Tinjauan Pustaka LANDASAN TEORI

commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Hasil penelitian awal yang dilakukan oleh Marsyahyo dkk 2005 menunjukkan bahwa diameter serat rami jenis rami Cina super dari Garut adalah sekitar 0,034 mm. Menurut Mueller dan Krobjilobsky 2003, massa jenis serat rami adalah 1,5 – 1,6 grcm 3 dan kekuatan tarik serat rami berkisar 400 – 1050 MPa. Modulus elastisitas dan regangannya adalah sekitar 61,5 GPa dan 3,6. Widodo 2008 dalam penelitiannya menyatakan material komposit yang dibuat menggunakan matrik epoksi dengan penguat serat aren ijuk diperoleh kekuatan tarik komposit tertinggi pada fraksi berat serat 40 dari variasi fraksi volume serat 20, 30, 40, 50, dan 60. Pada komposisi berat serat 20 dan 30, dari ketiga spesimen yang telah di uji didapatkan kekuatan tarik rata- rata sebesar 2,58 MPa dan 2,25 MPa, lebih menurun dibandingkan dengan komposisi 100 dengan kekuatan tarik sebesar 3,69 MPa. Pada komposisi berat serat 40, 50 dan 60 spesimen yang telah di uji kekuatan tarik rata-rata yang didapat cenderung meningkat dibanding 100 epoxy yaitu 5,13 MPa, 3,92 MPa, 3,76 MPa. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1, dimana spesimen dengan komposisi serat 40 mempunyai kekuatan tarik rata-rata yang tertinggi, namun hanya setengah dari kekuatan asal serat ijuk. Diharjo dkk 2007 dalam penelitiannya menyatakan kekuatan dan modulus tarik serat kenaf adalah sekitar 200 - 300 MPa dan 20 - 30 GPa, sedangkan hasil uji tarik matrik poliester UPRs memiliki kekuatan tarik 50,70 Mpa dan modulus tarik 4,23 Gpa. Kekuatan serat kenaf menurun seiring dengan peningkatan waktu perendaman serat di dalam larutan alkali. Hal ini disebabkan oleh sifat larutan alkali yang mengikis lignin dan permukaan selulosa serat. Komposit kenaf acak-UPRs pada v f = 23 memiliki kekuatan tarik tertinggi pada kandungan hardener 1 vv, yaitu 40,14 Mpa. Peningkatan kekuatan tarik yang sangat besar terjadi pada komposit yang diperkuat serat kenaf kontinyu dengan hardener 1. Pada v f = 54,63, kekuatan dan modulus tarik bahan komposit ini 5 commit to user adalah 216,8 Mpa dan 26,79 Gpa. Harga ini meningkat 123 dan 163,7 dibanding komposit pada v f = 20,13. Studi perlakuan alkali 5 NaOH komposit kenaf acak-UPRs menunjukkan bahwa pada perlakuan alkali selama 2 jam menghasilkan kekuatan tarik dan modulus teringgi untuk sembarang v f , dan selanjutnya diikuti oleh komposit yang diperkuat serat tanpa perlakuan. Pada v f = 40 , kekuatan komposit tertinggi tersebut adalah sekitar 80 MPa dan modulus tariknya 10 GPa. Gambar 2.1. Kekuatan tarik rata-rata dari berbagai macam komposisi serat ijuk- epoxy Widodo, 2008. K. Murali Mohan Rao , Dkk 2009 telah meneliti tentang serat okra anyam dalam jurnalnya yang berjudul Tensile properties characterization of okra woven fiber reinforced polyester composites. Dalam penelitiannya serat okra anyam divariasi menjadi tiga yaitu serat okra anyam tanpa perlakuan kimia OW, perlakuan 0.125 NaOH selama 6 jam CT-1, dan perlakuan 0.125 NaOH selama 45 menit CT-2. Hasilnya diperoleh serat okra anyam dengan perlakuan kimia CT-2 memilki kekuatan paling tinggi dari yang lain Gambar 2.2. commit to user Gambar 2.2. Effect of percentage volume fraction of fiber on tensile strength of untreated and treated okra woven fiber reinforced polyester composites X.Y. Liu dan G.C. Dai 2007 dalam risetnya yang berjudul Surface Modification And Micromechanical Properties OfJute Fiber Mat Reinforced Polypropylene Composites, menyimpulkan bahwa modifikasi permukaan serat jute dengan perlakuan alkali adalah sangat efektif untuk meningkatkan ikatan adhesi antara serat dan matrik dalam komposit polypropylene berpenguat serat jute. Perlakuan alkali dapat menghilangkan lapisan lilin dan lemak pada serat yang dapat menyulitkan serat dibasahi resin. Dari pengamatan dengan SEM- micrograph , terlihat permukaan serat jute tanpa perlakuan alkali lebih halus dibanding serat jute perlakuan alkali yang terlihat lebih kasar Gambar 2.2. Perlakuan alkali juga dapat meningkatkan kekuatan geser interfacial , kekuatan tarik dan kekuatan mulur dari komposit Tabel 2.1. Tabel 2.1. IFSS and mechanical properties of jute fiber mat reinforced PP Jute Fibers IFSS ± SD MPa Tensile Strength ± SD MPa Flexural Strength ± SD MPa Untreated 3.49 ± 0.32 28.4 ± 0.9 35.1 ± 1.2 2 KH550 treated 4.27 ± 0.83 33.7 ± 1.4 43.8 ± 1.7 5 NaOH treated 4.85 ± 0.64 38.1 ± 1.6 55.2 ± 2.2 2 NaOH treated 5.27 ± 0.82 36.9 ± 1.5 58.3 ± 2.3 2 NaOH+MPP emulsion 9.00 ± 1.47 42.2 ± 2.3 59.0 ± 2.0 Sumber : X.Y. Liu dan G.C. Day, 2007. commit to user Gambar 2.3. SEM micrographs of: a untreated jute 5000×; b 5NaOH treated jute 5000×; c untreated jute 10000×; and d 5NaOH treated jute 10000×. Ray dkk 2001 dalam penelitiannya Effect of alkali treated jute fibres on composite properties, memperoleh hasil bahwa perlakuan alkali 5 NaOH pada serat jute dapat menaikkan kekuatan dari komposit serat jute. Tetapi durasi perlakuan serat yang lama dapat mengikis hemi selulosa pada serat jute, sehingga kekuatan serat jute menurun secara signifikan Gambar 2.3. Gambar 2.4. Pengaruh waktu perlakuan alkali terhadap nilai perubahan modulus dan kekuatan mulur dari komposit. commit to user

2.2. Kajian Teori Komposit

Dokumen yang terkait

Studi Temperatur Optimal Terhadap Kekuatan Tarik dan Makrostruktur pada Komposisi Campuran Polypropiline (PP) dan High-Densitiy Polyethylene (HDPE) dengan Mesin Ekstruder

5 77 110

Analisa Struktur Parking Bumper Material Komposit Polymeric Foam Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Akibat Beban Tekan Statik Menggunakan Ansys Rel. 5.4

3 50 94

Penyelidikan Karakteristik Akustik (Acoustical Properties) Material Komposit Polimer Yang Terbuat Dari Serat Batang Kelapa Sawit Menggunakan Variabel Komposisi Dan Ketebalan

10 96 132

Kajian Koefisien Absorpsi Bunyi Dari Material Komposit Serat Gergajian Batang Sawit Dan Gypsum Sebagai Material Penyerap Suara Menggunakan Metode Impedance Tube

5 92 107

Perbedaan kekuatan tarik perlekatan permukaan internal restorasi onlay resin komposit indirek pada gigi pasca endodonti dengan dan tanpa silanisasi.

4 75 68

Perbedaan Kekuatan Tarik Perlekatan Antara Resin Komposit Dan Permukaan Gigi Dengan Aplikasi Single, Double, Dan Triple Sistem Adhesif

2 25 73

Kekuatan Tarik Perlekatan (Tensile Bond Strength) Antara Dentin Dan Komposit Resin Dengan Memakai Bahan Adhesif Yang Berbeda

0 38 76

Perbandingan Kekuatan Tarik Perlekatan Dari Resin Komposit Terhadap Dentin Dengan Menggunakan Bahan Adhesif Berbasis Ethanol Dan Acetone

1 20 74

STUDY PERLAKUAN ALKALI DAN FRAKSI VOLUME SERAT TERHADAP KEKUATAN BENDING, TARIK, DAN IMPAK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT RAMI BERMATRIK POLYESTER BQTN 157.

2 16 246

Pengaruh Fraksi Volume Serat Terhadap Sifat Tarik dan Lentur Komposit Berpenguat Serat Rami dengan Matriks Polyester.

0 0 14