Pelaksanaan Penelitian 1 METODE PENELITIAN

commit to user Gambar 3.6. alat-alat pembuat spesimen 3.2. Pelaksanaan Penelitian 3.2.1 Persiapan alat dan bahan Alat-alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan komposit disiapkan seperti serat rami, resin, katalis, larutan NaOH dan peralatan yang menunjang lainnya dalam pembuatan spesimen.

3.2.2. Pengolahan Serat Rami

a. Pencucian serat rami Serat rami dicuci dengan menggunakan air bersih untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih menempel. Pencucian dilakukan dengan cara perendaman dan dilanjutkan penyemprotan dengan menggunakan air. b. Perlakuan alkali serat rami Untuk melakukan perlakuan alkali serat, perlu dipersiapkan larutan alkali 5 NaOH. Pebandingan volume serat dengan larutan alkali adalah 1 : 15. Perlakuan dilakukan dengan perendaman alkali di dalam bak. Perendaman serat di dalam larutan alkali divariasi selama 2 jam, 4 jam, 6 jam, dan 8 jam. Selanjutnya, serat dinetralkan dari efek NaOH dengan direndam dalam air bersih yang diganti secara perodik hingga pH 7. Serat ditiriskan kembali hingga kering, pengeringan tersebut dilakukan tanpa terkena sinar matahari. Setelah itu, serat tersebut siap diproses commit to user lebih lanjut, baik untuk diuji maupun maupun dibuat menjadi mat serat komposit. Gambar 3.7. Perlakuan alkali serat. c. Pengeringan Serat Setelah serat rami dilakukan pencucian air untuk menghilangkan kotoran dan perlakuan alkali telah dilakukan maka proses selanjutnya adalah pengeringan serat. Serat dikeringkan pada suhu kamar selama 48 jam. Tahap preparasi serat selanjutnya sebelum dilakukan pencetakan adalah menyelidiki karakteristik pengeringan serat kadar air yang terkandung di dalam serat. Serat dikontrol kadar airnya dengan menggunakan alat moisture analyser yang berada pada laboratorium perpindahan panas jurusan teknik mesin universitas sebelas maret surakarta. Serat dengan berat awal 9,79 gram kemudian dikeringkan pada suhu 105 C sampai kering kadar air 0 d. Pelurusan dan pemotongan serat rami Setelah serat rami dibersihkan dan dilakukan perlakuan alkali kemudian serat yang masih kasar disisir menggunakan sisir baja. Setelah mendapatkan serat yang cukup, serat rami dipotong 2,5 cm untuk mendapatkan hasil yang merata pada komposit untuk masing-masing variasi. Gambar 3.8. Proses pelurusan dan pemotongan serat rami commit to user

3.2.3. Pencetakan komposit

Proses pencetakan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Cetakan yang digunakan untuk membuat spesimen dipersiapkan terlebih dahulu. Cetakan dibuat dengan panjang 180 mm, lebar 10 mm, dan tebal 3 mm. b. Pelapisan seluruh permukaan cetakan yang akan bersentuhan dengan komposit menggunakan mika agar permukaan spesimen yang terbentuk menjadi halus dan rata. c. Pengolesan relea ser pada permukaan mika untuk mempermudah pengambilan komposit dari cetakan. d. Pemasangan stopper pada kedua ujung cetakan. Fungsi stopper ini selain untuk pembatas panjang juga berfungsi sebagai pemberi batas tebal panel komposit yang akan dibuat. e. Pemanasan serat rami pada suhu 105 C selama ± 20 menit, kemudian dilanjutkan penyimpanan serat dalam kantok plastik yang sudah diberi silica gea l untuk menjaga kelembaban. f. Penghitungan kebutuhan serat, matrik, dan katalis untuk masing-masing variasi pembuatan komposit skin. g. Setelah cetakan, matrik dan serat siap, proses pencetakan komposit dimulai dengan memberikan matrik secara merata di dalam cetakan dan dilanjutkan dengan pemberian serat rami. Pemberian matrik dilakukan harus merata pada seluruh bagian. Proses ini dilakukan berurutan mulai dari fraksi volume 20, 30, 40, dan 50. h. Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam cetakan maka segera dilakukan proses penekanan cetakan dengan menggunakan dongkrak hidrolik manual gambar 3.8. i. Setelah itu proses pengeringan di ruang terbuka curing sekitar 4-6 jam, komposit dapat dikeluarkan dari cetakan kemudian dilanjutkan dengan postcure pada suhu 60 C selama 4 jam. j. Komposit yang telah di postcure kemudian dilakukan pengecekan fraksi volume pada masing-masing variasi. commit to user PRESS MOLD Papan Mat Serat Papan Orientasi acak mat Mat Serat Ramie Gambar 3.9. Pembuatan Mat Serat Rami. 3.2.4. Perhitungan Kebutuhan Serat, Matrik, dan Katalis Untuk memperoleh komposisi serat, matrik dan katalis yang digunakan dalam pembuatan komposit skin, maka terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk masing-masing variasi. Cara perhitungan adalah sebagai berikut : a. Menentukan luasan komposit skin yang akan dibuat, dimensi komposit skin yang dibuat untuk satu kali cetak seperti pada gambar 3.9. Gambar 3.10. Dimensi komposit skin serat Rami Maka volume komposit skin Vc = 180x100x3 mm = 54000 mm 3 . b. Menentukan kebutuhan serat, matrik, dan katalis pada fraksi volume 20. Volume serat = v f x Vc = 20 x 54000 mm 3 = 10800 mm 3 = 10,8 cm 3 . Sehingga kebutuhan massa serat m f = volume serat x massa jenis serat = 10,8 cm 3 x 1.5 grcm 3 = 16,2 gram. Volume matrik = v m x Vc = 80 x 54000 mm 3 = 43200 mm 3 = 43.2 cm 3 . Sehingga kebutuhan massa matrik = volume matrik x massa jenis matrik = 43.2 cm 3 x 1,215 grcm 3 = 52,488 gram. 3 mm 100 mm 180 mm commit to user Volume katalis = 1 x Vm = 1 x 43.2 cm 3 = 0,432 cm 3 = 0,432 mL. c. Menentukan kebutuhan serat, matrik, dan katalis pada fraksi volume 30. Volume serat = v f x Vc = 30 x 54 cm 3 = 16,2 cm 3 . Sehingga kebutuhan massa serat = 16,2 cm 3 x 1,5 grcm 3 = 24,3 gram. Volume matrik = 70 x 54 cm 3 = 37,8 cm 3 . Sehingga kebutuhan massa matrik = 37,8 cm 3 x 1.215 grcm 3 = 45,927 gram. Volume katalis = 1 x 37,8 cm 3 = 0,378 cm 3 = 0,378 mL. d. Menentukan kebutuhan serat, matrik, dan katalis pada fraksi volume 40. Volume serat = v f x Vc = 40 x 54 cm 3 = 21,6 cm 3 . Sehingga kebutuhan massa serat = 21,6 cm 3 x 1,5 grcm 3 = 32,4 gram. Volume matrik = 60 x 54 cm 3 = 32,4 cm 3 . Sehingga kebutuhan massa matrik = 32,4 cm 3 x 1,215 grcm 3 = 39,366 gram. Volume katalis = 1 x 32,4 cm 3 = 0,324 cm 3 = 0,324 mL. e. Menentukan kebutuhan serat, matrik, dan katalis pada fraksi volume 50. Volume serat = 50 x 54 cm 3 = 27 cm 3 . Sehingga kebutuhan massa serat = 27 cm 3 x 1,5 grcm 3 = 40,5 gram. Volume matrik = 50 x 54 cm 3 = 27 cm 3 . Sehingga kebutuhan matrik = 27 cm 3 x 1,215 grcm 3 = 32,805 gram. Volume katalis = 1 x 27 cm 3 = 0,27 cm 3 = 0,27 mL. Setelah spesimen komposit skin telah dibuat, maka kemudian dilakukan pengecekan fraksi volume pada masing-masing spesimen yang telah jadi. Pengecekannya dengan cara menimbang berat spesimen komposit skin yang telah terbentuk. Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut : Massa komposit skin = 69,1 gram Massa serat = 16,2 gram Massa matrik = massa komposit – massa serat = 69,1 gram – 16,2 gram = 52,9 gram Dengan menggunakan rumus 2.3, diperoleh : commit to user Volume serat = 19,87 Tabel 3.1. Data spesimen komposit skin yang telah dibuat. Fraksi volume serat Massa serat gram Massa komposit gram Massa matrik gram Fraksi volume serat real 20 16,2 69,1 52,9 19,87 30 24,3 71 46,7 29,66 40 32,4 72,3 39,9 39,68 50 40,5 76,2 35,7 47,89

3.2.5. Pembuatan Spesimen Uji Tarik Komposit

Proses pembuatan spesimen dilakukan dengan proses permesinan yaitu dengan gerinda yang mengacu pada standar uji yang digunakan yaitu bentuk spesimen uji tarik berdasarkan standar ASTM D 638. Setiap spesimen diberi label dengan catatan jenis variasi untu menghindari kesalahan pembacaan. Gambar 3.11. Bentuk spesimen uji tarik berdasar ASTM D-638 Keterangan gambar : A. LO - length overall 165 mm commit to user B. WO- width overall 19 mm C. L - length of narrow section 57 mm D. Wc - width of narrow section 13 mm E. R - radius of fillet 76 mm F. T - thickness 3 mm G. G - gage length 50 mm H. D - distance between grips 115 mm Pengujian tarik dilakukan dengan mesin UTM Universa l Testing Ma chine di laboratorium teknik mesin FT Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Gambar 3.12. a. Mesin Uji Tarik UTM b. Spesimen Uji Tarik Komposit

3.2.6. Variasi Penelitian

Dalam pengujian tarik ini, variasi penelitian yang digunakan adalah variasi fraksi volume serat V f adalah 20, 30, dan 40. Dan variasi perendaman NaOH selama 2 jam, 4 jam, 6 jam, dan 8 jam untuk optimasi fraksi volume serat. A B commit to user

3.2.7. Diagram Alir Penelitian

Tahapan proses penelitian dari awal sampai akhir dapat dilihat pada gambar 3.13. MULAI PENGADAAN MATERIAL serat rami, polyester , hardener, dan peralatan yang digunakan PERLAKUAN 5 NaOH SERAT RAMI perendaman selama 2, 4, 6, dan 8 jam SERAT RAMI NON PERLAKUAN pencucian serat , pengeringan, dan pengujian kadar air Data Hasil Pengujian PENGUJIAN TARIK KOMPOSIT pembuatan spesimen uji tarik ASTM D- 638, post cure suhu 60 selama 4 jam, dan pengujian di Lab. Teknik Mesin Sanata Dharma Yogyakarta PEMBUATAN KOMPOSIT SKIN variasi fraksi volume serat 20, 30, 40, dan 50 PEMBUATAN KOMPOSIT SKIN Optimasi fraksi volume serat V f max Variasi perendaman 5 NaOH selama 2 jam, 4 jam, 6 jam dan 8 jam A Resin Unsaturated Polyester Yukalac 157 BTQN- EX + Katalis MEKPO commit to user Pengolahan Dan Analisa Data KESIMPULAN SELESAI PENGUJIAN TARIK KOMPOSIT pembuatan spesimen uji tarik ASTM D- 638, post cure suhu 60 selama 4 jam, dan pengujian di Lab. Teknik Mesin Sanata Dharma Yogyakarta Data Hasil Pengujian A Gambar 3.13. Diagram alir penelitian. commit to user 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Studi Temperatur Optimal Terhadap Kekuatan Tarik dan Makrostruktur pada Komposisi Campuran Polypropiline (PP) dan High-Densitiy Polyethylene (HDPE) dengan Mesin Ekstruder

5 77 110

Analisa Struktur Parking Bumper Material Komposit Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Akibat Beban Tekan Statik Menggunakan Ansys Rel. 5.4

3 50 94

Penyelidikan Karakteristik Akustik (Acoustical Properties) Material Komposit Polimer Yang Terbuat Dari Serat Batang Kelapa Sawit Menggunakan Variabel Komposisi Dan Ketebalan

10 96 132

Kajian Koefisien Absorpsi Bunyi Dari Material Komposit Serat Gergajian Batang Sawit Dan Gypsum Sebagai Material Penyerap Suara Menggunakan Metode Impedance Tube

5 92 107

Perbedaan kekuatan tarik perlekatan permukaan internal restorasi onlay resin komposit indirek pada gigi pasca endodonti dengan dan tanpa silanisasi.

4 75 68

Perbedaan Kekuatan Tarik Perlekatan Antara Resin Komposit Dan Permukaan Gigi Dengan Aplikasi Single, Double, Dan Triple Sistem Adhesif

2 25 73

Kekuatan Tarik Perlekatan (Tensile Bond Strength) Antara Dentin Dan Komposit Resin Dengan Memakai Bahan Adhesif Yang Berbeda

0 38 76

Perbandingan Kekuatan Tarik Perlekatan Dari Resin Komposit Terhadap Dentin Dengan Menggunakan Bahan Adhesif Berbasis Ethanol Dan Acetone

1 20 74

STUDY PERLAKUAN ALKALI DAN FRAKSI VOLUME SERAT TERHADAP KEKUATAN BENDING, TARIK, DAN IMPAK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT RAMI BERMATRIK POLYESTER BQTN 157.

2 16 246

Pengaruh Fraksi Volume Serat Terhadap Sifat Tarik dan Lentur Komposit Berpenguat Serat Rami dengan Matriks Polyester.

0 0 14