kurikulum 2013 memberikan hasil belajar kimia yang lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar kimia
inovatif dan diperoleh rata-rata kelas eksperimen adalah 85,00 dengan persen peningkatan hasil belajar sebesar 76 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah
74,25 dengan persen peningkatan hasil belajar sebesar 62.
5.2 SARAN
Berdasarkan simpulan diatas, peneliti menyarankan: 1. Bagi para pengguna bahan ajar pada umumnya dan secara khusus bagi guru kimia
untuk lebih memperhatikan susunan materi yang sistematis dan standar kelayakan sehingga tidak ada lagi pengguna bahan ajar yang tidak memunuhi standar
kelayakan isi menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BNSP. 2. Melihat penggunaan bahan ajar kimia inovatif SMA kelas XI semester 1
berdasarkan kurikulum 2013 ini dapat meningkatkan hasil belahar siswa, seharusnya guru kimia berusaha untuk mengajar siswa dengan menggunakan
bahan ajar kimia inovatif SMA kelas XI semsester 1 berdasarkan kurikulm 2013. 3. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan
penelitian terkait dengan pengembangan bahan ajar yang dapt meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada umumnya dan secara kusus pada proses
pembelajarn kimia.
AFTAR PUSTAKA
Ahyan, S., 2012, Penelitian Pengembangan Dalam Pendidikan, www.yekamath.wordpress.com aksesw Januari 2015
Amri, Sofan.,dkk. 2011. mplementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran.PT.Prestasi Pustaka raya; Jakarta.
Anonim 2007. Mengenal Sumber Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Badan Standar Nasional Pendidikan., 200. Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Badan Standar Nasional Pendidikan., 200, Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh Silabus SMAMA,Departemen Pendidikan Nasional;
Jakarta. Bandono.. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. [Online]. Tersedia:
http:bandono.web.id20090402pengembangan-bahan-ajar [5 Desember 2014]
Belawati, Tian.,dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka; Jakarta.
Buxton, C. A., dan Austin, P., 2003, Better Books, Better Teaching, Science and
Children, 412: 28-32.
Dick, W dan Carey, 2005, The Systemic Design Of Intructional
th
ed. New York: Omegatype Typography, Inc
Diknas.2004. Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Ditjen Dikdasmenum; Jakarta.
Ekawarna, 2007, Mengembangkan buku ajar mata kuliah Permodalan Koperasi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa, Jurnal Makara
Sosial Humaniora, 111: 42-47
Folb, B.L., Wessel, C.B., danCzechowski, L.J., 2011, Clinical and academic use of electronic and print books: the Health Sciences Library System e-book
study at the University of Pittsburgh, J Med Libr Assoc. 993: 218-228
Ghufron, A.,2010, ntegrasinilai-nilai karakter bangsa pada kegiatan pembelajaran, Jurnal Ilmiah Pendidikan Edisi Khusus Dies Natalis, Edisi
Khusus Th.XXIXMei, hal.13
Goto, K., Pelto, H., Pelleteir, D.L., dan Tiffany, J.S., 2010, “It Really Opened My Eyes:” The Effects On Youth Peer Educators of Participating in an Action
Research Project, Human Organization. 692: 192-200 204: 97-977
Harahap, S.J., 2013, Pengembangan Buku Ajar Bioteknologi SMA Berbasis Literasi Sains, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.
Hendra, G,.2013, PengembanganBuku Ajar Kimia novatif Untuk Kelas X Semester 2 SMAMA.Tesis, Program PascaSarjana; Medan.
Herdian, 2009, Model Pembelajaran NHT Number Head Together. Wordpress.http:herdy07.wordpress.com20090422
Jipper, E.; van Engelen, J.M. L.; Brand P.L.P. danQudkerk, M., 2010, Competency-based CanMEDS residency training programme in radiology:
systematic design procedure, curriculum and success factors, EurRadiol.
204: 97-977