perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 73
Tabel IV.5 Uji Multikolonieritas Model Regresi 2
Variabel Collinearity Statistics
Keterangan
Tolerance
VIF
Pentingnya Sistem 0,259261617 3,857107781 Tidak terjadi multikolonieritas Kualitas Sistem
0,45722093 2,187126471 Tidak terjadi multikolonieritas
Kualitas Informasi 0,494303481 2,02304867 Tidak terjadi multikolonieritas
Kegunaan Sistem 0,208828844 4,788610526 Tidak terjadi multikolonieritas
Variabel Terikat: Kepuasan Pengguna Sumber: Data primer diolah 2011
b. Uji Autokorelasi
Cara yang dilakukan untuk menguji ada tidaknya autokorelasi yaitu: 1
Uji Durbin-Watson DW
Test
Salah satu alat untuk mendeteksi adanya autokorelasi yaitu uji
Durbin Watson,
yaitu dengan membandingkan nilai
Durbin Watson
hitung d dengan nilai batas lebih tinggi
upper bond
atau d
u
. Penelitian dikatakan bebas dari autokorelasi apabila nilai d berada di
antara nilai d
u
dan 4-d
u.
Tingkat signifikansi yang digunakan dalam uji
Durbin Watson
ini adalah 0,05.
Tabel IV.6 Uji Autokorelasi Durbin-Watson
Test
Model Regresi 1
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error
of the Estimate
Durbin- Watson
1 0,889a
0,791 0,770
2,670 1,766
a Predictors: Constant, KI, PS, KS b Dependent Variable: KGS
Sumber: Data primer diolah 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 74
Berdasarkan tabel IV.6 di atas, nilai DW sebesar 1,766 lebih besar dari batas atas d
u
1,651 dan kurang dari 4 −1,651 4−d
u
, maka dapat disimpulkan bahwa H
tidak bisa ditolak yang berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif. Hal ini sesuai dengan tabel III.2
pengambilan keputusan untuk autokorelasi yang menyatakan d
u
d4-d
u
berarti tidak terdapat autokorelasi di model regresi 1.
Tabel IV.7 Uji Autokorelasi Durbin-Watson
Test
Model Regresi 2
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error
of the Estimate
Durbin- Watson
1 0,865a
0,747 0,711
1,982 1,449
a Predictors: Constant, KGS, KI, PS, KS b Dependent Variable: KP
Sumber: Data primer diolah 2011 Berdasarkan tabel IV.7 di atas, nilai DW sebesar 1,449 lebih kecil
dari batas atas d
u
1,730 dan lebih dari batas bawah d
l
1,193, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada keputusan untuk H
berarti tidak ada autokorelasi positif pada model regresi 2.
2
Run Test
Menurut Ghozali 2006: 107, dalam pengujian untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat digunakan cara dengan
run test
sebagai bagian dari statistik non-parametik yang dapat pula digunakan untuk
menguji apakah di antara residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 75
antara residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random.
Tabel IV.8 Uji Autokorelasi -
Run Test
Unstandardized Residual
Test Valuea 0,26577
Cases Test Value 16
Cases = Test Value 17
Total Cases 33
Number of Runs 20
Z 0,713
Asymp. Sig. 2-tailed 0,476
a Median
Sumber: Data primer diolah 2011
Dari hasil
output
SPSS menunjukkan bahwa nilai tes adalah 0,26577 dengan probabilitas 0,476 tidak signifikan pada 0,05 yang berarti hipotesis
nol diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual adalah random acak atau tidak terjadi autokorelasi antarnilai residual.
c. Uji Heteroskedastisitas