Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan

(1)

(2)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mulyono. 2001. Manajemen. Edisi Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Anaroga, Pandji. 2007. Manajemen Bisnis. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Anonim. 2001. Ensiklopedia Indonesia. Cetakan kedua. Jakarta: PT. Cipta

Pustaka.

Barry, Cushway, 2002, Human Resoure Management. Jakarta. PT. Elex Media Kumputindo.

Buchari Alrad, 2001, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung. CV. Alfabeta.

Heidjrachman R. dan Suad H.2002. Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE.

Kurniawan. 2000. Manajemen Bisnis. Cetakan I. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Ravianto. J. 2001. Manajemen Bisnis. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Manahan P. Tampubon. 2004. Manajemen Operasional. Jakarta: Penerbit

Ghalia Indonesia

Moekijat. 1995. Tata Laksana Kantor. Bandung: Penerbit Mandar Maju. Moekijat, 2000, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Jakarta.

Pustaka.

Situmorang, Syafrizal Helmi, 2007. Studi Kelayakan Bisnis, Buku I, USU Press, Medan.

Sofyan Syafri, 2001. Manajemen Kontemporer. Jakarta. Edisi Pertama Grafindo Persada.

Suad Husnan. 2002. Manajemen Personalia,. Edisi 4, Pustaka Binawan Presindo FE - UGM, Yogyakarta.

Sukamto. 2001. Manajemen Produksi. Yoayakarta : BPFE UGM.


(3)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Fasilitas Kerja

Dalam suatu pencapaian tujuan perusahaan, diperlukan alat atau sarana pendukung yang digunakan dalam aktivitas sehari–hari di perusahaan tersebut, fasilitas yang digunakan bermacam–macam bentuk, jenis maupun manfaatnya, disesuaikan dengan dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan, kata fasilitas sendiri berasal dari bahasa belanda “faciliteit” yang artinya prasarana atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu. Fasilitas juga bisa dianggap suatu alat.

Untuk mencapai tujuan perusahaan yang ada banyak faktor yang mendukung, salah satu diantaranya adalah fasilitas kerja karyawan merupakan faktor pendukung bagi kelancaran tugas yang mereka kerjakan, sehingga pekerjaan dapat dikerjakan sesuai dengan yang diharapkan.

Fasilitas kerja terkait dengan lingkungan kerja, karena lingkungan kerja juga merupakan fasilitas kerja, dengan adanya lingkungan kerja yang nyaman maka karyawan dapat melaksanakan kerja dengan baik. Menurut Moekijat (2001) secara sederhana yang dimaksud dengan fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu masukan (input) menuju keluaran (output) yang diinginkan. Selanjutnya menurut Buchari (2001) fasilitas adalah penyedia perlengkapan–perlengkapan fisik untuk memberikan kemudahan kepada penggunanya, sehingga kebutuhan – kebutuhan dari pengguna fasilitas tersebut


(4)

dapat terpenuhi. Ditambahkan oleh Bary (2002) fasilitas kerja adalah sebagai sarana yang diberikan perusahaan untuk mendukung jalannya nada perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh pemegang kendali.

Menurut Heijdarahman Ranu Pandjojo dan Saud Husnan (2002), “pelayanan yang bersifat memberikan fasilitas adalah kegiatan yang secara normal perlu diurus oleh para karyawan sendiri dalam kehidupan sehari– harinya”. Ditambahkan oleh Harmizar (2003) menyatakan dengan sederhana fasilitas adalah suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu masukan (input) menjadi keluaran (output).

Dari teori diatas dapat diketahui bahwa fasilitas kerja merupakan sarana atau wahana atau alat untuk mempermudah aktivitas perusahaan dan juga untuk mensejahterakan karyawan agar para karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Jadi fasilitas kerja adalah sesuatu yang harus disediakan oleh perusahaan, baik fasilitas yang disediakan secara langsung maupun fasilitas pendukung untuk kemudahan dan kenyamanan bagi karyawan dalam melakukan pekerjaan.

B. Jenis Fasilitas Kerja

Menurut Sofyan (2001) jenis–jenis fasilitas kerja terdiri dari :

a. Mesin dan peralatannya yang merupakan keseluruhan peralatan yang digunakan untuk mendukung proses produksi yang ada diperusahaan.


(5)

b. Prasarana, yaitu fasilitas pendukung yang digunakan untuk memperlancar aktivitas perusahaan, diantaranya adalah jembatan, jalan, pagar dan lainnya.

c. Perlengkapan kantor, yaitu fasilitas yang mendukung aktivitas kegiatan yang ada di perkantoran, seperti perabot kantor (meja, kursi, lemari, dan lainnya). Peralatan elektronik (radar monitor, radio komunikasi, radio cuaca, radio link, radio backup, mesin telex, komputer, telepon, faksimile, printer, foto copy, mesin tik, dan in focus).

d. Peralatan inventaris, yaitu peralatan yang dianggap sebagai alat – alat yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris kendaraan, inventaris gudang dan lainnya.

e. Tanah, yaitu asset yang terhampar luas baik yang digunakan ditempat bangunan, maupun yang merupakan lahan kosong yang digunakan untuk aktivitas perusahaan.

f. Bangunan, yaitu fasilitas yang mendukung aktivitas sentral kegiatan perusahaan utama seperti perkantoran dan pergudangan.

g. Alat transportasi, yaitu semua jenis peralatan yang digunakan untuk membantu terlaksananya aktivitas perusahaan seperti kendaraan (traktor, mobil, motor, dan lainnya).

C. Bentuk Fasilitas Kerja

Fasilitas kerja pada setiap perusahaan berbeda dalam bentuk dan jenisnya tergantung jenis usaha dan besar kecilnya perusahaan tersebut. Menurut


(6)

Ranupandjojo dan Saud Husnan (2002) terdapat beberapa bentuk dari fasilitas kerja, yaitu :

1. Penyediaan kafetaria

Penyediaan kafetaria ini dimaksudkan untuk mempermudahkan karyawan yang ingin makan dan tidak sempat pulang. Diharapkan juga agar dengan penyediaan kafetaria ini perusahaan bisa memperbaiki gizi yang disajikan.

2. Perumahan

Sulitnya memperoleh tempat tinggal yang layak dikota–kota, menyebabkan banyak karyawan yang mengalami masalah untuk memilih tempat tinggal. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan dapat menyediakan fasilitas rumah, meskipun bukan untuk semua karyawan yang berupa rumah dinas, ataupun asrama, atau hanya memberikan tunjangan untuk perumahan.

3. Fasilitas pembelian

Di sini perusahaan menyediakan “toko perusahaan“ dimana para karyawan dapat membeli berbagai barang, terutama barang–barang yang dihasilkan perusahan, dengan harga yang lebih rendah.

4. Fasilitas kesehatan

Fasilitas ini yang paling banyak disediakan oleh perusahaan. Penyediaan fasilitas kesehatan ini erat kaitannya dengan pembuatan program pemeliharaan kesehatan karyawan, dan juga karena ada


(7)

peraturan pemerintah yang mengatur masalah keamanan dan kesehatan para karyawan di dalam menjalankan pekerjaannya.

5. Penasehat keuangan

Pemberian fasilitas ini dimaksudkan agar para karyawan tidak mengalami kesulitan dalam mengatur keuangannya.

6. Fasilitas pendidikan

Fasilitas ini disediakan dengan maksud membantu para karyawan yang ingin meningkatkan pengetahuan mereka. Fasilitas ini biasanya berbentuk perpustakaan yang bisa dimanfaatkan oleh para karyawan yang ingin menambah pengetahuan mereka dengan cara membaca.

D. Fungsi Fasilitas Kantor

Adapun fungsi dari peralatan kantor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Untuk menghemat secara fisik tenaga dan pikiran manusia dalam

melakukan pekerjaannya.

2. Mengurangi kebosanan dan keletihan bekerja apabila harus mengerjakan pekerjaan yang berulang-ulang.

3. Untuk menghemat waktu.

4. Untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan rapi.

5. Meningkatkan ketelitian yang sempurna karena jika dilakukan secara manual biasanya terjadi kesalahan. Dengan demikian perlu ada mesin-mesin elektronik dan fasilitas lain yang mendukung efektivitas kerja.


(8)

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih mesin kantor antara lain (Moekijat, 1995):

1. Mesin yang akan dipakai harus benar-benar diperlukan. 2. Jenis mesin hendaknya praktis.

3. Mesin tersebut dapat mengurangi biaya pelaksanaan pekerjaan. 4. Mesin dapat mempercepat selesainya pekerjaan.

5. Mutu mesin harus benar-benar baik.

6. Mesin dapat mengurangi kesulitan pekerjaan.

7. Mesin dapat digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan. 8. Pemeliharaan mesin dapat dilakukan dengan mudah.

9. Pelatihan untuk menggunakan mesin tersebut. 10. Mesin dapat disesuaikan dengan mutu pegawai.

11. Mesin harus cocok dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

Fasilitas kantor hal yang memang harus diperhatikan dan harus ada dalam mendukung segala aktifitas yang ada didalam suatu instansi baik itu instansi pemerintah maupun swasta. Biasanya fasilitas kantor digunakan oleh suatu instansi maupun organisasi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dikerjakan secara berulang - ulang dengan jumlah banyak serta dalam bentuk yang sama, sehingga membuang waktu dan membosankan bagi yang mengerjakan karena memerlukan ketelitian dalam pengerjaanya untuk mencegah terjadinya kesalahan.


(9)

E. Fasilitas Kerja Yang Ada di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan

PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan menyediakan berbagai fasilitas untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan. Beberapa fasilitas kerja karyawan yang terdapat pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan:

1. Fasilitas Sarana Kantor

a. Radar Monitor

Radar Monitor adalah layar tv yang dapat dilihat saat posisi pesawat udara yang sedang terbang. Adanya radar monitor karyawan bisa melihat keadaan posisi pesawat udara yang sedang terbang. Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia terdapat 2 unit radar monitor.

b. Radio Komunikasi

Radio komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk melakukan suatu komunikasi antara pemadu lalu lintas udara dengan pilot. Radio komunikasi merupakan fasilitas yang sangat penting bagi perusahaan karena dapat menghubungkan langsung antara pemadu dengan pilot yang berada ditempat yang berbeda dan jarak yang jauh. Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia terdapat 2 unit radio komunikasi.


(10)

c. Radio Cuaca

Radio cuaca merupakan alat yang melaporkan kondisi cuaca di sekitar bandara. Kondisi cuaca sangat penting bagi lalu lintas udara. Adanya Radio cuaca karyawan bisa mengetahui kondisi cuaca dalam kedaaan baik atau buruk. Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia terdapat 1 unit radio cuaca.

d. Radio Link

Radio Link merupakan alat pemancar yang menghubungkan frequensi radio ke stasion radio lain. Radio link berguna untuk sistem operasi alat pemancar radio. Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia terdapat 1 unit radio link.

e. Radio Backup

Radio Backup merupakan alat radio pengganti yang di persiapkan apabila radio utama mengalami kerusakan. Radio Backup masih kurang 1 frequensi, Namun walaupun kekurangan 1 unit radio backup, jumlah radio back up sebelumnya sudah memadai faslititas kerja.Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia terdapat 1 unit radio backup.

f. Mesin Telex

Mesin Telex merupakan alat yang melaporkan berita–berita penerbangan ke bandara lain. Adanya mesin telex berguna agar berita– berita penerbangan ke bandara lain dapat di ketahui, sehingga bandara lain mendapatkan informasi tentang berita–berita penerbangan. Pada PT.


(11)

Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia terdapat 1 unit mesin telex.

g. Komputer

Komputer merupakan salah satu alat elektronik yang berfungsi untuk mengolah data dengan menggunakan suatu program tertentu untuk menghasilkan informasi. Komputer sangat berperan penting untuk mengerjakan tugas-tugas kantor untuk menghasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien. Komputer sangat dibutuhkan dan berguna untuk mendukung tugas-tugas karyawan di kantor. Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia terdapat 2 unit computer. Keuntungan dari penggunaan komputer antara lain :

1). Komputer dapat menyimpan banyak data, baik itu disket, CD, maupun di Flasdisk dan dapat dilihat kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan kembali sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga.

2). Komputer dapat digunakan untuk mencari informasi mengenai berita-berita yang dibutuhkan melalui internet sehingga karyawan selalu update dalam mendapatkan informasi. 3). Komputer juga dapat dipergunakan untuk mengirimkan informasi maupun data-data lainnya ke instansi atau organisasi lainnya melalui penggunaan email.


(12)

4) Bekerja dengan komputer memiliki ketepatan yang lebih tinggi daripada dikerjakan secara manual, sehingga mampu menghasilkan sesuatu secara maksimal.

5) Komputer bisa digunakan kapan pun dan dalam situasi apapun, sehingga tidak perlu menyesuaikan situasi dan keadaan dalam bekerja.

Kerugian dari penggunaan komputer antara lain :

1) Memerlukan tenaga yang benar-benar ahli dalam menggunakan computer.

2) Komputer memerlukan ketelitian dan biaya lebih dalam merekrut tenaga kerja.

3) Memerlukan biaya yang lebih untuk membeli, merawat dan memelihara fasilitas kantor terutama komputer.

4) Komputer tidak dapat digunakan dalam waktu yang sangat lama karena komponen serta peralatan yang ada didalam komputer cepat panas.

h. Printer

Printer merupakan fasilitas kantor yang dipergunakan untuk mencetak hasil pengetikan baik itu berbentuk data, laporan maupun surat- surat yang diketik melalui komputer. Melalui printer hasil ketikan dapat dicetak dan diketahui dengan jelas dan melalui printer juga data-data dapat


(13)

diperbanyak selayaknya mesin photo copy. Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia terdapat 1 unit printer.

i. Faksimile

Faksimile adalah alat untuk mengirim dan menerima data atau dokumen sesuai dengan aslinya, baik berupa tulisan maupun gambar dalam waktu singkat tanpa merusak. Faksimile sangat berperan penting bagi karyawan untuk mengerjakan aktivitas kantor yang berhubungan dengan pengiriman data.Faksimile digunakan dalam hal penyampaian informasi berupa data-data atau dokumen-dokumen penting dari suatu instansi maupun organisasi lain atau dari kantor pusat ke kantor cabang. Faksimile merupakan Photo Copy jarak jauh serta dapat juga sebagai berfungsi sebagai telepon. Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia terdapat 1 unit Faksimile.

j. Telepon

Telepon merupakan alat yang digunakan untuk melakukan suatu komunikasi antara satu orang dengan orang lain ditempat yang berbeda. Telepon merupakan fasilitas yang sangat penting bagi perusahaan karena dapat menghubungkan langsung karyawan dengan orang lain yang berada ditempat yang berbeda dan jarak yang jauh. Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia terdapat 5 unit telepon.


(14)

k. Mesin Photo Copy

Mesin photo copy merupakan mesin yang dapat dipergunakan untuk menggandakan warkat/surat dan data-data dengan jenis kertas seperti HVS, duplicator, roneo, dan sebagainya. Untuk itu mesin photo copy sangat penting dalam penggandaan suatu data karena hal tersebut sering dilakukan suatu perusahaan.

Karena banyak data yang digandakan maka PT. Angkasa Pura II (Persero) menyediakan fasilitas mesin photo copy bagi karyawan yang memerlukannya di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan terdapat 1 unit mesin fotocopy.

l. Mesin Tik

Mesin Tik adalah mesin yang mampu membuat tulisan. Mesin Tik hanya bergerak bila dioperasikan dengan tanpa tangan manusia. Kelebihan dari mesin tik adalah tidak menggunakan saluran listrik sehingga dapat menghemat biaya. Kelemahannya adalah sulit untuk menghapus data yang salah sehingga resikonya harus mengulang pengetikan. Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia terdapat 1 unit.

m. In Foccus

In Foccus merupakan alat bantu untuk menampilkan data yang berasal dari computer. Tampilan data yang dihasilkan In Foccus ditampilkan pada layer. In Foccus sangat penting dalam pelaksanaan aktivitas kantor yang berhubungan dengan penyampaian dan pemaparan


(15)

suatu data. Yang digunakan pada saat mengadakan rapat dan seminar serta memudahkan peserta rapat memahami pemaparan materi yang akan didiskusikan sehingga pengambilan keputusan akan lebih mudah dan cepat tercapai tujuannya. Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia terdapat 1 set in foccus.

2. Fasilitas Prasarana Kantor

Fasilitas prasarana sebagai pendukung dari pada fasilitas kantor agar karyawan dapat bersemangat dan bergairah dalam melakukan pekerjaan. Demikian juga dengan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia yang memiliki fasilitas prasarana seperti : Gedung, Aula, Musholla, kantin dan Fasilitas kesehatan

Selain fasilitas prasarana fisik diatas pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan juga terdapat fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh karyawan seperti :

a. Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi

Untuk menjaga kesehatan, menjalin hubungan yang akrab dan harmonis setiap karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia dapat memanfaatkan fasilitas olah raga dan rekreasi. PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia memberikan fasilitas olah raga dan rekreasi berupa :

1). Olah raga : Tenis, Voli, Bola 2). Rekreasi : Outbound


(16)

b. Fasilitas Perumahan Bagi Karyawan

Fasilitas ini disediakan oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia untuk kayawan yang berkepentingan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia rersebut. Perumahan ini terletak di jalan Jamin Ginting Perumahan simalingkar A.

c. Pendidikan

Prasarana pendidikan adalah proses perubahan cara berpikir atau tingkah laku dengan cara penyuluhan dan latihan. Ini digunakan oleh karyawan dengan bantuan pendidikan untuk membayarkan seluruh atau sebagian biaya yang dihubungkan dengan kursus pendidikan formal. Dengan adanya pendidikan maka karyawan akan semakin terlatih di suatu bidang tertentu sesuai dengan pendidikan yang diberikan sehingga dapat menjadi karyawan yang berkualitas.

PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia memberikan pendidikan berupa :

1) Pelatihan dan pendidikan diberikan untuk meningkatkan kemampuan kinerja karyawan.

2) Program pengembangan kompetensi seperti pelatihan, penugasan dan belajar sendiri.

3) Pelatihan dan pengembangan secara terstruktur dalam hal ini seperti: studi banding.


(17)

d. Jaminan Sosial

Jaminan sosial yang memberikan perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan untuk menunjang kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar karyawan, akan semakin semangat untuk bekerja.

Adapun yang diberikan kepada karyawan antara lain : 1). Jaminan sosial tenaga kerja .

2). Santunan hari tua.

F. Produktivitas

Produktivitas merupakan salah satu hal yang penting dalam pencapaian suksesnya Perusahaan. Karena itu manusia sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan penggerak faktor-faktor lainnya harus dapat dirangkum menjadi satu kesatuan di dalam melaksanakan proses produksi dalam Perusahaan yang paling efektif dan efisien. Pengertian effisiensi terdapat dalam Ensiklopedia Indonesia (Anonim, 2001) di defenisikan sebagai berikut effisiensi adalah usaha pada produksi untuk memberantas segala pemborosan bahan dan tenaga kerja maupun gejala yang merugikan. Sedangkan produktivitas merupakan perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dengan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi berlangsung. Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa produksi sama dengan produktivitas padahal masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda-beda.


(18)

Melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat meningkatkan produktivitas karyawan sehingga dapat terbentuk tenaga kerja yang produktif dan terampil didalam bekerja secara efektif dan efisien. SDM merupakan kunci utama bagi peningkatan produktivitas disamping peralatan-peralatan sebagai penunjangnya serta kunci tercapainya tujuan yang direncanakan dengan tercapainya efisiensi.

Konsep produktivitas menurut Piagam Oslo (1984) adalah sebagai berikut: Produktivitas adalah konsep universal, yang dimaksud yaitu menyediakan banyak barang dan jasa untuk kebutuhan semakin banyak orang dengan menggunakan semakin sedikit sumber-sumber daya (J. Ravianto, 2001).

1. Produktivitas didasarkan pada multi disiplin yang secara efektif merumuskan tujuan, rencana pengembangan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan sumber-sumber daya sacara efisien namun tetap menjaga kualitas.

2. Produktivitas secara terpadu melibatkan semua usaha manusia dengan menggunakan modal, keterampilan, teknologi, manajemen, informasi, energi dan sumber daya lainnya. Tujuannya untuk perbaikan kehidupan yang bermanfaat bagi seluruh kehidupan manusia, melalui pendekatan konsep produktivitas secara menyeluruh.

3. Produktivitas berbeda pada masing-masing negara sesuai dengan kondisi, potensi dan kekurangan serta harapan-harapan yang dimiliki oleh Negara yang bersangkutan dalam jangka pendek dan jangka


(19)

panjang, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan dalam melaksanakan pendidikan, pelayanan dan komunikasi.

4. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu, teknologi dan teknik-teknik manajemen, akan tetapi mengandung filosofis dan sikap yang didasarkan pada motivasi yang kuat untuk mencapai mutu kehidupan yang lebih baik.

Menurut Dewan Produktivitas Nasional 1983, pengertian produktivitas adalah sebagai berikut (Kurniawan, 2000) :

1. Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

2. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan seluruh sumber daya yang digunakan.

Pendapat mengenai pengertian produktivitas secara umum adalah rasio antara hasil kegiatan (output) dengan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut.(Anaroga, 2007). Melihat pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan.


(20)

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Berbagai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja yaitu:

1. Bersumber dari pekerjaan

Suatu pekerjan yang membutuhkan banyak gerakan yang dapat mengakibatkan produktivitas kerja yang rendah, oleh karena itu gerakan dalam melakukan pekerjaan cepat dan tepat terlebih dahulu diadakan “Time and Mation Study”. Dengan kedua studi tersebut dapat tercipta gerakan-gerakan yang efektif dan dapat memperlancar pekerjaan sekaligus mengurangi kesalahan kerja karyawan.

2. Bersumber dari karyawan itu sendiri

Semangat dan kegairahan pada karyawan merupakan unsur terpenting dalam mencapai produtivitas yang baik maka adalah baik apabila pimpinan memperhatikan unsur-unsur penting tersebut, seperti : gaji yamg memadai, kebutuhan karyawan perlu di perhatikan, penempatan karyawan pada posisi yang tepat.

Selain dari kedua sumber diatas, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja antara lain :

1. Pendidikan

Tingkat kecerdasan karyawan dapat dilihat dari tingkat pendidikannya. Semakin tinggi tingkat pendidikannya semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan berhubung dengan produktivitas karyawan.


(21)

2. Motivasi

Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota organisasi (karyawan). Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan dapat memberikan dorongan dan semangat kepada karyawan untuk bekerja lebih baik

3. Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi, kedisiplinan dapat dimulai dengan latihan menghargai waku dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap produktivitas karyawan, seperti pada absensi karyawan. Hal ini sangat mempengaruhi produktivitas kerja.

4. Keterampilan

Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas karyawan. Keterampilan karyawan dalam Perusahaan dapat ditingkatkan melalui training, kursus-kursus dan lain-lain.

5. Sikap Etika Kerja

Siakp seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang di dalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain, ketika dalam hubungan sangat penting karena dengan terciptanya hubungan yang selaras dan serasi serta seimbang perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan produktivitas kerja


(22)

6. Faktor Manajerial

Gaya kepimpinan yang efektif dapat memotivasi, mengarahkan dan mengerakkan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas. Disini sikap keterbukaan pimpinan kepada bawahan sangat berperan dalam mengarahkan dan memberikan bimbingan kepada bawahannya sehingga pimpinan mampu berbaur dan bersosialisasi dengan baik terhadap bawahan

7. Tingkat Penghasilan

Penghasilan yang cukup berdasarkan prestasi kerja karyawan, karena semakain tinggi prestasi karyawan akan semakin besar upah yang diterima. Dengan demikian akan memberikan semangat kerja terhadap karyawan untuk memacu prestasi sehingga produktivitas kerja karyawan akan tercapai

8. Lingkungan Kerja dan Iklim Kerja

Lingkungan kerja disini termasuk hubungan antara karyawan, hubungan dengan pimpinan, suhu serta lingkungan kerja, penerangan dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan karena sering kali karyawan enggan bekerja karena tidak ada kekompakan dalam kelompok kerja atau ruang kerja yang tidak menyenangkan. Hal ini dapat mengganggu kerja karyawan.


(23)

9. Teknologi

Dengan adanya kemajuan teknonogi yang meliputi peralatan yang otomatif dan canggih, akan dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudahkan dalam melaksanakan pekerjaan

10. Jaminan sosial

Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan,menunjang kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar karyawan semakin bergairah dan mempunyai semangat untuk bekerja.

11. Kesempatan Berprestasi

Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan berprestasi, maka karyawan akan meningkatkan produktivitas. Produktivitas kerja merupakan pelaksanaan pekerjaan dengan cara tertentu tanpa mengurangi maksud dan tujuan yang akan dicapai seperti dengan cara mempermudah sistem pekerjaan sehingga mampu menghemat waktu. Sehingga akan terciptanya efisiensi kerja sebagai pendukung daripada produktivitas kerja yang efektif.

H. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran atau penilaian produktivitas perusahaan merupakan pengukuran terhadap produktivitas atau prestasi kerja karyawan, yaitu suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Pengukuran atau penilaian produktivitas karyawan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang


(24)

dapat dicapai setiap karyawan. Apakah baik, sedang, atau kurang. Penilaian prestasi penting bagi setiap karyawan dan berguna bagi perusahaan. Hal ini di gunakan untuk menetapkan tindakan kebijakan selanjutnya. Dengan pengukuran produktivitas atau prestasi kerja berarti para bawahan mendapat perhatian atasan sehingga mendorong bawahan untuk lebih bergairah dalam bekerja, asalkan proses pengukurannya atau penilaiannya jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut pengukuran ini memungkinkan karyawan untuk dipromosikan, didemosikan, dikembangkan atau balas jasa (kompensasi) nya dinaikkan.

Pengukuran produktivitas atau penilaian prestasi karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan dilakukan dalam waktu enam bulan sekali, dimana yang melakukan pengukuran atau penilaian langsung terhadap karyawan adalah Manager.

Adapun hal-hal yang dinilai atas diri karyawan adalah hal-hal yang dapat mendorong produktivitas atau prestasi kerja setiap karyawan seperti kesetiaan atau loyalitas karyawan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, dedikasi dan partisipasi karyawan didalam perusahaan.

Manfaat yang diharapkan perusahaan dari pengukuran atau penilaian ini adalah untuk mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin, sebagai dasar perencanaan bidang personalia khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin. Sedangkan bagi karyawan tersebut adalah bahwa ia dapat mengetahui setiap kemampuannya


(25)

melalui nilai yang kurang, cukup atau baik. Dengan mengetahui kekurangan-kekurangan berarti dia (karyawan) dapat memperbaikinya untuk waktu yang akan datang.

I.Hubungan Fasilitas Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan

Fasilitas kerja merupakan salah satu pendorong untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien (Tjiptono, 2006). Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dalam melakukan sebuah pekerjaan, oleh sebab itu setiap fasilitas kantor yang disediakan harus dapat dikuasai karyawan. Peranan fasilitas sangat dibutuhkan untuk memperlancar proses pekerjaan karyawan dalam mengerjakan seluruh pekerjaan kantor.

Fasilitas kerja memberikan kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan, agar tercapainya produktivitas kerja. Tidak dapat disangka lagi, bahwa fasilitas berupa peralatan kerja sangat diperlukan dalam membina prosedur dan tata kerja perusahaan, mempermudah pekerjaan, menghemat waktu, tenaga dan pikiran manusia dalam melaksanakan tugas – tugas rutin dan isidentil yang harus dihadapi dalam menyelesaikan berbagai macam tugas kantor.

Pada umumnya para karyawan menghendaki fasilitas kerja yang menyenangkan, aman dan cukup terang, udara yang selalu segar, sarana yang lengkap, dan jam kerja yang tidak terlalu lama. Memberikan tempat kerja yang menyenangkan berarti pula menimbulkan peranan betah bekerja pada karyawan sehingga dengan cara demikian dapat dikurangi dan dihindarkan dari pemborosan waktu dan biaya. Perusahaan yang mengalami beberapa masalah baik masalah


(26)

internal maupun eksternal perusahaan sering dikarenakan produktivitas kerja yang rendah. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi tercapainya tujuan perusahaan terutama laba. Betapa pentingnya faktor kompensasi, faktor kondisi kerja dan faktor fasilitas kerja untuk memotivasi dan mendorong karyawan dalam melaksanakan tugasnya, sehingga akan lebih produktif.

Agus Mulyono dan Indriyo Gitosudarmo (2001) mengatakan bahwa pada tingkat perusahaan pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Pemberitaan awal instansi dan pelaksanaan suatu sistem pengukuran akan meninggikan kesadaran pegawai dan minatnya pada tingkat dan rangkaian produktivitas. Diskusi-diskusi pada umumnya para karyawan menghendaki tempat-tempat kerja yang menyenangkan, aman, dan cukup terang, udara yang selalu segar dan jam kerja yang tidak terlalu lama. Memberikan tempat kerja yang menyenangkan berarti pula menimbulkan perasaan betah bekerja pada karyawan sehingga dengan cara demikian dapat dikurangi dan dihindarkan dari pemborosan waktu dan biaya serta merosotnya kesehatan atas banyaknya kecelakaan kerja. Dengan demikian bila suatu perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan sehingga tercipta hubungan yang baik antara karyawan dengan atasan serta menjaga kesehatan dan keamanan diruang kerja maka akan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Fasilitas dalam suatu proses pekerjaan dipergunakan untuk menghemat secara fisik, tenaga,dan pikiran manusia dalam melakukan tugas-tugas baik rutin maupun tugas yang bersifat insidentil.


(27)

Fasilitas juga dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik sehingga setiap karyawan dapat memberi kontribusi positif kepada perusahaan. Hal ini membuat hasil kerja yang tinggi sehingga berdampak besar terhadap perusahaan. Secara langsung perusahaan akan memperoleh keuntungan yang lebih dan membuat peluang yang besar bagi tercapainya tujuan dan berbagai sasaran yang ditetapkan.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengatakan bahwa akan menyelenggarakan transportasi udara yang andal, berdaya saing, dan memberikan nilai tambah dengan cara memenuhi standar keamanan, keselamatan penerbangan dan pelayanan dan menyediakan sarana, prasarana dan jaringan transportasi udara yang andal, optimal dan terintegrasi.

Mengingat beberapa tahun terakhir ini terjadi beberapa kecelakaan penerbangan di Indonesia yang disamping menelan korban jiwa juga harta benda yang tidak sedikit jumlahnya. Berdasarkan data statistik kecelakaan penerbangan yang terjadi, baik nasional maupun internasional, 80 persen kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia, sedangkan sisanya akibat faktor lain seperti mesin dan media. Lebih jauh dapat dijelaskan bahwa kecelakaan sering terjadi akibat kesalahan, kelalaian, kealpaan, dan keteledoran yang dilakukan oleh pelaku/operator yang bertugas menerbangkan dan memelihara serta mendukung kesiapan pesawat terbang. Faktor penyebab kecelakaan pesawat terbang dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, manusia merupakan unsur yang terlibat langsung dalam pengoperasian pesawat terbang, sehingga sangat mungkin sebagai penyebab terjadinya kecelakaan. Kedua, material/fasilitas merupakan gabungan


(28)

dari berbagai unsur yang menyangkut peralatan, sarana, dukungan, dan semua fasilitas yang terkait dengan pengoperasian penerbangan, termasuk pesawat terbang itu sendiri. Ketiga, media merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan ruang udara sebagai sarana dan lingkungan yang digunakan dalam pengoperasian pesawat terbang yang menyangkut cuaca, angin, iklim, awan, dan semua aspek yang berkaitan dengan alam. Keempat, tindakan tak aman (unsafe action) dan kondisi tak aman (unsafe condition).

Salah satu bentuk perwujudan transportasi udara yang andal adalah dengan tersedianya fasilitas lengkap yang diterapkan di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan. Fasilitas tersebut sudah cukup baik dan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dari penyelesaian tugas tugas yang diberikan kepada para karyawan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan fasilitas yang baik pula, maka produktivitas kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan tersebut dapat meningkat. Peningkatan produktivitas kerja karyawan ini dapat menghemat biaya, waktu, dan metode kerja (tenaga dan pikiran). Namun, ada juga kekurangan fasilitas yang terjadi di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan dan masih dalam taraf wajar, misalnya kekurangan radio back up 1 unit lagi. Walaupun kekurangan 1 unit radio backup, jumlah radio back up sebelumnya sudah memadai fasilitas kerja.


(29)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah menganalisa dan mengevaluasi uraian–uraian pada bab terdahulu, maka terdapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Fasilitas kerja yang tersedia pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan sudah cukup lengkap.

2. Fasilitas sarana kantor yang tersedia pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan berupa: radar monitor, radio komunikasi, radio cuaca, radio link, radio backup, mesin telex, komputer, telepon, faksimile, printer, foto copy, mesin tik, dan in focus.

3. Fasilitas prasarana kantor yang tersedia pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan berupa: fasilitas olahraga dan rekreasi, fasilitas perumahan bagi karyawan dan pendidikan, jaminan sosial.

4. Faktor–faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja yaitu bersumber dari pekerjaan dan bersumber dari karyawan itu sendiri. Selain dari kedua faktor tersebut terdapat beberapa faktor lain seperti: pendidikan, motivasi, disiplin kerja, keterampilan, sikap etika kerja, faktor manejerial, tingkat penghasilan, lingkungan kerja dan iklim kerja, teknologi, jaminan sosial dan kesempatan berprestasi.


(30)

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik seharusnya diimbangi dengan pemenuhan fasilitas kerja yang baik pula. Contohnya: Radio Backup masih kurang 1 frequensi, Namun walaupun kekurangan 1 unit radio backup, jumlah radio back up sebelumnya sudah memadai faslititas kerja.

2. Pemenuhan terhadap fasilitas kerja hendaknya mendapatkan perhatian yang lebih serius sehingga dapat mendatangkan motivasi tersendiri kepada karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.

3. Perencanaan fasilitas baik berupa penambahan fasilitas ataupun perbaikan harus dilakukan dengan baik dengan memperhatikan fase-fase perencana peralatan


(31)

BAB II

PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN

A. Sejarah Ringkas Perusahaan

Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa penerbangan dan jasa penunjang bandara di Indonesia sejak tahun 1984. Seiring dengan pertumbuhan industri angkutan udara Indonesia yang meningkat pesat, Angkasa Pura II selalu mengedepankan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa bandara. Bandara yang dikelola Angkasa Pura II selalu memperoleh penghargaan Prima Pratama dari Departemen Perhubungan RI.

Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajibannya memberikan deviden kepada negara sebagai pemegang saham dan turut membantu meningkatkan kesejahteraan dan kepedulian terhadap karyawan dan keluarganya serta masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsibility.

Bandar Udara Polonia Medan dibangun pertama kali oleh Baron Mishchalasky pada tahun 1972, yang dapat konsensi dari pemerintah Hindia Belanda untuk membuka perkebunan tembakau di daerah Medan dan di beri nama “Polonia”. Kemudian pada tahun 1936 Polonia berubah nama menjadi Bandara Udara Polonia dan pada tahun ini juga pertama kali diadakan perbaikan landasan pacu sepanjang 600 meter yang terletak 1000 LU - 2000 Ls. Landasan pacu


(32)

Bandar Udara Polonia Medan terus mengalami perbaikan hingga masa kemerdekaan negara Republik Indonesia.

Pada Tahun 1948-1949 Bandar Udara Polonia dibeli kembali oleh pemerintah Hindia Belanda yang dijadikan landasan pacu bagi sekutu yang diperpanjang sekitar 1000 meter sampai 1200 meter dan tahun 1950 Bandar Udara Polonia Medan diserahkan kekuasaan pengelolaanya pada TNI-AU. Landasan diperpanjang hingga 1800 meter dengan lebar 45 meter. Pada periode 1959 hingga 1982 pengelolaan Bandar Udara Polonia Medan dilaksanakan oleh dua instansi, yaitu TNI-AU dan jawatan penerbangan sipil. Tetapi pada tahun 1982 sampai sekarang dibagi menjadi dua daerah yaitu kegiatan TNI-AU dan penerbangan sipil. Dengan batas penguasaan dan pengelolaanya adalah landasn pacu (run way) yang mana penerbangan sipil dikelola oleh PT (Persero) Angkasa Pura II.

Bandar Udara polonia medan adalah salah satu Bandar udara yang dikelola oleh perusahaan umum angkasa pura II, yang sebelumnya berada dalam naungan PT Angkasa pura I. Perusahaan Angkasa pura I adalah salah satu badan usaha milik Negara (BUMN), yang didirikan berdasarkan peraturan pemerintah (pp) No.3 tanggal 15 November 1962 yang pada mulanya bernama “Perusahaan Angkasa Pura Kemayoran”.

Berdasarkan PP No.21 tahun 1965 tepat pada tanggal 17 Mei 1965, diadakan perubahan nama dari Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran menjadi Perusahaan Negara Angkasa Pura dengan Kantor Pusat di Jakarta. Selanjutnya berdasarkan PP No.37 tahun 1974, diadakan perubahan bentuk Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura. Hal ini


(33)

dimaksudkan untuk meningkatkan sistem pelayanan bagi angkutan udara. Pengalihan bentuk Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT (Persero) Angkasa Pura .

Kemudian bersamaan dengan pengalihan bentuk perusahaan PT. Angkasa Pura II (Persero) dibentuklah PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan yang dilalihkan pengelolaanya dari Direktorat Perhubungan Udara ke Perusahaan Umum Angkasa Pura II (PAP II) yang berpusat di Bandar Udara Soekarno-Hatta Cengkareng yang mulai diresmikan menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura II, sesuai dengan PP No.26 tahun 1986. Sejalan dengan perkembangan pemerintah menunjuk PAP II untuk mengelola Bandara Udara yang berada dilura Jakarta, yaitu Bandar Udara S.M baharuddin II Palembang sesuai PP No.10 tahun 1991.

Selanjutnya secara bertahap berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No.533/MK/1994 pada tanggal 22 Januari 1994 PT. Angkasa Pura II (Persero) mendapat tambahan tugas untuk mengelola Bandar Udara Polonia Medan dan dilanjutkan lagi berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No.278/AU.002/SKJ/1994 dibentuk empat cabang Bandar Udara diantaranya terletak di Bandung, Pekan Baru, Padang, Banda Aceh.

Sejak Tahun 2000 bandar Udara yang masuk ke PT. Angkasa Pura II (Persero) berjumlah menjadi dua belas Bandar Udara diantaranya:

1. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, 2. Bandar Udara Internasional Halim Perdana kesuma di Jakarta, 3. Bandar Udara Sultan Mahmud Baharuddin II di Palembang,


(34)

4. Bandar Udara Internasional Supadio di Pontianak, 5. Bandar Udara Internasional Polonia di Medan, 6. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh, 7. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim di Pekan Baru,, 8. Bandar Udara Internasional Minangkabau di Padang, 9. Bandar Udara Husein Sastra Negara di Bandung, 10. Bandar Udara Kijang di Tanjung Pinang, 11. Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang, 12. Bandar Udara Sultan Taha di Jambi.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang turut mendukung keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam suatu struktur organisasi terdapat kerangka kerja yang menggambarkan wewenang, tanggung jawab dan hubungan tiap bagian yang ada didalamnya. Dari struktur organisasi dapat terlihat jenjang wewenang dan tanggung jawab atasan hingga bawahan didalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan.

Kantor cabang PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan adalah unit pelaksana PT. Angkasa Pura II (Persero) dan dipimpin oleh seorang General Manager. Susunan Organisasi sesuai dengan keputusan direksi PT. Angkasa Pura II (Persero) No.KEP 58/OM.00/AP-II/1994, diubah lagi menjadi KEP. 471/OM.00/1988 tanggal 4 September 1998 tentang pemberlakuan


(35)

organisasi, peraturan, sistem dan prosedur pada kantor cabang PT. Angkasa Pura II (Persero) Medan terdiri dari:

1. General Manager,

2. Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU), 3. Divisi Pelayanan Operasi Bandara,

4. Divisi Teknik Elektronika dan Listrik, 5. Divisi Teknik Umum dan Peralatan, 6. Divisi Administrasi dan Komersil,

7. Kelompok Petugas Operasi (Officer In Charge).

Selanjutnya akan diuraikan secara garis besar mengenai tugas dan fungsi serta tanggung jawab para pelaksana jalannya roda perusahaan dilingkungan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia cabang Medan (Stuktur Organisasi PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia cabang Medan dapat dilihat pada gambar 1.1.


(36)

(37)

C. Uraian Pekerjaan Perusahaan

Adapun Uraian Tugas (Job Description) setiap bidang divisi pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia cabang Medan adalah sebagai berikut:

1. General Manager

General manager berperan sebagai manajemen puncak di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia cabang Medan, yang berfungsi sebagai berikut:

a. Persiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pelayanan organisasi keselamatan lalu lintas udara

b. Persiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan opeasional bandar udara

c. Persiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan komersil

d. Persiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemilihan fasilitas teknik elektonika dan listrik

e. Persiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan administrasi f. Persiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan keuangan dan perlengkapan.

2. Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU)

Divisi Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara (LLU) bertugas:

a. Menyiapkan dan melakukan Kegiatan Aerodrome dan Aproach Control (terminal control area).


(38)

b. Menyiapkan dan melaksanakan Areal control.

c. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan bantuan operasi penerbangan (penerbangan aeronautika).

Divisi ini befungsi sesuai dengan tugas yang ditetapkan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, divisi pelayanan operasi lalu lintas udara ini dibantu oleh beberapa dinas yaitu:

1) Dinas Pelayanan Terminal, yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengendalian dan pengawasan operasi lalu lintas udara di

Bandara Polonia Medan dan wilayah udara sekitarnya, di wilayah uadara terminal control area, di wilayah udara pendekatan termasuk control zone. 2) Dinas Pelayanan Areal Control (ACC), yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan pengendalian dan pengawasan operasi keselamatan lalu lintas udara di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. 3) Dinas Pelayan Bantuan Operasi Penerbangan / Penerbangan

Aeronotika (BOP/RANGTIKA), yang mempunyai tigas melaksanakan kegiatan pengiriman dan penerimaan berita-berita penerbangan melalui hubungan antar stasiun komunikasi penerbangan serta melakukan kegiatan pengolahan, pengumulan, penyampaian dan penyebaran informasi

penerbangan.

3. Divisi Pelayanan Operasi Bandara

Divisi pelayanan Operasi Bandara mempunyai tugas:


(39)

b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran

c. Menyiapkan dan melaksanakan pengamanan bandar udara

Untuk menyelengarakan tugas tersebut, divisi pelayanan udara mempunyai fungsi penyiapan dan pelaksanaan operasi sesuai dengan tugas yang dimiliki. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, divisi pelayanan operasi udara dibantu oleh beberapa dinas yang bertanggung jawab kepadanya, yaitu:

1). Dinas Pelayanan Bandar Udara

Bertugas melaksanakan pengaturan pelayanan disisi udara (airside), pengaturan layanan di terminal dan fasilitasnya, sisi darat, pelayanan penerangan dan komunikasi umum yang berhubungan dengan penerbangan dan pariwisata untuk pemakai jasa bandar udara, pengurusan perizinan masuk/pas bandara serta system informasi opersional bandar udara.

2). Dinas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam

Kebakaran (PKP-PK), yang mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta penanggulangan keadaan gawat darurat medis dilingkungan kerja bandar udara sekitarnya.


(40)

3). Dinas Pengamanan Bandar udara

Bertugas melaksanakan kegiatan pengamanan di lingkungan kerja Bandar udara.

4. Divisi Teknik Elektronika dan Listrik

Divisi teknik Elektronika dan Listrik mempunyai tugas:

a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas teknik elektronika

b. Menyipakan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemelihraan dan pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar

c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fsilitas teknik listrik

d. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik elektronika dan listrik sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan direksi

Untuk melaksanakan tugasnya, Divisi Teknik Elektronika dan Listrik dibantu oleh beberapa dinas yaitu:

1) Dinas Telekomunikasi dan Teknik Elektronika Bandara

Bertugas melaksanakan kegitan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas telekomunikasi penerbangan, eletronika dan pelaporan fasilitas telekomunikasi penerbangan, elektronika bandar udara dan komputer.


(41)

2) Dinas Teknik Navigasi Udara dan Radar

Bertugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar.

3) Dinas Teknik Listrik

Bertugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas listrik.

5. Divisi Teknik Umum dan Peralatan

Divisi Teknik Umum dan peralatan mempunyai tugas:

a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas bangunan

b. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas landasan dan lingkungan bandar udara

c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian dan pelaporan fasilitas teknik, mekanikal dan peralatan

d. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik umum dan peralatan sesuai pelimpahan wewenang yang diberikan direksi

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, divisi teknik umum dan peralatan mempunyai fungsi menyiapkan dan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas yang menjadi wewenang dan tanggung jawab. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Divisi Teknik Umum dan Peralatan dibantu oleh tiga dinas yaitu:


(42)

1). Dinas Teknik Bangunan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas bangunan terminal, banguan operasional dan bangunan umum.

2). Dinas Teknik Landasan dan Tata Lingkungan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas landasan dan lingkungan bandar udara.

3). Dinas Teknik Mekanikal dan Peralatan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas mekanikal peralatan.

6. Divisi Administrasi dan Komersil

Divisi Administrasi dan Komersil mempunyai Tugas

a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan usaha komersil b. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan keuangan c. Menyiapkan dan melakukan kegiatan akuntansi

d. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengelolaan perlengkapan e. Menyiapkan dan melakukan kegiatan administrasi kepegawaian ketatausahaan dan umum.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Divisi Administrasi dan Komersil dibantu oleh beberapa dinas, yaitu:

1). Dinas Komersil, mempunyai tugas menyiapkan pengembangan dan melaksanakan kegiatan komrsil yang meliputi pengumpulan data dan


(43)

produksi, perhitungan dan pembuatan surat tagihan untuk jasa-jasa aeronautika dan jas non penerbangan maupun usaha-usaha lain yang mempunyai hubungan usaha-usaha kebandar udaraan.

2). Dinas Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan dan anggaran.

3). Dinas Akuntansi, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan akuntansi, 4). Dinas Perlengkapan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengadaan pergudangan dan administrasi perlengkapan.

5). Dinas Kegawaian dan Umum, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Administrasi kepegawaian, kesejahteraan, dan pelayanan kesehatan pegawai, kegiatan ketatausahaan, kerumahtanggaan, penyelenggaraan informatika, manajerial dan pengolahan data serta pentiapan ikatan kerja.

7. Kelompok Petugas Operasi (officer in charge)

Kelompok petugas operasi terdiri dari sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang setingkat kepala divisi yang merupakan pelaksanaan non sruktural dalam menanggulangi permasalahan operasional tingkat pertama di Bandar udara, berfunsi secara bergantian mengkoordinir kegiatan tersebut. Dalam melaksanakan tugasnya kelompok petugas operasi bertanggung jawab kepada General manager.


(44)

D. Kinerja Terkini Perusahaan

Bila menurut standar faktor keselamatan bandar udara maka Bandar Udara Polonia tidak termasuk didalamnya. Ini dikarenakan lokasi Bandar Udara Polonia yang berada ditengah-tengah kota atau pemukiman warga masyrakat sehingga apabila ada pesawat jatuh maka kemungkinannya akan jatuh di tengah kota. Maka dari itu untuk memenuhi standar keselamatan bandar udara maka PT (Persero) Angkasa Pura II berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Selain itu PT. Angkasa Pura II (Persero) juga telah membangun bandar udara baru yang memenuhi standar keselamatan bandar udara salah satu standar keselamatan itu adalah lokasi bandara yang letaknya berada dekat dengan laut.

Pada tahun 2007 Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Yusuf Kalla berkunjung ke Sumatera Utara untuk meresmikan pembangunan Bandar Udara Baru yang bertepatan terletak di kabupaten Deli Serdang daerah Kuala Namu sekitar 20 KM Timur Kota Madya Medan. Menurut Rencana Bandar Udara Tersebut akan dibangun dua Run Way (Pendaratan). Dan untuk mempermudah perjalan calon penumpang dari kota ke bandara maka dibangun Jalan Toll dan kereta api ke Bandara tersebut dan menurut perkiraan Bandar Udara tersebut akan selesai pembangunannya pada tahun 2013. ini merupakan bentuk kinerja PT. Angkasa Pura II (Persero) untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumennya yaitu kepada masyarakat Kota Madya Medan pada umumnya.


(45)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi di segala bidang, bersamaan dengan hal itu pengetahuan dan keahlian dibidang teknologi pun harus dikuasai dengan baik mengingat perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pekerjaan di segala bidang dan meningkatkan produktivitas kerja. Namun, tidak akan tercipta produktivitas kerja yang baik jika hanya sebatas pengetahuan dan keahlian dibidang teknologi tanpa dibarengi dengan tersedianya fasilitas kerja yang memadai.

Menghadapi perkembangan teknologi tentu saja diperlukan fasilitas atau peralatan dalam kesiapan sarananya. Kalangan dunia usaha baik instansi pemerintah maupun instansi swasta dalam melakukan usaha sangat mengandalkan fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal. Dengan adanya hal tersebut, diperlukan kesiapan dalam mengoperasikan fasilitas atau peralatan kerja tersebut. Hasil kerja yang tinggi berdampak besar terhadap perusahaan, yang secara langsung perusahaan akan memperoleh keuntungan yang lebih dan membuat peluang yang besar bagi tercapainya tujuan dan berbagai sasaran yang ditetapkan. Fasilitas juga dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik sehingga setiap karyawan dapat memberi kontribusi positif kepada perusahaan.


(46)

Suatu perusahaan harus membuat perencanaan fasilitas dengan baik, agar fasilitas yang dipilih sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan setelah operasi. Secara umum perencanaan fasilitas mempunyai beberapa fungsi seperti menunjang peningkatan produksi, menggunakan tenaga kerja, peralatan dan ruang serta energi secara efektif, meminimalkan investasi modal, mempermudah pemeliharaan, meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.

Fasilitas adalah sarana dan prasarana untuk melancarkan dan memberikan kemudahan suatu pekerjaan. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu. Jadi, fasilitas kerja adalah segala sesuatu berupa sarana dan prasarana yang dapat membantu memudahkan suatu kegiatan atau aktivitas (Anonim, 2001). Fasilitas kerja terbagi atas dua bagian yaitu fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor, yaitu: (1) fasilitas sarana kantor, contohnya: mesin telex, komputer, telepon, faksimile, printer, foto copy, mesin tik, dan in focus, (2) fasilitas prasarana kantor, contohnya: fasilitas olahraga, rekreasi, musholla, kantin dan fasilitas kesehatan.

Penggunaan fasilitas yang efisien dan efektif akan mampu mempermudah pelaksanaan pekerjaan karyawan, sehingga kinerja atau produktivitas perusahaan akan dapat mewujudkan tujuannya. Menurut Situmorang (2007) secara umum tujuan perencanaan fasilitas yaitu: (1) menunjang tujuan organisasi melalui peningkatan material handling dan penyimpanan, (2) menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang, dan energi secara efektif, (3)


(47)

meminimalkan investasi modal, (4) mempermudah pemeliharaan (5) meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.

Peranan fasilitas sangat dibutuhkan untuk memperlancar proses pekerjaaan karyawannya untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pekerjaan karyawan. penggunaan perlengkapan dan mesin-mesin merupakan salah satu aspek yang menarik perhatian pekerjaan kantor. Fasilitas-fasilitas yang cocok memberikan kontribusi yang besar kepada efesiensi kantor. Fungsi peralatan memberikan kemudahan untuk memelihara fasilitas kerja tersebut juga merupakan hal yang harus dipertimbangkan, jangan sampai fasilitas kerja sebagai peralatan yang memberatkan maintenance cost perusahaan. Adanya fasilitas kerja akan membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan menimbulkan semangat kerja untuk mendapatkan hasil yang diharapkan oleh perusahaan. Dalam setiap segi proses perkantoran yang produktif, maka perusahan harus menyediakan fasilitas kerja yang lengkap. Peningkatan produktivitas dapat ditunjang dengan adanya penyediaan fasilitas kerja yang dapat membantu dan memotivasi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan kantor dengan baik.

Pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan produktivitas karyawan sehingga dapat membentuk tenaga kerja yang produktif, terampil dan profesional yang bekerja secara efektif dan efisien. Produktivitas kerja merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan kehidupan mengenai pelaksanaan produksi didalam suatu perusahaan dimana dalam memproduksi untuk hari ini diharapkan lebih baik dari hari kemarin begitu juga sistem


(48)

kerjanya.Seseorang selalu mencari perbaikan-perbaikan dengan berfikir dinamis, kreatif serta terbuka (Sukamto 2001).

Produktivitas bukan merupakan masalah teknis maupun manajerial tetapi merupakan suatu masalah yang kompleks yang berkenaan dengan barang-barang pemerintah, serikat buruh dan lembaga-lembaga sosial lainnya, yang semakin berbeda tujuannya akan semakin beda pula definisinya produktivitasnya. Perbaikan produktivitas akan membuat perusahaan mengembangkan pertumbuhan, persaingan domestik, dan internasional serta memberikan kontribusi yang layak sehingga pada akhirnya akan bermuara pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan mutu kehidupan bangsa menyeluruh.

Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara sistem yang efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dan merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan produktivitas dijadikan salah satu sasaran jangka panjang perusahaan dalam rangka pelaksanaan strateginya. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya adalah: sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi. Ada juga faktor psikologis yang dapat memaksimalkan produktivitas kerja karyawan, faktor-faktor tersebut antara lain bonus, pembagian laba, dan keuntungan perusahaan, serta dasar dari penetapan sistem insentif.


(49)

Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Medan menggunakan berbagai macam fasilitas kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dan ketepatan waktu pengerjaan tugas oleh karyawan. Fasilitas kerja yang terdapat pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Medan antara lain adalah fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor. Fasilitas sarana kantor terdiri dari radar monitor, radio komunikasi, radio cuaca, radio link, radio backup, mesin telex, komputer, telepon, faksimile, printer, foto copy, mesin tik, dan in foccus. Fasilitas prasarana pada kantor terdiri dari: fasilitas olahraga, rekreasi, musholla, kantin dan fasilitas kesehatan. Fasilitas kerja tersebut sebagai alat atau sarana dan prasarana untuk membantu karyawan agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya dan karyawan akan bekerja lebih produktif.

Hubungan antara fasilitas dengan produkrivitas kerja berkaitan dalam meningkatkan produktivitas kerja. Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan perusahaan terhadap karyawan agar menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja karyawan (Suad Husnan 2002). Adanya fasilitas kerja yang disediakan oleh perusahaan sangat mendukung karyawan dalam bekerja. Fasilitas kerja tersebut sebagai alat atau sarana dan prasarana untuk membantu karyawan agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya dan karyawan akan bekerja lebih produktif.

Produktivitas yang rendah merupakan pencerminan dari organisasi atau perusahaan yang memboroskan sumber-sumber daya yang dimilikinya dan hal ini berarti bahwa pada akhirnya perusahaan tersebut kehilangan daya saing dan dengan demikian akan mengurangi skala aktivitas usahanya dan produktivitas


(50)

yang rendah dari banyak organisasi atau perusahaan akan menurunkan industri dan ekonomi bangsa secara menyeluruh. Adanya keyakinan yang dapat dipertimbangkan untuk menunjang konsep produktivitas baru mengenai proses produksi sebagai suatu sistem yang kompleks dapat diterapkan dan berlaku di masyarakat yang merupakan bagian-bagian yang saling berkaitan seperti: lingkungan, tenaga kerja, modal, dan organisasi yang terkoordinasi kedalam satu kesatuan yang terpadu.

Berdasarkan uraian diatas, fasilitas kerja diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja karyawan, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul “PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (Persero) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah fasilitas kerja yang tersedia pada bagian kantor PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan membantu efektivitas kerja karyawan?

2. Bagaimana peranan fasilitas kerja yang tersedia pada bagian kantor PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan dalam meningkatkan produktivitas kerja?


(51)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah:

1) Untuk meningkatkan peranan fasilitas kerja yang tersedia, dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan pada bagian kantor PT Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan.

2) Mengidentifikasi fasilitas-fasilitas yang mempengaruhi produktivitas kerja bagian kantor PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai penulis adalah:

1) Bagi PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan kepada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan dalam mengatasi masalah tentang peranan fasilitas kerja terhadap PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan.

2) Pihak yang berkepentingan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi setiap pembacanya.


(52)

3) Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai peranan fasilitas kerja dalam meningkatkan produktivitas karyawan.


(53)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. ANGKASA

PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh :

ELSYA TRIANA 102101088

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(54)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : ELSYA TRIANA

NIM : 102101088

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN

Tanggal Juli 2013 DOSEN PEMBIMBING

Dra. Marhaini, M.Si. NIP : 19510506 198002 2 001

Tanggal Juli 2013 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si. NIP : 19741123 200012 2 001

Tanggal Juli 2013 DEKAN FAKULTAS EKONOMI


(55)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan

Produktivitas Kerja Karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan”. Pembuatan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi

salah satu syarat akademik agar dapat menyelesaikan studi di Program Diploma III Jurusan Keuangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis. Pada kesempatan ini, dengan segala ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Armansyah, SE dan Ibunda Elfina yang telah mencurahkan cinta, kasih dan sayangnya, mendidik dan selalu mendoakan penulis disetiap kesempatan. Serta untuk ketiga saudaraku tersayang, Abangku Arfian Nuari, SE, Kakakku Tania Arfiani, S.

Psi dan Adikku Pristy Hajati yang selalu memberi semangat dan membantu

penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat membuat kalian bahagia dan bangga terhadap penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, Mec.Ac.Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(56)

3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 5. Ibu Dra. Marhaini, M.Si. selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah

bersedia meluangkan waktunya dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Terima kasih kepada para sahabatku: Fitri Afriliya, Ulfa Tari, Yusrah

Dalimunthe, Ismi Widayati, Farah Beby, Arifatul Khair, Stevanie Telaumbanua, Endah Lola, Dwi Novila, Putri Hafizah, Dwi Rahmayanti, Fandi Syari, Muhammad Dharma. Dan tidak lupa untuk teman-teman

magang Dhirah, Seftin, Sofyan, karena selalu mendukung dan membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Semoga kelak kita dapat meraih sukses bersama. Amin ya rabbal’alamin.

Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan dan perbaikan kesalahan dimasa–masa yang akan datang. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

Medan, Juli 2013 Penulis


(57)

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penilitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II PROFILPERUSAHAAN ... 9

A. Sejarah Ringkas ... 9

B. Struktur Organisasi ... 12

C. Uraian Pekerjaan ... 15

D. Kinerja Terkini ... . 22

BAB III PEMBAHASAN ... 23

A. Pengertian Fasilitas Kerja ... 23

B. Jenis Fasilitas Kerja……… 24

C. Bentuk Fasilitas Kerja ... 25

D. Fungsi Fasilitas Kantor ………… ... 27

E. Fasilitas Kerja Yang Ada di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan……… 29

1. Failitas Sarana Kantor……… 29

2. Fasilitas Prasana Kantor………. 35

F. Produktivitas………... 37

G. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja………. 40

H. Pengukuran Produktivitas……… 43

I. Hubungan Fasilitas Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan……... 45

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN


(58)

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura II (Persero)


(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. ANGKASA

PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh :

ELSYA TRIANA 102101088

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2013


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : ELSYA TRIANA

NIM : 102101088

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN

Tanggal Juli 2013 DOSEN PEMBIMBING

Dra. Marhaini, M.Si. NIP : 19510506 198002 2 001

Tanggal Juli 2013 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si. NIP : 19741123 200012 2 001

Tanggal Juli 2013 DEKAN FAKULTAS EKONOMI


(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan”. Pembuatan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat akademik agar dapat menyelesaikan studi di Program Diploma III Jurusan Keuangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis. Pada kesempatan ini, dengan segala ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Armansyah, SE dan Ibunda Elfina yang telah mencurahkan cinta, kasih dan sayangnya, mendidik dan selalu mendoakan penulis disetiap kesempatan. Serta untuk ketiga saudaraku tersayang, Abangku Arfian Nuari, SE, Kakakku Tania Arfiani, S. Psi dan Adikku Pristy Hajati yang selalu memberi semangat dan membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat membuat kalian bahagia dan bangga terhadap penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, Mec.Ac.Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(4)

3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 5. Ibu Dra. Marhaini, M.Si. selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah

bersedia meluangkan waktunya dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Terima kasih kepada para sahabatku: Fitri Afriliya, Ulfa Tari, Yusrah Dalimunthe, Ismi Widayati, Farah Beby, Arifatul Khair, Stevanie Telaumbanua, Endah Lola, Dwi Novila, Putri Hafizah, Dwi Rahmayanti, Fandi Syari, Muhammad Dharma. Dan tidak lupa untuk teman-teman magang Dhirah, Seftin, Sofyan, karena selalu mendukung dan membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Semoga kelak kita dapat meraih sukses bersama. Amin ya rabbal’alamin.

Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan dan perbaikan kesalahan dimasa–masa yang akan datang. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

Medan, Juli 2013 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penilitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II PROFILPERUSAHAAN ... 9

A. Sejarah Ringkas ... 9

B. Struktur Organisasi ... 12

C. Uraian Pekerjaan ... 15

D. Kinerja Terkini ... . 22

BAB III PEMBAHASAN ... 23

A. Pengertian Fasilitas Kerja ... 23

B. Jenis Fasilitas Kerja……… 24

C. Bentuk Fasilitas Kerja ... 25

D. Fungsi Fasilitas Kantor ………… ... 27

E. Fasilitas Kerja Yang Ada di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan……… 29

1. Failitas Sarana Kantor……… 29

2. Fasilitas Prasana Kantor………. 35

F. Produktivitas………... 37

G. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja………. 40

H. Pengukuran Produktivitas……… 43

I. Hubungan Fasilitas Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan……... 45

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN


(6)

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura II (Persero)