Gambaran Umum ANALISIS EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Secara umum kondisi perekonomian yang masih belum membaik telah mempengaruhi pertumbuhan perbankan syariah BUS, UUS dan BPRS dengan pertumbuhan yang tidak setinggi pertumbuhan pada tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, saat ini bank syariah besar melakukan proses konsolidasi internal yang telah turut mempengaruhi perkembangan perbankan syariah, di samping kendala dari faktor internal perbankan syariah lainnya seperti kapasitas SDM, jaringan kantor dan infrastruktur lain. Dengan permasalahan diatas berdampak kepada penurunan shareaset perbankan syariah terhadap aset perbankan nasional sebesar 4,67 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,9. Selanjutnya, sampai dengan saat ini perbankan syariah masih didominasi ±97 oleh BUS dan UUS. Booklet Perbankan Indonesia, 2016 : 64 Salah satu cara untuk mengembangkan perbankan syariah adalah dengan peningkatan efisiensi kinerja perbankan. Pengembangan perbankan syariah dapat dinilai dari jumlah Dana Pihak Ketiga DPK, jumlah penyaluran pembiayaan, aktiva lancar atau total aset, biaya operasional lainnya, dan pendapatan operasional lainnya Pohan, 2015: 17 Perkembangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS dapat dinilai dari pertumbungan jumlah Dana Pihak Ketiga DPK yang telah dihimpun, peningkatan jumlah DPK yang dimilki BPRS menunjukan adanya peningkatan aktivitas dan kegiatan BPRS, khususnya pada fungsi intermediasi sebagai penghimpun dana dari masyarakat. Dana pihak ketiga bank pembiayaan rakyat syariah terdiri dari tabungan Wadiah, tabungan mudharabah, dan deposito mudharabah. DPK BPRS dari tahun 2011 hingga 2015 selalu mengalami peningkatan, perkembangan DPK yang dihimpun menunjukan bahwa BPRS memiliki kemampuan dalam mempertahankan tingkat bagi hasil yang kompetitif sehingga dapat mempertahankan nasabah lama dan mampu menarik nasabah baru. Peningkatan DPK dapat dilihat pada gambar berikut, yang disajikan dengan komposisinya. Sumber: Bank Indonesia SPS 2015 Gambar 4. 1 Komposisi DPK BPRS dengan perkembanganya 2011 2012 2013 2014 2015 Tabungan Wadiah 412,034 527,235 668,250 789,847 997,125 Tabungan Mudharabah 447,810 590,369 700,863 750,483 860,632 Deposito Mudharabah 1,235,490 1,820,198 2,297,062 2,488,085 2,944,131 - 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000 Gambaran perkembangan BPRS juga dapat dilihat dari pertumbuhan penyaluran pembiayaan oleh BPRS. Pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan dapat menunjukan perkembangan aktivitas BPRS dalam menyalurkan dana dari shahibul maal pemilik modal ke mudharib pihak yang membutuhkan modal. Berikut ini disajikan perkembangan pembiayaan BPRS. Sumber: Bank Indonesia SPS 2015 Gambar 4. 2 Komposisi Pembiayaan BPRS dengan Perkembangannya Pembiayaan BPRS selama periode penelitian yaitu tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 selalu mengalami peningkatan, jenis pembiayaan yang diberikan BPRS didominasi pembiayaan produktif yaitu dengan akad murabahah, pada tahun 2015 nilainya sebesar Rp. 4,49 triliun, kemudian akad Mudharabah sebesar 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000 4,000,000 4,500,000 5,000,000 2011 2012 2013 2014 2015 Akad Murabahah Akad Mudharabah Akad Musyarakah Akad Salam Akad Istishna Akad Ijarah Akad Qardh Multijasa Rp. 168 milyar, akad musyarakah sebesar Rp. 625 milyar, akad salam Rp. 15 milyar, akad ishtisna sebesar Rp. 11,1 milyar, akad ijarah sebesar Rp. 6,17 milyar, akad qard sebesar Rp. 123,5 milyar dan akan multijasa sebesar Rp. 311,7 milyar. Pembiayaan multijasa ini menunjukan bahwa BPRS telah dipercayai masyarakat untuk menandai kebutuhan yang bersifat menggunakan jasa seperti kesahatan, pendidikan dan keagamaan. Perkembangan BPRS juga dapat dilihat pula dari pertumbuhan total aset atau aktiva yang dimiliki BPRS. Total aset lancar merupakan kumpulan aktiva yang dimiliki oleh BPRS yang terdiri dari kas, penempatan pada BI, penempatan pada bank lain, piutang murabahah, piutang ishtishna, piutang qardh, ijarah, dan persediaan. Pertumbuhan aktiva selama periode penelitian yaitu tahun 2011 sampai dengan 2015 selalu mengalami peningkatan, berikut disajikan pada gambar 4.3. Sumber: Bank Indonesia SPS 2015 Gambar 4. 3 Total Aset BPRS Aset 5,000,000 10,000,000 Des 2011 Des 2012 Des 2013 Des 2014 Des 2015 3,520,417 4,698,952 5,833,488 6,573,331 6,851,136 Aset Perkembangan BPRS juga bisa dilihat dari nilai BOPO beban operasional dan pendapatan operasional sebagai penilaian efisiensi BPRS semakin kecil nilai BOPO maka BPRS tersebut lebih efisien secara produksi karena mampu menghasilkan pendapatan yang lebih besar dengan biaya atau beban yang lebih sedikit. Nilai BOPO diperoleh dengan membandingkan nilai beban operasional dengan pendapatan operasional. Berikut disajikan pada gambar 10 nilai BOPO BPRS selama periode 2011 sampai dengan 2015. Sumber: Bank Indonesia SPS 2015 Gambar 4. 4 Perkembangan BOPO BPRS tahun 2011-2015 Gambar 4.4 menunjukan bahwa kinerja efisiensi BPRS mengalami penurunan pada tahun 2011 hingga tahun 2013. Hal ini dapat dilihat dari BOPO yang terus meningkat. BPRS mengalami peningkatan kembali pada tahun 2014 hingga tahun 2015, ditunjukan dengan nilai BOPO yang semakin menurun. 46.00 48.00 50.00 52.00 54.00 56.00 58.00 60.00 2011 2012 2013 2014 2015 51.12 56.31 59.07 54.56 53.56 BOPO

B. Tingkat Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Dokumen yang terkait

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

Analisis Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia Dengan Metode Two-Stage Data Envelopment Analysis Tahun 2013-2015

2 11 135

PENDAHULUAN Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Dan Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Konvensional Di Sukoharjo Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Periode 2013-2015.

0 4 12

ANALISIS EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI SURAKARTA MENGGUNAKAN DATA Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Surakarta Menggunakan Data Evelopment Analysis (DEA) Periode 2015.

0 2 19

ANALISIS EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI SURAKARTA MENGGUNAKAN DATA Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Surakarta Menggunakan Data Evelopment Analysis (DEA) Periode 2015.

0 2 19

PENDAHULUAN Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Surakarta Menggunakan Data Evelopment Analysis (DEA) Periode 2015.

0 3 11

PENDAHULUAN Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah Di Indonesia Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2012.

0 1 11

Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah Di Indonesia Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2012.

0 2 13

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Analisis Efisiensi Perbankan Syariah Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Pada 6 Bank Umum Syariah Terdaftar Di Bi Tahun 2010.

0 0 13

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Analisis Efisiensi Perbankan Syariah Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Pada 6 Bank Umum Syariah Terdaftar Di Bi Tahun 2010.

0 0 15