1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat di negara berkembang termasuk di Indonesia menganggap sepeda motor mempunyai peranan yang cukup penting untuk memenuhi
kebutuhan perjalanannya. Aksesibilitas yang cukup tinggi menjadi salah satu alasan dipilihnya sepeda motor sebagai moda transportasi alternatif. Indonesia
mengalami peningkatan pesat dalam hal penggunaan sepeda motor. Hal ini terlihat dari tingkat pertumbuhan dan kepemilikan jumlah penggunaan sepeda motor di
Indonesia, yaitu pada tahun 2007 mencapai 42 juta unit dan pada tahun 2012 menjadi kira-kira 60 juta unit Arizudin, 2012. Fenomena ini menunjukkan
bahwa sepeda motor dipandang sebagai sarana transportasi efektif dan efisien, sehingga menjadikan sepeda motor sangat diminati masyarakat pada umumnya.
Kepemilikan sepeda motor dianggap memainkan peranan penting dalam menentukan perilaku perjalanan bagi penggunanya di negara sedang berkembang.
Frekuensi penggunaan sepeda motor di Hanoi telah mencapai 60 dari jumlah total kendaraan yang ada di jalan raya Tuan dan Shimizu, 2005. Di negara-
negara Asia lainnya, seperti China, Thailand, Malaysia, atau Taiwan, sepeda motor juga memainkan peran penting dalam pola perjalanan harian masyarakat.
Sekitar 86 perjalanan di Vietnam menggunakan sepeda motor sebagai perjalanan sehari-harinya Hsu et al., 2003.
Kota-kota besar di Indonesia seperti, Kota Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya mengalami peningkatan pesat dalam hal penggunaan sepeda motor di
jalan raya. Proporsi sepeda motor yang beroperasi di Kota Bandung, misalnya pada tahun 2010 sekitar 70, dengan rata-rata peningkatan pertumbuhannya
sekitar 17,69 pertahun Adriyana, 2011. Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan tentang permodelan pola
perjalanan. Lamondia et al. 2008 melakukan penelitian di Amerika tentang
2
Universitas Kristen Maranatha
informasi jarak tempuh perjalanan yang dilakukan selama satu tahun. Studi tersebut, menunjukkan pula bahwa karakteristik jumlah perjalanan yang dilalui
bergantung pada letak demografi dan tujuan perjalanan sehari-hari McGuckin dan Srinivasan, 2004. Boyce dan Bargera 2003 mengembangkan penelitian
tentang kombinasi perjalanan yang diterapkan di daerah perkotaan di Chicago yang mengestimasi model perjalanan rumah tangga serta perbandingan jumlah
tujuan perjalanan dengan waktu tempuh perjalanan. Studi tentang kepemilikan dan perjalanan sepeda motor sudah banyak
dilakukan di berbagai negara. Sillaparchan 2007 membahas tentang kepemilikan kendaraan bermotor di Thailand dan Hsu et al. 2003 melakukan studi tentang
kepemilikan dan penggunaan di Taiwan, Malaysia, dan Vietnam. Permodelan kepemilikan dan penggunaan sepeda motor juga dilakukan oleh Hai dan Susilo
2009 di Hanoi. Senbil et al. 2006 juga membahas tentang karakteristik kepemilikan dan penggunaan sepeda motor dilihat dari karakteristik rumah tangga
di Jabotabek, Indonesia. Namun, penelitian yang komprehensif belum dilakukan di Indonesia. Studi
tentang karakteristik perjalanan sepeda motor belum banyak dilakukan, khususnya di kota Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Studi mengenai keterkaitan waktu
dan frekuensi penggunaan lebih banyak dilakukan untuk mobil pribadi, Lamondia et al., 2008. Studi menggunakan data perkotaan di Indonesia
diharapkan dapat melengkapi studi-studi yang sudah ada sebelumnya.
1.2 Inti Permasalahan