Jenis Makanan Jajanan di Asupan Makanan Jajanan Di Sekolah

4 umur 9 tahun sampai 12 tahun. Karakteristik menurut umur responden yang berumur 11 tahun yaitu 38,5. Karakteristik menurut jenis kelamin sebagian responden adalah laki-laki yaitu 61,5. Umur akan mempengaruhi pengetahuan seseorang, semakin dewasa umur maka tingkat kemampuan dalam berfikir dan menerima informasi lebih baik jika dibandingkan dengan umur yang masih muda Notoatmodjo, 2007. Anak kelompok usia sekolah 7 –12 tahun termasuk salah satu kelompok yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan energi protein. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2010 menunjukan sekitar 44,4 anak sekolah, tingkat konsumsi energinya kurang dari 70 dari Angka Kecukupan Gizi AKG. Sebanyak 59,7 anak usia sekolah tingkat konsumsi proteinnya kurang dari 80 berdasarkan AKG. Anak sekolah mempunyai banyak aktivitas sehingga sering melupakan waktu makan. Anak yang tidak sarapan pagi cenderung mengonsumsi energi dan zat gizi lebih sedikit daripada anak yang sarapan pagi. Kebiasaan makan pagi perlu diperhatikan untuk menyediakan energi bagi tubuh dan agar anak lebih mudah menerima pelajaran Almatsier, 2003. Kebiasaan membawa bekal makanan pada anak ketika sekolah memberikan beberapa manfaat antara lain dapat menghindarkan dari gangguan rasa lapar dan dari kebiasaan jajan. Hal ini sekaligus menghindarkan anak dari bahaya jajanan yang tidak sehat dan tidak aman Handayani, 2009. Makanan jajanan diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk mencukupi kekurangan energi karena bagi anak sekolah makanan jajanan merupakan menu utama pada saat mereka berada di sekolah maupun di luar sekolah Rimbawan, 1999.

C. Jenis Makanan Jajanan dan Kecukupan Zat Gizi Makanan

Jajanan di Sekolah

1. Jenis Makanan Jajanan di

Sekolah Jenis makanan jajanan adalah macam-macam jenis makanan atau minuman yang di jual di sekolah atau di luar sekolah. Menurut FAO, street food atau makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat umum yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut WHO, 2006. Jenis makanan jajanan yang sering dibeli anak sekolah di SD Negeri Plalan 1 adalah bihun, jagung manis, tempe, siomay, bakso kuah, sate usus, nastar, bakso ikan, kentaki, ciki, bakso goreng, wafer, kroket, sosis, chocolatos, potato, tahu, roti, jelly, telur, gorengan, donat, nasi bungkus, bakmi, cimol, biscuit, susu, es teh, es jus, pop ice, es marimas, es coklat, es lilin yang memiliki kalori dan protein yang rendah. Winarno 1993 menyatakan bahwa makanan jajanan terdiri dari minuman, makanan kecil kudapan, dan makanan lengkap, didefinisikan sebagai makanan yang siap untuk dimakan atau terlebih dahulu dimasak di tempat penjualan, dan di jual di pinggir jalan, atau tempat umum. Hubeis 1993 membedakan antara makanan yang mengenyang- kan meals, makanan jajanan 5 snacks dan minuman beverages dalam makanan jajanan. Makanan jajanan adalah makanan yang dimakan di antara makan rutin, sedangkan minuman adalah cairan yang yang diminum sebagai pendamping makanan rutinmakanan jajanan atau berdiri sendiri.

2. Asupan Makanan Jajanan Di Sekolah

Makanan jajanan memegang peranan penting dalam memberikan kontribusi tambahan untuk memenuhi kecukupan gizi, khususnya energi dan protein. Jenis makanan jajanan yang baik dan sehat adalah mengandung zat gizi lengkap yaitu sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral Sunardi, 2007 .Makanan jajanan memegang peranan penting dalam memberikan kontribusi tambahan untuk kecukupan gizi, khususnya energi dan protein. Kebiasaan jajan di sekolah terjadi karena 3-4 jam setelah makan pagi perut akan terasa lapar kembali Sihadi, 2004. Berikut ini tabel 2 distribusi asupan makanan jajanan : Tabel 2. Distribusi Asupan Makanan Jajanan Rata-rata Asupan Makanan Jajanan Mean ± SD Energi kkal 233,11±28,41 Protein gr 6,21±1,39 Berdasarkan tabel 2 rata-rata asupan energi dari makanan jajanan anak SD Negeri Plalan 1 sebesar 233,11 kkal +28,41 dan protein sebesar 6,21 gr +1,39. Rata-rata asupan energi makanan jajanan responden 233,11 kkal sudah sesuai dengan anjuran Program PMT-AS yaitu 200 sampai 300 kkal, sedangkan asupan protein makanan jajanan 6,21 g sudah sesuai dengan anjuran Program PMT-AS yaitu 5 sampai 7 gr. Konsumsi jajanan dapat menjaga asupan energi anak sebelum waktu makan utama tiba. Konsumsi jajanan yang berlebihan dapat menyebabkan anak susah untuk makan makanan utama. Dampak dari konsumsi jajan yang berlebihan juga dapat meningkatan berat badan apabila pilihan jajanan berupa makanan yang tinggi kalori, lemak, gula, dan rendah zat gizi yang dibutuhkan oleh anak- anak. Banyak iklan makanan yang menawarkan jajanan seperti keripik, kue kering, permen, dan minuman soda yang tidak termasuk pilihan jajanan yang baik Koukel S, 2009. Tinggi rendahnya sumbangan energi dan protein berhubungan erat dengan ragam makanan yang dikonsumsi dan jumlah yang dikonsumsi, makin banyak jumlah dan makin beragam jenis makanan jajanan yang dikonsumsi maka makin tinggi sumbangan energi dan protein terhadap kecukupan yang dianjurkan Rahayu, 1995.

D. Kecukupan Energi dan Protein Sehari

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Protein, Kolesterol dan Laktat Dehidrogenase Cairan Pleura sebagai Parameter dalam Membedakan Efusi Pleura Transudat dan Eksudat

6 134 99

Kecukupan Energi dan Protein serta Sumbangan Energi dan Protein Makanan Jajanan pada Anak SD di SD Negeri No. 060822 Medan Tahun 2010

2 36 73

PENDAHULUAN Perbedaan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Sebelum Dan Sesudah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Di SDN Plalan I Kota Surakarta.

0 4 5

PENDAHULUAN Perbedaan Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Sebelum Dan Sesudah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Di SD Negeri Banyuanyar III Kota Surakarta Tahun 2012.

0 1 5

KONTRIBUSI MAKANAN JAJANAN TERHADAP TINGKAT KECUKUPAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN PADA ANAK SEKOLAH YANG MENDAPAT PMT- AS Kontribusi Makanan Jajanan Terhadap Tingkat Kecukupan Asupan Energi Dan Protein Pada Anak Sekolah Yang Mendapat PMT-AS Di SD Negeri P

0 4 17

PENDAHULUAN Kontribusi Makanan Jajanan Terhadap Tingkat Kecukupan Asupan Energi Dan Protein Pada Anak Sekolah Yang Mendapat PMT-AS Di SD Negeri Plalan 1 Kota Surakarta.

0 1 4

DAFTAR PUSTAKA Kontribusi Makanan Jajanan Terhadap Tingkat Kecukupan Asupan Energi Dan Protein Pada Anak Sekolah Yang Mendapat PMT-AS Di SD Negeri Plalan 1 Kota Surakarta.

0 6 5

PENGARUH PENYULUHAN MAKANAN JAJANAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI MAKANAN Pengaruh Penyuluhan Makanan Jajanan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Mengenai Makanan Jajanan Pada Siswa SD Negeri Di Surakarta.

0 3 11

EFEK PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH (PMT-AS) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR Efek Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar di SD Negeri Banyuanyar III Kota Surakarta Tahun 2012.

0 1 18

EFEK PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH (PMT-AS) TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR Efek Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar di SD Negeri Banyuanyar III Kota Surakarta Tahun 2012.

0 0 15