Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari
Kabupaten karawang Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara yaitu sebagai pegangan dalam kegiatan wawancara dengan beberapa narasumber yang dapat menunjang dalam objek penelitian.
Adapun pedoman wawancara yang digunakan peneliti sebagai berikut: 1.
Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara tatap muka.
2. Wawancara tidak langsung adalah wawancara yang dilakukan bukan
secara tatap muka melainkan melalui saluran komunikasi jarak jauh. 3.
Wawancara berstandar adalah wawancara yang direncanakan berdasarkan pedoman atau daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
4. Wawancara tidak berstandar adalah wawancara yang tidak direncanakan
berdasarkan pedoman atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
c. Pedoman Dokumntasi
Pedoman dokumentasi berupa foto, video, dan perekam suara. yang digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan wawancara dengan narasumber
dan saat pengambilan gambar atau pengambilan video.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan setelah peneliti menyusun dasar teori dan membuat alat ukur penelitian. Data yang dikumpulkan harus valid,
peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data hal ini untuk memudahkan peneliti dalam memperoleh data-data yang berkaitan dengan judul
penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data yang dibutuhkan,
maka teknik pengumpulan data perlu ditentukan. Untuk itu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Menurut Nasution 1988 dalam Sugiyono menyatakan bahwa “Observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai kenyataan yang diperoleh melalui
Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari
Kabupaten karawang Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
observasi” Observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan pengamatan secara langsung di lapangan terhadap Kesenian Topeng Kaleng Sinar Asmara
Eloy Group Di Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang.
Observasi atau pengamatan bertujuan mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena sosial
perilaku, kejadian-kejadian, keadaan dan sebagainya. Tujuan yang lebih jelas yaitu mengarahkan dan memusatkan penelitian kepada apa yang harus diamati,
siapa yang akan diamati dan keterangan apa yang perlu dikumpulkan.
Observasi dilakukan di Kampung Pakopen Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang. teknik ini dilakukan untuk mengamati secara
langsung dan mencatat seluruh data yang diperoleh dari lokasi penelitian. observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam mencari dan mengumpulkan data
tentang Kesenian Topeng Kaleng Sinar Asmara Eloy Group Di Desa Tegalsari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang. Selain mengamati proses penciptaan,
proses transmisi, juga mengamati bentuk penyajian kesenian Topeng Kaleng, alat atau waditra yang digunakan, mengamati bentuk penyajian kesenian Topeng
Kaleng yang terdiri dari bagian awal atau bubuka, bagian tengah, serta bagian akhir atau penutup. Mengamati properti yang digunakan, rias dan busana, dan
penonton.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan cara membaca buku-buku yang menunjang dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Serta teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber tertulis yang berupa dokumen, surat kabar, skripsi, tesis, internet maupun hasil laporan
yang relevan dengan objek penelitian. Tempat-tempat untuk studi pustaka adalah di perpustakaan UPI dan perpustakaan STSI.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan suatu cara untuk melihat pendokumentasian hasil penelitian di lapangan. Peneliti akan mendokumentasikan data-data hasil
Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari
Kabupaten karawang Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
penelitian berupa foto dan video selama kegiatan berlangsung. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar mempermudah peneliti dalam pengolahan data,
serta sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan penelitian.
d. Teknik Wawancara
Peneliti melakukan
wawancara terhadap
beberapa narasumber.
Narasumber itu terbagi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer yaitu narasumber yang langsung memberikan informasi dan terlibat
langsung dalam kesenian, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan informasi. Wawancara dilakukan langsung dengan
tokoh-tokoh kesenian Topeng Kaleng, seniman di kampung Pakopen dan Narasumber lainnya. Arikunto 2006
menyatakan “Wawancara harus dilaksanakan dengan efektif, artinya dalam kurun waktu yang sesingkat-
singkatnya dapat diperoleh data sebanyak-banyaknya. Bahasa yang jelas dan terarah, suasana harus tetap rileks agar data yang diperoleh objektif dan dapat
dipercaya”. Menurut paparan Arikunto, dapat disimpulkan bahwa mengadakan wawancara harus menggunakan waktu dengan efektif, bahasa yang digunakan
jelas dan mudah di pahami serta suasana pada saat wawancara harus rileks. Adapun langkah-langkah dalam mengadakan penelitian Menurut Lincoln dan
Guba dalam Sanapiah Faisal, sebagai berikut: 1
Menetapkan kepada siapa wawancara akan dilakukan. 2
Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
3 Mengawali atau membuka wawancara.
4 Melangsungkan alur wawancara.
5 Mengonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
6 Menuliskan hasil wawancara.
7 Identifikasi tindak lanjut hasil wawancara.
Peneliti mewawancarai Bapak Sapna Asoy selaku Pembina kesenian Topeng Kaleng, Bapak Darsam selaku sekertaris dari kesenian Topeng Kaleng,
Bapak Doris seniman Karawang, Ibu Sri Dinar Munsan selaku tokoh yang mengetahui kesenian Topeng Kaleng, serta pemain pelaku kesenian Topeng
Ai Nurhayati, 2014 Kesenian topeng kaleng sinar asmara eloy group di desa tegalsari kecamatan purwasari
Kabupaten karawang Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kaleng untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai permasalahan yang diteliti.
Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara secara terstruktur dan tidak terstruktur. Menurut Sugiyono 2011 wawancara terstruktur digunakan sebagai
teknik pengumpulan data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,
peneliti telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis dan alternative jawabannya disiapkan. Adapun wawancara tidak
terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data