BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto 2005: 1, sistem adalah jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, dan Jogiyanto 2005: 8 menjelaskan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Susanto 2004: 61, sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub
sistem baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk satu tujuan yaitu mengolah data menjadi
informasi yang berarti dan berguna, dan Jogiyanto 2005: 11 menjelaskan sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan. Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dengan serangkaian data yang telah diorganisasi
yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu dan telah memberikan manfaat bagi penerimanya.
6
2.2 Permintaan Pembelian Barang
Menurut Himayati 2008: 87, permintaan barang atau disebut Material Requisition adalah transaksi intern perusahaan atas permintaan suatu barangjasa.
Transaksi ini ditujukan untuk manager yang bertanggung jawab terhadap pengadaan barang suatu barangjasa. Pembelian adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan
barang dan jasa melalui pertukaran, dengan maksud untuk digunakan sendiri atau dijual kembali. Menurut Mulyadi 1993: 303 bahwa dalam prosedur permintaan
pembelian, fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat penerimaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang tidak disimpan di
gudang misalnya untuk barang-barang yang langsung dipakai, fungsi yang memakai barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi pembelian dengan
menggunakan surat permintaan pembelian. Surat permintaan pembelian dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Surat Permintaan Pembelian Barang
Menurut Romney dan Steinbart 2003: 97 bahwa terdapat beberapa ancaman dalam mencapai tujuan dari proses pembelian, yaitu adalah seperti berikut.
1. Mencegah kehabisan persediaan danatau kelebihan persediaan
Kehabisan persediaan akan mengakibatkan hilangnya penjualan, kelebihan persediaan akan menimbulkan biaya penyimpanan yang lebih besar dari
seharusnya. 2.
Meminta barang yang tidak dibutuhkan Catatan persediaan perpetual yang akurat memastikan validitas permintaan
pembelian yang dihasilkan secara otomatis oleh sistem pengendalian persediaan. 3.
Membeli barang dengan harga yang dinaikkan Daftar harga untuk barang yang sering dibeli harus disimpan dalam komputer
dan dilihat kembali saat memesan. Tawaran kompetitif tertulis harus diminta untuk barang berbiaya tinggi dan khusus.
4. Membeli barang berkualitas rendah
Dalam mendapatkan harga yang terendah, perusahaan harus mewaspadai pembelian produk berkualitas rendah. Produk dengan kualitas rendah dapat
mengakibatkan penundaan produksi yang mahal biayanya. 5.
Pembelian dari pemasok yang tidak diotorisasi Membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi dapat mengakibatkan berbagai
masalah. Barang mungkin berkualitas rendah atau terlalu mahal. 6.
Kickback Kickback adalah hadiah dari pemasok untuk para staff bagian pembelian dengan
tujuan mempengaruhi pilihan pemasok mereka.
7. Menerima barang tidak dipesan
Menerima kiriman barang yang tidak dipesan mengakibatkan biaya yang terkait dengan penyimpanan, dan untuk mengembalikan barang tersebut.
8. Membuat kesalahan dalam menghitung barang yang diterima
Penghitungan yang akurat atas barang yang diterima adalah hal yang sangat penting untuk membuat catatan persediaan perpetual yang akurat.
9. Mencuri persediaan
Beberapa prosedur pengendalian dapat digunakan untuk menjaga persediaan dari kehilangan. Pertama, persediaan harus disimpan dalam lokasi aman dengan kases
terbatas. Kedua, semua transfer persediaan di dalam perusahaan harus didokumentasikan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 03PRTM2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Verifikasi Pertanggungjawaban Anggaran adalah satu bentuk
pengawasan melalui pengujian terhadap dokumen keuangan secara administratif dengan pedoman dan kriteria yang berlaku. Ruang lingkup verifikasi mencakup
aspek-aspek seperti berikut. 1.
Aspek ketersediaan dana. 2.
Aspek ketepatan tujuan pengeluaran. 3.
Aspek kebenaran pembebanan anggaran. 4.
Aspek kebenaran tagihan. 5.
Aspek kelengkapan bukti pengeluaran dan dokumen pendukungnya.
2.3 Web Server