Heuristik Kritik Prosedur Penelitian

51 Berdasarkan prosedur penelitian di atas, maka prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Keterangan:

1. Heuristik

Tahapan pertama yang harus dilakukan dalam penulisan sejarah yaitu heuristik. Heuristik adalah kegiatan untuk menghimpun jejak - jejak masa lampau yang merupakan peristiwa sejarah. Pada tahap ini penulis berusaha untuk mencari dan mengumpulkan sumber - sumber yang sesuai dengan penelitian, yaitu dengan mengadakan studi tentang buku - buku literatur, ensiklopedia, majalah, sumber - sumber tertulis lainnya. Data - data tersebut diperoleh dari beberapa perpustakaan, di antaranya Perpustakaan Program Studi Pendidikan Sejarah, Perpustakaan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Islam Surakarta, Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri Surakarta, Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta, Perpustakaan Umum Daerah Sukoharjo.

2. Kritik

Pengumpulan data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, apabila setelah selesai dilakukan. Maka tahapan yang ke-2 adalah kritik, yaitu dengan memeriksa keaslian sumber otentisitas dan kredibilitas kesahihan sumber. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kritik sumber secara ekstern dan intern. Adapun yang dimaksud dengan kritik ekstern dan kritik intern adalah sebagai berikut: Heuristik Kritik Sumber Interpretasi Historiografi Fakta Sejarah 52 Kritik ekstern adalah kritik yang meliputi apakah data itu otentik, yaitu kenyataan identitasnya, bukan tiruan, turunan, palsu, kesemuanya dilakukan dengan meneliti bahan yang dipakai, ejaan, tahun terbit, jabatan penulis. Dalam penelitian ini dilaksanakan dengan menyeleksi bentuk sumber data sejarah tertulis berupa buku - buku literatur, ensiklopedia, majalah. Berbagai bentuk sumber data tersebut dikelompokkan ke dalam jenis sumber data tertulis primer atau sekunder. Aspek fisik ke-2 jenis sumber data sejarah tersebut, diidentifikasi meliputi pengarang, tahun, dan tempat penulisan, atau penerbitan sumber data sejarah tertulis, orisinalitas, penulisan apakah ditulis pengarang tersebut atau tidak. Kritik intern adalah kritik yang berkaitan dengan isi pernyataan yang disampaikan oleh sejarahwan. Kritik intern juga menyangkut apakah sumber tersebut dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Setelah sumber dinilai keasliannya, kemudian dilakukan kritik intern untuk dapat memastikan kebenaran isi sumber, yang dapat ditempuh dengan cara membandingkan sumber sejarah yang satu dengan sumber sejarah yang lain. Kebenaran isi dari sumber tersebut dapat dilihat dari isi pernyataan dan berita yang ditulis dari sumber yang satu dengan sumber yang lain. Kritik intern dalam penelitian ini dilaksanakan dengan studi komparatif berbagai sumber. Langkah ini ditempuh untuk menyoroti pengarang atau pembuat sumber, yang memberikan informasi mengenai masa lampau yang ingin diketahui, dan harus ada kepastian bahwa kesaksiannya dapat dipercaya. Hasil dari kritik sumber ialah fakta yang merupakan unsur - unsur bagi penyusunan atau rekonstruksi sejarah. Setelah dilakukan kritik, maka langkah selanjutnya adalah melakukan interpretasi.

3. Interpretasi