1
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai profil keluarga dampingan dan keadaan perekonomian keluarga dampingan. Profil keluarga dampingan berupa data
keluarga yang didapat dari Kepala Desa Sangsit dan didukung dengan melakukan pendekatan berupa wawancara dengan kepala keluarga, dan anaknya.Selain itu,
melalui wawancara mahasiswa juga mendapatkan informasi mengenai keadaan perekonomian keluarga dampingan.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kepala keluarga dari keluarga dampingan dalam laporan ini adalah Bapak Nyoman Tangkes. Adapun jabaran subjek keluarga dampingan dari Luh Seniasih dapat
dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Keluarga Dampingan
No Nama
Status perkawinan
Umur th Pendidikan
Pekerjaan Keterangan
1 Nyoman
Tangkes Kawin
72 Tamat
SDSederajat Buruh
Harian lepas
Kepala Keluarga
2 Nyoman Sadi
Kawin 67
TidakBelum sekolah
Buruh Harian
Lepas Istri
3 Ketut
Eudiasa Cerai
Hidup 41
SLTPSederajat Buruh
Harian Lepas
Anak
Bapak Nyoman Tangkes merupakan salah satu warga Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng yang bertempat tinggal di Banjar Dinas Beji, Desa
Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Mereka adalam warga yang pindah dari karangasem karena adanya peristiwa gunung merapi pada saat itu,
Keluarga Bapak Nyoman Tangkes beserta istri dan anaknya tinggal dalam satu rumah kecil yang tidak nyaman untuk ditinggalkan, Rumah itu milik salah satu
2 warga yang terbilang kaya dan pada saat itu bapak nyoman tangkes, istri dan
anaknya adalah sebagai pembantu di keluarga Made Tantra orang kaya yang sudah meninggal saat ini. Rumah tersebut diberikan secara Cuma-Cuma oleh Bapak
Made Tantra. Namun Bapak Nyoman Tangkes meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya, dan Istrinya Nyoman Sadi menderita tuna rungu atau tuli. Yang
membuat anaknya harus bekerja sebagai bapak keluarga rumah tangga untuk keperluan mereka berdua untuk kesehariannya. Bangunan rumah mereka
berkondisikan tembok batu bata, beralaskan batu bata yang tertata rapi, dan beratap genteng. Dapur yang dimiliki oleh keluarga Tangkes menggunakan tungku sebagai
sarana utama memasak, namun dapur tersebut tidak memiliki ruangan tersendiri melainkan di pekarangan rumah mereka. Kemudian untuk penerangan di rumah,
keluarga Tangkes menggunakan lampu yang listriknya tersalur dari rumah warga. Untuk hal konsumsi air keperluan sehari-hari, keluarga Tangkes menggunakan air
sumur.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, Ibu Nyoman Sadi hanya tinggal bersama satu anaknya yang bernama Ketut Eudiasa. Suami dari Ibu Nyoman Sadi telah
meninggal dunia. Ketut Eudiasa menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Pekerjaan Bapak Ketut Eudiasa dalam kesehariannya adalah sebagai buruh harian
lepasan atau tukang bangunan. dalam pekerjaan tersebut uang yang dikumpulkan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja seperti makanan dan rokok Bapak
Ketut Eudiasa. Di Desa Sangsit Keluarga Tangkes merupakan salah satu keluarga yang masuk
dalam kriteria keluarga Kurang Sejahtera KS. Keluarga dari Ibu Luh Seniasih ini dapat dikatakan sebagai salah satu keluarga pra-sejahtera karena dilihat dari segi
ekonomi yang masih kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sehingga dalam hal ini keluarga Tangkes masuk dalam salah satu keluarga dampingan KKN
–RM UNUD periode XIII Desa Sangsit.
3
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan