Rancangan Penelitian Populasi Dan Sampel Instrumen dan Alat Penelitian

2 terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Prevalensi autisme di dunia saat ini mencapai 15-20 kasus per 10.000anak atau berkisar 0,15-0,20, jika angka kelahiran di Indonesia 6 juta per tahun maka jumlah penyandang autis di Indonesia bertambah 0,15 atau 6.900 anak per tahunnya Pratiwi, 2014; Ramadayanti, 2013; Putra, 2011 Anak autisme memiliki resiko kekurangan gizi yang diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain terapi diet ketat, gangguan perilaku makanan picky eaters seperti kesulitan menerima makanan baru dan gerakan menguyah sangat pelan, asupan makan yang terbatas, pengetahuan gizi orang tua dan pengaruh obat-obatan. Dengan adanya pemberian diet bebas gluten dan kasein, anak autisme akan terbatas dalam mengkonsumsi makanannya sehari-hari sehingga makanan yang dikonsumsi tidak bervariasi dan zat gizi makro maupun mikro yang seharusnya tersedia juga berkurang sehingga akan berdampak pada status gizi anak, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap status gizi anak autisme adalah makanan atau terapi diet. Dari beberapa jenis diet untuk anak autisme, diet yang umum dilakukan adalah Diet Gluten Free Casein Free GFCF. Menurut Cermak 2010 anak-anak dengan autisme sering digambarkan sebagai picky eaters atau selektif dalam pemilihan makanan, menolak untuk mencoba atau makan berbagai makanan yang baru. Perilaku pilih-pilih makanan tidak jarang terjadi pada anak-anak dalam masa pertumbuhan baik normal atupun anak autis, pickinesspilih-pilih makanan pada anak dengan gangguan autis mungkin jenis makanannya lebih sedikit karena sudah terbiasa sejak anak usia dini yang makanannya sudah dibatasi, hal ini menjadi masalah penting karena dapat berhubungan dengan gizi yang tidak memadai sebagai akibat dari diet yang dibatasi. Anak autisme sering menolak makan, picky eaters memilih-milih makanan, kesulitan menerima makanan baru, tantrum dan gerakan mengunyah sangat pelan. Sebagian besar anak autisme mempunyai pola makan idiosyncratic dan perilaku makan yang tidak biasa. Hal tersebut dapat berupa sedikitnya variasi diet, keengganan pada tekstur makanan tertentu atau sangat suka pada jenis makanan tertentu dan sulit menerima menu makanan baru, pemilihan jenis makanan yang benar secara tidak langsung akan mempengaruhi status gizi anak Ramadayanti, 2013. Picky eater jika didiamkan dapat menyebabkan inadekuasi intake yang dapat berujung pada terjadinya gangguan pertumbuhan anak. Penelitian Saraswati 2012 menemukan bahwa anak yang mengalami picky eater lebih berisiko memiliki berat badan rendah, terutama pada anak usia balita, perilaku picky eater yang tidak diatasi sedini mungkin bisa menyebabkan anak terbiasa pilih –pilih makanan dan bisa menyebabkan anak kekurangan asupan nutrisi sehingga dapat mempengaruhi status gizinya juga dapat menggambarkan suatu pola pembatasan makanan yang mungkin dapat berlanjut dan berperan dalam gangguan perilaku makanan saat dewasa. Penerapan diet bebas gluten dan kasein dianggap dapat meringankan kondisi anak autisme, namun hal ini dapat dikaitkan dengan risiko kesehatan, yaitu peningkatan gizi kurang yang dikarenakan bahan makanan anak autis yang sudah dibatasi sejak kecil harus bebas gluten bebas kasein. Berdasarkan pengambilan data dasar yang peneliti ambil dari SLB Negeri Semarang pada bulan September 2015, prevalensi anak autisme dengan status gizi kurang di SLB Negeri Semarang cukup tinggi yaitu 30, status gizi normal 46,7 dan 23,3 status gizi lebih. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai gambaranpicky eater dan pola makan dan status gizi anak autis di SLB Negeri Semarang.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Rancangan Penelitian

Desain penelitian ini adalah Deskriptive Observasional dengan rancangan Cross Sectional Study, yaitu variabel-variabel yang menjadi obyek penelitian diukur dalam waktu yang bersamaan.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status gizi, sedangkan variabel bebas adalah perilaku picky eater dan pola makan Notoatmodjo, 2010.

2.2 Populasi Dan Sampel

Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak autis dari TK, SD, SMP dan SMA yang bersekolah di SLB Negeri Semarang yang memenuhi kriteria inklusi. 3 Sampel a. Jumlah sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Proposional Random Sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Perhitungan sampel menggunakan rumus Lameshow : = =25 Untuk menghindari terjadinya lost of follow diberikan penambahan 10 dari 25 pada jumlah sampel sehingga terhitung 30sampel. b. Teknik cara pengambilan sampel Pengambilan sampel penelitian dilakukan menggunakan teknik proposional random samplingyang berarti semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian

2.3 Instrumen dan Alat Penelitian

Instrumen a. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1 Formulir identitas sampel 2 Formulir food frequency 3 Wawancara mendalam in depth interview 4 Kuesioner perilaku picky eater yang sudah di uji reliabilitaskisi-Kisi instrumen yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel. 1 Kisi – Kisi Kuesioner Perilaku picky eater No. Indikator Keterangan 1. Gangguan proses makan 11,16,17 2. Perilaku pilih-pilih makan 2,3,4 3. Alergi terhadap makanan 1 4. Perilaku anak saat makan 8,10,12,14,15,18,19,20 5. Sikap ibu terhadap anak 5,6,7,9,13 Alat Penelitian b. Alat yang digunakan untuk mengukur BB dan TB adalah : 1 Timbangan injak untuk mengukur berat badan dengan kapasitas 120 kg dan ketelitian 0,5 kg 2 Microtoice untuk mengukur tinggi badan dengan kapasitas 200 cm dan ketelitian 1 inci. 3 Alat tulis kantor 4 Software komputer digunakan untuk pengolahan data c. Uji coba instrument Uji coba ini dilakukan untuk mengukur perilaku picky eater di SLB Negeri Semarang. Uji coba instrumen dilakukan terhadap 30 responden yang karakteristik geografis dan demografis yang setara dengan responden penelitian yaitu di Agca Terapis Autis Center Semarang.Uji coba instrumen bertujuan untuk menguji reliabilitas instrumen, yakni : 1 Indeks Beda Item Indeks beda item merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan kemampuan responden mengenai sesuatu hal. Indeks beda item ini ditandai dengan nilai r≥0,3. Hasil uji reliabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. 4 Tabel. 2 Hasil Uji Indeks Beda Item Kuesioner Perilaku Picky Eater Hasil Uji Keterangan Reliabel 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 2 Konsistensi Internal Konsistensi internal merupakan ukuran yang digunakan untuk sebuah instrumen dari waktu ke waktu untuk melihat reliabilitas soal. Konsistensi internal dapat dilihat dari nilai alpha cronbach minimal 0,7. Hasil uji reliabel yang dilakukan dengan jumlah soal sebanyak 20 didapatkan nilai alpha cronbach sebesar 0,773. Berdasarakan nilai alpha cronbach tersebut dapat dikatakan bahwa sebanyak 20 pernyataan dapat digunakan sebagai penelitian.

2.4 Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Gambaran Ketersediaan Pangan dan Status Gizi Anak Balita Pada Keluarga Perokok di Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas

1 50 101

Gambaran Status Karies Gigi dan Status Gizi pada Anak Sindrom Down Usia 12-18 Tahun di SLB C Kota Medan

19 174 93

Gambaran Pola Makan dan Status Gizi Remaja Putri yang Melakukan Diet Menurunkan Berat Badan di SMA Negeri 7 Medan

8 109 116

Gambaran Pola Konsumsi Dan Status Gizi Baduta (Bayi 6-24 Bulan) Yang Mendapatkan Makanan Tambahan Taburia Di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

1 66 122

Gambaran Status Gizi Balita Pada Penderita Diare dan ISPA di Ruang Rawat Inap Bagian Anak RSU.H.Adam Malik Medan Periode Januari sampai Juni Tahun 2000

1 38 45

Gambaran Status Gizi dan Pola Penyakit Anak Balita di Ruang Rawat Inap Bagian Anak Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Periode Januari Sampai Juni Tahun 2000

0 24 64

Gambaran Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Balita 0-24 bulan di Kelurahan Tanjung Leidong Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara thaun 2005

0 22 55

Gambaran Ketahanan Pangan Keluarga Dan Status Gizi Anak Balita di Desa Tertinggal Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010

1 44 90

SKRIPSI Gambaran Perilaku Picky Eater, Pola Makan Dan Status Gizi Anak Autis Di Slb Negeri Semarang.

3 13 18

PENDAHULUAN Gambaran Perilaku Picky Eater, Pola Makan Dan Status Gizi Anak Autis Di Slb Negeri Semarang.

0 3 6