Teknik Pengumpulan Data PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIHAN BATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL BAGI REMAJA DI INDUSTRI BATIK CIMAHI.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian diawali ketika melakukan studi pendahuluan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan program dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Sedangkan untuk menguji kelayakan rancangan pengembangan batik berbasis kearifan lokal, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa expert judgment. Uraian mengenai teknik pengumpulan data yang dilakukan dapat dipaparkan secara lebih rinci , yaitu sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara dilakukan oleh peneliti saat studi pendahuluan kepada pengelola industri batik di Cimahi yang bertujuan untuk mendapatkan data-data pendukung dalam pengembangan program pelatihan batik ini. 2. Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana proses pelatihan batik dilaksanakan di industri batik Cimahi sebagai data pendukung dalam pengembangan program pelatihan ini. Observasi yang dilakukan oleh peneliti berupa observasi non-sistematis yang pada pelaksanaannya tidak menggunakan instrument pengamatan Arikunto, 2010. 3. Studi dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan oleh peneliti guna memperkuat data yang telah didapat sebelumnya. Peneliti menstudii beberapa materi pelatihan batik yang tersusun dalam modul pelatihan batik dari beberapa industri batik, brosur industri batik, lembar paket biaya pelatihan, serta dokumentasi kegiatan peserta pelatihan yang sedang mengikuti kegiatan pelatihan. Peneliti juga sempat mendokumentasikan kegiatan pelatihan batik yang peneliti sendiri lakukan. 4. Expert Judgment Expert Judgment dilakukan dalam penelitian ini kepada beberapa ahli untuk memvalidasi program pengembangan pelatihan batik berbasis kearifan lokal.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa: 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan peneliti dalam mewawancarai pengelola industri batik Cimahi mengenai program pelatihan batik. Pedoman wawancara ini berisikan sejumlah pertanyaan yang akan diajukan kepada pengelola industri batik Cimahi. 2. Format validasi Format validasi pada penelitian ini sebagai alat pengumpul data yang didalamnya terdiri dari beberapa pertanyaan yang terkait dengan pengembangan program pelatihan batik yang akan disampaikan kepada para validator. Hasil data yang diperoleh selanjutnya distudii kelayakannya mengenai pengembangan program pelatihan batik berbasis kearifan lokal yang telah dirancang. Format validasi ini dibuat dalam bentuk ceklis dengan menggunakan skala pengukuran Guttman. Data yang diperoleh pada skala Guttman berupa dua alternatif sehingga akan mendapatkan jawaban yang tegas yakni “ya dan tidak” Sugiyono, 2011. Jawaban responden berupa skor tertinggi bernilai 1 untuk jawaban ya, dan skor terendah bernilai 0 untuk jawaban tidak.

D. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui hasil expert judgment, wawancara dan observasi yang berbentuk uraian terperinci dirangkum dan difokuskan menurut hal-hal yang penting, kemudian disusun secara sistematik sehingga memberikan gambaran yang jelas. Data-data yang telah terkumpul, selanjutnya peneliti analisis sehingga muncul sebuah kesimpulan yang diharapkan dapat memberi masukan kepada industri batik, khususnya industri batik di Cimahi. Pada penelitian ini, analisis data dilakukan dengan langkah- langkah berikut:

a. Reduksi Data

Data yang terkumpul baik itu lewat wawancara, ataupun observasi selanjutnya direduksi. Reduksi data berarti peneliti melakukan pemusatan perhatian pada penyederhanaan data menjadi bentuk uraian rinci dan sistematis, memilih data-data pokok yang dipandang penting, membuang data yang dianggap tidak diperlukan sehingga tercipta suatu gambaran yang lebih terarah mengenai hasil pengamatan dan mempermudah peneliti untuk mencari kembali data apabila diperlukan. Proses reduksi data ini berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung.

b. Penyajian Data

Data yang telah tereduksi selanjutnya diupayakan oleh peneliti untuk disajikan guna melihat gambaran keseluruhan data atau bagian-bagian tertentu dalam penelitian. Peneliti menggunakan teks naratif dalam menyajikan data yang diambil dari catatan lapangan.

c. Persentase dan Penafsiran Data

Persentase data yang digunakan bertujuan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban dalam format validasi yang dihitung dalam jumlah presentase. Pendapat yang dikemukakan oleh Ali 1985: 184 bahwa rumus untuk menghitung presentasi adalah Keterangan: P = Jumlah presentasi yang dicari kelayakan program pelatihan f = Skor yang diperoleh n = Skor maksimum 100 = Bilangan tetap