ISO 9126-1 Quality Factor Model SWEBOK Software Engineering Body of Knowledge

5 Scope lingkup. Lingkup informasi yang disediakan seharusnya tepat pada kebutuhan informasi penerima. Penerima kebutuhan informasi akan menentukan informasi apa yang seharusnya berhubungan organisasi atau situasi eksternal dan kebutuhan informasi ini apakah berpusat pada area inti pokok atau persediaan ikhtisar pada umumnya.

2.4.6. Konsep Dasar Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi information systems atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems. Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis di dalam Jogiyanto 1989:7-8 Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.5. ISO 9126-1 Quality Factor Model

ISO 9126 adalah standar internasional untuk mengevaluasi perangkat lunak. ISO 9126 merupakan perluasan konsep dari McCall, Boehm, dan konsep SQA lainnya. ISO 9126-1 adalah hasil penelitian terakhir yang memberikan karakteristik software untuk tujuan software quality control, SQA dan software process improvement SPI. ISO 9126-1 quality factor model mengidentifikasi enam karakteristik kualitas utama, antara lain: 1 Functionality merupakan tujuan penting dari segala produk. Untuk beberapa produk, ini relatif mudah untuk digambarkan. Lebih mudahnya functionality merupakan tingkat seberapa jauh fungsi-fungsi yang ada pada sistem dapat diimplementasikan dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 2 Reliability merupakan kehandalan software dalam mempertahankan kondisinya pada saat terjadi kondisi yang tidak diinginkan. 3 Usability merupakan kemudahan menggunakan fungsi-fungsi yang diberikan serta kemudahan mempelajari penggunaan sistem. 4 Efficiency merupakan karakteristik yang berhungan dengan penggunaan resource yang ada untuk memenuhi fungsi-fungsi yang diberikan. Termasuk resource internal dan resource external 5 Maintainability merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan yang terjadi pada komponen atau submodul dari perangkat lunak. Termasuk di dalamnya sampai tahap memvalidasi sistem sampai pada kode program. 6 Portability merupakan karakterisitik berhubungan dengan seberapa jauh software dapat mengadopsi atau beradaptasi dengan perubahan sistem atau requirement atau lingkungan yang ada

2.6. SWEBOK Software Engineering Body of Knowledge

Menurut IEEE 2004, SWEBOK menggambarkan pengetahuan secara umum tentang rekayasa perangkat lunak yang dibagi ke dalam sepuluh area pengetahuan Knowledge Areas atau disebut KAs. SWEBOK merupakan project yang dibuat oleh IEEE, SWEBOK sendiri mempunyai panduan yang disebut Guide of SWEBOK, panduan ini dibuat untuk lima tujuan, yaitu: 1 Untuk memperlihatkan kesamaan pandangan tentang rekayasa perangkat lunak di seluruh dunia. 2 Untuk memperjelas tempat dan menetapkan batas dari rekayasa perangkat lunak dan hubungannya dengan disiplin ilmu lain seperti ilmu komputer, manajemen proyek, teknik komputer dan matematika. 3 Untuk membuat karakter isi dari disiplin ilmu rekayasa perangkat lunak 4 Untuk memberikan akses topik ke SWEBOK 5 Untuk memberikan pengetahuan dasar bagi pengembangan kurikulum dan sertifikasi serta perizinan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa SWEBOK 2004 mempunyai empat utama Knowledge Areas yaitu: a Software requirements b Software design c Software construction d Software testing Penjelasan empat komponen yang akan digunakan dalam pengembangan sistem MRP yang akan dibuat, antara lain:

2.6.1. Software Requirement

Menurut IEEE dalam SWEBOK 2004:33 bahwa software requirement adalah tahap yang paling dasar, yang merupakan sebuah kepemilikan yang harus ditunjukkan untuk perintah dalam memecahkan beberapa masalah dalam dunia nyata. Panduan yang mengarahkan pada “software perangkat lunak” yang melibatkan dengan permasalahan software perangkat lunak. a Requirement Elicititation Keperluan elisitasi berkaitan dengan keperluan perangkat lunak dan bagaimana perangkat lunak dikembangkan oleh ilmuwan atau engineer. Tahap pertama untuk membangun tentang masalah perangkat lunak adalah suatu kegiatan manusia, pertimbangan identifikasi masalah dan hubungan yang dibentuk oleh tim pengembang dan stakeholder pengguna. Salah satu prinsip perangkat lunak yang mendasar adalah adanya komunikasi yang baik antara perangkat lunak dan pengguna.  Requirements Source Requirement keperluan memiliki banyak sumber pada tipe software perangkat lunak dan hal-hal yang perlu bahwa semuanya sumber yang berpotensial yang diidentifikasi dan dievaluasi untuk pengaruh yang kuat. Pada topik ini digambarkan untuk mengenalkan kesadaran terdapat banyak sumber keperluan software perangkat lunak dan kerangka untuk mengaturnya. Beberapa poin antara lain: 1 Goals tujuan. 2 Domain knowledge lingkup pengetahuan. 3 Stakeholders orang-orang yang terlibat. 4 The operational environment lingkungan kerja. 5 The organizational environment lingkungan organisasi.  Elicitation Techniques Salah satu sumber requirement keperluan yang harus diidentifikasi pengembang software perangkat lunak dan memulai dengan mendapatkan keperluan dari stakeholders orang-orang yang terlibat. Pada tahap ini memusatkan pada teknik untuk mendapatkan orang-orang yang terlibat agar mengartikulasikan berbicara keperluan mereka. b Requirement Analysis Pada tahap ini memperhatikan proses persyaratan analisa untuk: 1 Mendeteksi dan menyelesaikan konflik diantara requirements keperluan. 2 Menemukan ruang lingkup software perangkat lunak dan bagaimana software perangkat lunak dapat berinteraksi dengan lingkungannya. 3 Meneliti keperluan sistem yang bermanfaat untuk software requirements. Misalnya menggunakan metode analisis seperti Structure Analisis dan Desain Teknik SADT. Seperti conceptual modeling itu penting, kita dapat mengklasifikasikan kebutuhan untuk membantu menginformasikan diantara kebutuhan-kebutuhan requirements classification dan proses negosiasi kebutuhan-kebutuhan. c Requirement Spesification Functional dan Non Functional.  Functional Functional requirements menggambarkan fungsi software perangkat lunak untuk eksekusi; misalnya, pembentukan beberapa teks atau pengaturan sebuah tombol. Teks dan tombol tersebut terkadang memiliki pengetahuan sesuai dengan kemampuan.  Non Functional Suatu tingkah untuk menghambat solusi. Nonfunctional requirements kebutuhan tidak fungsional terkadang diketahui sebagai sesuatu yang menghambat atau kebutuhan yang berkualitas. Kebutuhan ini lebih lanjut diklasifikasi sesuai dengan kebutuhan tersebut, pemeliharaan kebutuhan maintainability requirements , keselamatan kebutuhan safety requirement , tahan uji kebutuhan reliabity requirements, atau salah satu dari tipe software requirements kebutuhan perangkat lunak. Topik ini juga mendiskusikan pada software quality kualitas perangkat lunak. d Requirement Verification dan Validation Dokumen kebutuhan dimungkinkan sebagai hal utama untuk prosedur pengesahan dan pembuktian. Kebutuhan yang disahkan untuk memastikan bahwa pengembang perangkat lunak memiliki kepahaman tentang kebutuhan, dan hal ini juga penting untuk membuktikan sebuah dokumen kebutuhan yang disesuaikan untuk perusahaan tingkat standard dan dapat dimengerti, tetap, dan lengkap. Catatan resmi menawarkan kepentingan keuntungan yang diizinkan pada dua kepemilikian terakhir yang telah dibuktikan. Perbedaan stakeholder orang-orang yang terlibat, termasuk perwakilan dari pelanggan customer dan pengembang developer, yang harus mengkaji ulang dokumen. Dokumen kebutuhan memiliki hal utama untuk perangkat lunak yang sama dengan susunan mengatur latihan seperti menghasilkan proses lingkaran perangkat lunak.

2.6.2. Software Design

Dalam tahap ini menjelaskan arsitektur, komponen, antarmuka dan karakterisitik lain dari sistem atau komponen dan hasil dari proses. Desain software mempunyai peran penting dalam mengembangkan perangkat lunak. Membantu pengembang sistem untuk menghasilkan model desain perangkat lunak yang akan diimplementasikan. Desain perangkat lunak terdiri dari dua aktifitas diantara software requirements analysis dan software construction, antara lain: 1 SAD software Architectural Design pada umumnya disebut top level design. Menjelaskan struktur perngkat lunak yang paling atas, organisasi, dan mengidentifikasi macam-macam komponen. SDD Software Detailed Design menggambarkan setiap komponen yang secukupnya untuk membolehkan pada pembentukan suatu susunan. Tabel 2.4 Daftar Alat Tools Yang Digunakan Untuk Mendesain Sistem MRP Yang Akan Diimplementasikan Nama Tools alat Power Designer 6.0 Deskripsi Power Desainer 6 adalah kolaborasi perusahaan pemodelan alat yang diproduksi oleh Sybase. PowerDesigner berjalan di bawah Microsoft Windows sebagai aplikasi asing, dan berjalan di bawah Eclipse melalui plugin . PowerDesigner supports model-driven architecture software design. Power Designer mendukung -driven model arsitektur desain perangkat lunak. PowerDesigner uses the .pdm file format. PowerDesigner menggunakan PDM. format file. Power Desainer 6 rilis pada tahun 1997. Kegunaan Dalam Diagram Konteks, DFD Level 0, DFD Level 1, CDM Pembuatan Dokumen dan di-generate ke PDM Nama Tools alat Microsoft Visio 2007 Deskripsi Microsoft Office Visio adalah aplikasi desktop yang masih termasuk kedalam paket aplikasi Microsoft Office. Aplikasi ini digunakan untuk merancang diagram dan skema gambar, seperti misalnya blok diagram, denah ruangan, skema jaringan komputer dan masih banyak lagi. Kegunaan Dalam Pembuatan Dokumen Alur sistem system flow dan Desain Input dan Desain Output

2.6.3. Software Construction

Pembuatan perangkat lunak berhubungan dari tahap di atas, yang paling berhubungan adalah software design dan software testing. Pembuatan perangkat lunak ini ditujukan pada proses itu sendiri yang termasuk software design dan aktifitas uji perangkat lunak. Dalam pembuatan perangkat lunak melalui kombinasi koding coding, integrasi verifikasi unit testing, menguji dan debugging . Hal ini karena konstruksi perangkat lunak melibatkan desain perangkat lunak yang signifikan dan uji kegiatan. Pendukung atau tools alat yang digunakan untuk membuat perangkat lunak misalnya bahasa pemrograman, database , dan sebagainya. Tabel 2.5 Daftar Perangkat Atau Komponen Pendukung Yang Akan Digunakan Dalam Pembuatan Perangkat Lunak Ini No. Perangkat Fungsi 1. SQL Server 2005 Alat tools yang berfungsi sebagai database penyimpanan data. 2. Microsoft Visual Basic .Net 2008 Alat tools ini digunakan untuk pembuatan program sehingga antara tampilan interface dan database sehingg dapat terintegrasi suatu sistem MRP yang diinginkan. 3. Bahasa Pemrograman Bahasa penyusun program yang akan dipakai adalah bahasa pemrogaman VB Visual Basic.

2.6.4. Software Testing

Menurut IEEE dalam SWEBOK 2004:73 Testing atau pengujian adalah suatu aktivitas untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan produk perangkat lunak yang berkualitas dengan mengidentifikasi kerusakan dan permasalahan. Pengujian perangkat lunak terdiri dari pengujian yang dinamis dari tingkah atau perilaku program pada sebuah keterbatasan uji tahap, kesesuaian yang dipilih dari kebiasaan yang tidak terbatas pada batasan yang dieksekusi, kecuali perilaku yang bertentangan. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam melakukan pengembangan sistem ini dengan melaksanakan metodologi penelitian pengembangan yang dapat digambarkan seperti pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

3.1. Identifikasi Permasalahan