6
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Identifikasi  permasalahan  yang  dihadapi  oleh  keluarga  dampingan  dilakukan melalui  pendekatan  secara  langsung  melalui  wawancara  dengan  keluarga
dampingan dan melalui pengamatan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke  rumah  keluarga  dampingan,  ditemukan  beberapa  masalah  yang  dihadapi  oleh
keluarga Tangkes. Masalah pertama yang dihadapi oleh keluarga Tangkes adalah pendapatan keluarga yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap
harinya.  Berdasarkan  hasil  wawancara  dengan  Bapak  Ketut  Eudiasa  mengatakan Ayahnya  telah  lama  meninggal  sehingga  beliau  harus  menggantikan  ayahnya
menjadi  kepala  keluarga.  Hal  tersebut  sangat  berat,  mengingat  karena  ibunya menderita  tuna  rungu  yang  seharusnya  bisa  disembuhkan  namun  karena  tidak
adanya uang untuk pengobatan maka hal itu dibiarkan saja. Upah yang dihasilkan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan terkadang penghasilan tersebut tidak
mencukupi karena sebagai umat Hindu banyak terdapat Hari Raya. Masalah  kedua  yang  dihadapi  oleh  keluarga  Tangkes  adalah  terdapat  fasilitas
peralatan rumah tangga yang kurang baik seperti dapur yang berada dipekarangan rumah,  kamar  atau  kasur  yang  tidak  layak  untuk  ditiduri,  jemuran  yang  kurang
layak  digunakan,  pola  hidup  bersih  dan  sehat  dari  keluarga  Tangkes.  Kondisi lingkungan  pekarangan  rumah  kurang  bersih.  Selain  itu,  kebersihan  penggunaan
sabun  dalam  MCK  dan  kebiasaan  mencuci  tangan  setelah  melakukan  aktivitas maupun sesudah mengambil  hewan ternak masih kurang di  terapkan dan kadang
melakukan pencucian tangan dan kaki dilakukan tidak di alir yang mengalir. Masalah  ketiga  yang  dihadapi  oleh  keluarga  Tangkes  adalah  kesehatan  yang
menghampiri  Ibu  Nyoman  Sadi.  Dilihat  dari  usia  yang  sudah  tidak  muda  lagi, Nyoman sadi  sering kali mengalami  kelelahan karena tenanganya terkuras untuk
membersihkan rumah dan pekarangan rumahnya, dan juga untuk memasak. Tidak adanya sarana transportasi untuk menunjang kegiatan sehari-harinya menjadi salah
7 satu kendala dari Bapak Krtut Eudiasa. Tidak adanya sepeda motor maupun sepeda
gayung  yang dimiliki oleh keluarga Tangkes menyebabkan setiap harinya Bapak Ketut  Eudiasa  berjalan  jauh  untuk  sampai  ditempat  kerjanya  tersebut,  namun
beberapa  kali  ada  teman  yang  member  tumpangan  karena  merasa  iba  terhadap Bapak Ketut Eudiasa. Karna Faktor kebersihan dan pola makan yang tidak sehat,
daya  tahan  tubuh  beliau  terganggu.  untuk  berobat  ke  Puskesmas  pun  beliau mengalami masalah karna tidak adanya sepeda motor atau transportasi lain. Namun,
kartu jaminan kesehatan tidak berlaku di Puskesmas Pembantu tersebut sehingga harus  mengeluarkan  biaya  untuk  berobat.  Biaya  berobat  yang  dikeluarkan  setara
dengan biaya makan dua hari keluarga ini.
2.2 Masalah Prioritas