Uji Asumsi Klasik Pengujian Hipotesis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 51 di lapangan hasil analisis mendukung pernyataan teori, maka hipotesis yang ditarik dapat diterima. Dalam suatu penelitian pasti akan dilakukan pengujian untuk mengetahui penelitian tersebut dapat diterima atau tidak, tergantung dari penentuan hipotesis yang diajukan. Hipotesis merupakan suatu analisis yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan pada suatu uji statistik. Hipotesis digunakan untuk menyatakan benar atau salah berdasarkan suatu pernyataan parameter yang ditentukan sebelum melakukan pengolahan untuk mengambil keputusan. Cara untuk memutuskan suatu hipotesis disebut uji hipotesis. Untuk menguji hipotesis penelitian, dalam penelitian ini digunakan uji sebagai berikut.

1. Uji Asumsi Klasik

Menurut Gujarati dalam Ghozali, 2006: 86, asumsi utama yang mendasari model regresi linier klasik dengan menggunakan model OLS adalah sebagai berikut: a model regresi linier artinya, linier dalam parameter, b nilai x diasumsikan non-stokastik, artinya nilai x dianggap tetap dalam sampel yang berulang, c nilai rata-rata kesalahan adalah nol, d homokedastisitas, artinya variance kesalahan sama untuk setiap periode, e tidak ada autokorelasi antarkesalahan, dan f tidak ada multikolinearitas yang sempurna antarvariabel bebas. a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Model regresi yang baik perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 52 seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas Ghozali, 2006: 95. Apabila tingkat korelasi antarvariabel bebas tinggi maka akan dijumpai masalah multikolinearitas multicollinearity . Metode pengujian yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya Ghozali 2006: 95. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Dalam penelitian ini akan digunakan nilai tolerance = 0,10. Walaupun multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi tidak dapat ditentukan variabel-variabel bebas yang saling berkorelasi yang mana saja Ghozali, 2006: 96. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali, 2006: 99. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Beberapa cara dapat dilakukan untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dalam penelitian ini akan digunakan uji sebagai berikut. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 53 1 Uji Durbin-Watson DW test Uji ini hanya dilakukan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel bebas. Hipotesis yang akan diuji adalah: H : tidak ada autokorelasi r = 0 H1 : ada autokorelasi r ≠ 0 Tabel III.2 Pengambilan Keputusan untuk Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0dd l Tidak ada autokorelasi positif No decision d l ≤d≤d u Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-d l d4 Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4-d u ≤d≤4-d l Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak d u d4-d u Sumber: Ghozali 2006: 100 2 Run Test Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis. Hipotesis yang akan diuji adalah: H : residual res_1 random acak H 1 : residual res_1 tidak random c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Model pengujian perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 54 yang digunakan adalah menggunakan grafik scatterplot antara nilai prediksi varibel terikat dependent yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di- studentized Ghozali, 2006: 125-126. d. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika residual tidak mengikuti distribusi normal, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Ghozali, 2006: 147. Dalam penelitian ini akan digunakan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov K-S untuk menguji normalitas residual.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA AKHIR SOFTWARE AKUNTANSI

0 11 96

PENGARUH PENTINGNYA SISTEM, KUALITAS SISTEMDAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEGUNAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA DALAMPENGEMBANGAN SISTEMINFORMASI AKUNTANSI (Studi kasus di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten).

1 6 13

PENGARUH PENTINGNYA SISTEM, KUALITAS SISTEM DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEGUNAAN DAN KEPUASAN PENGARUH PENTINGNYA SISTEM, KUALITAS SISTEMDAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEGUNAAN DAN KEPUASAN PENGGUNA DALAMPENGEMBANGAN SISTEMINFORMASI AKUNTANSI (Studi

0 7 16

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SOFTWARE AKUNTANSI PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNASOFTWARE AKUNTANSI.

0 6 14

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Dan Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiri

1 11 14

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Dan Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiri

0 3 17

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA PAKET PROGRAM APLIKASI SISTEM Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Pengguna Paket Program Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi (Studi Empiris pada Bank Perkr

2 4 10

ANALISIS PENGARUH KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS SISTEM TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI ONLINE STIKOM BALI

0 1 10

Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi, kualitas sistem dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 19

Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi, kualitas sistem dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 8