Tanin Flavonoid Tinjauan Pustaka 1.

commit to user dimakan. Tidak toksiknya untuk manusia dapat diketahui dari minuman seperti bir yang busanya disebabkan oleh saponin Oey Kam Nio, 1999. Saponin sebagai bahan yang mirip deterjen mempunyai kemampuan untuk merusak membran tubuh larva Yunita et al., 2009 cit Hopkins dan Huner, 2004. Bahan deterjen dapat meningkatkan penetrasi senyawa toksik karena dapat melarutkan bahan-bahan lipofilik dengan air. Deterjen tidak hanya mengganggu lapisan lipoid dari epikutikula tetapi juga mengganggu lapisan protein endokutikula sehingga senyawa toksik dapat masuk dengan mudah ke dalam tubuh larva Yunita et al., 2009 cit Matsumura, 1976; Tarumingkeng, 1992. Saponin dapat menyebabkan destruksi saluran pencernaan larva dengan cara menurunkan tegangan permukaan sehingga selaput mukosa saluran pencernaan menjadi korosif Nurcahyati, 2008 cit Aminah et al., 2001. Hal tersebut akan menyebabkan menurunnya aktivitas enzim pencernaan dan penyerapan makanan Nopianti, 2008.

4. Tanin

Tanin merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman, seperti kulit buah, daun, buah yang belum matang , batang dan kulit kayu. Tanin dikatakan sebagai sumber asam pada buah. Tanin terdiri dari golongan tanin yang dapat terhidrolisis, golongan yang tak dapat terhidrolisis dan pseudotanin. Salah satu contohnya adalah asam galat gallic acid yang memiliki rumus molekul C 6 H 2 OH 3 COOH dengan struktur kimia : commit to user Sifat-sifat tanin : a. Dalam air membentuk larutan koloidal yang bereaksi asam dan sepat b. Mengendapkan larutan gelatin dan larutan alkaloid c. Tidak dapat mengkristal d. Larutan alkali mampu mengoksidasi oksigen e. Mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim proteolitik. Sifat kimia tanin : a. Merupakan senyawa kompleks dalam bentuk campuran polifenol yang sukar dipisahkan sehingga sukar mengkristal. b. Tanin dapat diidentifikasi dengan kromotografi. c. Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi adstrigensia, antiseptik dan pemberi warna. Mekanisme kerja tanin hampir sama dengan saponin yaitu sama- sama dapat menurunkan aktivitas enzim pencernaan dan penyerapan makanan sehingga tanin dan saponin bersifat sebagai racun perut Asiah, 2008 cit Nursal dan Pasaribu, 2003. Tanin dapat mengganggu serangga dalam mencerna makanan karena tanin akan mengendapkan protein dalam sistem pencernaan yang diperlukan serangga untuk pertumbuhan. Hal commit to user tersebut mengakibatkan proses penyerapan protein dalam sistem pencernaan menjadi terganggu Yunita et al., 2009 cit Hopkins dan Huner, 2004.

5. Flavonoid

Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Struktur kimia flavonoid : flavonoid isoflavon neoflavonoid Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, di mana dua cincin benzen C6 terikat pada suatu rantai propana C3 sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6. Susunan ini dapat menghasilkan tiga jenis struktur senyawa flavonoid yaitu flavonoid atau 1,3-diarilpropana, isoflavonoid atau 1,2-diarilpropana dan neoflavonoid atau 1,1-diarilpropana. Flavonoid seperti quersetin memiliki rumus molekul C 15 H 10 O 7 , isoflavonoid C 15 H 10 O 2 sedangkan neoflavonoid commit to user C 15 H 12 O 2 . Sebagian besar senyawa flavonoid alam ditemukan dalam bentuk glikosida, di mana unit flavonoid terikat pada suatu gula. Glikosida adalah kombinasi antara suatu gula dan suatu alkohol yang saling berikatan melalui ikatan glikosida. Pada prinsipnya ikatan glikosida terbentuk apabila gugus hidroksil dari alkohol beradisi kepada gugus karbonil dari gula. Flavonoid dapat ditemukan sebagai mono-, di-, atau triglikosida di mana satu, dua atau tiga gugus hidroksil dalam molekul flavonoid terikat oleh gula. Poliglikosida larut dalam air dan sedikit larut dalam pelarut organik seperti eter, benzen, kloroform dan aseton Lenny, 2006. Flavonoid yang merupakan golongan fenol dapat menyebabkan penggumpalan protein. Denaturasi protein tersebut menyebabkan permeabilitas dinding sel dalam saluran pencernaan menurun. Hal ini akan mengakibatkan transpor nutrisi terganggu sehingga perumbuhan terhambat dan akhirnya larva nyamuk akan mati Hayati, 2006. Selain itu, menurut Dinata tanpa tahun flavonoid merupakan salah satu jenis senyawa yang bersifat racun. Flavonoid mempunyai sifat yang khas yaitu bau yang sangat tajam, dapat larut dalam air dan pelarut organik serta mudah terurai pada temperatur tinggi. Flavonoid digunakan sebagai bahan aktif dalam pembuatan insektisida nabati. Flavonoid masuk ke dalam mulut seranggalubang alami di tubuh serangga dan menimbulkan kelayuan pada saraf. commit to user

6. Limonoid

Dokumen yang terkait

Pengukuran Kepadatan Nyamuk Aedes aegypti Berdasarkan Indeks Ovitrap Di Pelabuhan Biang Lancang Lhokseumawe Tahun 2004

2 40 69

EFEKTIVITAS BIOLARVASIDA MINYAK DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix) TERHADAP LARVA INSTAR III NYAMUK Aedes aegypti

0 5 18

Efektivitas Biolarvasida Minyak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix) Terhadap Larva Instar III Nyamuk Aedes aegypti

0 4 4

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA) TERHADAP TINGKAT KEMATIAN LARVA AEDES AEGYPTI INSTAR III IN VITRO.

0 5 8

KEEFEKTIVAN DAYA BUNUH EKSTRAK DAUN JERUK NIPIS (Citrus Keefektivan Daya Bunuh Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III.

0 3 16

PENDAHULUAN Keefektivan Daya Bunuh Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III.

0 1 7

DAFTAR PUSTAKA Keefektivan Daya Bunuh Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III.

0 1 4

KEEFEKTIVAN DAYA BUNUH EKSTRAK DAUN JERUK NIPIS (Citrus Keefektivan Daya Bunuh Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III.

0 1 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aedes sp - PENGARUH AIR PERASAN KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP KEMATIAN LARVA INSTAR III Aedes sp - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 10

EFEKTIVITAS AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes sp - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 15