Inti Permasalahan Tujuan Penelitian Pembatasan Masalah

2 Universitas Kristen Maranatha informasi jarak tempuh perjalanan yang dilakukan selama satu tahun. Studi tersebut, menunjukkan pula bahwa karakteristik jumlah perjalanan yang dilalui bergantung pada letak demografi dan tujuan perjalanan sehari-hari McGuckin dan Srinivasan, 2004. Boyce dan Bargera 2003 mengembangkan penelitian tentang kombinasi perjalanan yang diterapkan di daerah perkotaan di Chicago yang mengestimasi model perjalanan rumah tangga serta perbandingan jumlah tujuan perjalanan dengan waktu tempuh perjalanan. Studi tentang kepemilikan dan perjalanan sepeda motor sudah banyak dilakukan di berbagai negara. Sillaparchan 2007 membahas tentang kepemilikan kendaraan bermotor di Thailand dan Hsu et al. 2003 melakukan studi tentang kepemilikan dan penggunaan di Taiwan, Malaysia, dan Vietnam. Permodelan kepemilikan dan penggunaan sepeda motor juga dilakukan oleh Hai dan Susilo 2009 di Hanoi. Senbil et al. 2006 juga membahas tentang karakteristik kepemilikan dan penggunaan sepeda motor dilihat dari karakteristik rumah tangga di Jabotabek, Indonesia. Namun, penelitian yang komprehensif belum dilakukan di Indonesia. Studi tentang karakteristik perjalanan sepeda motor belum banyak dilakukan, khususnya di kota Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Studi mengenai keterkaitan waktu dan frekuensi penggunaan lebih banyak dilakukan untuk mobil pribadi, Lamondia et al., 2008. Studi menggunakan data perkotaan di Indonesia diharapkan dapat melengkapi studi-studi yang sudah ada sebelumnya.

1.2 Inti Permasalahan

Peningkatan jumlah perjalanan sepeda motor yang tinggi dan telah mendominasi jalan saat ini menjadi permasalahan yang unik, karena banyaknya faktor yang mempengaruhi penggunaan sepeda motor. Sepeda motor dianggap mempunyai aksesibilitas yang tinggi dan lebih efisien, selain itu muncul beberapa masalah yang disebabkan oleh penggunaan sepeda motor, yaitu tingkat kebisingan, kemacetan, polusi, serta menurunnya angka keselamatan dalam berkendara Tuan dan Shimizu, 2005. 3 Universitas Kristen Maranatha Penggunaan sepeda motor dapat dijelaskan dengan beberapa variabel, misalnya jumlah perjalanan dan waktu tempuh serta jarak tempuh McGuckin dan Srinivasan, 2004. Variabel tersebut perlu dianalisis dengan menggunakan data dari kota-kota di Indonesia. Studi tersebut dapat memberikan informasi penggunaan sepeda motor berdasarkan karakteristik perjalanan yang masih belum dipelajari secara mendalam di Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan karakteristik perjalanan yang meliputi jumlah penggunaan dalam satu hari, rata-rata jarak per perjalanan, rata-rata jarak perjalanan per hari, rata-rata waktu per perjalanan, dan rata-rata waktu perjalanan per hari menggunakan sepeda motor. 2. Membandingkan karakteristik perjalanan sepeda motor di tiga kota, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

1.4 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari sebagian studi yang dilakukan oleh Joewono 2010 tentang psikologi pengguna sepeda motor. 2. Studi dilakukan di tiga kota, yaitu Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. 3. Data yang dianalisis adalah jumlah penggunaan dalam satu hari perjalanan, rata-rata jarak perjalanan satu kali dan satu hari, dan rata-rata waktu perjalanan satu kali dan satu hari yang ditempuh menggunakan sepeda motor. 4. Metode analisis yang digunakan adalah metode statistika deskriptif dan inferensial. 46 Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai perbandingan karakteristik penggunaan sepeda motor di tiga kota, maka dapat disampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Data responden untuk jumlah penggunaan sepeda motor di tiga kota menunjukkan bahwa rata-rata penggunaan tertinggi di Kota Surabaya dengan mayoritas sebanyak dua kali. Kota Yogyakarta adalah responden tertinggi untuk rata-rata jarak per perjalanan sejauh lebih dari empat km dan rata-rata jarak perjalanan per hari sejauh lebih dari delapan km. Untuk waktu perjalanan paling tinggi dengan rata-rata waktu per perjalanan selama 15 menit sampai 20 menit dan rata-rata waktu perjalanan per hari selama 30 menit sampai satu jam juga terdapat di kota yang sama. 2. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kota Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya terhadap karakteristik perjalanan menggunakan sepeda motor dalam hal penggunaan, rata-rata jarak per perjalanan, rata-rata jarak perjalanan per hari, rata-rata waktu per perjalanan dan rata-rata waktu perjalanan per hari.

5.2 Saran