commit to user
untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan Dieter, 1986.
Uji tarik adalah salah satu uji
stress-strain
mekanik yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya tarik. Dalam pengujiannya, bahan uji
ditarik sampai putus. Pengujian tarik dilakukan untuk mencari tegangan dan regangan
stress strain test
. Dari pengujian ini dapat kita ketahui beberapa sifat mekanik material yang sangat dibutuhkan dalam desain rekayasa. Hasil dari
pengujian ini adalah grafik beban versus perpanjangan atau
elongasi
Pramono, 2008.
Hal-hal yang mempengaruhi kekuatan tarik komposit antara lain Surdia, 1995 :
a. Temperatur Apabila temperatur naik, maka kekuatan tariknya akan turun
b. Kelembaban Pengaruh kelembaban ini akan mengakibatkan bertambahnya absorbsi air,
akibatnya akan menaikkan regangan patah, sedangkan tegangan patah dan modulus elastisitasnya menurun.
c. Laju Tegangan Apabila laju tegangan kecil, maka perpanjangan bertambah dan
mengakibatkan kurva tegangan-regangan menjadi landai, modulus elastisitasnya rendah. Sedangkan kalau laju tegangan tinggi, maka beban patah dan modulus
elastisitasnya meningkat tetapi regangannya mengecil.
A. Tegangan Tarik
Ilmu kekuatan bahan adalah kumpulan pengetahuan yang membahas hubungan antara gaya
intern
, deformasi dan beban luar. Persamaan keseimbangan statis diterapkan terhadap gaya yang bekerja pada suatu bagian benda, agar
diperoleh hubungan antara gaya luar yang bekerja pada bagian konstruksi dengan gaya
intern
yang melawan bekerjanya beban luar. Gaya tahan
intern
ini yang disebut tegangan Dieter, 1986, yang dirumuskan :
commit to user
2.6
Dengan catatan : ·
P = Beban yang diberikan dalam arah tegak lurus terhadap penampang spesimen N
· A
= Luas penampang mula-mula spesimen sebelum diberikan pembebanan m
2
· σ =
Engineering Stress
Pa
B. Regangan Tarik
Besarnya regangan adalah jumlah pertambahan panjang karena pembebanan dibandingkan dengan panjang daerah ukur mula-mula
gage length
. Nilai regangan ini adalah regangan proporsional yang didapat dari garis
proporsional pada grafik tegangan-tegangan hasil uji tarik komposit Surdia T dan Saito, 1985. Regangan dapat dihitung dengan rumus :
2.7
Dengan catatan: ·
ε =
Engineering Strain
· L
= Panjang mula-mula spesimen sebelum diberikan pembebanan mm ·
ΔL= Pertambahan panjang mm
C. Modulus Elastisitas
Pada daerah proporsional yaitu daerah dimana tegangan dan regangan yang terjadi masih sebanding, defleksi yang terjadi masih bersifat
elastis
dan masih berlaku hukum Hooke. Besarnya nilai
modulus elastisitas
komposit yang juga merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan pada daerah
proporsional dapat dihitung dengan persamaan Surdia T dan Saito, 1985:
2.8
Dengan catatan:
commit to user
· E
= Modulus Elastisitas atau Modulus Young Mpa. ·
σ
= Tegangan tarik MPa ·
ε
= Regangan tarik
Gambar 2.9. Grafik regangan-tegangan Dieter, 1986. Deformasi elastis hanya terjadi pada daerah elastis artinya jika beban
dilepaskan maka bahan akan kembali ke bentuk semula Gambar 2.9.
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Bahan yang digunakan.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Serat rami