Uji Korelasi Analisis Data

80 Kriteria pengujiannya yaitu terima H jika nilai U yang terkecil lebih besar dari U tabel, dan tolak H dalam hal lainnya Punaji, 2010: 223-224.

3.5.2.6 Uji Korelasi

Dalam uji korelasi ini digunakan rumus Product Moment dari Pearson, yaitu: r ∑ – ∑ ∑ √ ∑ ² – ∑ ² ∑ ² – ∑ ² Sugiyono, 2009: 183 Keterangan: r = koefisien korelasi ∑x i = jumlah skor butir ke-i ∑y i = jumlah skor uji coba ∑ x i y i = jumlah perkalian skor butir ke-i dengan skor hasil uji coba ∑ x i 2 = jumlah kuadrat skor butir ke-i ∑ y i 2 = jumlah kuadrat skor uji coba ∑x i 2 = kuadrat jumlah skor butir ke-i ∑y i 2 = kuadrat jumlah skor uji coba Koefisien korelasi adalah ukuran untuk menentukan kuatnya korelasi linier. Untuk menentukan ada atau tidaknya adanya korelasi antara variabel-variabel tersebut, digunakan koefisien determinasi. r 2 = koefisien determinasi Penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga perlu dikalikan dengan 100. Hasilnya diartikan sebagai variasi variabel yang satu disebabkan oleh perubahan variabel yang lainnya Sudjana, 2001: 246-247 425

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap data prates, pascates, angket, observasi, serta wawancara terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi melalui metode mind writing, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pembelajaran menulis karangan narasi menggunakan metode mind writing sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, yaitu siswa dapat mengembangkan ide melalui eksplorasi bahan-bahan yang terkait dengan tema yang mereka tulis. Hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan menulisnya. Hasil menulis karangan narasi sebelum perlakuan memiliki skor rata-rata sebesar 61.56 dan mengalami peningkatan skor rata-rata sebesar 74 setelah mendapatkan perlakuan. Peningkatan terjadi pada setiap aspek penilaian yaitu isi, struktur narasi, organisasi, kosakata, dan penulisan. Aspek isi memiliki persentasi skor rata-rata 61.13 kemudian meningkat menjadi 77.48, aspek struktur narasi meningkat sebesar 12.12, aspek organisasi mengalami peningkatan sebesar 9.58, aspek kosakata memiliki skor rata-rata sebelum perlakuan sebesar 64 dan mengalami peningkatan skor rata-rata menjadi 72.59, dan aspek kosakata meningkat sebesar 16.94. Peningkatan ini merupakan dampak dari penggunaan metode mind writing yang diterapkan di kelas eksperimen. Langkah-langkah metode mind writing dapat membantu siswa menulis karangan dengan lebih

Dokumen yang terkait

Pengembangan Kerangka Karangan Melalui Metode Mind Mapping (PTK Pada Siswa Kelas V MI Hidayatul Ikhwan, Kec. Rumpin, Kab. Bogor)

0 7 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI ESTAFET WRITING PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Penggunaan Strategi Estafet Writing Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDIT Luqman

0 1 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI ESTAFET WRITING PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Penggunaan Strategi Estafet Writing Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDIT Luqman

0 2 9

PENGARUH TEKNIK KLUSTER 5W+1H TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR.

2 7 31

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CIBODAS KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 53

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS DEWI SARTIKA SALAMAN MAGELANG.

0 0 188

B9 Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD

0 0 14

PENGARUH PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR

0 0 10

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V

0 0 10

PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK

0 1 9