Manfaat PROSES PRODUKSI PADA PEMBUATAN MESIN PENYANGRAI KOPI DENGAN KAPASITAS 5 KG

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Dewasa ini sudah banyak beredar mesin penyangrai biji kopi dengan berbagai macam merk dan spesifikasi yang berbeda-beda. Seiiring dengan berjalannya perkembangan teknologi, mesin penyangrai kopi terus dikembangkan dengan tujuan mendapatkan produk biji kopi yang semakin berkualitas. Salah satu mesin penyangrai kopi yang sudah ada dan masih dalam proses pengembangan adalah mesin penyangrai kopi milik Paul Chrismawan, seorang roaster dari kota Sidoarjo. Mesin yang dimilikinya belum memiliki nama maupun merk karena masih dalam proses pengembangan. Gambar 2.1. Mesin penyangrai kopi Chrismawan,P.,2016 Mesin penyangrai biji kopi milik Paul Chrismawan memiliki kapasitas penyangraian tiga kilogram dengan menggunakan sistem double jacket. Sistem ini menggunakan dua lapis tabung sehingga api tidak langsung bersentuhan dengan tabung utama karena dilindungi oleh lapisan kedua diluarnya sehingga hanya udara panas yang digunakan untuk memanaskan tabung utama. Tabung utama tempat biji kopi disangrai adalah plat berlubang dengan ketebalan 2,5 mm. Sedangkan plat kedua bukanlah plat yang berlubang dan memiliki ketebalan yang sama. Kedua tabung itu memiliki celah sekitar 5 mm dan diputar menggunakan motor listrik dengan kecepatan putar 55 rpm. Tujuan digunakannya sistem double jacket pada mesin penyangrai kopi miliknya adalah agar biji kopi yang disangrai tidak mudah gosong dan kopi dapat matang lebih merata. Selain itu untuk mengurangi bau asap pada biji kopi ketika sudah matang yang membuat citarasa kopi berkurang. Kemudian untuk sistem burning pada mesin penyangrai kopi miliknya menggunakan kompor gas LPG. Untuk mengatur besar kecilnya api masih dilakukan secara manual menggunakan regulator. Jarak dari bibir kompor ke tabung yang dipanaskan sekitar 8 cm Sedangkan untuk sistem kontrol hanya menggunakan lima tombol dengan fungsi untuk menyalakan api pada kompor, menghidupkan blower menghidupkan lampu penerangan, menghidupkan sistem pendinginan dan untuk menghidupkan motor. Dan untuk membaca suhu digunakan dua thermometer yang dipasang pada tutup depan tabung. Thermometer pertama digunakan untuk membaca suhu pada tabung utama dan thermometer yang kedua digunakan untuk membaca suhu biji kopi. Sistem kerja mesin ini sama seperti mesin-mesin penyangrai kopi pada umumnya. Sebelum penyangraian biji kopi dilakukan, tabung dipanaskan dulu sampai suhu 200°C sambil tabung terus diputar. Suhu yang terbaca pada kedua thermometer akan menunjukkan angka yang sama. Setelah suhu mencapai angka yang diinginkan masukkan biji kopi