Sifat-Sifat Mutu Air TINJAUAN PUSTAKA

syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Berdasarkan peraturan tersebut, dikenal istilah air minum, air bersih, air kolam renang dan air pemandian umum. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air kolam renang adalah air di dalam kolam renang yang digunakan untuk olahraga renang dan kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan. Air pemandian umum adalah air yang digunakan pada tempat pemandian umum tidak termasuk pemandian untuk pengobatan tradisional dan kolam renang yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan. Persyaratan kualitas air meliputi persyaratan mikrobiologi, fisika dan kimia. Air dengan kualitas baik harus memenuhi persyaratan parameter fisika, kimia dan mikrobiologi. Rahayu,I.,2007

2.3. Sifat-Sifat Mutu Air

Air murni adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa,warna dan bau yang terdiri dari dua atom hydrogen dan satu atom oksigen H 2 O. Karena air bersifat universal, maka yang paling alamiah maupun buatan manusia hingga tingkat-tingkat tertentu ada zat yang terlarut didalamnya. Disamping itu akibat daur hidrologi air juga mengandung berbagai zat lainnya termasuk gas, zat-zat ini sering disebut pencemar yang terdapat didalam air. Dalam penelitian mutu air, pencemar didalam air biasanya diklasifikasikan atas; sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologis. Universitas Sumatera Utara 2.3.1.Sifat-sifat Fisik dari Air Sifat-sifat fisik dari air murni adalah terdiri dari ; padatan total terlarut PTT, kekeruhan, rasa dan bau, warna dan suhu. a. Padatan Total Terlarut PTT dikenal juga sebagai total dissolved solute TDS menyatakan jumlah total zat anorganik dan organik didalam air. Dasar pengukuran TDS adalah konduktivitas larutan atau daya hantar larutan. Konduktivitas atau daya hantar merupakan ukuran kemampuan larutan mengalirkan arus listrik, menunjukkan banyaknya ion terlarut atau garam terlarut. Tentu saja pencemar organic yang relatif kurang mengion, tidak dapat dipantau dengan baik. Senyawa anorganikpun berlainan sumbangannya pada daya hantar, bergantung pada faktor derajat ionisasi, muatan ionnya, serta mobilitasnya. Daya hantar juga bersesuaian dengan suhu, biasanya yaitu 25 C. Pengukuran TDS dapat menggunakan TDS scan. Rahayu,I.,2007 b.Suhu air merupakan hal yang yang penting dalam kaitannya dengan tujuan penggunaan, pengolahan untuk menghilangkan bahan-bahan pencemar serta pengangkutannya. Suhu air tergantung pada sumbernya. Suhu normal air di alam tropis sekitar 20 C sampai 30 C. Untuk system air bersih, suhu ideal berkisar antara 5 C sampai 10 C. Suripin.,2004. Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluranpipa, mikroorganisme patogen tidak mudah berkembang biak dan bila diminum air dapat menghilangkan dahaga. Slamet,J,S.,2013 c. Kekeruhan, air murni biasanya tidak keruh bersifat jernih. Kekeruhan diakibatkan karena adanya pencemar-pencemar seperti sampah, dan kotoran- Universitas Sumatera Utara kotoran lainnya yang yang terikut di dalam air Franzini,J,B.,1979. Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat anorganik maupun yang organik. Zat anorganik, biasanya berasalkan lapukan batuan dan logam, sedangkan yang organik dapat berasal dari lapukan tanaman atau hewan. Buangan industri dapat juga merupakan sumber kekeruhan. Zat organik dapat menjadi makanan bakteri, sehingga mendukung perkembang biakannya. Bakteri ini juga merupakan zat organik tersuspensi sehingga pertambahannya akan menambah pula kekeruhan air. Demikiaan pula dengan alga yang berkembang biak karena adanya zat hara seperti N,P,K akan menambah kekeruhan air. Air yang keruh sulit didesinfeksi, karena mikroba terlindung oleh zat tersuspensi tersebut. Hal ini berbahaya bagi kesehatan, bila mikroba itu patogen. Slamet,J,S.,2013 d.Air minum sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroba yang berwarna. Warnapun dapat berasal dari buangan industri Slamet,J,S,2013. Bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri yang berupa bahan anorganik dan bahan organik seringkali dapat larut di dalam air. Apabila bahan buangan dan air limbah industri dapat larut dalam air maka akan terjadi perubahan warna air. Air dalam keadaan normal dan bersih tidak akan berwarna, sehingga tampak bening dan jernih. Selain itu degradasi bahan buangan industri dapat pula menyebabkan terjadinya perubahan warna air. Tingkat pencemaran air tidak mutlak harus tergantung pada warna air, karena bahan buangan industri yang memberikan warna belum tentu lebih berbahaya dari bahan buangan industri yang tidak memberikan warna. Universitas Sumatera Utara Seringkali zat-zat yang beracun justru terdapat di dalam bahan buangan industri yang tidak mengakibatkan perubahan warna pada air sehingga air tetap tampak jernih. Wardhana,W,A.,2004 e. Rasa dan bau, air murni biasanya tidak berasa dan tidak berbau. Rasa dan bau pada air biasanya disebabkan oleh adanya bahan organik yang membusuk atau bahan kimia yang mudah menguap Franzini,J,B.,1979. Apabila air mempunyai rasa kecuali air laut maka hal itu berarti telah terjadi pelarutan sejenis garam-garam yang terlarut. Bila hal ini terjadi maka berarti juga telah ada pelarutan ion-ion logam yang dapat mengubah konsentrasi ion Hidrogen dalam air. Adanya rasa pada air pada umumnya diikuti pula dengan perubahan pH air Wardhana,W,A.,2004. Bau dan rasa yang timbul dalam air karena kehadiran mikroorganisme, bahan mineral, gas terlarut dan bahan-bahan organik. Polusi dapat menimbulkan bau dan rasa yang tidak di kehendaki. Untuk menghilangkan bau dan rasa yang tidak di kehendaki dapat dilakukan dengan aerasi, pemakaian potassium permanganate, pemakaian karbon aktif, koagulasi, sedimentasi dan filtrasi. Suripin.,2004 2.3.2.Sifat-sifat kimia Sifat-sifat kimia dari air meliputi antara lain: a.Derajat keasaman pH dapat diukur dengan menggunakan pH meter. pH meter mengukur kandungan ion hidronium H + di dalam larutan dan nilainya berkisar dari 0-14. Air dengan nilai pH=7 bersifat netral sedangkan air dengan Universitas Sumatera Utara pH7 bersifat basa dan air dengan pH7 bersifat asam. Air yang dapat diminum haruslah berada pada rentang nilai pH 6,5-8,5. Selain pH meter derajat keasaman dapat juga diuji dengan menggunakan indikator asam-basa. Indikator asam-basa ini dapat berupa larutan indikator, seperti fenolftaleinPP, brom thimol blue BTB, kertas lakmus dan indikator universal. Berbeda dengan pH meter, indikator asam-basa tidak langsung menunjukkan nilai pH suatu larutan. Indikator asam-basa hanya menguji sifat asam atau sifat basa air secara kualitatif. b.Kandungan logam, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya kandungan logam didalam air tidak boleh melewati kadar yang telah ditetapkan. Pada TDS scan informasi yang diperoleh hanyalah total garam yang terlarut garam terdiri atas ion logam dan ion nonlogam jadi jenis logam yang terlarut dan kadarnya tidak dapat ditentukan. Padahal, kadar setiap ion logam didalam air memiliki nilai ambang yang berbeda. Untuk menentukan jenis ion logam dan kadarnya di dalam air kita dapat menggunakan spektrofotometer. Rahayu,I.,2007 c.Alkalinitas air adalah pengukuran kapasitasnya untuk menetralisir asam- asam. Pada air alamiah, alkalinitas dikaitkan dengan konsentrasi bikarbonat, karbonat dan hidrokarbonat dalam milligram per liter. Keasaman dinyatakan dalam jumlah kalsium karbonat yang dibutuhkan untuk menetralisir air tersebut. d.Karbon dioksida adalah salah satu gas minor yang ada di atmosfer dan merupakan hasil akhir dari pembusukan biologi, baik yang aerobik maupun yang anaerobik. Air hujan dan kebanyakan persediaan air permukaan mengandung sejumlah kecil karbon dioksida biasanya kurang dari 5 mgL, Universitas Sumatera Utara tetapi air tanah mengandung jumlah dioksida dan merupakan hal yang penting, karena mempengaruhi pH air, menimbulkan karat bagi kebanyakan sistem pipa dan mempengaruhi kebutuhan dosis bila dipergunakan pengolahan kimiawi. Franzini,J,B.,1979 2.3.3.Sifat-sifat Biologi Hal ini berhubungan dengan mikroorganismebakteri yang terdapat di dalam air. Dari sudut kontrol terhadap penyakit ada dua golongan besar mikroorganisme yaitu: a.Mikroorganisme patogen, yang dapat menyebabkan penyakit, yang merupakan pusat perhatian pada masalah kualitas air.Franzini,J,B.,1979 Menurut Rahayu,I.,2007,Salah satu jenis bakteri patogen adalah bakteri Escherichia coli . Bakteri ini berbentuk batangan pendek dan berasal dari kontaminasi feses manusia atau hewan yang masuk kedalam badan air. Pada manusia E.coli dapat menyebabkan infeksi saluran urine, diare dan disentri. Jenis bakteri patogen lainnya adalah kelompok Shigella terdiri dari empat spesies, yakni S.flexneri, S.boydii, S.sonnei dan S.dysenteriae. keempat jenis bakteri shigella ini menyebabkan bacillary dysentery atau shigellosis. Orang menderita penyakit ini memiliki gejala berupa rasa sakit pada usus perut dan fesesnya berdarah. Salmonella thypi adalah jenis bakteri patogen lainnya yang mungkin terdapat di dalam air kotor. Bakteri ini dapat menyebabkan sakit perut dan tifus. Salmonella thypi menyerang jaringan limfa, liver, spleen dan pembuluh darah manusia yang terinfeksi. Satu-satunya cara bakteri ini menular Universitas Sumatera Utara adalah melalui kontaminasi feses penderita pada sumber air. Apabila air tersebut diminum orang sehat, orang tersebut dapat tertular tifus. Vibrio cholera dapat menyebabkan penyakit kolera dengan gejala sakit perut disertai sering buang air dan muntah-muntah. Air yang tampak jernih pun dapat mengandung bakteri Vibrio cholera, bahkan bakteri ini dapat hidup di air laut yang asin. Helicobacter pylori adalah jenis bakteri lain yang mungkin terdapat di dalam air kotor dan penyebab utama radang usus buntu pada manusia. Helicobacter pylori hidup dan berkembang biak pada usus manusia yang terinfeksi. Oleh karena itu, sebelum kita minum pastikan air tersebut telah dimasak terlebih dahulu. Air yang telah dimasak akan bebas bakteri, karena sebagian besar bakteri tidak dapat hidup pada suhu tinggi. Dengan demikian, ketika memasak air kita telah membunuh bakteri patogen yang ada di dalam air tersebut. Persyaratan kualitas air minum berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:907MenkesSKVII2002. Untuk bakteriologis yaitu: Parameter Satuan Kadar maksimum yang diperbolehkan

a.Air Minum E.coli