33
Universitas Sumatera Utara
Dengan
LC
v 1
kecepatan propagasi Untuk sistem dengan frekuensi 50 Hz dan
v
300.000 Kms, maka : Km
Km Km
o o
o
100 6
06 ,
000 .
300 50
. 2
Jadi secara umum harga l
didapat 100
6
o
Km,
sehingga dalam menghitung tegangan efek Ferranti cukup menggunakan harga l
tersebut.
2.9 Arus Pengisian
Pada saluran transmisi admitansi shuntnya terdiri dari konduktansi G dan reaktansi kapasitif C. Konduktansinya sering diabaikan karena pengaruhnya
pada admitansi shunt sangat kecil [6]. Kapasitansi saluran transmisi merupakan akibata beda potensial antar
penghantar. Kapasitansi antara penghantar-penghantar sejajar besarnta konstan tergantung pada ukuran dan jarak pemisiah antar penghantar.
Suatu tegangan bolak-balik yang dipasang pada saluran transmisi akan menyebabkan muatan pada penghantar di suatu titik berubah sesuai dengan
perubahan nilai tegangan sesaat antar penghantar pada titik itu. Perbedaan ini menyebabkan muatan mengalir. Arus yang disebabkan oleh aliran muatan karena
tegangan bolak-balik disebut arus pengisian charging current. Arus ini mengalir dalam saluran transmisi meskipun saluran ini dalam keadaan terbuka.
Universitas Sumatera Utara
1
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat terjadi pelepasan beban dari suatu sistem tenaga listrik dapat menimbulkan tegangan lebih transien. Apabila suatu sistem tenaga listrik tidak
mampu menyuplai penuh daya pada saat beban puncak, maka pelepasan beban tidak dapat dihindarkan agar pembangkit yang bekerja tidak mengalami beban
lebih overload. Untuk saluran transmisi tegangan ekstra tinggi 200-500kV perlu juga
dipertimbangkan tegangan lebih yang diakibatkan efek feranti. Efek feranti adalah suatu kondisi dimana tegangan pada sisi penerima lebih besar dari
tegangan pengirim akibat suatu keadaan pembebanan. Hal ini terjadi diakibatkan oleh adanya line charging pada saluran transmisi. Tegangan lebih ini perlu
diperhatikan dalam perencanaan sistem transmisi agar tidak merusak peralatan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenaikan tegangan ini adalah
pemasangan kompensator yang berfungsi untuk mengkompensasi sifat kapasitif saluran, yaitu reaktor shunt. Reaktor shunt dirancang untuk mengatur tegangan
saluran dengan cara menyuplai daya reaktif induktif dengan kata lain menyerap daya reaktif. Dengan pemasangan reaktor shunt, perlu diketahui apakah
amplitudo tegangan transien yang ditimbulkan akibat pelepasan beban masih memenuhi nilai yang diizinkan tanpa merusak peralatan terpasang.
Pada tugas akhir ini, penulis akan melakukan simulasi untuk melihat pengaruh pemasangan reaktor shunt pada saluran transmisi terhadap tegangan
lebih transien yang terjadi akibat pelepasan beban. Simulasi akan dilakukan
Universitas Sumatera Utara