengembangan sistem incremental. Pengertian Incremental model pada jurnal berjudul Metode Pengembangan Sistem adalah :

“Model pengembangan sistem pada software engineering

berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara bertahap.”

Incremental model merupakan perbaikan dari Waterfall Model. Ide dasar dari model ini adalah mengembangkan software secara meningkat (increment) atau bertahap berdasarkan kemampuan fungsional. Pada tahun 1971 Harlan Mills (IBM) mengusulkan bahwa lebih baik mengembangkan software daripada membuat kembali software dari awal. Dimulai dengan membangun sistem sederhana yang mendukung, memiliki


(38)

fungsi sederhana, kemudian menambahkan dan mengembangkan software tersebut. Incremental model termasuk kategori evolutionary software process models karena bersifat iteratif atau mengandung perulangan. Hasil proses berupa produk yang makin lama makin lengkap atau bertambah baik sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai produk akhir dari proses yang dilakukan.

Tahapan Incremental Model

Pada awal tahapan dilakukan penentuan kebutuhan dan spesifikasi. Kemudian dilakukan perancangan arsitektur software yang terbuka, agar dapat diterapkan pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya. Penjelasan pada gambar:

a. Requirement adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada

incremental model adalah penentuan kebutuhan atau analisis

kebutuhan.

b. Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan analisis kebutuhan sebagai acuannya.

c. Architecture Design adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya.

d. Code setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.


(39)

Requirements

Verification

Spefication

Verification

Architecture design

Verification

Gambar 3.2 Incremental

Sumber : http://www.scribd.com/doc/40955185/Metode-Pengembangan-Sistem

Analys Design Code Test Increment 1

Analys Design Code Test Increment 2

Analys Design Code Test Increment 3

Increment n

...

Gambar 3.3 Incremental

Sumber : http://www.scribd.com/doc/40955185/Metode-Pengembangan-Sistem

Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berurutan. Setiap bagian yang sudah selesai dilakukan testing, dikirim ke pemakai untuk langsung dapat digunakan. Pada incremental model, tiga tahapan awal harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum sebelum tahap membangun tiap

increment.

a.) Kelebihan Incremental Model

a. Merupakan model dengan manajemen yang sederhana

b. Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama


(40)

sudah memenuhi persyaratan mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan.

c. Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah masih dapat ditemukan pada beberapa increment.

d. Karena layanan dengan prioritas tertinggi diserahkan pertama dan

increment berikutnya diintegrasikan dengannya, sangatlah penting

bahwa layanan sistem yang paling penting mengalami pengujian yang ketat. Ini berarti bahwa pengguna akan memiliki kemungkinan kecil untuk memenuhi kegagalan perangkat lunak pada increment sistem yang paling bawah.

e. Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal. Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,

f. Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji

b.) Kekurangan Incremental Model

Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment.

c.) Karakteristik

Berikut adalah beberapa karakteristik pada incremental model:

a. Kebutuhan user menjadi prioritas dan prioritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment.


(41)

b. Merupakan kombinasi dari waterfall model, yaitu dengan melakukan tahap- tahap waterfall model secara iteratif.

c. Hasil atau produk dari increment 1 menjadi dasar perbaikan untuk

increment 2,demikian seterusnya hingga produk dianggap sempurna.

d. Model ini cocok jika anggota tim pengembang perangkat lunak sangat terbatas dan proyek yang dikerjakan berukuran kecil (tidak lebih dari 200.000 baris coding).

e. Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment.

f. Produk hasil increment pertama biasanya produk inti (core product), yaitu produk yang memenuhi kebutuhan dasar. Produk tersebut digunakan oleh pengguna atau menjalani review atau pengecekan detil. Hasil review tersebut menjadi bekal untuk pembangunan pada

increment berikutnya. Hal ini terus dikerjakan sampai produk yang komplit dihasilkan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan a) Flow map

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Fungsinya: mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses(manual/berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan)


(42)

Cara - cara membuat flowmap

Seorang analis dan programmer akan membuat flowmap ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. 4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan

deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar. 6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus

ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowmap yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.

7. Gunakan simbol-simbol flowmap yang standar

Jenis - jenis Flowmap 1. Flowmap Sistem

2. Flowmap Paperwork atau Flowmap Dokumen 3. Flowmap Skematik


(43)

4. Flowmap Program 5. Flowmap Proses

b) Diagram konteks

Pengertian diagram konteks pada buku Analisis dan Desain Sistem Informasi (2005 : 64) adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.

Diagram Konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram Konteks akan memberi tentang keseluruhan sistem. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

c) DFD

Definisi DFD pada buku Analisis dan Desain Sistem Informasi:

“Diagram aliran data/ Data Flow Diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil.”

Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan.


(44)

Penomoran Level pada DFD

Tabel 3.1 Penomoran Level pada DFD

Nama Level Nama Diagram Nomor Proses 0 Context

1 Diagram 0 1.0, 2.0, 3.0 .... 2 Diagram 1.0 1.1, 1.2, 1.3 .... 2 Diagram 2.0 2.1, 2.2, 2.3 .... 2 Diagram 3.0 3.1, 3.2, 3.3 .... 3 Diagram 1.1 1.1.1, 1.1.2 .... 3 Diagram 1.2 1.2.1, 1.2.2 .... 3 Diagram 1.3 1.3.1, 1.3.2 .... Dst

d) Kamus Data

Definisi kamus data pada buku Analisis dan Desain Si. stem Informasi adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan, dan proses. Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap


(45)

e) Basis Data

Pengertian Basis Data menurut para ahli pada buku Dasar Perancangan & Implemntasi Database Relasional adalah sebagai berikut:

Menurut Elmazri dan Navathe (2008: 3) Basis Data adalah Kumpulan data yang terkait

Menurut Hoffer, dkk (2008: 3) Basis Data adalah Kumpulan yang terorganisasi dari data-data yang secara nalar terkait.

Menurut Ramakrishnan dan Gerke (2008: 3) Basis Data adalah Kumpulan data yang umumnya menjabarkan aktivitas-aktivitas dari

satu atau lebih organisasi yang terkait.”

Butir – butir yang dapat diambil dari ketiga definisi tersebut adalah : 1. Sebuah database menghimpun data yang terkait atau data yang saling

berhubungan,

2. Kumpulan data tersebut terorganisir, 3. Bisa melibatkan lebih dari satu organisasi


(46)

1. Normalisasi

Pengertian Normalisasi pada buku Dasar Perancangan & Implementasi Database Relasional adalah :

Suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan relasi yang berstruktur baik adalah relasi yang memenuhi dua kondisi berikut:

1) Mengandung redudansi sesedikit mungkin, dan

2) Memungkinkan baris-baris dalam relasi disispkan, dimodifikasi, dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidakkonsistenan.

Normalisasi sendiri dilakukan melalui sejumlah langkah.Setiap langkah berhubungan dengan bentuk normal (normal form) tertentu.

Dalam hal ini yang disebut bentuk normal adalah “suatu keadaan

relasi yang dihasilkan oleh penerapan aturan-aturan sederhana

berhubungan dengan dependensi fungsional terhadap relasi tersebut”


(47)

Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga tahap normalisasi antara lain :

1. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Yang disebut dengan bentuk normal pertama (1NF) adalah suatu keadaan yang membuat setiap perpotongan baris dan kolom dalam relasi hanya berisi satu nilai. Untuk membentuk relasi agar berada dalam bentuk normal pertama, perlu langkah untuk menghilangkan atribut – atribut yang bernilai ganda.

Hal penting lainnya yang perlu dilakukan setelah melakukan normalisasi ke bentuk pertama adalah menentukan kunci primernya. Kunci primer dapat dipilih melalui determinan – determinan yang muncul dalam relasi yang membuat setiap baris dapat didefinisikan secara unik (tidak ada yang kembar). Kalau tidak ada determinan dengan satu atribut yanng memenuhi, pilihlah gabungan atribut yang dapat digunakan untuk membedakan antara satu baris dengan baris lainnya.

2. Bentuk Normal ke Dua(2NF)

Bentuk normal kedua adalah suatu bentuk yang menyaratkan bahwa relasi harus sudah berada dalam bentuk normal pertama dan tidak mengandung dependensi parsial. Agar relasi yang mengandung dependensi parsial memenuhi bentuk normal kedua, dependensi


(48)

parsialnya harus dihilangkan. Adapun cara untuk menkonversi bentuk normal pertama ke bentuk normal kedua adalah sebgai berikut

1) Ubahlah setiap dependensi parsial menjadi sebuah relasi, dengan kunci primer adalah determinannya.

2) Ubahlah dependensi yang terkait langsung dengan kunci primer sebagai relasi tersendiri dan kunci primernya adalah kunci primer dalam relasi semula.

Bentuk normal kedua pun kemungkinan masih menngadung anomali. Anomali adalah masalah yang timbul dalam relasi ketika terjadi operasi pemutakhiran data dalam relasi

3. Bentuk Normal ke Tiga(3NF)

Bentuk normal ketiga adalah suatu keadaan yang menyaratkan bahwa relasi harus sudah berada dalam bentuk normal kedua dan tidak mengandung dependensi transitif.

Agar suatu relasi masuk ke dalam bentuk normal ketiga, dependensi transitif (kalau ada) harus dibuang. Adapun cara mendeskomposisi relasi yang mengandung dependensi transitif adalah sebagai berikut:

1) Bentuk relasi yang mewakili dependensi fungsional yang tidak melibatkan kunci primer dalam relasi semula. Determinannya menjadi kunci primer relasi yang dibentuk.


(49)

2) Bentuk relasi yang berisi kunci primer relasi semula. Kemudian pindahkan semua atribut bukan-kunci primer yang bergantung pada kunci primer tetapi tidak bergantung pada determinan lain ke relasi tersebut. Jadikan atribut yang menjadi kunci primer relasi semula sebagai kunci primer relasi baru. Adapun atribut yang berasal dari determinan yang menjadi perantara dalam dependensi transitif akan bertindak sebagai kunci asing.

Perlu diketahui, relasi yang memenuhi bentuk normal ketiga ada kemungkinan masih mengandung anomali.

2. Relasi Tabel

Pengertian Table Relasi menurut (Fathansyah, 2001,p23) adalah

Data yang menggambarkan hubungan antara table yang satu dengan

table yang lainnya”.

Model basis data relational sering pula disebut sebagai model Relasional atauBasis Data Relasional.Model Basis Data ini ditemukan atau diperkenalkan pertama kalinya oleh E.F Codd. Model basis data menunjukan suatu cara atau mekanisme yang digunakan untuk mengelola atau mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang sedang ditinjau.


(50)

3. E-RD

Definisi E-RD pada buku Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah, suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.

ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.

3.2.4. PENGUJIAN SOFTWARE

Pengujian dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Verifikasi adalah proses mengevaluasi suatu system/component untuk menentukan apakan suatu produk yang diselesaikan setelah fase pengembangan memenuhi kondisi seperti yang telah ditetapkan pada awal pengembangan perangkat lunak.

2. Validasi adalah proses mengevaluasi suatu system/komponen pada akhir atau selama masa pengembangan untuk menentukan apakah produk yang dihasilkan telah memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu yang diminta oleh user.

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.


(51)

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian dilakukan berdasarkan 15 faktor pengujian, faktor pengujian yang digunakan dalam pengujian Sistem Informasi Penjualan Pembelian diantaranya:

1. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Autorisasi menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.

Item Uji :

a. Identifikasi aturan otorisasi b. Desain aturan otorisasi c. Implementasi aturan otorisasi d. Pengujian kesesuaian

e. Mencegah perrubahan data selam instalasi f. Menjaga aturan otorisasi


(52)

2. Correctness

Menjamin pada data yang dimasukkan, proses dan output yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan akurasi akan dicapai melalui kontrol transaksi dan elemen data.

Indikasi :

a. Identifikasi spesifikasi fungsional b. Penyesuaian desain dengan requirement c. Penyesuaian program dengan desain d. Pengujian fungsional

e. Ketepatan penempatan program dan data pada produksi f. Update kebutuhan


(53)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Sebelum melakukan perancangan sistem, diperlukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Tujuan dari analisis sistem adalah untuk mengetahui prosedur kerja yang sedang dikerjakan sebagai dasar perancangan atau perbaikan pada sistem yang lama. Dari hasil analisis dapat diketahui kelebihan dan kekurangan sistem yang lama sehingga dapat memudahkan dalam menemukan data atau fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisa menuju perancangan sistem yang lebih baik yang dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di PT. SCKI dan menghasilkan informasi yang tepat dan akurat.

4.1.1 Analisis Dokumen

Tujuan analisis dokumen ini dimaksudkan untuk mengetahui dokumen yang digunakan dalam sistem informasi Administrasi Perkebunan yang sedang berjalan sebagai penunjang dalam perancangan sistem yang akan digunakan. Analisis dokumen berikut ini akan menganalisa dokumen yang digunakan dalam prosedur yang sedang berjalan pada PT. SCKI, dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut :


(54)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen yang berjalan 1 Nama Dokumen SPK

Deskripsi Surat Permohonan Konsumen Aliran Data Konsumen – P1

Struktur data No_konsumen, nama_konsumen, alamat, telp, no_identitas, keterangan_konsumen

2 Nama Dokumen SPPB

Deskripsi Surat Permohonan Pembelian Barang

Sumber Bagian Penjualan

Rangkap 2 (dua rangkap)

Aliran Data Konsumen – P1, P1-bagian gudang, P1-SP3B Elemen Data No_sppb, no_konsumen, nama_konsumen,

no_brg, nama_brg, jml_brg, tgl_sppb.

3. Nama Dokumen SP3B

Deskripsi Surat Pengembalian Permohonan Pembelian Barang

Sumber Bagian Gudang

Rangkap 2 (dua rangkap)


(55)

Elemen Data No_SP3B, no_sppb, keterangan_sp3b

4. Nama Dokumen SBK

Deskripsi Surat Barang Keluar

Sumber Bagian Gudang

Rangkap 2 (dua rangkap) Aliran Data Bagian Gudang – P2

Elemen Data No_sbk, no_konsumen, nama_konsumen, no_brg, nama_brg, jml_brg, tgl_sbk ,no_sppb.

5. Nama Dokumen Copy SBK

Deskripsi Surat Barang Keluar

Sumber Bagian Gudang

Rangkap 2 (dua rangkap) Aliran Data P3-P4, P4-Konsumen

Elemen Data No_sbk, no_konsumen, nama_konsumen, no_brg, nama_brg, jml_brg, tgl_sbk ,no_sppb.

6. Nama Dokumen SBK Valid

Deskripsi Surat Barang Keluar


(56)

Rangkap 1 (satu rangkap)

Aliran Data P2-P3

Elemen Data No_sbk, no_konsumen, nama_konsumen, no_brg, nama_brg, jml_brg, tgl_sbk ,no_sppb.

7. Nama Dokumen SPB

Deskripsi Surat Pengiriman Barang Sumber Petugas Penjualan

Rangkap 3 (tiga rangkap)

Aliran Data P5-Bagian Konsumen, P5- P7

Elemen Data No_spb, no_faktur, no_konsumen, tgl_spb.

4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Prosedur yang sedang berjalan pada PT. SCKI adalah sebagai berikut: 1. Konsumen membeli barang dengan mengajukan permintaan pembelian ke

Petugas penjualan dengan mengisi dokumen SPK (Surat Permohonan Konsumen) dan SPPB (Surat Permohonan Pembelian Barang) sebanyak dua rangkap yang diberikan oleh petugas penjualan.

2. SPK dan SPPB yang telah diisi oleh konsumen kemudian diberikan kepada Petugas Penjualan.


(57)

3. Petugas penjualan mencatat data yang terdapat dalam SPK dan SPPB ke dalam file excel, kemudian memberikan rangkap kedua SPPB akan diberikan pada bagian gudang.

4. Bagian gudang akan memeriksa jumlah barang yang dipesan konsumen pada SPPB dengan barang yang tersedia di gudang.

5. Apabila barang tidak tersedia maka bagian gudang akan membuat SP3B (Surat Pengembalian Permohonan Pembelian Barang) sebanyak dua rangkap. Rangkap pertama diberikan kepada Petugas Penjualan untuk dicatat dan diarsipkan, sedangkan rangkap kedua SP3B dan SPPB akan diberikan pada Konsumen melalui Petugas Penjualan.

6. Namun apabila barang tersedia maka bagian gudang akan melakukan pencatatan data yang terdapat pada SPPB kemudian membuat Surat Barang Keluar (SBK) sebanyak dua rangkap dan melakukan proses pengadaan barang. Rangkap pertama akan diberikan ke Petugas penjualan dan rangkap kedua akan diarsipkan bersama dengan SPPB oleh Bagian Gudang.

7. Petugas penjualan akan memvalidasi SBK tersebut lalu kemudian mengcopy SBK sebanyak dua buah copy pertama akan diberikan kepada petugas keuangan.

8. SBK yang asli akan diarsipkan dan data yang terdapat didalamnya akan dicatat. Lalu copyan SBK akan diberikan kepada konsumen sebagai bukti pengambilan barang. Petugas penjualan akan menerima bukti transfer dari konsumen.


(58)

9. Petugas Penjualan kemudian akan membuat Surat Pengiriman Barang (SPB) sebanyak tiga rangkap pertama dan kedua akan diberikan pada bagian gudang, sedangkan rangkap ketiga akan diberikan pada petugas keuangan bersama dengan bukti transfer kepada petugas keuangan.

10. Bagian gudang akan menerima SPB lalu akan melakukan pengiriman barang kepada konsumen. Setelah barang diterima oleh konsumen Petugas Gudang akan meminta konsumen untuk melakukan validasi pada SPB (cap dan tanda tangan) sebagai bukti barang telah diterima oleh konsumen. Petugas gudang akan memberikan SPB rangkap pertama kepada konsumen, SPB tersebut akan ditukar dengan SBK yang didapatkan konsumen dari Petugas Penjualan.

11. SPB yang telah ditandatangani konsumen akan diberikan kepada Petugas penjualan untuk diarsipkan, sedangkan SBK akan diberikan ke Petugas Keuangan.

12. Bagian keuangan akan melakukan input transaksi pembelian bedasarkan dokumen SPB, SBK dan bukti transfer pembayaran. Dalam periode satu bulan sekali petugas keuangan akan membuat laporan rekap transaksi, yang kemudian akan diberikan kepada manajer keuangan.


(59)

4.1.2.1 Flow Map

Flowmap sistem yang berjalan adalah sebagai berikut: Flowmap sistem yang berjalan

Petugas Penjualan

Konsumen Bagian Gudang Petugas Keuangan Manajer Keuangan

P h ase Mengisi SPK dan SPB SPK SPPB SPK SPPB Yang telah diisi

SPK

SPPB Yang telah diisi

1

Pencatatan SPK dan SPPB dalam Excel SPPB tersedia Pengecekan barang beradasarkan SPPB Membuat SP3B SPPB SP3B Tidak SPPB SP3B Membuat SBK & Proses Pengadaan Barang YA 2 SPPB SBK SBK Copy SBK Copy SBK Pencatatan SBK Valid (SBK Asli)

Membuat SPB

SPB

SPB + Barang SPB

SPB Validasi SPB Valid Bukti Transfer Pembayaran Bukti Transfer Pembayaran Bukti Transfer Pembayaran Copy SBK Membuat Laporan Rekap Transaksi Laporan Rekap Transaksi Laporan Rekap Transaksi SPK SPPB SPPB SP3B Validasi SBK SBK Valid SBK Valid Copy SBK Pencatatan SPPB Faktur Pembelian Input Jurnal Jurnal Copy SBK SPB Valid Copy SBK SPB Valid


(60)

4.1.2.2 Diagram konteks

Sistem yang berjalan Konsumen Manager Keuangan Bagian Gudang Bukti Transfer SP3b, SPPB SPB SP3B Laporan Rekap Transaksi SBK SPPB SPPB & SPK Yang telah diisi

Copy SBK

Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem yang berjalan

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Konsumen Manager Keuangan Bagian Gudang 1.0 Pencatatan SPK 2.0 Validasi SBK 3.0 Copy SBK 4.0 Pencatatan SBK Valid 8.0 Membuat Laporan Keuangan SPPB &SPK

Yang telah diisi

SBK

SBK Valid

Copy SBK 5.0

Membuat SPB

Copy SBK

SPB

SPB, Copy SBK

Laporan Rekap Transaksi Copy SBK Bukti Transfer SP3B SPPB SP3B SBK


(61)

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Dari hasil analisa sistem yang berjalan pada PT. Surya Citra Kaliki, diketahui bahwa PT. SCKI sudah menggunakan fasilitas komputer untuk mengolah data namun tidak memiliki sebuah sistem informasi yang terintegrasi. Perusahaan memanfaatkan fasilitas microsoft office untuk melakukan pengolahan data. Data–data perusahaan masih disimpan dalam bentuk file taupun arsip kertas dan masih belum memiliki database sebagai tempat penyimpanan data – data perusahaan.

4.2 PERANCANGAN SISTEM

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia (SCKI) ini merupakan sistem terkomputerisasi yang telah terintegrasi, yang diharapkan dapat membantu proses pencatatan transaksi baik penjualan maupun pembelian, pembuatan laporan rekap transaksi dan juga membantu proses pengambilan keputusan oleh pihak manajerial.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada PT. SCKI adalah sebagai berikut:

1. Membantu pengolahan data –data transaksi perusahaan.

2. Membantu mempermudah pembuatan laporan rekap transaksi perusahaan, sehingga pihak manajerial dapat lebih mudah melakukan proses pengambilan keputusan.


(62)

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Secara umum sistem yang diusulkan tidak begitu banyak perubahan dari sistem yang sudah berjalan. Hanya disini terlihat selain mengubah semua bentuk arsip yang ada dibuat dalam satu database terlihat juga beberapa proses dihilangkan,dan digantikan dengan proses yang baru untuk mempermudah pekerjaan petugas serta membuat lebih efisien dan akurat dalam pengolahan data.

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Prosedur yang diusulkan pada Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian adalah sebagai berikut:

1. Konsumen membeli barang dengan mengajukan permintaan pembelian ke Petugas penjualan dengan mengisi dokumen SPK (Surat Permohonan Konsumen) dan SPPB (Surat Permohonan Pembelian Barang) sebanyak dua rangkap yang diberikan oleh petugas penjualan.

2. SPK dan SPPB yang telah diisi oleh konsumen kemudian diberikan kepada Petugas Penjualan.

3. Petugas penjualan melakukan input data yang terdapat dalam SPK dan SPPB ke dalam database. Sistem akan melakukan pengecekan barang yang tersedia sesuai dengan input data SPPB yang dilakukan penjualan.

4. Apabila barang tidak tersedia maka, petugas penjualan akan membuat SP3B (Surat Pengembalian Permohonan Pembelian Barang) sebanyak dua rangkap. Rangkap pertama akan diberikan kepada konsumen.


(63)

5. Lalu petugas penjualan akan membuat PBB (Pengajuan Beli Barang) sebanyak dua rangkap, rangkap pertama PBB dan rangkap kedua SP3B akan diberikan kepada Bagian Pembelian untuk diarsipkan. Rangkap kedua PBB akan diberikan kepada gudang untuk diarsipkan.

6. Namun apabila barang tersedia maka petugas penjualan akan membuat faktur penjualan lalu kemudian dicetak sebanyak dua rangkap. Faktur penjualan tersebut akan divalidasi oleh bagian keuangan.

7. Faktur keuangan yang sudah valid akan diberikan kepada konsumen. 8. Kemudian petugas penjualan akan membuat SPB (Surat Pengiriman

Barang) sebanyak dua rangkap, rangkap pertama dan kedua akan diberikan pada bagian gudang.

9. Bagian gudang akan menerima SPB lalu akan melakukan proses pengadaan barang dan kemudian akan melakukan pengiriman barang kepada konsumen. Setelah barang diterima oleh konsumen Petugas Gudang akan meminta konsumen untuk melakukan validasi pada SPB (cap dan tanda tangan) sebagai bukti barang telah diterima oleh konsumen. Petugas gudang akan memberikan SPB rangkap pertama kepada konsumen, SPB tersebut akan ditukar dengan Faktur Penjualan rangkap pertama yang didapatkan konsumen dari Petugas Penjualan.

10.SPB yang telah valid akan diberikan kepada Petugas penjualan untuk diarsipkan, sedangkan Faktur Penjualan akan diarsipkan oleh Bagian gudang.


(64)

11.Bagian pembelian akan memberikan Faktur Pembelian kepada bagian keuangan. Kemudian bagian keuangan akan melakukan proses input data kedalam database, yang kemudian dicetak menjadi laporan rekap transaksi. Kemudian bagian keuangan akan memberikannya kepada Manager Keuangan.


(65)

4.2.3.1 Flow Map

Flowmap Sistem yang Diusulkan

Petugas Penjualan

Konsumen Bagian Gudang Petugas Keuangan Pembelian Manager Keuangan P h as e Mengisi SPK dan SPB SPK SPPB SPK SPPB Yang telah diisi

SPK

SPPB SPK SPPB Yang telah diisi

Tersedia D B Membuat SP3B Membuat Faktur Penjualan TIdak Ya SPPB SP3B Membuat PBB SP3B PBB PBB SPPB PBB Faktur Penjualan Validasi Faktur Penjualan Faktur Penjualan Valid Faktur Penjualan Valid Membuat SPB SPB SPB Pengadaan Barang SPB SPB Validasi Faktur Penjualan SPB Valid Faktur Penjualan SPB Valid Faktur Pembelian Faktur Pembelian Cetak Laporan Transaksi Laporan Rekap Transaksi Laporan Rekap Transaksi Input Data SPPB

Dan SPK

Pengecekan

SPPB SP3B


(66)

4.2.3.2 Diagram kontek

Sistem yang berjalan Konsumen

Manager Keuangan

Bagian Gudang

Spb, Faktur Penjualan valid

SP3b, SPPB PBB

Laporan Rekap Transaksi SPPB, SPK

Bagian Pembelian Faktur Pembelian

Gambar 4.5 Diagram Konteks yang diusulkan

4.2.3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.

a. DFD Level 1

Data Flow Diagram level 1 yang diusulkan untuk Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada PT. SCKI dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :


(67)

3.0 Pengecekan SPPB Konsumen 1.0 Input Data SPPB SPPB SPK 4.0 Membuat SP3B 5.0 Membuat PBB 6.0 Membuat Faktur Penjualan 7.0 Membuat SPB 8.0 Input Data Pembelian 9.0 Membuat Laporan Rekap Transaksi SPPB SPPB SP3B SPPB

Faktur Penjualan Valid SPB & Faktur Penjualan Valid

Data Pembelian SP3B,SPPB Bag. Gudang PBB SPPB Data Pembelian Manager Keuangan Laporan keuangan Bag. Pembelian Faktur Pembelian SPPB, SPK SPPB PBB SPB SPB SPB SPPB 2.0 Input Data SPK SPK SPK SPK Pembelian


(68)

b. DFD Level 2

1. DFD Level 2 Proses 4 adalah sebagai berikut:

4.0 Membuat SP3B 4.1 Cetak SP3B 4.3 Pengecekan Stock Brg

Data SP3B SP3B

SBK Valid

SP3B

Barang

Gambar 4.7 DFD Level 2 Proses 4

2. DFD Level 2 Proses 5 adalah sebagai berikut:

5.0 Membuat PBB 5.1 Cetak PBB PBB PBB PBB SP3B

Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses 5

3. DFD Level 2 Proses 6 adalah sebagai berikut:

6.0 Membuat Faktur Penjualan 6.1 Cetak Faktur Penjualan 6.2 Validasi Faktur Penjualan Faktur Penjualan

Faktur Penjualan Valid Faktur Jual


(69)

4.2.3.4 Kamus Data

Kamus Data atau data dictionary adalah katalog data tentang fakta dan kebutuhan – kebutuhan infomasi dari suatu sistem informasi, dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mengidentifikasikan data yang mengalir dalam sistem dengan lengkap. Kamus data dapat mendefinisikan dengan lengkap data yang mengalir diantara proses, penyimpanan data dan entitas luar pada sistem. Data yang mengalir tersebut dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di data flow diagram. Untuk lebih jelas kamus data pada sistem yang berjalan dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 4.2 Kamus Data 1 Nama aliran data SPK

Deskripsi Surat Permohonan Konsumen Keterkaitan Konsumen- P1, P1 – DB

Alias ---

Struktur data No_konsumen, nama_konsumen, alamat, telp, no_identitas, keterangan_konsumen

2 Nama aliran data SPPB

Deskripsi Surat Permohonan Pembelian Barang Keterkaitan Konsumen- P1, P1 – DB


(70)

Struktur data No_sppb, no_konsumen, nama_konsumen, no_brg, nama_brg, jml_brg, cara_pembayara, tgl_sppb.

3. Nama aliran data SP3B

Deskripsi Surat Pengembalian Permohonan Pembelian Barang

Keterkaitan P3 - P4, P1 – Konsumen

Alias ---

Struktur data No_SP3B, no_sppb, keterangan_sp3b

4. Nama aliran data PBB

Deskripsi Pengajuan Beli Barang Keterkaitan P4 – Bagian Gudang

Alias ---

Struktur data No_pbb, nama_brg, jml_brg, nama_supplier, alamat_supplier, tgl_pbb.

5. Nama aliran data Faktur Penjualan

Deskripsi Dokumen penjualan barang Keterkaitan P5-P6

Alias ---


(71)

nama_konsumen, tgl_faktur, nama_brg, jumlah, satuan, harga_satuan, jumlah_harga, total.

6. Nama aliran data Faktur Penjualan Valid Deskripsi Dokumen penjualan barang Keterkaitan P6 – P7

Alias ---

Struktur data No_faktur_jual, no_konsumen,

nama_konsumen, tgl_faktur, nama_brg, jumlah, satuan, harga_satuan, jumlah_harga, total.

7. Nama aliran data SPB

Deskripsi Surat Pengiriman Barang Keterkaitan P7- Konsumen

Alias ----

Struktur data No_spb, no_faktur, no_konsumen, tgl_spb.

9. Nama aliran data Faktur Pembelian Deskripsi Dokumen Pembelian Keterkaitan Bagian Pembelian – P8


(72)

Struktur data No_faktur_beli, no_supplier, nama_supplier, tgl_beli, nama_brg, jumlah, satuan,

harga_satuan, jumlah_harga, total.

4.2.4 Perancangan Basis Data 4.2.4.1 Normalisasi

1. Bentuk unnormal

Tbl_konsumen = {No_konsumen, nama_konsumen, alamat_konsumen, telp, no_identitas, keterangan_konsumen, No_sppb, no_konsumen, nama_konsumen, no_brg, nama_brg, jml_brg, tgl_sppb, No_SP3B, no_sppb, keterangan_sp3b ,No_pbb, nama_brg, jml_brg, nama_supplier, alamat_supplier, tgl_pbb, No_faktur_jual, no_konsumen, nama_konsumen, tgl_faktur, nama_brg, jumlah, satuan, harga_satuan, jumlah_harga, total, No_spb, no_faktur_jual, no_konsumen, tgl_spb, No_faktur_beli, no_supplier, nama_supplier, tgl_beli, utang, tgl_jatuhTempo nama_brg, jumlah, satuan, harga_satuan, jumlah_harga, total, }


(73)

2. Bentuk normal pertama

Tbl_konsumen = {No_konsumen, nama_konsumen, alamat_konsumen, telp, no_identitas, keterangan_konsumen, No_sppb, no_brg, nama_brg, jml_brg, tgl_sppb, No_SP3B, keterangan_sp3b ,No_pbb, kode_supplier, nama_supplier, alamat_supplier, tgl_pbb, No_faktur_jual, tgl_faktur, utang, tgl_jatuhTempo, jumlah, satuan, harga_satuan, jumlah_harga, total, No_spb, tgl_spb, No_faktur_beli, }

3. Normal kedua

a. Tbl_konsumen = {No_konsumen, nama_konsumen, alamat_konsumen ,telp, no_identitas, keterangan_konsumen } b. Tbl_sppb = { No_sppb, No_konsumen, tgl_sppb, no_brg,

jumlah_jual }

c. Tbl_brg = {no_brg, nam_brg, harga_brg, stok, stokMin} d. Tbl_SP3B = {no_sp3b, no_sppb, keterangan_sp3b}

e. Tbl_suplier = {kode_supplier, nama_supplier, alamat_supplier, utang, tgl_jatuhTempo}

f. Tbl_pbb = {no_pbb, tgl_pbb, kode_supplier,no_brg, jml_pesan} g. Tbl_pembelian = {no_faktur_beli, tgl_beli, no_pbb,

total_pembelian, no_brg, jml_beli, hrga_beli}

h. Tbl_penjualan = {no_faktur_jual, tgl_jual, no_sppb, total_penjualan}


(74)

4. Normal ketiga

a) Tbl_konsumen = {No_konsumen, nama_konsumen, alamat_konsumen ,telp, no_identitas, keterangan_konsumen} b) Tbl_sppb = {No_sppb, No_konsumen, tgl_sppb}

c) Tbl_detail_sppb = {no_sppb, no_konsumen, no_brg, jumlah_jual}

d) Tbl_brg = {no_brg, nam_brg, harga_brg, stok, stokMin} e) Tbl_SP3b = {no_sp3b, no_sppb, keterangan_sp3b}

f) Tbl_suplier ={kode_supplier, nama_supplier, alamat_supplier} g) Tbl_pbb = {no_pbb, tgl_pbb, kode_supplier}

h) Tbl_detail_pbb = { no_pbb, no_brg, jml_pesan}

i) Tbl_pembelian = {no_faktur_beli, tgl_beli, no_pbb, total_pembelian}

j) Tbl_detail_pembelian = {no_faktur_beli, no_brg, jml_beli, hrga_beli}

k) Tbl_penjualan = {no_faktur_jual, tgl_jual, no_sppb, total_penjualan}

l) Tbl_spb = {no_spb, no_faktur_jual, tgl_spb}

m) Tbl_utang = {id_utang, jml_utang, tgl_jthTempo, denda, kode_supplier, no_faktur}


(75)

4.2.4.2 Relasi Tabel Tb_konsumen No_konsumen* Nama_konsumen Alamat_konsumen Telp No_identitas Keterangan Tb_SPPB No_sppb* Tgl_sppb No_konsumen** Tb_sp3b No_sp3b* No__sppb** Keterangan_sp3b Tb_penjualan No_faktur_jual* Tgl_jual No_sppb** Total_penjualan Tb_detail_pembelian No_faktur_beli* No_brg** Jml_beli Harga_beli Tb_detail_sppb No_sppb No_brg** Jumlah_jual Tb_brg No_brg* Nama_brg Harga_brg Satuan Stock StockMin Tb_pembelian No_faktur_beli* Tgl_beli No_pbb** Total_pembelian Tb_pbb No_pbb* Tgl_pbb Kode_supplier** Tb_detail_pbb No_pbb No_brg** Jml_pesan Tb_spb No_spb* No_faktur_jual** Tgl_spb Tb_supplier Kode_supplier* Nama_supplier Alamat_supplier Tb_utang Id_utang* Jml_utang Tgl_jthTempo Denda Kode_supplier** No_faktur_beli**


(76)

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram tb_SP3B mempunyai tb_SPPB tb_penjualan tb_detail_sppb 1 n 1 1 1 mempunyai memliki memiliki 1 tb_SPB 1 1 memliki tb_barang 1 1 n mempunyai tb_detail_pbb memliki 1 1 tb_PBB n mempunyai 1 tb_supplier 1 1 memiliki tb_detail_pembelian n mempunyai tb_pembelian 1

1 memiliki 1 1 tb_utang mempunyai

1 1

Gambar 4.11 ERD

4.2.4.4 Struktur File a. Tbl_konsumen

Tabel 4.3 Struktur File Tabel Konsumen

No Nama Field Type Size

1. No_konsumen Varchar 10 2. Nama_konsumen Varchar 50

3. Alamat Varchar 50

4. Telp Varchar 20

5. Jenis_id Varchar 15

6. No_identitas Varchar 20 7. Keterangan Varchar 20


(77)

b. Tbl_supplier

Tabel 4.4 Struktur File Tabel Supplier

No Nama Field Type Size

1. Kode_supplier Varchar 10 2. Nama_supplier Varchar 20 3. Alamat_supplier Varchar 50

c. Tbl_barang

Tabel 4.5 Struktur File Tabel Barang

No Nama Field Type Size

1. No_brg Varchar 10

2. Nama_brg Varchar 30

3. Harga Money 8

4. Satuan Varchar 20

5. Stock Varchar 4

6. StockMin Varchar 4

d. Tbl_sppb

Tabel 4.6 Struktur File Tabel SPPB

No Nama Field Type Size

1. No_sppb Varchar 10

2. Tgl_sppb Datetime 8

3. No_konsumen Varchar 10


(1)

151

Barang Barang diklik tidak menampilkan form pilih barang

harus dipilih

Input jumlah barang

Tampil pesan

harus diisi

Tampil pesan

harus diisi

Diterima

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus dan hasil uji diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengujian berdasarkan faktor

Authorization dapat dilakukan dengan sukses serta secara fungsional


(2)

152

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan analisis terhadap sistem informasi yang sedang berjalan pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia dan mencoba memberikan solusi dengan merancang Sistem Informasi Penjualan Pembelian, penulis dapat menarik kesimpulan dan memberikan saran dalam perbaikan kinerja sistem.

6.1 KESIMPULAN

Kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia, maka penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu :

1. Dari hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang berjalan di PT. Surya Citra Kaliki Indonesia mempunyai masalah keterlambatan dalam pengolahan data transaksi karena sistem yang berjalan belum memiliki aplikasi yang terintegrasi dan penyimpanan data masih berbentuk arsip.

2. Setelah melakukan analisis dan penelitan yang dilakukan, maka penulis melakukan perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian. Sistem ini dirancang untuk mempermudah pengolahan data Konsumen, data Barang, data Supplier dan data transaksi, sehingga dalam pembuatan laporan baik laporan rekapitulasi transaksi maupun laporan keuangan akan lebih mudah dan lebih akurat.


(3)

153

3. Untuk implementasi pada Sistem Informasi Penjualan Pembelian pada PT. Surya Citra Kaliki Indonesia diimplementasikan di bagian penjualan, pembelian, dan bagian manajerial.

4. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pada Sistem Informasi Penjualan Pembelian, penulis menggunakan metode blackbox karena

Blackbox merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada

spesifikasi perangkat lunak dan menggunakan faktor pengujian


(4)

154 6.2 SARAN

Saran agar sistem yang dirancang ini bisa bekerja secara maksimal, penulis mengajukan beberapa saran. Adapun saran tersebut antara lain :

1. Agar Sistem Informasi Penjualan Pembelian yang dirancang dapat diimplementasikan pada perusahaan dengan baik dan benar, maka perusahaan perlu melakukan pelatihan terhadap sumber daya manusia atau bagian-bagian kerja yang akan menggunakan sistem tersebut.

2. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan kepuasan dalam penggunaan sistem yang dirancang, maka perusahaan perlu melakukan pemeliharaan dan dukungan perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat mendukung program aplikasi yang dirancang.

3. Untuk pengembangan sistem berikutnya, sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan lagi yaitu dengan menambahkan proses pembayaran menggunakan kartu kredit, proses perhitungan diskon, juga proses pembuatan laporan keuangan.


(5)

154

DAFTAR PUSTAKA

Bin Ladjamudin, Al-Bahra, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

HM., Jogiyanto, 2009, Sistem Teknologi Informasi, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

http://www.scribd.com/doc/40955185/Metode Pengembangan Sistem/18 Juni 2011

Kadir, Abdul, 2009, Dasar Perancangan & Implementasi Database

Relasional,Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Kusrini dan Koniyo, Andri, Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi

Akuntansi Dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server, Penerbit Andi.

Sofana, Iwan, 2008, Membangun Jaringan Komputer, Penerbit INFORMATIKA, Bandung


(6)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Annisa Paramitha Fadillah Tempat/tanggal lahir : Bandung, 17 Juni 1990

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Wanita

Alamat : Jl. Baranangsiang No. 97 / 34B Bandung

E-mail : cha.fadillah@yahoo.com

PENDIDIKAN

Tahun 2007 – 2011 : Jenjang Sarjana Program Studi Sistem Informasi – Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer - Universitas Komputer Indonesia Bandung Tahun 2004 – 2007 : SMA Negeri 16 Bandung

Tahun 2001 – 2004 : SMP Negeri 20 Bandung Tahun 1995 – 2001 : SD Negeri Soka 2 Bandung

Bandung, Agustus 2011 Penulis

Annisa Paramitha Fadillah