Jeruk manis Citrus aurantium sub spesies sinensis

commit to user

2. Jeruk manis Citrus aurantium sub spesies sinensis

Jeruk manis mempunyai nama ilmiah Citrus aurantium sub spesies sinensis. Jeruk manis ini termasuk di dalam klasifikasi berikut ini : a. Kingdom : Plantae b. Subkingdom : Tracheobionta c. Divisi : Magnoliophyta d. Subdivisi : Angiospermae e. Kelas : Magnoliopsida f. Subkelas : Rosidae g. Ordo : Rutales h. Famili : Rutaceae i. Ordo : Rutales j. Genus : Citrus k. Spesies : Citrus aurantium sub spesies sinensis Secara umum uraian makroskopik kulit jeruk manis antara lain: a. Kepingan berbentuk spiral dan ada pula yang bentuknya panjang. b. Permukaan luar berwarna coklat agak kekuning-kuningan sampai coklat jingga, tebal ± 3 mm, keras dan rapuh. c. Permukaan dalam rata, berwarna coklat jingga. d. Terdapat sedikit jaringan bunga karang, apabila kulit ini dipatahkan akan tampak dengan jelas rongga-rongga minyaknya yang bergaris tengah sekitar 1 mm. commit to user Kulit buah jeruk manis tebalnya 0,3-0,5 cm, dari tepi berwarna kuning atau oranye tua dan makin ke dalam berwarna putih kekuningan sampai putih, berdaging dan kuat melekat pada dinding buah Rini et al., 2009 cit Pracaya, 2001. Kandungan kimia dalam kulit jeruk manis adalah saponin, tanin, flavonoid dan triterpenoid Sari, 2008. Kulit buah jeruk manis memiliki bau yang khas aromatik dan rasa pahit, yang mengandung : minyak atsiri 90 yang berisikan limonin, glukosida-glukosida hesperidina, isohesperinda, aurantiamarina dan damar Rini et al., 2009 cit Kartasapoetra, 2001. Senyawa yang mengandung saponin, flavonoid, triterpenoid, alkaloid dapat berfungsi sebagai larvasida Mawuntyas dan Tjandra, 2006; Ginting, 2006. Senyawa bioaktif sebagai zat toksik yang terkandung dalam tanaman dapat masuk melalui dinding tubuh dan mulut larva karena larva mengambil makanan dari tempat hidupnya Yunita et al., 2009. Dinding tubuh merupakan bagian tubuh serangga yang dapat menyerap zat toksik dalam jumlah besar Yunita et al., 2009 cit Sastrodihardjo, 1979. Zat toksik relatif lebih mudah menembus kutikula dan selanjutnya masuk ke dalam tubuh serangga karena pada umumnya serangga berukuran kecil sehingga luas permukaan luar tubuh yang terpapar relatif lebih besar terhadap volume dibandingkan mamalia. Selain itu, kutikula bersifat hidrofob dan lipofilik sehingga senyawa bioaktif yang bersifat non polar mudah menembus kutikula Yunita et al., 2009 cit Matsumura, 1976. commit to user

3. Saponin

Dokumen yang terkait

Pengukuran Kepadatan Nyamuk Aedes aegypti Berdasarkan Indeks Ovitrap Di Pelabuhan Biang Lancang Lhokseumawe Tahun 2004

2 40 69

EFEKTIVITAS BIOLARVASIDA MINYAK DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix) TERHADAP LARVA INSTAR III NYAMUK Aedes aegypti

0 5 18

Efektivitas Biolarvasida Minyak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix) Terhadap Larva Instar III Nyamuk Aedes aegypti

0 4 4

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA) TERHADAP TINGKAT KEMATIAN LARVA AEDES AEGYPTI INSTAR III IN VITRO.

0 5 8

KEEFEKTIVAN DAYA BUNUH EKSTRAK DAUN JERUK NIPIS (Citrus Keefektivan Daya Bunuh Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III.

0 3 16

PENDAHULUAN Keefektivan Daya Bunuh Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III.

0 1 7

DAFTAR PUSTAKA Keefektivan Daya Bunuh Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III.

0 1 4

KEEFEKTIVAN DAYA BUNUH EKSTRAK DAUN JERUK NIPIS (Citrus Keefektivan Daya Bunuh Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III.

0 1 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aedes sp - PENGARUH AIR PERASAN KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP KEMATIAN LARVA INSTAR III Aedes sp - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 10

EFEKTIVITAS AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes sp - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 15