Sejarah Ringkas Perusahaan Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan

BAB II PT. ANGKASA PURA II PERSERO BANDAR UDARA POLONIA MEDAN

A. Sejarah Ringkas Perusahaan

Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa penerbangan dan jasa penunjang bandara di Indonesia sejak tahun 1984. Seiring dengan pertumbuhan industri angkutan udara Indonesia yang meningkat pesat, Angkasa Pura II selalu mengedepankan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa bandara. Bandara yang dikelola Angkasa Pura II selalu memperoleh penghargaan Prima Pratama dari Departemen Perhubungan RI. Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajibannya memberikan deviden kepada negara sebagai pemegang saham dan turut membantu meningkatkan kesejahteraan dan kepedulian terhadap karyawan dan keluarganya serta masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsibility. Bandar Udara Polonia Medan dibangun pertama kali oleh Baron Mishchalasky pada tahun 1972, yang dapat konsensi dari pemerintah Hindia Belanda untuk membuka perkebunan tembakau di daerah Medan dan di beri nama “Polonia”. Kemudian pada tahun 1936 Polonia berubah nama menjadi Bandara Udara Polonia dan pada tahun ini juga pertama kali diadakan perbaikan landasan pacu sepanjang 600 meter yang terletak 100 LU - 200 Ls. Landasan pacu Universitas Sumatera Utara Bandar Udara Polonia Medan terus mengalami perbaikan hingga masa kemerdekaan negara Republik Indonesia. Pada Tahun 1948-1949 Bandar Udara Polonia dibeli kembali oleh pemerintah Hindia Belanda yang dijadikan landasan pacu bagi sekutu yang diperpanjang sekitar 1000 meter sampai 1200 meter dan tahun 1950 Bandar Udara Polonia Medan diserahkan kekuasaan pengelolaanya pada TNI-AU. Landasan diperpanjang hingga 1800 meter dengan lebar 45 meter. Pada periode 1959 hingga 1982 pengelolaan Bandar Udara Polonia Medan dilaksanakan oleh dua instansi, yaitu TNI-AU dan jawatan penerbangan sipil. Tetapi pada tahun 1982 sampai sekarang dibagi menjadi dua daerah yaitu kegiatan TNI-AU dan penerbangan sipil. Dengan batas penguasaan dan pengelolaanya adalah landasn pacu run way yang mana penerbangan sipil dikelola oleh PT Persero Angkasa Pura II. Bandar Udara polonia medan adalah salah satu Bandar udara yang dikelola oleh perusahaan umum angkasa pura II, yang sebelumnya berada dalam naungan PT Angkasa pura I. Perusahaan Angkasa pura I adalah salah satu badan usaha milik Negara BUMN, yang didirikan berdasarkan peraturan pemerintah pp No.3 tanggal 15 November 1962 yang pada mulanya bernama “Perusahaan Angkasa Pura Kemayoran”. Berdasarkan PP No.21 tahun 1965 tepat pada tanggal 17 Mei 1965, diadakan perubahan nama dari Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran menjadi Perusahaan Negara Angkasa Pura dengan Kantor Pusat di Jakarta. Selanjutnya berdasarkan PP No.37 tahun 1974, diadakan perubahan bentuk Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura. Hal ini Universitas Sumatera Utara dimaksudkan untuk meningkatkan sistem pelayanan bagi angkutan udara. Pengalihan bentuk Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan Persero dengan nama PT Persero Angkasa Pura . Kemudian bersamaan dengan pengalihan bentuk perusahaan PT. Angkasa Pura II Persero dibentuklah PT. Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan yang dilalihkan pengelolaanya dari Direktorat Perhubungan Udara ke Perusahaan Umum Angkasa Pura II PAP II yang berpusat di Bandar Udara Soekarno-Hatta Cengkareng yang mulai diresmikan menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura II, sesuai dengan PP No.26 tahun 1986. Sejalan dengan perkembangan pemerintah menunjuk PAP II untuk mengelola Bandara Udara yang berada dilura Jakarta, yaitu Bandar Udara S.M baharuddin II Palembang sesuai PP No.10 tahun 1991. Selanjutnya secara bertahap berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No.533MK1994 pada tanggal 22 Januari 1994 PT. Angkasa Pura II Persero mendapat tambahan tugas untuk mengelola Bandar Udara Polonia Medan dan dilanjutkan lagi berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No.278AU.002SKJ1994 dibentuk empat cabang Bandar Udara diantaranya terletak di Bandung, Pekan Baru, Padang, Banda Aceh. Sejak Tahun 2000 bandar Udara yang masuk ke PT. Angkasa Pura II Persero berjumlah menjadi dua belas Bandar Udara diantaranya: 1. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, 2. Bandar Udara Internasional Halim Perdana kesuma di Jakarta, 3. Bandar Udara Sultan Mahmud Baharuddin II di Palembang, Universitas Sumatera Utara 4. Bandar Udara Internasional Supadio di Pontianak, 5. Bandar Udara Internasional Polonia di Medan, 6. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh, 7. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim di Pekan Baru,, 8. Bandar Udara Internasional Minangkabau di Padang, 9. Bandar Udara Husein Sastra Negara di Bandung, 10. Bandar Udara Kijang di Tanjung Pinang, 11. Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang, 12. Bandar Udara Sultan Taha di Jambi.

B. Struktur Organisasi Perusahaan