gudeg.  Buah mengkal  dapat  dimanfaatkan sebagai  bahan pembuatan keripik  dan manisan.  Buah  yang  matang  fisiologis,  daging  buahnya  dapat  dimanfaatkan
sebagai  buah  meja  ataupun  sebagai  bahan  campuran  pembuatan  puding,  kue,  es krim, dan sebagainya Suprapti, 2004.
B. Sumber Pencemaran dan Dampak Logam Tembaga Cu
Pencemaran  akibat  kegiatan  industri  dapat  menyebabkan  kerugian  besar, karena  umumnya  buanganlimbah  mengandung  zat  beracun  antara  lain  raksa
Hg,  kadmium  Cd,  krom  Cr,  timbal  Pb,  tembaga  Cu,  yang  sering digunakan  dalam  proses  produksi  suatu  industri  baik  sebagai  bahan  baku,
katalisator  ataupun  bahan  utama  Darmono,  2001.  Keberadaan  logam  berat dalam  air  akan  mempengaruhi  kualitas  air,  bila  air  yang  tercemar  logam  berat
melebihi  konsentrasi  standard  dikonsumsi,  maka  akan  terjadi  penyerapan  logam berat  ke  dalam  jaringan  tubuh  mahluk  hidup.  Akibatnya  akan  terjadi  keracunan
bahkan  bioakumulasi  tergantung  jenis  logam,  konsentrasi  pencemarannya  dan metabolismenya di dalam tubuh makhluk hidup Mohadi dkk., 2013.
Menurut  Darmono  1995,  sumber  pencemaran  logam  berat  di  perairan yaitu:
1 Pencemaran secara alami, melalui pelapukan batuan yang mengandung logam
berat. 2
Industri yang memproses biji tambang. 3
Pabrik-pabrik  dan  industri  yang  menggunakan  logam  berat  di  dalam  proses produksinya.
4 Logam  berat  yang  berasal  dari  ekskresi  baik  oleh  manusia  maupun  oleh
binatang. 5
Pencucian logam dari sampah organik maupun anorganik. Connel  dan  Miller  1995  mengatakan  bahwa  Cu  merupakan  logam
esensial  yang  jika  berada  dalam  kosentrasi  rendah  dapat  merangsang pertumbuhan organisme sedangkan dalam konsentrasi  yang tinggi dapat menjadi
penghambat. Selanjutnya oleh Palar 1994 dikatakan bahwa biota perairan sangat peka terhadap kelebihan Cu dalam perairan sebagai tempat hidupnya. Konsentrasi
Cu  terlarut  yang  mencapai  0,01  ppm  akan  menyebabkan  kematian  bagi fitoplankton. Dalam tenggang waktu 96 jam biota yang tergolong dalam Mollusca
akan  mengalami  kematian  bila  Cu  yang  terlarut  dalam  badan  air  berada  pada kisaran 0,16 sampai 0,5 ppm.
Menurut  Darmono  dalam  Ayu  2002,  toksisitas  logam  tembaga  pada manusia, khususnya anak-anak biasanya terjadi  karena tembaga  sulfat.  Beberapa
gejala yang biasanya terjadi yakni perut mual, muntah, diare dan beberapa kasus yang  parah  dapat  menyebabkan  gagal  ginjal  bahkan  kematian.  Oleh  karena  itu,
Valko  2005  mengatakan  bahwa  kadar  tembaga  yang  direkomendasikan  aman dalam air minum berkisar 1,5 sampai 2 miligram per liter ppm.
Tembaga Cu adalah logam dengan nomor atom 29, massa atom 63,546, titik lebur 1083°C, titik didih 2310°C, jeri-jeri atom 1,173Å dan jari-jari ion Cu
2+
0,96Å. Tembaga adalah logam transisi golongan 1B yang berwarna kemerahan,
mudah  regang  dan  mudah  ditempa.  tembaga  bersifat  racun  bagi  makhluk  hidup Kundari dkk., 2008.
C. Pengertian dan Fungsi Selulosa dalam Adsorbsi Logam