Laporan penelitian metode comunicative dalam pengajaran bahasa inggris mahasiswa psikologi dan pendidikan islam fakultas tarbiyah IAIN syarif Hidayatullah Jakarta.

LAPORAN PENILITIAN
METODE CODUNICATIVE DAIAM PENGAJARAN IWWIA lNOOIUS
MABASISWA PSDIOLOOI DAN PMDmtw·ISLm
FAKULTAS TARBIYAH IAIN SYAR.lr llDAYA1'UIUH
jt

JAKAR1'A

Oleh:
NASIJ!l'UDJCN JALIL

F'A.KULTAS TARBlYAH
IAIN SY.i!\IUF HIDAYA'.rULLAH
LjaZbセrNt@

QYセG@

RINGKASAN HASIL PENELITIAN
METODE COMMUNICATIVE DALAM PENGAJARAN BAHASA INGGRIS
MAHASISWA PSIKOI,OGI DAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH IAIN SYARIF HIDAYATULLAH


J A KART A

(Ne.sifuddi:n Jalil: 1997, 110 halaman)
Dalam Metode Communicative semua unsur bahasa, baik
berupa ilmu bahasa, seperti !lbonetics, grammar dan vocabumaupun yang terdiri dari ketrampilan bahasa, seperti
セN@

listening, Jil.!!§ak:iJli, reading dan writing, dipelajari semua
oleh siswa. Hanya di;lam pengajarannya semua unsur bahasa
i tu disajikan sec;;ra terpadu dan tidak terdapat pemisahan
yang berarti, Selain itu, dalam metode communicative

ter-

dapat prioritas utama atau kedua dalam pengajaran unsurunsur tersebut, misalnya mengutamakan kemampuan berbahasa
dari pada pengetahuan bahasa. Di samping itu, kebermaknaan
dalam penggunaan bahasa lebih diutamakan dari pada struktur bahasanya, serta sistem bahasa dipelajari melalui ketrampilan bahasa.
Mengutamakan ketrampilan bahasa dan pengajaran bahasa
bersama dengan penggunaannya merupakan salah satu prinsip prinsip metode communicative, Dari itu, metode communicative

dapat dii terpretasikan bahwa tu:iuan utama mempelajari bahasa adalah untuk dapat digunakan berkomunikasi, baik secara
produktif atau aktif, seperti speak1ng dan writing, maupun

iv
8

ecara reseptif Htau pasif, aeperti listening dan reading.

Dalam pengajaran bahasa Inggris yang communicative

perlu

ditunjang oleh perangkat yang serba i:;gmmunicatiR pula, seperti guru, siswa, kurikulum dan teksbook yang s;ommunicatiye.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
keberhasilan pengajaran bahasa Inggris dengan menggunakan
metode communicative da.lam materi pelajaran reading comwehension dan listening ia t menulis, berbicara, menyimak clan mente:r j•emah mj_nimal ti.ngkat ke trampilan tingkctt dasar karena
yan,g demikian it u merupakan konsekwensi dari prinsip-prinsip

NgッュオョZゥ」。セ@


Alll;t:.Qrui.b.. Akan tetapi pada kenyataannya

pelajaran bahasa yang diajarkan tidak seperti yang diinginkan, yaitu hanya mengajarkan &ulmmar clan reading saja.
I(EladjJlg yang diC1.j.,;rkcin pun hanya sampai tingkat intermediate karena materi bacaannya telah disederhanakan dari teks
aslinya. Dari itu, Apa yang menjadi tujuan pengajaran bahasa Inggr:Ls bagi. mahas:Lswa dapat terpenuhi jika pengajarannya dilakukan secara utuh dan terpadu, yaitu dengan menggunakan metode conununicati ve, yakni menerapkan prinsip-prinsip Communicative Appro..F..Q.h dalam pengajaran bahasa Inggris.

6
Selain itu, materi pelajaran yang dia;iarkan tidak hanya terikat pada apa yang ada dalam buku

11

English for IAIN Stu-

dents",
Identifi!ia.Qi Masalah

1•

Ada beberapa hal yang dapat diidentifikasikan sebagai
masalah, sebagaimana yang tersebut di bawah :Lni,

a, Bahasa Inggris yang diajarkan pada semester pertama masih
・ャセ@

pacla tingkat

( dasar) dan yang diajarkan pada

tingkat atau semester dua masih pada tingkat intermediate
Hュ・イョセァ。ィIL@

belum sampai pada tingkat adYSJ.!:!Q.fill. (tinggi).

b, Ketrampilan (skill) bahasa yang diajarkan hanya satu saja; yaitu baca

HセゥョァI@

yang telah disederhanakan dari

teks aslinya, Sadi tidak rnemberikan teks bacaan menurut
apa adanya

セイョ@

pad a mahasiswa.

c. Porsi untuk pengajaran ilmu bahasa (grammar) lebih besar
dari porsi untuk ketrampilan bahasa

Hセ、ゥョァIN@

Yang seha-

rusnya, menurut Communicative Approach 1.ebih besar porsi
ketrampilan bahasa dari pada porBi ilmu bahasa.
d. Pengajaran &r;:ammru;, masih dipisahkan sece,ra tersendiri dan
tidak diintegraBikan ke dalam pengajaran ketrampilan bahE1.1>a, seh:Lngga tidak se jalan dengan tun tu tan CommunicatZANyjセ@

Approach.

e. Keberhastlan pengajaran bahasa Inggris dengan menggunakan
met ode communicative perlu didukung oleh berbagai faktor


7
yang g:ommunicative pula yang sal1ng terkait, seperti kurikulum, texbooks ,. dos en dan mahasiswa.
2. l:fil!!Qataaan Masalah
Walaupun ada beberapa masalah yang dapat dicarikan solusinya tapi karena serba keterbatasan rnaka permasalahannya
dibatasi hanya pada penggunaan metode communicative dalam
pengajaran bahasa Inggris dalam rnateri reading comprehenfi.iQn, clan listening £.Qmprehension bagi mahasiswa Psikologi
dan Kependj.dikan Islam dengan menggunakan buku "English for
IAIN Students" dan mata pelajaran tambahan lainnya. Meskipun memperioritaskan materi reading comprehension dan lisゥセョァ@

comprehension., namun dalam proses pengajarannya di
dalarn kelas tidaklah dapat terlepas dari pengetahuan dan ketrampilan bahasa lainnya.
Langkah yang di tempuh, an taranya, dengan mengintiegrasikan pelajilran grammar ke dalam pelajaran ketrampilan bahasa

sehingga tidak ada pemisahan secara khusus antara ilmu bahasa dan ketrampilan bahasa. Pelajaran tambahan lain yang dimaksucl ialah terutama pelajaran ketrampilan bahasa, seperti
セNャ[ゥイオL@

mi.;i.M clan trans.l,a:ti.rul;. Untuk pelajaran J::fu2.cling,
diberikan pelajaran reading tingkat advanced. Jika materi


reading itu dikutip dar1 buku, misalnya, maka tidak diubah
atau disederhanakan dari teks aslinya. Jadi, kutipan bacaan
terse but sama seperti teks bacaan aslinya, walaupun teks bacaan itu disalin atau ditulis kembali.

8

3. Perumusan Masalali
Permasalahan yang telah dipilih dan dibatasi tersebut
dapat dirumuskan seperti tersebut di bawah ini:
"Seberapa jauhkah keberhasilan pelaksanaan metode .Q.Q.!.!!municati ve

dalam pengajaran bahasa Inggris dalam materi

reading comprehension dan lisJi.!ill;i.,ng

bagi maセッュキ・ィョウゥ@

hasiswa ,furusan Psikologi dan Jurusan Kependidikan Islam
F'almltas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta?",
C. llJjuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah metode _£Qmniunicative yang digunakan dalam pengajaran bahasa
Inggris tersebut di atas efektif dan efesien di dalam pelaksanaannya serta m.emberi hasil yang memuaskan seperti yang
diharapkan, Sebaliknya jika tidak efektif dan efesien dan
tidak memberi hasil seperti yang diharapkan, maka perlu dicari 'kelemahannya atau kendalanya serta dicari juga jalan
untuk pemecahan dan mengatasi permasalahannya.
Dari it u, hasil pene li tian
ケ。ョQセ@

dilakukan ini tent u

membari suatu manfaat yang berarti dan berguna, dan yang
sekaligus menjadi suatu pemasukan yang positif dan membangun terhadap proses belajar dan mengajar bahasa Inggris
bagi mahasiswa non-jurusan Inggris Institut Agama Islam Negeri

9

(I AHi) Syari f Hid a ya tullah Jakarta, kh ususnya mahasiswa Fakul ta8 Tarbiyah.

D.


セエッ、Qァゥ@

Penelitian

1. Metode Pe!J&ll..YJi!.!1

Landamrn teori dari peneli tian ini diperoleh dengan
menggunakan met.ode telaah kepustakaan (library research).
Sedangkar1 untuk memperoleh informasi dan data di lapangan
digunakan met ode pene li tian la pang an (field research). Dalam
analisis dan interpretasi data serta informasi yang telah
terkumpul digunakan met ode anali tik kri tik (analytic i:;;i:i tic).

2.

t・ォセ@

Pengumpulan

セ@


Dalam pengumpulan data dJ.gunakan teknik

pengumpulan

data observasJ. dan komunikasi. Teknik observasi dapat dilakukan dengan rnenggunakan catatan l.nformal, daftar eek atau
sk9la penel:itian. Sedangkan teknik komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan interviu (wawancara) dan angket
(questioner) atau latihan, test dan soal-soal dari mata pelajaran. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan instrumen, seperti tL,bel atau grafik,

5. Poll.1!lafil.

dfill セ・ャ@

'Populasi yang menjadi objek penelj.t:ian terdiri clad.
masing-masing satu kelas mahasiswa Jurusan Psikologi dan
Kependiclika.n Islam pada. semester pertama dalam tahun pertama Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Syari f Hida.YHt ull;;,,h Jakarta, Mahasiswa Psikologi ber jumlah




セMカョuk@

I

PERP1'ST·\KAAN IAIN
J 'f{i\_li'fA

/ __________

,,,,,._.,

____

10

,

sebanyak 38 orang dan mahasi.swa Kependidikan Islam ber jumlah seki tar 34 orang, ,J adi semua mahasiswa yang menjadi populaE:i penelitian ber jumlah sebanyak 72 orang.
Mereka semua sebanyak 72 orang sekaligus di,jadikan sebagai. sampel peneli.tian karena kepada mereka diajarkan bahasa Inggris dengan menggunakan metode communicative dalam mata pelajaran reading comprehension dan listening _g,omprehenセN@

Dari itu, sampel penelitiannya mencapai 100

% dari

jumlah populasj_nya.

4. Bi dang Peneli tian
Bi dang masalah yang di tell.ti dalam peneli tian ini meli-

puti dua variabel besar, yaitu read;i.!lg comprehension dan
listening £_prnpreheni;:ion, Bidang reading £.Q!!LP.rehension yang
diteli ti terdiri atas normal re 01ding yang termasuk di dalamnya 1ranslation dan rapid reading yang mencakup teknik

mm-

!ping dan scanning. Sedangkan. bidang listening comprehension
yang diteliti terd·iri atas listEming comprehension dengan
menggunakan cassette dan dengan membacakan teks bacaan kepadii mahasiswa.
Baik pada lllll:Jrual readirrg maupun pada rapid reading digunakan materi bacaan tingkat menengah, terutama untuk pelajaran translation, dan materi bacaan tingkat tinggi untuk
§.himmimg dan rn.ning, Akan tetapi dalam listening comprehension tanpa

イョウ・エセN@

digunakan materi bacaan tingkat ting-

gi. Sedangkan dalarn ,li_stenirJL £.Qlll!)rehension dengan 」。ウセ@

11

digunakan 1na.teri-materi pelajaran rekaman yang terdiri dari
cassette 900 sebagai materi l:Lste1i;!.J:l£ dasar, cassette BBC:
Y•;iu Meet sebagai materi ]J.stenina; menengah dan
セャ・@

sette
ヲャN。セ@

Q.,1.§.-

sebagai materi listening tingkat tingtセゥャ@

gi.
5. Laporan

Penelitian
ャセ@

Proses terakhir dari kegiatan penelitian ini melaporkan
hasil penelitian. Dalam laporan, basil penelitian ini diklasifikasill:an menjadi empat bab.
Bab pertama menyajikan latar belakang masalah; permasalahan yang meliputi identifikasi masalah, pembatasan masalah
dan perumusan masalah; tujuan penelitian; dan metodelogi penelitian yii.ng mencakup met ode penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel·penelitian, bidang penelitian
dan laporan basil pene li t:ian.
Sedangkan prinsip-prinsip Communicative Approach, metode communicative

dan ketrampilan bahasa diuraikan dalam

bab dua. Ketrampilan bahasa yang dimaksud hanya meliputi
dua aspiik, yaitu
セ」ャ[ゥNjZァ@

セNッューイ・ィョウゥ@

dan l:Lstening compre-

hension.
Bab ketiga menjelaskan analisis dan interpretasi tentang data•ilata dan informasi yang diperoleh di dalam penelitian yang telah dilakukan tenta.ng reading comprehension dan
listening Q.Q.i!!lJI:ehension. Pembahasan tentang ha.sil penelitian tersebut meliputi analisis dan :Lnterpretasi tentang normal

12
イセ[UQAゥLオNァ@

yang terdapat

ェセョウャ。エゥッ@

di dalamnya dan rapid

セᆳ

.1.n.g yang tercakup di dalamnya §kimming dan scanning. Sedangkan hasi.l penelitian dari listening comprehension meliputi
analisis tentang l;lsten:lng dengan menggunakan ca§sette dan
ャゥウセ⦅ァ@

tanpa menggunakan cassette, yakni dari teks baca-

an.
Kesimpulan dari analisis dan interpretasi data-data dan
informa.si dari penelitian yang tel.ah diuraikan dalam bab sebelumnya serta saran-saran ten tang met ode communicg:1 ti ve dalam pengajaran bahasa Inggris, khususnya untuk pembelajaran
bahasa Inggris bagi mahasiswa Psikologi dan Kependidikan
Islam Fakul tas Tarbiyah, di tulis dalam bab empat,
Selain daftar kepustakaan, laporan hasil penelitian ini
dilengkapi juga dengan sejumlah lampiran-lampiran. Lampiranlampiran tersebut terdiri de.ri lampiran tentang grafik dari
hasil penelitian tentang l:f.lidjng .Q_Q]!prehension dan li.stening
c.om;pJ::ftbfillaiJm. ,Juga lampiran tentang contoh test

dari mate-

ri i::sta..Q.j.ng dan J,istening yang menggunakan cassette.

B A B II
K E R A WG K A T E 0 R I
A. frins:ip-Prinsip Communicat:Lve Approach
Commynicati ve APproach yang menjadi landasan pem:Lkiran
dalam pengajaran bahasa Iuggris akh.ir-akhir ini mempunyai
prinsip-prinsip tertentu, sebagaimana yang dikemukakan oleh
Finocchiaro dan Brum fit ( 1983) dalam buku "A.J2oroaches and
Methods ill

Teaching: A Description anq tn.a..l:L!ii.il."
Qセ@

oleh Jack C. Richards clan Theodors

s.

Rodgers (1988:67--68),

seperti tersebut di bawah ini.
1.

1a
セャNョLァ@

セ@

. .!3u::amount 1ha!l.. structure

(Kebermaknaan lebih diutamakan dari pada struktur bahasa)
Setiap bahasa digunakan rnenurut sistem b:ahasa itu sendiri, yai tu dengan pola a tau susunan yang rnernpunyai makna
bagi penggunanya, Ucapan kata. yang digunakan dalam pembicaraan selalu disusun dengan cara-cara tertentu atau dirancang untuk menyatakan arti yang sama bagi semua pemakai bahasa tersebut, C:ontohnya di dalam bahasa Inggris, kita mengucapkan kata ,the .l;!ook; ki ta tahu bahwa ki ta sedang membicarakan sebuah buku yang Id ta sebutkan tadi, Akan tetapi kata

.ill bQQ!£i member:L artj. lebih dari sebuah buku. Ferbedaannya
terdapat pada uca.pan /s/ yang ada pada contoh kedua (Finocchiaro dan Bonomo, 197.3: 3).
Selain itu, arti sebuah kata juga ditentukan oleh konteks

Nセゥエ。オ@

situasi dimana kata itu digunakan. Contohnya kata

13

14
ィセ@

mempunyai arti yang berbeda-beda sesuai dengan konteknya, Lihatlah perbedaan arti kata
kalimatnya. l セ@
She

h1J.§.

_gatio1},.
セN@

(mempunyai)

book. セ@

sesuai dengan kontek

hru:i (makan) J.J.!.!.lQh.

h_i!,,2. (minum) tea. You have (memperoleh) a gooq §!du-

Tlilt.Y: .hru!Ji ha.11 (mengalami)

The teacher ;\ill.
had

.a

セ@

lliill. ( bermimpi)

reply. J_,et;_ 1!.§.

セ@

,a trouble, We had (merasa)

flli.fil.g ( men,yuruh) him read the

£l. dreain. Let !!ill. have ( memberi) fill

12.QQk.

l

.!l.fil:lY

( menyimpan) y.Qur money. Cont oh lain ialah

kata §tress yang berarti penyakit tertentu dalam konteks kesehatan, yang berarti suatu pengertian yang dianggap penting dala.m konteks isi pidato, dan yang berarti penekanan
pada suku kata tertentu dalam konteks bahasa.
Walau demikian, kebermaknaan suatu ujaran atau pembicaraan ti.dak tergantung pada arti kata perkata. Akan tetapi
kehermaknaan itu tergantung pada seluruh persepsi pendengar
atau pembaca pada ucapan, intonasi, tata bahasa, dan makna
dari suatu si.tuasi atau suatu budaya (Finocchiaro dan Bonomo, 1973:3).
Dengan kata lain, kebermaknnan suatu ujaran terdiri dari kombinasi sistem ucapan, tata bahasa, kosa kata dan budaYa suatu bahasa yilng tercermin di dalamnya (Fj_nocchiaro dan
Bonomo, 1973 :42), Dari itu, jelas1ah bahwa suatu pembicaraan dapat dimengert:i. dengan baik hanya jika pola-pola ucapan,
tata bHhasa, sistem kosa kata .dan makna budaya sama-sama dipakai oleh pembicara dan pendengar dalam bahasa lisan, a tau
o1eh :9enulis dan pembac:a dalam bentuk bahasa tulisan (Finoc-

15
chiaro dan Bonomo, 1973:7). Selain itu, di dalam proses bela jar--mengajar, seorang guru harus membuat setiap materi
pelajaran tidak saja sistimatis praktis bagi pembentukan
suatu kebiasaan dengan latihan-latihan (]lli.bit formation),
tetapl juga penggunaan bahasa dengan penuh kebermaknaan dalam aktivitas berkomunikasi sebagaimana yang digunakan oleh
penutur aslinya (native speaker) (Finocchiaro dan Bonomo,

1973:24).
,Tadi di dalam metode communicative mempelajari kebermaknaan suatu ujaran atau tulisan lebih diutamakan dari pa·"
da mempelajari struktur-struktur bahasa yang tidak selalu
mengandung kebermaknaan.
2 •.Contextuab.zation 1£i

a. Basic Promise

(Kontekstualisasi merupakan pemikiran dasar)
Pada uraian kebermaknaan di atas telah diuraikan bahwa
konteks atau situasi turut.menentukan arti suatu kata. Dari
itu, kontekstualisasi sangat diperlukan untuk menentukan
dan memper jela s arti suatu ka·ta a tau kalima t. Kon teks ialah
keadaan atau situasi di mana suatu peristiwa terjadi, Lebih
je Qセウ@

lagi, kon teks ialah kata a tau kalirna t lain yang ada

pada sebelum ateu E.esudah kata citau kalirnat untuk memperjelas arti suatu kata l'tau kal:imat tersebut (Hornby, 1980:

184). Konteks dalam ujaran ialah bentuk-bentuk kalimat atau
kata dalam ungkapan a tau pembicaraan yang saling berkai tan
dan yang diawali atau diakhiri oleh kata-kata lain yang me-

16
nolong memberikan arti ungkapan-ungkapan itu dengan jelas
( F1nocchiaro dan Bonomo, 1973:24).
Suatu kata atau kalimat dapat memperjelas makna kata
atau :>