Laporan hasil penelitian : Peran bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan belajar mahasiswa fakultas tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

tAPORAN HASIL PENELITIAN

. PERAN.AN BIMBINGAN & PENYULUHAN
lALAM.MENGATASI KESULITAN BELAJAR
MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH
IAIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

OLEH: Ora. Hj. SUNARTI M.
NIP. 150 022 714
DOSEN FAKULTAS TARBIYAH IAIN
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PUSAT PENELITIAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TH. 1999

LEMEAR PENGESAHAN

PENELITIAN YANG BERJUDUL:


PERANAN BIMBINGAN & PENYULUHAN
DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR
MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH
IAIN SYARIF 1-IIDA.YATULLAH JAKARTA

TELAH DILAKSANANKAN OLEH:
NAMA
NIP
PANGKAT/GOL
FAKULTAS

: Dra. Hj. SUNARTI M.
: 150 022 714
: LEKTOR I IV/a
: TARBIYAH, IAIN SYARIF
HIDAYA TULLAH JAKARTA

MENGESAHKAN
AN.REKTOR:
KEP ALA PUSA T PENELITIAN


DR. DEDE ROSY ADA MA.
NIP. 150 237 356

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah Swt. berkat rahmat dan ridlo-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan lancar.
Penelitian ini dilakukan secara mandiri (individual)dan
disusun dengan menggunakan alur pikir, berangkat dari kenyataan yang diabstraksikan menjadi fakta, kemudian dianalisis

melalui pendt:katan kwali tatif, sehingga menghasilkan proposi

si-proposisi sebagai hakekat hubungan antara satu fenomena

dengan fenomena yang lain, kemudian statemen-statemen ini di

rangkai dalam berbagai paragraf seperti yang terlihat di da-


lam laporan hasil penelitian ini.
Pelaksanaan penelitian ini sejak persiapan sampai

de-

ngan pelaporan, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Zahrotun Nihayah MP. selaku Sekretaris Unit

BP

yang telah banyak memberikan informasi dan data-data dalam penelitian.

2. Para staf administratif Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hi
dayatullah Jakarta, yang telah membantu dalam pengumpulan data ke-Fakultasan.

3, Rekan-rekan dosen yang telah memberikan sumbangan pikirannya.


4, Suami tercinta yang dengan penuh kesungguhan mendorong &
mP-nnAmningi serta memnerlancar oen.velesaian nenelitian

ini.
Penulis roenyada.ri dalaro penulisan penelitian ini, roasih
banyak terdapat kekurangan, akan tetapi roudah-roudahan hasil
penelitian ini dapat dijadikan bahan inforroasi bagi Fakultas
Ta.rbiyah khususnya dalaro rangka meningkatkan peran keberadaan BP

dan pada umuronya bagi yang memerlukannya.
Akhirnya, semoga kerja sama dan aroal baik kita diterima

oleh Allah Swt. dan mendapat ridlo-Nya. Amin JX ya Rabbal'alaroin.

Jakarta,tgl. JO Janua.ri 1999,
Peneliti,

DAFTAR ISI

CATA PENGANTAR ••••••••••


e ...........................

セ@

i

• • • •

)AFTAR ISI , , • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • ii

3AB

o •••••••••••••••

1

A. Latar Belakang Masalah •••••••••••••••••••••

1


B. Pembatasan & Perumusan Masalah •••••••••••••

4

c.

4

I . PENDAH UL UAN •••••••••••••••••••

Tujuan Peneli tian . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . • . . •

........ . . .. . . . ...... ... .
•...............••..... ·-· ...... .

D. Metode Penelitian

3AB


II. LANDASAN TEORI

5

セ@

7

A. Bimbinga.n & Penyuluhan Dan Kesulitan
Belajar •••••IO••••••••••••••••••••••••••••••

7

1. Pengertia.n Bimbingan & Penyuluhan •••••••

7

2. Prinsip-Prinsip Bimbingan & Penyuluhan •• 10
3. Fungsi-Fungsi Bimbingan & Penyuluhan • • • • 16


4. Teknik-Teknik Bimbingan & Penyuluhan

• • • • 24

5. Tujuan Bimbingan & Penyuluhan ••••••••••• 42
6. Peranan Bimbingan & Penuluhan di
Sekolah • . • . • • . . • . . . . • • • • • . • • • . • . • • . . • • • • 51

7. Perana.n Bimbingan & Penyuluhan •••••••••• 53

B. Kesulitan Belajar •••••••••••••••••••••••••• 55
1. Pengertian Belajar •••••••••••••••••••••• 55

2. Pengertian Kesulitan Belajar •••••••••••• 57
3. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan
Belajar •.•.••.......••.•.•..........•.•• 57

AB

III. G.AMBARAN UMUM FAKULTAS TARBIYAR IAIN

QVAOT'til

UTnAVAmTTTT 11.U

TAVADmA

r

;.·

A. Sejarah Berdirinya ••••••••••••••••••••••••

64

B. Struktur Organisasinya ••••••••••••••••••••

66

c.


Keadaan Dosen & Karyawan Dan Mahasiswa ••••

66

D. Keadaan Sa.rana I Praaarana ••••••••••••••••

68

E. Pelaksanaan Bimbingan & Penyuluhan ••••••••

68

F. Petugas-Petugas Unit Bimbingan & Penyuluhan • • . • . . . . . . . . . • • . . • • . . . . . . . . . . . . . . . . . •

BAB IV.

70

PROSEDUR PENELITIAN, PENGOLAHAN/ANALISA DAN
INTERPRETASI DATA••••••••••••••••••••••••••••


71

A. Prosedur Penelitian •••••••••••••••••••••••

71

1. Persiapan,Penentuan Populasi & Sampel ••

71

2. Penyusunan Angket Dan Wawancara ••••••••

72

3. Observasi .. • • • .. • • .. .. • • • • • • • • • • • • • • • • •

73

4. Pengolahan Data••••••••••••••••••••••••

74

B. Analisa Dan Interpretasi Data • • • • • • • • • • • • •

74

1, Data Pelaksanaan Bimbingan

& Penyuluh-

an • • • • . . • • • . • • . • . . . . . . . . • . . . • • . • . . • . • . •

74

2. Fariabel Dasar • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

76

3, Data Kesulitan Belaj ar •..•••.....•.••••

77

4. Data Peranan BP ••••••••••••••••••••••••

84

KESIMPULAN DAN SARAN ........................ .

90

1. Kesimpulan • • • . . . . . . . • . . . . . . • . . . • • . • • • • •

90

2. Saran • • . . . • . . . . . . . . . . . • . . . . . . • • • • • • . • • •

92

DAFTAR PUS TAK.A • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • . • • • • • • . . • • • • • •

93

BAB

V.

LAIVIPIRAN

2

lam belajar untuk menuju cita-citanya.
Kita jangan beranggapan bahwa mahasiswa adalah orang atau anak yang sudah dewasa dan sudah berpendidikan serta ber
pengalaman, sehingga sudah mampu mengatasi masalahnya sendiri dan tidak perlu bantuan orang lain. Anggapan yang demikian tersebut adalah sangat keliru, karena sudah penulis jelas
kan dari awal bahwa tidak semua mampu memecahkan atau mengatasi masalahnya sendiri, meskipun sudah dewasa dan berpendidikan sebagai mahasiswa.
Bahkan status, sebagai mahasiswa pada saat ini, keadaan
krisis ekonomi/krisis moneter atau biasa disingkat 'krismon'
banyak permasalahan yang dihadf!,pi para mahasiswa.

Apa

lagi

mahasiswa sekarang, terutama di lingkungan Fakultas Tarbiah,
sepengetahuan penulis banyak yang belum selesai kuliah

akan

tetapi telah menikah.
Hal tersebut memungkinkan timbulnya berbagai macam problema seperti misalnya : tinggal serumah dengan mertua, beaya kuliah dan na.fkah untuk keluarga (anak isteri), sementara
belum bekerja berarti belum mempunyai penghasilan, mengatur
waktu untuk keluarga dan waktu untuk kuliah dan sebagainya.
Sedangkan mereka mengharapkan kuliahnya berhasil, serta

ke-

adaan rumah tangganya (keluarganya) juga tetap aman tenang &
damai, meskipun setiap saat dilanda badai krismon dan berbagai macam rintangan. Untuk mencapai. keberhasilan dalam kuliahnya, memerlukan adanya konsentrasi dalam belajarnya,sedang
kan untuk mampu berkonsentrasi harus memerlukan ketenangan &
kesehatan yang memadai. Bagaimana hal tersebut dapat dicapai

.3

sementa.ra berbagai macam problema belum teratasi. Disinilah
letak pentingnya memperoleh pemecahan masalah yang benar-benar mampu menyelesaikannya secara tuntas, sehingga terlepas
dari segala ancaman dan hambatan serta gangguan dalam
j

bela-

ar.

±

Fakultas Tarbiyah memiliki mahasiawa yang berjumlah

1000 (aeribu) orang, adalah jumlah yang cukup banyak,aehingga mustahil sekian banyaknya mahasiswa, tidak ada yang

ber-

masalah dalam belajarnya, apalagi kondisi sekarang yang

da-

lam keadaan krisis moneter/krisis ekonomi. Disamping hal ter
sebut Fakultas Tarbiyah IAIN Sya.ri! Hidayatullah juga memiliki dosen BP.(konselor) yang dilengkapi dengan ruang khusus
(ruang BP.) untuk mengadakan konsul tasi, akan tetapi

sesuai

dengan pengamatan penulis keberadaan Bimbingan & Penyuluhan
pada Fakultas Tarbiyah tersebut belum diman!aatkan seoptimal
mungkin.
Hal tersebut dimungkinkan ka.rena adanya budaya 'malu'
sehingga para mahasiswa yang bermasalah merasa enggan

mela-

porkan masalah-masalah pribadinya, ka.rena malu seolah-olah
membuka aib/rahasia sendiri atau kelua.rganya kepada orang la
in, pada hal mereka tidak mampu mengatasi sendiri. Keadaan
tersebut sebetulnya akan membahayakan dirinya, ka.rena kemung
kinan sekali berakibat •stres' sehingga bisa gagal dalam belajarnya dan tujuan serta cita-citanyapun akan kandas juga.
Hal seperti inilah yang mendorong penulis untuk mengada
kan penelitian tentang keberadaan BP. pada Fakultas Tarbiyah

4

malu (yang kurang pada tempatnya), apakah memang tidak ada yg
bermasalah, atau karena hal yang lainnya.
Dengan melalui penelitian inilah, mudah-mudahan nanti akan dapat mengungkap permasalahan yang sebenarnya.

, FEMBAT.ASAN & PERUMUSAN M.ASAL.AH
1. Pembatasan Masalah
Mengingat sangat luasnya ruang lingkup Bimbingan & Penyuluhan, dan agar jangan terjadi kerancuhs.n dalam pembahasan, maka penulis hanya ingin menyoroti dan membahas

••

Peranan Bimbingan & Penyuluhan dalam mengatasi kesulitankesuli tan belaj ar mahasiswa pad a Fakul tas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) semester VII IAIN

Syarif

Hidayatullah Jakarta.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah sebagaimana tersebut di
atas, maka perumusan masalah sebagai berikut :
a. Sejauh mana peranan dosen Bimbingan & Penyuluhan dalam
mengatasi kesulitan-kesulitan belajar mahasiswa

juru-

san PAI semester VII
b. Bagaimana pelaksanaan Bimbingan & Penyuluhan (BP) pada
Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
c. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan BP (konselor)
kurang berfungsi pada Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hi
dayatullah Jakarta.
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan Bimbingan & Penyuluh

5
an di Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatul1.ah Jakarta.
2. Untuk menyelidiki apakah mahasiswa telah menfungsikan dosen BP (konselor) secara optimal.
3. Untuk dijadikan bahan masukan bagi Falrultas Tarbiyah

da-

lam mengadakan perbaikan/penyempurnaan.

• METODE PENELITIAN
Metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data

adalah

sebagai berikut :
1. Library Research (Penelitian Kepustakaan) yaitu membaca &
mempelajari serta meneliti literature buku-buku yang

ada

kaitannya dengan masalah yang diteliti.
2. Field Research (Penelitian lapangan), yaitu untuk memperoleh data-data lapangan, maka menggunakan beberapa tehnik
pengumpulan data dengan cara : observasi, wawancara, angket, study dokumentasi.
3. Dalam pengambilan data penulis menggunakan sampel populasi mahasiswa Fakultas. Tarbiyah sedangkan sampelnya adalah
jurusan PAI semester VII (tuju) yang terdiri dari 5 kelas
(kelas A,B,C,D,E). Responden 50

% dari sampel. Sedangkan

wawancara akan penulis laksanakan dengan dosen BP (konselor) Fakultas Tarbiyah.
4. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis dengan menggu
nakan metode diskriptif analisis.

5. Angket untuk para mahasiswa Falrul tas Tarbiyah yang dijadikan sampel.

6. Variabel yang akan diteliti adalah :
1r--.t ... i... ...... ,

n,..--......... -

n-t ...... 1-.-.t .............. -

9.

n ..... - ........... 1 .... t...-.-

,:a __ ..... __

.r ..... ..:i.r

6

kator :
1 ). Pemeoah masalah
2). Penasehat dan pengarah

J). Pembantu dalam menemukan potensi diri/jati diri
4). Penyalur potensi
5). Pengevaluasi dalam terapy
b. Variabel kesulitan belajar, dengan indikator
1 ) • Fa.kt or tekanan ekonomi
2). Faktor tekanan batin/jiwa

J ). Faktor bakat & minat yang tidak sesuai
4 ). Faktor gangguan kesehatan

5). Fakt or 1 emahnya intelegensi (i. q)
6). Faktor keadaan keluarga/orang tua.

1

BAB II
LANDASAN TEORI
Bimbingan & Penyuluhan dan Kesulitan belajar.
1. Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan

a. Secara Etimologi
Menurut Prof HM. Arifin M Ed. dalam bukunya

yang

berjudul "Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan

dan

Penyuluhan Agama"(di sekolah dan diluar sekolah) memberikan pengertian Guidance dan Counseling (Bimbingan
dan Penyuluhan) aebagai berikut 1'Kata Guidance

ada-

lah kata dalam bentuk maadar yang asalnya dari kata
kerja to guide artinya mewujudkan, membimbing atau me
nuntun orang lain kejalan yang benar. Sedangkan

kata

Counseling adalah kata yang berasal dari to cunsel yg
yang artinya memberikan nasehat atau memberikan anjuran kepada orang lain secara face to face (berhadapan
muka satu aama lain)'.
b. Secara Terminologi
Beberapa ahli memberi pengertian tentang Bimbingan
yang pada intinya mengandung arti dan tujuan yg sama.
1). Menurut Bimo Walgito :"Bimbingan adalah bantuan

yang diberikan kepada individu atau sekumpulan

indi-

vidu-individu dalam menghindari atau mengataai kesuli
tan-keaulitan didalam kehidupannya, agar individu
tau sekelompok orang memperoleh kesejahteraan

a-

hidup-

8

nya".
2). Dewa Ketut Sukardi dalam bukunya :"Bimbingan .den
Penyuluhan Belajar di Sekolah" menjelaskan :'Bimbingan adalah suatu proses yang diberikan kepada

seseo-

rang agar memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki, mengenali dirinya sendiri, mengatasi persoalanpersoalan, sehingga mereka dapat menentukan sendiri
jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergantung kepada orang lain'.

J). Crow and Crow seperti yang dikutip oleh I.Djumhur
dan Moh. Surya dalam bukunya :"Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah" menjelaskan bahwa Bimbingan adalah
bantuan yang diberikan oleh seaeorang baik priya maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai, kepada seorang individu dari seti
ap usia untuk menolongnya, mengemudikan kegiatan

hi-

dupnya sendiri mengembangkan arah pandangannya sendiri membuat pilihannya sendiri dan memikul bebannya
sendiri.
4 ) • Bimo Walgi to dalam bukunya : "Bimbingan dan Penyu1 uhan di Sekolah" menjelaskan arti konseling sebagai
berikut :'Konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan maaalah kehidupannya
dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu
yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya•.

5). Menurut Dewa Ketut Sukardi :"Penyuluhan (cunse-

9

ling) adalah bantuan yang diberikan kepada klien (Counselee) dalam memecahkan mesalah kehidupan dengan wa
wancara yang dilakukan secara face to face atau dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan klien yang di
hadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya".
6). Menurut James Adam seperti yang dikutip oleh

I.

Djwnhur dan Moh. Surya menjelaskan bahwa konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua ·-orang
individu dimana seseorang (counselor) membantu yang
lain (counselee) supaya ia dapat lebih baik memahami
dirinya dalam hubungannya dengan masalah-masalah

hi-

dup yang dihadapinya pada waktu itu, dan pada waktu
yang akan datang.
Dengan memperhatikan beberapa rumusan pengertian diatas maka dapat disimpulakn bahwa bimbingan dan penyuluhan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang in
dividu kepada seseorang individu lainnya atau sekelom
pok individu yang dilakukan dengan cara Face to face
dalam memecahkan masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan untuk memahami, menerima, mengarahkan &
merealisasikan diri sesuai dengan potensi/kemampuan
dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan,baik keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Dalam al-Qur'an banyak terdapat ayat-ayat yang me
nyuruh kita untuk memberi bantuan/bimbingan kepada orang lain yang sedang ketimpa kesusahan. Diantara fir

10

man Allah Swt. dalam surat al-A'raf ayat 199 yang artinya adalah :"Jadilah engks.u pemaaf dan suruhlah

o-

rang mengerjakan yang ma'ruf dan berpalinglah dari pa
da orang-orang yang bod oh".
Dalam surat an-Nahl ayat 125 tersebut pula firman
Allah yang artinya

1 11Serulah

(manusia) kepada jalan

Tuhan dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan

ban-

tahlah mereka dengan cara yang baik pula". Maksud hik
mah dalam ayat tersebut adalah

1

hendaknya dalam mem-

berikan bantuan/bimbingan dengan menggunakan kata

yg

tegas dan benar agar dapat membedakan antara yang benar/hak dengan yang batil.
Perlu diperhatikan disini adalah bagaimana biinbingan maupun penyuluhan yang tepat untuk siswa SLTP agar arahan yang diberikan dapat berhaail dengan

baik

dan mencapai tujuan yang semestinya.
2. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Penyuluhan
Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip disini ialah hal
hal yang dapat menjadi pegangan di dalam proses bimbingan
dan penyuluhan. Seperti halnya dalam memberikan difinisi/
pengertian mengenai bimbingan dan penyuluhan, maka di dalam mengemukakan prinsip-prinsip bimbingan dan penyuluhan
ini masing-masing ahli mempunyai sudut pandangan sendirisendiri untuk meletakkan titik berat permasalahannya. Untuk memberikan bukti ini baiklah dikemukakan beberapa pen
dapat mengenai masalah ini dari beberapa orang ahli. Siti

11

Rahayu Haditono dalam bulrunya mengemukakan 12 prinsip bim
bingan sebagai berikut :
a. Bimbingan dan penyuluhan dimaksudkan untuk anak-anak o
rang dewasa dan orang-orang yang sudah tua.
b. Tiap aspek dari pada kepribadian seseorang menentukan
tingkah laku orang itu, sehingga usaha bimbingan

yang

bertujuan untuk memajukan penyesuaian individu, harus
berusaha pula memajukan individu i tu dalam semua aspek
aspek tadi.
c. Usaha-usaha bimbingan dalam prinsipnya harus menyeluruh kesemua orang, karena semua orang tentu mempunyai
masalah-masalahnya yang butuh pertolongan.
d. Berhubungan dengan prinsip no.2 maka semua guru di sekolah seharusnya menjadi seorang pembimbing, karena se
mua murid saja membutuhkan bimbingan.
e. Sebaiknya semua usaha pendidikan adalah bimbingan, sehingga alat-alat dan tehnik mengajar juga sebainya mengandung suatu dasar pandangan bimbingan.
f. Dalam memberikan suatu bimbingan harus diingat,

bahwa

semua orang meskipun sama dalam kebanyakan sifat-sif at
nya namun mempunyai perbedaan-perbedaan individual dan
perbedaan-perbedaan individual inilah yang harus .kita
perhatikan.
g. Supaya bimbingan dapat berhasil baik, dibutuhkanlah pe
ngertian yang mendalam mengenai orang yang dibimbing
tadi. Maka dari itu perlu diadakan program-program eva

12

luasi (penilaian) dan penyelidikan-penyelidikan individual.
Keduanya memerlukan sekali kumpulan oatatan-oatatan(oomulative records) mengenai kemajuan dan keadaan orang I
anak yang dibimbing tadi.
Dengan berbagai maoam test yang sudah distandardisasikan etau alat-alat evaluasi lain dapat diperoleh

data-

data misalnya mengenai kemampuan-kemampuan orang

tadi,

misalnya mengenai keoerdasannya, keuletannya dan

seba-

gainya. Juga data-data mengenai prestasinya, perhatiannya serta sifat-sif at pribadinya. Data-data ini dikumpulkan dan dioatat seoara teliti.
h. Haruslah diingat bahwa pergolakan-pergolakan sosial,eko
nomi dan politik dapat menyebabkan timbulnya tingkah la
ku-tingkah laku yang sukar atau penyesuaian-penyesuaian
yang salah (maladjusment).
Berhubung dengan itu dibutuhkan juga kerja sama yang ba
ik antara pembimbing dgn badan-badan atau yayasan-yayas an di masyarakat yang mempunyai hubungan dengan usaha
bimbingan tedi.
i. Bagi anak-anak haruslah kita ingat, bahwa sikap orang
tua dan suasana rumah sangat mempengaruhi tingkah

laku

anakJ berhubung dengan itu kadang-kadang bagi beberapa
kesukaran sangat dibutuhkan pengertian, kesediaan & ker
ja sama yang baik dengan para orang tua. Bahwa tanpa
bantuan dan pengertian orang tua, usahabimbingan kadang

13
cari jalan keluarnya.
j. Fungsi da.ri pada bimbingan ialah menolong orang supe.ya
berani dan de.pat memikul tanggung jawab sendiri dalam me
ngatasi kesuka.ran-kesuka.rannya, sehingga he.silnya

de.pat

berupa kemajuan dari pada keseluruhan pribadi orang yang
bersangkutan tadi.
k. Usaha bimbingan harus bersifat lincah (fleksibel) sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan masys.rakat serta kebutuhan
individual.
1. Akhirnya tiada boleh dilupakan bahwa berhasil atau tidak
nya sesuatu bimbingan sebagian besar tergantung kepada
orang yang minta tolong itu sendiri pada kesediaan

ke-

sanggupan dan proses-proses yang terjadi de.lam diri

o-

rangnya sendiri. Sedangkan menurut pendapat Drs HM. Arifin M Ed. prinsip-prinsip Bimbingan dan Penyuluhan menurut pandangan Filosof is de.lam pelaksanaannya adalah seba
gai berikut

1

1). Setiap individu adalah makhluk yang dine.mis dengan
kelainan-kelainan kepribadian yang bersifat individual
serta masing-masing mempunyai kemungkinan-kemungkinan
berkembang dan menyesuaikan diri dengan situasi sekitar.
2). Suatu kepribadian yang bersifat individual tersebut,
terbentuk dari dua faktor pengaruh yakni pengaruh da.ri
dalam yang berupa bakat dan ciri-ciri
ォ・エオイョセ@

baik jas

maniah maupun rohaniah; dan faktor penga.ruh yang diperoleh dari lingkungan baik lingkungan masa sekarang

mau-

14

J). Setiap individu adalah organisme yang berkembang atau bertumbuh; dia adalah dalam keadaan yang senantiasa
berobah; perkembangannya dapat dibimbing kearah pola hi
dup yang menguntungkan bagi dirinya sendiri dan me.gi ma
syarakat seki tar.
4). Tiap individu dapat memperoleh keuntungan dengan
pemberian bantuan dalam hal melakukan pilihan-pilihan,
dalam hal memajukan kemampuan menyesuaikan diri serta
dalam mengarahkan kepada kehidupan yang sukses.
5). Sekolah mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan program bimbingan dan penyuluhan yang

diperlukan

bagi setiap murid guna mencapai perkembangan yang

mak-

s imal baginya.
6). Masyarakat dapat memperoleh kemajuan karena

adanya

perkembangan serta kemampuan menyesuaikan diri dari pada anggota-anggotanya secara individual tersebut.
7). Setiap individu harus diberi hak sama serta kesempa
tan sama dalam mengembangkan pribadinya masing-masing
tanpa memandang perbedaan suku bangsa, agama dan

ideo-

logi dan sebagainya.
8), Setiap individu memiliki fitrah (kemampuan dasar)
beragama yang dapat berkembang dengan baik bilamana diberi kesempatan untuk itu melalui bimbingan yg baik.
Pandangan demikian bersumberkan ayat al-Qur'an dan sabda Nabi misalnya sebagai berikut yang artinya :"Maka hadap
kanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), tetaplah

15

atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fi
trah itu. Tidak ada perobahan pada fitrah Allah. (Itulah)agama yang lurus, akan tetapi kebanyakan manusia ticlak menge
tahuinya (Surat ar-Rum 130).
Disamping itu petunjuk lain yang memperkuat firman Allah
diatas adalah sebagai berikut yang artinya :"Setiap anak di
lahirkan di atas fitrahnya, maka orang tua keduanya dapat
menjadikan dia pemeluk agama Yahudi atau agama Nasrani atau
beragama Majusi"(Hadits riwayat Bukhari)
Perkembangan dari fitrah tersebut bergantung kepada usaha pendidikan, meskipun ruang lingkupnya dibatasi dengan sgama tauhid (ber Tuhan Esa). Dalam hubungan ini maka bilama
na ada orang yang ternyata mengalami perkembangan hidup beragama tidak sesuai dengan naluri tersebut, maka hal itu di
sebabkan oleh karena ia tidak mendapatkan kesempatan sebaik
baiknya untuk berkembang.
9). Perkembangan/pertumbuhan setiap individu adalah perkembangan/pertumbuhan yang bersifat menyeluruh,tidak hanya dalam hal yang berhubungan dengan pengetahuan dan ke
trampilan melainkan meliputi kepribadian serta perkembangan menuju masa dewasa yang penuh.
10).Bimbingan dan penyuluhan berfungsi sebagai penunjang
program pendidikan supaya program tersebut dapat berfung
si sebaik mungkin dalam rangka mencapai tujuan.
Dari pendapat para ahli tentang prinsip-prinsip Bimbingan & Penyuluhan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan

16

nak, remaja ataupun dewasa, bahkan juga orang tua dapat
memperoleh Bimbingan & Penyuluhan bila memerlukannya, karena pelayanan BP. tidak membedakan antara perbedaan

su-

ku, agama, ras serta si kaya atau si miskin.

Sekolah selaku lembaga pendidikan, baik dari jenjang
yang terendah (SD) sampai ke jenjang yang tertinggi (PT),
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan program

BP.

yang diperlukan bagi setiap siswa/mahasiswa, dalam rangka
mencapai perkembanga:n yang maksimal. Terutama bagi lembaga Perguruan Tinggi yang memiliki tanggung jawab terhadap
keberhasilan para mahasiswanya (outputnya), keberadaan BP
sangat diperlukan, dalam rangka mempersiapkan tenaga-tena
ga ahli, yang mampu mengemban misi nasional, misi
ー・ュ「。セ@

ngunan bagi bangsa, negara dan agama, agar mereka memiliki keuletan, ketangguhan sehingga memiliki kemandirian.
3, Fungsi-Fungsi Bimbingan & Penyuluhan
Keberadaan Bimbingan & Penyuluhan pada setiap lembaga
pendidikan (sekolah) haruslah berfungsi seoptimal mungkin
agar peran BP. nampak jelas, sehingga mampu memberikan pe
layanan-pelayanan terhadap para siswa/mahasiswa sesuai de
ngan kebutuhan mereka. Agar BP. berfungsi memang diperlukan berbagai macam persyaratan seperti misalnya antara la
in

I

a. memiliki tenaga BP. yang memadai
b. memiliki sarana/prasarana yang memadai sehingga dapat
menunjang pelaksanaan BP.

17

c. memiliki program yang jelas/relevan dengan kebutuhan
siswa/mahasiswa.
Apabila BP. mampu melaksanakan fungsi-fungsinya

maka

akan dapat di;r.asakan peranan BP. bagi para siswa/mahasiswa. Bimbingan dan penyuluhan di sekolah merupakan

suatu

usaha pemberian bantuan yang dilakukan terhadap individu
anak didik yang bermasalah, pelayanan bimbingan dan penyu
luhan melaksanakan beberapa fungsi/tugas.:
Menurut Prof HM. Arifin M Ed.
、セャ。ュ@

bukunya "Pedoman

Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama" rnengelornpokkan fungsi bimbingan dan penyuluhan sebagai berikut :
1). Fungsi urnum birnbingan dan penyuluhan adalah:
a). Mengusahakan agar siswa (anak birnbing) dapat
terhindar dari segala gangguan dan hambatan

yang

rnengancam kelancaran proses perkembangan dan ... perturnbuhan.
b). Membantu rnemecahkan kesulitan yang dialami

o-

leh setiap siswa.
c). Mengungkapkan tentang kenyataan psikologis dari siswa yang bersangkutan, yang rnengenai kemampuan diri sendiri, minat dan perhatiannya terhadap
pelajaran dan bakat yang dimilikinya yang berhubungan dengan cita-cita yang ingin dicapai.
d). Melakukan pengarahan terhadap perturnbuhan

dan

perkernbangan siswa sesuai dengan kenyataan bakat,
minat_dan kernampuan yang dimilikinya sampai kepada

18

titik optimal yang mungkin dicapai.
e). Memberikan informasi (keterangan) tentang ·Segala hal yang diperlukan oleh siswa baik dalam bidang jabatan/kekaryaan maupun dalam bidang akademis (ilmu pengetahuan).
f). Menunjang dan menjadi proses pengiring dari se
luruh proses belajar mengajar di sekolah.
2). Fungsi khusus bimbingan dan penyuluhan adalah
a). Fungsi menyalurkan, yaitu menyangkut bantuan
kepada siswa dalam rnernilih jurusan sekolah,

jenis

sekolah dan jenjang selanjutnya.
b). Fungsi rnenyesuaikan pribadi siswa dengan kemajuan dalam perkembangan secara optimal.
c). Fungsi mengadaptasikan program pengajaran

di

sekolah agar sesuai dengan bakat, rninat, kemarnpuan
serta kebutuhan.
Melihat beberapa fungsi diatas jelas terlihat

tu-

gas guru bimbingan dan penyuluhan itu sangat berat,sehingga rnemerlukan pula bantua dari f ihak lain dalam
hal staf pengajar juga kepala sekolah. Jika fungsifungsi tersebut benar-benar dilaksanakan dengan

baik,

maka jalannya kegiatan birnbingan dan penyuluhan

dalam

pencapaian tujuan pendidikan akan lebih baik dan

ber-

hasil.
Sebagai kelanjutan dari fungsi tersebut adalah bagaimana usaha meningkatkan yang sudah ada itu, sehing-

19

asai hal-hal tertentu seperti ketrampilan, lebih mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan sebagainya.
Fungsi seorang pembimbing di sekolah ialah membantu kepala sekolah beeerta stafnya didalam menyelenggarakan kesejahteraan sekolah (schoolwelfare). Sehubungan dengan fungsi ini maka seorang pembimbing mempunyai
tugas-tugas tertentu sesuai pendapat Drs. Bimo Walgito
dalam bukunya :"Bimbingan dan Penyuluhan di Seholah"
1). Mengadakan penelitian ataupun observasi terhadap
situasi atau keadaan sekolah, baik mengenai perala
tannya, tenaganya, penyelenggaraannya maupun aktifitas-aktifi tas yang lain.
2). Berdasarkan atas hasil penelitian atau observasi
tersebut, maka pembimbing berkewajiban

memberikan

saran-saran ataupun pendapat-pendapat kepada kepada kepala sekolah ataupun kepada staf pengajar

yg

lain demi kelancaran dan kebaikan sekolah.
3). Menyelenggarakan bimbingan terhadap anak-anak baik
yang bersifat preventif maupun yang bersifat korek
tif atau kuratif.
a). Yang bersifat preventif yaitu dengan menjaga
jangan sampai anak-anak mengalami kesulitan-kesuli
tan, menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan,
dapat ditempuh antara lain dengan :
(1) mengadakan papan bimbingan untuk berita-be
rita atau pedoman-pedoman yang perlu mendapat

20

(2) mengadakan kotak masalah atau kotak

tapya

untuk menampung segala persoalan atau pertanyaan yang diajukan secara tertulis, sehingga
dengan demikian bila ada masalah dapat dengan
segera diatasi.
(3) menyelenggarakan kartu pribadi sehingga de
ngan demikian pembimbing ataupun staf pengaj ar yang lain dapat mengetahui data dari anak
bila diperlukan.
(4) memberikan penjelasan-penjelasan atau

ce-

ramah yang dianggap penting, diantaranya

mis

alnya cara belajar yang ef ゥウセョN@
(5) mengadakan kelompok belajar, sebagai cara
atau tehnik belajar yang cukup baik bila

di-

laksanakan dengan sebaik-baiknya.
(6) mengadakan diskusi dengan anak-anak

seca-

ra kelompok atau perseorangan mengenai

cita-

cita ataupun kelanjutan studi serta pemilihan
jabatan kelak.
(7) mengadakan hubungan yang harmonis dengan o
rang tua ataupun wali murid, agar kerja

sama

yang baik antara sekolah dan rumah.
Masih banyak lagi langkah-langkah yang

dapat

diambil dalam rangka yang preventif ini.
b). Yang bersifat preventif ialah suatu usaha untuk menjaga keadaan yang telah baik agar tetap ba

21

keadaan yang tidak baik.
c). Yang bersifat korektif ialah mengadakan konse
seling kepada anak yang mengalami kesulitan-kesulita, yang tidak dapat dipecahkan sendiri, yg mem
butuhkan pertolongan dari f ihak lain.

4), Kecuali hal-hal tersebut diatas pembimbing

dapat

mengambil langkah lain yang dipandang perlu

demi

untuk kesejahteraan sekolah atas persetujuan

ke-

pala sekolah.
Melihat uraian diatas maka akan terlihat kepada
kita bahwa betapa tidak ringannya tugas seorang pembi
mbing yang ada dalam suatu sekolah yang sering dibayangkan bahwa pembimbing di sekolah tidak begitu

ba-

nyak soal-soal yang dihadapi.
Mengingat banyaknya dan beratnya tugas pembimbing
di sekolah, maka banyaklah hal-hal atau syarat-syarat
yang harus dipenuhi oleh seorang pembimbing, baik sya
rat-syarat yang bersifat intelektual maupun syaratsyarat lai.n.
Pendapat lain tentang fungsi Bimbingan dan Penyuluhan menurut Drs W. Lusikooy dalam bukunya :"Bimbing
an dan Penyuluhan di Perguruan Tinggi" dijelaskan sebagai berikut :•Fungsi Bimbingan dan Penyuluhan sebagaimana telah dirumuskan menyentuh setiap segi kepribadian seseorang, baik fisik, mental, emosional dan
sosial. Ia berhubungan dengan semua sikap dan pola

22

aktifitas mahasiswa, dengan menggunakan semua potensi
yang ada padanya serta memanf aatkan semua kesempatan
yang tersedia dalam lingkungannyn.
Pada umumnya bimbingan memiliki 3 fungsi utama ya
itu : fungsi penyaluran, fungsi adaptasi dan fungsi
penyesuaian.
Fungsi penyaluran : ialah fungsi bimbingan

dalam

hal membantu mahasiswa memilih jurusan yang sesuai de
ngan minat, bakat, cita-cita dan ciri-ciri pribadi la
innya, kegiatan dan fungsi kegiatan kurikuler. Kegiatan dan fungsi bimbingan ini meliputi pula bantuan un
tuk rnernilih kegiatan-kegiatan kurikuler pada jurusan
dirnana individu yang bersangkutan berada. Dalam rnelak
sanakan fungsi ini, penyuluh perlu kerja sama dengan
petugas-petugas lainnya, baik yang bertugas di

dalam

rnaupun di luar perguruan tinggi.
Fungsi pengadaptasian, ialah fungsi rnerobantu staf
akadernis untuk mengadaptasikan program pengajaran pada rninat, kernarnpuan dan kebutuhan rnahasiswa. Dengan
informasi rnengenai roahasiswa, penyuluh dapat mernbantu
dosen untuk mernperlakukan rnahasiswa secara tepat baik
dalam menyusun program studi maupun mernilih rnata

ku-

liah yang sesuai ataupun dalam memilih metode rnengaj ar yang tepat.
Fungsi penyesuaian, ialah fungsi birnbingan

dalam

rangka membantu rnahasiswa mernperoleh penyesuaian pri-

23
cara optimal. Fungsi ini dilaksanakan dalam mengiden
tifikasi, memahami, menghadapi dan memecahkan maaalahnya.
Secara khusus, tujuan dan fungsi bimbingan di PT
berlandaskan pada dasar pengakuan bahwa :
1). Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan dan oleh se
bab itu nilai pribadinya tinggi.
2). Manusia mempunyai potensi spiritual dan material
potensi yang belum berkembang dapat dikembangkan
untuk kepentingan individu yang bersangkutan.
3). Manusia adalah makhluk biososial.
4). Manusia mempunyai kecenderungan untuk memperbaiki dirinya dan dengan demikian manusia mempunyai
harga diri.
5). Manusia dapat berkomunikasi dan dalam berkomunikasi ia cenderung untuk mempertahankan dirinya.
6). Manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan,

de-

ngan kata lain potensi tidak selamanya sama anta
ra individu
7). Manusia mempunyai kebutuhan yang selalu berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya

dan

kondisi dimana ia berada.
Dasar pengakuan ini mengandung landasan etika da
ri bimbingan dan penyuluhan serta mencerminkan sebagian sendi Pancasila, yang harus diperhatikan

oleh

petugas bimbingan dan penyuluhan. Tugas pelayanan i-

24

stat pengajar yang ditunjuk sebagai dosen penyuluh,
kalau mereka memiliki pengetahuan tentang psikodinamika tentang perkembangan mahasiswa, struktur kepribadiannya dan perkembangan individu dan proses belaserta ketrampilan dalam proses penyuluhan serta evaluasi terhadap penyuluhan.
4. Tehnik-Tehnik Bimbingan & Penyuluhan
Menurut pendapat I. Djumhur dan Drs. Moh. Surya

da-

lam bukunya Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, bahwa
tehnik-tehnik bimbingan adalah memerlukan pendekatan-pen
dekatan : yaitu pendekatan secara kelompok dan pendekatan secara individual. Pendekatan secara kelompok disebut
juga bimbingan kelompok (group guidance) dan pendekatan
secara individual disebut individuil counseling atau penyuluhan individual.
a. Bimbingan kelompok (group guidance)
Tehnik ini dipergunakan dalam membantu murid atau
sekelompok murid memecahkan masalah-masalah dengan me
lalui kegiatan kelompok. Masalah yang dihadapi

mung-

kin bersifat kelompok, yaitu yang dirasakan bersama
oleh kelompok atau bersifat individual yaitu dirasakan oleh individu sebagai anggota kelompok. Dengan de
mikian penyelenggaraan bimbingan kelompok mungkin dimaksudkan untuk membantu mengatasi masalah bersama atau membantu seorang individu yang menghadapi masalah
dengan dengan menempatkannya dalam suatu kehidupan ke

25
pok yaitu :
1 ) • home room program

5). organisasi murid

2). karyawisata

6). sosiodrama

3). diskusi kelompok

7). psikodrama

4). kegiatan kelompok

8). remedial teaghing

1). Home room program
Yaitu suatu program kegiatan yang dilakukan deng
an tujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya le
bih baik, sehingga dapat rnembantunya secara efisien.
Kegiatan ini dilakukan dalarn kelas dalam bentuk pertemuan antara guru qengan murid di luar jam-jam

pe-

lajaran untuk mernbicarakan beberapa hal yang dianggap perlu. Dalam program hoome room ini hendaknya di
ciptakan suatu situasi yang bebas dan menyenangkan,
sehingga murid-murid dapat mengutarakan perasaannya
seperti di rumah. Atau dengan kata lain hoome room
ini ialah membuat suasana kelas seperti dirurnah. Dalam kesempatan itu diadakan tanya jawab, merencanakan suatu kegiatan, menarnpung pendapat dan sebagainya. Program hoorne room dapat diadakan secara periodik (berencana) atau dapat pula dilakukan

se waktu-

waktu. Dalam contoh diatas digambarkan ketika guru
merencanakan untuk mengadakan peninjauan ke

proyek

jalan raya. Murid-murid diberi kebebasan untuk bicara, bertanya dan mengajukan usul.
2). Karyawisata a tau field trip

27

- masalah belajar
- masalah penggttnaan waktu senggang
- dan masalah-masalah lain seperti persahabatan,
masalah keluarga dan sebagainya.
Dalam contoh digambarkan bagaimana diskusi kelompok telah memberikan kesempatan kepada Mardi untuk me
ngembangkan harga dirinya.
4). Kegiatan kelompok
Kegiatan kelompok dapat merupakan tehnik yang baik dalam bimbingan, karena kelompok memberikan kesempatan kepada individu untuk berpartipasi dengan sebaik-baiknya. Banyak kegiatan tertentu yang lebih berha
sil jika dilakukan dalam kelompok. Untuk mengembangkan bakat-bakat dan menyalurkan dorongan-dorongan dapat dilakukan rnelalui kegiatan kelornpok. Dengan kegiatan ini setiap anak rnendapat kesempatan untuk menyum
bangkan pikirannya. Juga dapat mengernbangkan rasa tan
ggungjawab. Tehnik sosiometri dapat banyak menolong
dlam pembentukan kelompok. Dalam contoh diatas Mardi
berkesempatan untuk memimpin kawan-kawannya dalam mem
buat pekerjaan bersama dan dalam kesempatan itu ia me
mperoleh harga diri.
5 ). Organisasi murid
Organisasi rnurid baik dalam lingkungan sekolah ma
upun di luar sekolah, dapat merupakan salah satu tehnik dalam birnbingan kelompok. MelaRui organisasi ini
"\.. _ _ _ _ _ , _ _ _ _ _ ,

_,_ _ _ _ _ ,

_,_

------

_.,!.,D_.J... ____

..!

.. _.
セ@

セ@

pun kelompok dapat diselesaikan. Dalam organisasi murid mendapat kesempatan untuk belajar mengenal berbagai aspek kehidupan sosial. Mengaktifkan murid

dalam

organisasi murid dapat mengembangkan bakat kepemimpinan di samping memupuk rasa tanggi;mgjawab dan harga
diri. Dalam contoh Mardi dijadikan sebagai ketua

ke-

las.
6). Sos iodrama
Sosiodrama dipergunakan sebagai suatu tehnik

di-

dalam memecahkan masalah-masalah sosial dengan melalui kegiatan bermain peranan. Didalam sosiodrama
individu akan memerankan suatu peranan tertentu

ini
dari

suatu situasi masalah sosial.
Dalam kesempatan ini individu akan menghayati secara langsung situasi masalah yang dihadapinya. Dari
pementasan itu kemudian diadakan diskusi mengenai cara-cara pemecahan masalahnya.
7). Psikodrama
Jika sosiodrama merupakan tehnik untuk memecahkan
masalah-masalah sosial, maka psikodrama adalah tehnik
untuk memecahkan masalah-masalah psychis yang dialami
oleh individu. Dengan memerankan suatu peranan terten
tu, konflik atau ketegangan yang ada dalam dirinya da
pat dikurangi atau dihindarkan. Kepada kelompok murid
dikemukakan suatu ceritera yang didalamnya tergambarkan adanya suatu ketegangan psychis yang dialami oleh

29
kan dimuka kelas. Bagi murid yang mengalami ketegangan, permainan dalam peranan itu dapat mengurangi

ke-

tegangannya.
8). Remedial teaching
Remedial teaching atau pengajaran remedial

yaitu

bentuk pengajaran yang diberikan kepada seorang murid
untuk membantu memecahkan kesulitan belajar yang

di-

hadapinya. Remedial teaching ini mungkin berbentuk pe
nambahan pelajaran, pengulangan kembali, latihan-lati
han, penekananaspek-aspek tertentu, tergantung dari
jenis dan tingkat kesulitan belajar yang dialami

mu-

rid. Remedial teaching ini merupakan salah satu tehnik memberikan bimbingan yang dapat diberikan

secara

kelompok ataupun individual tergantung kesulitannya.
Jika kesulitan itu dirasakan oleh suatu kelompok

ma-

ka diberikan secara kelompok, sedangkan jika hanya di
alami oleh seorang murid saja maka diberikan secara
individual. Tehnik remedial ini dilaksanakan

setelah

diadakan diagnose terhadap kesulitan yang dialami murid.
Dalam contoh digambarkan tehnik remedial sebagai
salah satu tehnik yang
セゥァオョ。ォ@

untuk membimbing Mar

di dalam mengatasi kesulitan belajarnya.
b. Penyuluhan individual (individual counseling)
Counseling atau penyuluhan merupakan salah satu
tehnik pemberian bantuan secara individual dan
ウ・」。セ@

30
an bantuan dilakukan dengan hubungan yang bersif at fa
ce to face relationship (hubungan empat mata)., yang
dilaksanakan dengan wawancara antara konselor

dengan

kasus. Masalah yang dipecahkan melalui tehnik counseling ini ialah rnasalah-masalah yang sifatnya pribadi.
Dalarn counseling hendaknya konselor bersikap

pe-

nuh simpati dan empati. Sirnpati ertinya menunjukkan a
danya sikap turut merasakan apa yang sedang dirasakan
oleh kasus (counselee). Dan empati artinya berusaha
rnenempatkan diri dalam situasi diri cuunselee

dengan

segala masalah yang dihadapinya. Dengan sikap ini counselee akan rnemberikan kepercayaan yang sepenuhnya
kepada konselor. Dan ini sangat rnernbantu keberhasilan
dalarn counseling yaitu :
1). directive counseling, yaitu tehnik counseling dimana yang paling berperan ialah counselor; counselor
berusaha rnengarahkan counselee sesuai dengan rnasalahnya.
2). non-directive counseling, tehnik ini kebalikan da
ri tehnik diatas, yaitu semuanya berpusat pada counse
lee. Counselor hanya rnenampung pembicaraan, yang berperanan ialah counselee. Counselee bebas bicara sedan
gkan

」ッオョウ・ャイセュ。ーァ@

dan rnengarahkan.

3). g@lective counseling, yaitu carnpuran dari kedua
tehnik diatas.
Sedangkan menurut Drs HM. Arifin M Ed. dalarn

bu-

31

nyuluhan Agama" perlu adanya metode eductive. Metode
ini sebenarnya hampir sama dengan metode client-centered di atas hanya bedanya terletak pada lebih mene
kariJcan pada usaha mengkorek sumber perasaan yang dirasa menjadi beban tekanan batin client serta mengak
tifkan kekuatan/tenaga kejiwaan client (potensi

di-

namis) dengan melalui pengertian tentang realitas si
tuasi yang dialami olehnya. Oleh karenanya maka inti
dari pada metode ini adalah pemberian 'insight'

dan

klarifikasi(pencerahan) terhadap unsur-unsur kejiwaan yang menjadi sumber konflik seseorang. Jadi disini juga nampak bahwa sikap counselor ialah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada client untuk
mengekpresikan (melahirkan) segala gangguan kejiwaan
yang disadari menjadi problema baginya. Hubungan cou
nselor dengan counselee (client) dalam hal ini menga
ndung kebebasab khusus dan bersifat konsultatif• sedangkan counselor selanjutnya menganalisa fakta keji
waan counselee untuk penyembuhan dan sebagainya.
Metode ini diperkenalkan oleh Dr. Seward Hiltner
dalam bukunya "Pastoral Counseling", Hiltner menggam
ba.rkan bahwa counseling Jlgama itu sebagai suatu turning the corner, yakni counseling agama perlu membelokkan sudut pandangan client yang dirasakan sebagai
problem hidupnya kepada sumber kekuatan konflik

ba-

t in, kemudian mencerahkan konflik tersebut serta mem

32
sakan konflik itu. Dengan demikian client akan mengerti/memahami sudut pandangan baru serta posisi baru
dimana ia berada dan sebagainya.
Hiltner jelas mendasarkan metodenya itu pada pri
nsip-prinsip ilmu jiwa dinamik (kekuatan pendorong
dalam diri manusia) seperti nafsu, motivasi.
Selanjutnya adalah metode Psychoanalistis; metode dimaksud juga t.erkenal di dalam counseling yang
mula-mula diciptakan oleh Sigmund Freud. Metode

ini

berpangkal pada pandangan bahwa semua manusia i tu bi
lamana f ikiran dan perasaannya tertekan oleh kesadaran dan perasaan atau motive-motive tertekan tersebut tetap masih aktif mempengaruhi segala tingkah la
kunya meskipun mengendap didalam alam ketidak sadaran (Das-Es) yang disebutnya "verdrongen complexen".
Dari Das Es inilah Freud mengembangkan teorinya
tentang struktur kepribadian manusia. Segala problema hidup client yang mempengaruhi tingkah lakunya be
rsumber pada dorongan seksual yang oleh Freud

dise-

but "Libido" (nafsu birahi). Pengertian seksual dari
Freud ini kemudian diperluas lagi tidak hanya terbatas pada nafsu erros (birahi) saja melainkan juga me
liputi semua bentuk insting (naluri) yang menimbulkan keni'matan jasmaniyah manusia. Setiap manusia di
dalam perkembangan kepribadiannya senantiasa dipenga
ruhi oleh 3 unsur· yaitu Das Es (lapisan ketiadak Sa-

33
Ioh (lapisan atas kesadaran) atau dalam istilah

Ing-

gris disebut masing-masing "the Id, Ego dan The Super
ego".
Kepribadian manusia menurut teori ini sangat

di-

pengaruhi oleh faktor pengalaman masa kanak-kanak yg
kemudian melanjut sampai dewasa. Bila pada masa kanak
kanak terjadi konflik yang menyakitkan yang pada masa
itu tidak terselesaikan dengan baik, maka akibatnya
konflik semaoam itu akan melanjut terus selama

hidup

meskipun tidak lagi disadari. Keadaan tersebut akan
mempengaruhi fikiran dan perasaan serta tingkah lakunya disertai dengan ketegangan-ketegangan emosional
yang mengakibatkan ketidak mampuan menyesuaikan

diri

dengan lingkungan hidupnya. Inilah suatu problema

yg

besar bagi manusia yang tidak mudah untuk disembuhkan
dan mungkin inilah yang disebut penyakit mental. Bila
mana counselor menghadapi kenyataan demikian ia harus
mengirimkan client kepada psychiater, psychologis

a-

tau psychotherapist, karena hal tersebut berada diluar tugasnya.
Alat-alat yang sangat berguna bagi pelaksanaan me
tode tersebut diatas perlu juga diperoleh oleh para
penyuluh/pembimbing yang meliputi : data-data hasil
pelbagai test misalnya Test Hasil Belajar (THB), Test
Keoerdasan, Test Kepribadian, Test tentang tingkah la
ku (perfomanoe tes), diagnostic test atau dikenal de-

34
tentang riwayat hidup seseorang). Disamping itu juga
rapor dan hasil ujian sekolah dan sebagainya adalah
merupakan data yang dapat membantu pembimbing/penyuluh dalam melaksanakan tugasnya. Dalam hubungan

deng-

an penggunaan metode tersebut para petugas BP disamping harus menguasai tentang tehnik-tehnik BP dalam
manangani masalah, maka perlu juga mengetahui

terha-

dap pelayanan-pelayanan pokok dalam Bimbingan dan Penyuluhan. Pelayanan-pelayanan pokok tersebut

adalah

sebagai berikut :
a). Pelayanan pengumpulan data tentang murid
Sesuai dengan pengertian bahwa bimbingan adalah
bantuan bagi individu yang mengahadapi masalah,

maka

sudah tehtu berhasil tidaknya suatu usaha bantuan dalam rangka bimbingan akan banyak bergantung dari kete
rangan-keterangan atau informasi-informasi tentang in
dividu tersebut. Informasi tentang individu akan menentukan jenis masalah, jenis bimbingan, tehnik-tehnik dan alat-alat yang dibutuhkan. Oleh karena itu pe
ngumpulan data seperti ini merupakan langkah pertama
dalam kegiatan bimbingan secara keseluruhan.
Dalam pelaksanaan pengwupulan data ini perlu

di-

tetapkan jenis data yang dikumpulkan, alat pengumpul
data, sumber data dan tempat penyimpanan data.
Jenis-jenis data yang dikumpulkan :

1). Data identitas pribadi, yang me1iputi ketera-

35
tanggal dan tempat kelahiran, age.ma, orang tua &
sebagainya.
2). Data tentang keluarga, yang meliputi keterangan tentang latar belakang keluarga murid-murid
seperti status keluarga, jumlah anggota keluarga
agama, pekerjaan orang tua, jumlah saudara dan
sebagainya.
3). Data tentang kesehatan dan pertumbuhan jasma
ni, yaitu keterangan-keterangan tentang keadaan
kesehatan, seperti : penyakit yang pernah dideri
ta, gangguan kesehatan, berat badan, tinggi

ba-

dan, pengobatan yang pernah diperoleh, ciri-ciri
jasmani dan sebagainya.
4). Data tentang proses perkembangan, yaitu yang
meliputi keterangan tentang fase-fase perkembang
an, keadaan perkembangan, aspek-aspek khusus,seperti : bahasa, berpikir, emosi, kecerdasan

dan

sebagainya. Juga tentang gangguan-gangguan dalam
perkemabngannya.
5). Data tentang lingkungan masyarakat sekitar,
yang meliputi keterangan tentang kehidupan

ma-

syarakat sekitar murid, adat istiadat, satus sosial, kepercayaan, norma-norma sosial dan sebagainya.
6). Data tentang pendidikan, yaitu keterangan-ke
terangan rnengenai riwayat-riwayat pendidika.n,se-

37
13).Data tentang cita-cita, yang meliputi citacita tentang pendidikan, pekerjaan, tempat ting
gal, kehidupan, teman hidup dan sebagainya.
14).Data tentang kebiasaan sehari-hari, baik di
rumah, di sekolahmaupun di masyarakat.
b). Pelayanan pemberian penerangan
Yang dimaksud dengan pelayanan ini ialah memberikan penerangan-penerangan yang sejelas-jelasnya &
selengkap-lengkapnya mengenai berbagai hal yang diperlukan oleh setiap murid, baik tentang pendidikan
pekerjaan, sosial maupun pribadi. Kegiatan pelayannan penerangan antara lain memberikan penerangan-pe
nerangan berupa :
1). Penerangan bidang pendidikan.
Yang meliputi pemberian penerangan berbagai aspek tentang pendidikan seperti :
(1).0rientasi kehidupan sekolahyang akan di
masuki atau yang sedang dimasuki.
(2).Cara-cara belajar yang baik.
(3).Perencanaan pendidikan.
(4).Pemilihan kegiatan-kegiatan belajar
2). Peneranga dalam bidang pekerjaan.
Yaitu pemberian penerangan tentang berbagai hal
yang berhubungan dengan pekerjaan seperti jenis
pekerjaan, sya.rat-syarat pekerjaan, pendidikan
dan latihan untuk suatu pekerjaan.

38

Yaitu pemberian keterangan tentang berbagai

in-

formasi yang berhubungan dengan masalah-masalah
sosial budaya yang perlu diketahui murid

dalam

proses penyesuaiannya. Misalnya penerangan menge
nai : keadaan lingkungan masyarakat, adat istiadat yang berlaku, nilai-nilai sosial, kesenian,

&

penemuan-penemuan tehnologi, toko, kantor pos
sebagainya.
4). Penerangan tentang perkembangail pribadi.
Yaitu pemberian penerangan tentang berbagai

hal

yang berhubungan dengan berbagai perkembangan
pribadi, misalnya perkembangan emosi, cita-cita,
kehidupan seks, konflik-konflik dan penyelesaian
nya.

c).

Pelayanan penempatan
Hakekat dari pelayanan penempatan ini a