Uji Validitas dan Reliabilitas Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara b. Resilience Scale RS Untuk mengukur resiliensi pasien yang mengalami penyakit kronis menggunakan Resilience Scale RS milik Wagnild dan Young 1993 kemudian dimodifikasi oleh peneliti. Kuesioner menggunakan skala Likert, yaitu dengan penilaian sebagai berikut: Favorable : Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju; Nilai 2 : Tidak Setuju; Nilai 3 : Setuju; Nilai 4: Sangat Setuju, Non favorable : Nilai 1 : Sangat Setuju; Nilai 2 : Setuju; Nilai 3 : Tidak Setuju; Nilai 4 : Sangat Tidak Setuju.

4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas Validitas menunjukkan ketepatan pengukuran suatu instrumen, artinya suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur Dharma, 2011. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan validasi isi content validity pada Resilience Scale RS milik Wagnild dan Young 1993 sebanyak 25 item yang sudah dimodifikasi oleh peneliti dan divalidasi oleh dosen psikologi perkembangan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, yaitu Dr. Wiwik Sulistiyaningsih. Nilai validitas pada kuesioner resiliensi adalah 0,97 maka dapat dikatakan bahwa instrumen telah valid c. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat konsistensi suatu pengukuran. Reliabilitas menunjukkan apakah pengukuran menghasilkan data yang konsisten jika instrumen digunakan kembali secara berulang Dharma, 2011. Uji reliabilitas dilakukan pada 30 pasien sesuai dengan sampel penelitian di Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan. Uji reliabilitas kuesioner menggunakan rumus cronbach alpha, dimana untuk dapat Universitas Sumatera Utara digunakan dalam suatu penelitian setidaknya instrumen memiliki nilai reliabilitas diatas 0,80 Dharma, 2011. Uji reliabilitas ini dibantu dengan teknik komputerisasi. Besar sampel untuk uji reliabilitas penelitian berjumlah 30 pasien yang dilakukan di RS Pirngadi Medan. Hasil uji reliabilitas pada kuesioner didapatkan nilai 0,810. Maka dapat dikatakan bahwa instrumen sudah reliabel.

4.7 Pengumpulan Data

Pengumpulan data akan dilakukan setelah menerima surat etik penelitian dan surat izin penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan RSUP Haji Adam Malik Medan. Peneliti selanjutnya mencari calon responden dengan mendatangi unit Penyakit Jantung Terpadu, hemodialisa, kemoterapi, ruang RA, RB, kemudian menjelaskan kepada calon responden dibantu oleh keluarga responden tentang tujuan, manfaat, dan cara mengisi kuesioner. Setelah calon responden bersedia untuk diteliti, responden diminta untuk menandatangani informed consent. Kemudian peneliti mengambil data dari responden yang bersedia mengisi kuesioner dengan cara peneliti menyerahkan kuesioner dan diisi oleh responden atau membacakan dan menjelaskan pertanyaan pada kuesioner dan responden hanya menjawab sesuai pertanyaan yang ada. Peneliti memberi kesempatan pada calon responden bila ada pertanyaan yang tidak dimengerti. 4.8 Analisa Data Setelah semua data pada kuesioner terkumpul, maka dilakukan analisa melalui beberapa tahap. Pertama melakukan pengecekan kelengkapan data editing responden dan memastikan semua pertanyaan telah diisi. Selanjutnya memberikan kode coding untuk mempermudah pada saat analisis data dan mempercepat pemasukan data. Setelah Universitas Sumatera Utara memberikan kode, selanjutnya memastikan data yang telah dimasukkan diperiksa kembali agar data bersih dari kesalahan cleaning, baik kesalahan dalam pengkodean maupun dalam membaca kode. Selanjutnya melakukan pengukuran terhadap masing- masing jawaban responden tabulating, kemudian dicari besarnya presentase untuk masing-masing jawaban responden, dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Maret sampai 16 April 2016 di ruang Penyakit Jantung Terpadu PJT, ruang hemodialisa, ruang rindu A-1, dan ruang kemoterapi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Responden dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. 5.1.1 Karakteristik demografi responden Karakteristik responden meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, status, jenis penyakit yang diderita dan lama terdiagnosa. Hasil dari penelitian ini mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 35 orang 58,3, rentang usia 41-60 tahun sebanyak 30 orang 50, pendidikan terakhir SMA sebanyak 25 orang 41,7, pekerjaan wiraswasta sebanyak 29 orang 48,3, status menikah sebanyak 52 orang 86,7, jenis penyakit yang diderita mayoritas Penyakit Ginjal Kronis PGK sebanyak 25 orang 41,7, serta lama terdiagnosa antara 1 tahun-3 tahun sebanyak 31 orang 51,7. Karakteristik demografi responden dapat dilihat lebih lengkapnya pada tabel 5.1.1 44 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.1 Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik responden di ruang Penyakit Jantung Terpadu PJT, ruang hemodialisa, ruang rindu A-1, dan ruang kemoterapi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan tahun 2016 n=60 5.1 . 2 H a s i l r e s i l i e n si responden Karakteristik Responden Frekuensi F Persentase Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Usia 20-40 tahun 41-60 tahun 61-80 tahun Pendidikan terakhir SD SMP SMA S1 Pekerjaan Tidak bekerja Mahasiswa Wiraswasta PNS Pensiun Status Belum menikah Menikah Jenis penyakit yang diderita Penyakit Ginjal Kronis Penyakit Kardiovaskular Kanker Tumor Penyakit Endokrin Lupus Splenomegali Effusi pleura Lama terdiagnosa 6-11 bulan 1-3 tahun 3,5-5 tahun 5 tahun 35 25 18 30 12 9 15 25 11 17 3 29 4 7 8 52 25 10 15 5 2 1 1 1 18 31 5 6 58,3 41,7 30,0 50,0 20,0 15,0 25,0 41,7 18,3 28,3 5,0 48,3 6,7 11,7 13,3 86,7 41,7 16,6 25,0 8,3 3,3 1,7 1,7 1,7 30,0 51,7 8,3 10,0 Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa resiliensi pasien berada pada resiliensi tinggi yaitu sebanyak 35 dari 60 responden 58,3, sebanyak 21 responden 35 dengan resiliensi sedang, dan sebanyak 4 responden 6,7 dengan resiliensi rendah. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.1.2 Tabel 5.1.2 Distribusi frekuensi dan presentase resiliensi pasien yang mengalami penyakit kronis di RSUP H. Adam Malik Medan Resiliensi Frekuensi F Presentase Rendah 4 6,7 Sedang 21 35 Tinggi 35 58,3 5.1.3 Hasil resiliensi responden berdasarkan jenis kelamin Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa dari 35 responden berjenis kelamin laki- laki terdapat 2 responden memiliki resiliensi rendah, 6 responden memiliki resiliensi sedang serta 27 responden memiki resiliensi tinggi, dan 25 responden berjenis kelamin perempuan terdapat 2 responden memiliki resiliensi rendah, 9 responden memiliki resiliensi sedang serta 14 responden memiki resiliensi tinggi. Hasil resiliensi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.1.3. Tabel 5.1.3 Distribusi frekuensi resiliensi berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Resiliensi Jumlah responden Rendah Sedang Tinggi Laki-laki 2 6 27 35 Perempuan 2 9 14 25 5.1.4 Hasil resiliensi responden berdasarkan usia Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa dari 18 responden berusia 20-40 tahun terdapat 1 responden dengan resiliensi rendah, 6 responden dengan resiliensi sedang, serta 11 responden dengan resiliensi tinggi. Sebanyak 30 responden berusia 41-60 tahun terdapat 2 responden dengan resiliensi rendah, 9 responden dengan resiliensi sedang, serta 19 responden dengan resiliensi tinggi. Sebanyak 12 responden berusia 61-80 tahun terdapat 1 responden dengan resiliensi rendah, 6 responden dengan resiliensi sedang, serta 5 responden dengan resiliensi tinggi. Hasil resiliensi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.1.4. Tabel 5.1.4. Distribusi frekuensi resiliensi responden berdasarkan usia Usia Resiliensi Jumlah responden Rendah Sedang Tinggi 20-40 tahun 1 6 11 18 41-60 tahun 2 9 19 30 61-80 tahun 1 6 5 12 5.1.5 Hasil resiliensi responden berdasarkan pendidikan terakhir Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa 9 responden dengan pendidikan terakhir SD terdapat masing-masing 2 responden memiliki resiliensi yang rendah dan sedang serta 5 responden memiliki resiliensi yang tinggi. Sebanyak 15 responden dengan pendidikan terakhir SMP terdapat 1 responden memiliki resiliensi yang rendah, 7 responden dengan resiliensi sedang serta 7 responden memiliki resiliensi yang tinggi. Pada tingkat pendidikan terakhir SMA terdapat 1 responden memiliki resiliensi yang rendah, 10 responden dengan resiliensi sedang serta 14 responden memiliki resiliensi yang tinggi. Pendidikan terakhir S1 sebanyak 11 responden terdapat 2 responden memiliki resiliensi yang sedang serta 9 responden memiliki resiliensi yang tinggi. Hasil resiliensi responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 5.1.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.5 Distribusi frekuensi resiliensi berdasarkan pendidikan terakhir Pendidikan terakhir Resiliensi Jumlah Rendah Sedang Tinggi SD 2 2 5 9 SMP 1 7 7 15 SMA 1 10 14 25 S1 2 9 11 5.1.6 Hasil resiliensi responden berdasarkan pekerjaan Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa dari 17 responden tidak bekerja, 1 responden memiliki resiliensi yang rendah, 7 responden dengan resiliensi yang sedang serta 9 responden dengan resiliensi yang tinggi. Sebanyak 3 responden sebagai mahasiswa dimana 3 responden memiliki resiliensi yang sedang. Pada pekerjaan wiraswasta sebanyak 29 responden terdapat 2 responden memiliki resiliensi yang rendah, 7 responden dengan resiliensi yang sedang serta 20 responden dengan resiliensi yang tinggi. Sebanyak 4 responden bekerja sebagai PNS terdapat masing-masing 1 responden dengan resiliensi rendah dan sedang serta 2 responden dengan resiliensi tinggi, sedangkan 7 responden yang sudah pensiun terdapat 3 responden dengan resiliensi yang sedang dan 4 responden dengan resiliensi yang tinggi. Hasil resiliensi responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 5.1.6. Tabel 5.1.6. Distribusi frekuensi resiliensi responden berdasarkan pekerjaan Pekerjaan Resiliensi Jumlah responden Rendah Sedang Tinggi Tidak bekerja 1 7 9 17 Mahasiswa 3 3 Wiraswasta 2 7 20 29 PNS 1 1 2 4 Pensiun 3 4 7 Universitas Sumatera Utara 5.1.7 Hasil resiliensi responden berdasarkan status Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa dari 8 responden dengan status belum menikah terdapat 1 responden memiliki resiliensi yang rendah, 2 responden dengan resiliensi sedang serta 5 responden dengan resiliensi tinggi. Sebanyak 52 responden dengan status menikah terdapat 3 responden dengan resiliensi rendah, 19 responden dengan resiliensi sedang serta 30 responden dengan resiliensi tinggi. Hasil resiliensi responden berdasarkan status dapat dilihat pada tabel 5.1.7. Tabel 5.1.7. Distribusi frekuensi resiliensi berdasarkan status Status Resiliensi Jumlah responden Rendah Sedang Tinggi Belum menikah 1 2 5 8 Menikah 3 19 30 52 5.1.8 Hasil resiliensi responden berdasarkan jenis penyakit yang diderita Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa dari 25 responden menderita PGK terdapat 6 responden memiliki resiliensi sedang dan 19 responden dengan resiliensi tinggi. Sebanyak 10 responden menderita penyakit kardiovaskuler terdapat 4 responden memiliki resiliensi sedang dan 6 responden dengan resiliensi tinggi. Pada 15 responden menderita penyakit kanker terdapat 1 responden memiliki resiliensi rendah, 6 responden dengan resiliensi sedang dan 8 responden dengan resiliensi tinggi. Sebanyak 5 responden menderita penyakit tumor dimana terdapat 1 responden masing-masing memiliki resiliensi rendah dan tinggi sedangkan 3 responden dengan resiliensi sedang. Pada 2 responden menderita penyakit endokrin Universitas Sumatera Utara terdapat 1 responden masing-masing memiliki resiliensi sedang dan tinggi. Pada penyakit lupus dan splenomegali masing-masing 1 responden memiliki resiliensi rendah namun 1 responden dengan effusi pleura dengan resiliensi sedang. Hasil resiliensi responden berdasarkan jenis penyakit yang diderita dapat dilihat pada tabel 5.1.8. Tabel 5.1.8. Distribusi frekuensi resiliensi berdasarkan jenis penyakit yang diderita Jenis penyakit yang diderita Resiliensi Jumlah respoden Rendah Sedang Tinggi Penyakit Ginjal Kronis 6 19 25 Penyakit kardiovaskular 4 6 10 Kanker 1 6 8 15 Tumor 1 3 1 5 Jenis penyakit yang diderita Resiliensi Jumlah Responden Rendah Sedang Tinggi Penyakit endokrin 1 1 2 Lupus 1 1 Splenomegali 1 `1 Effusi pleura 1 1 5.1.9 Hasil resiliensi responden berdasarkan lama terdiagnosa Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa dari 18 responden yang telah terdiagnosa 6-11 bulan lalu terdapat 2 responden memiki resiliensi rendah, 4 responden dengan resiliensi sedang, serta 12 responden dengan resiliensi tinggi. Pada 31 responden yang telah terdiagnosa 1-3 tahun terdapat terdapat 2 responden memiki resiliensi rendah, 14 responden dengan resiliensi sedang, serta 15 responden dengan resiliensi tinggi. Sebanyak 5 responden yang telah terdiagnosa 3,5-5 tahun terdapat 1 responden dengan resiliensi sedang, serta 4 responden dengan resiliensi tinggi, serta 6 responden yang telah terdiagnosa 5 tahun terdapat Universitas Sumatera Utara 2 responden dengan resiliensi sedang, serta 4 responden dengan resiliensi tinggi. Hasil resiliensi responden berdasarkan lama terdiagnosa dapat dilihat pada tabel 5.1.9. Tabel 5.1.9. Distribusi frekuensi resiliensi berdasarkan lama terdiagnosa Lama terdiagnosa Resiliensi Jumlah responden Rendah Sedang Tinggi 6-11 bulan 2 4 12 18 1-3 tahun 2 14 15 31 3,5-5 tahun 1 4 5 5 tahun 2 4 6 5.1.10 Hasil resiliensi responden per item pernyataan Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa 32 dari 60 responden 53,3 masih suka berbincang-bincang dengan orang lain, sebaliknya 5 responden 8,3 mengatakan sangat tidak suka berbincang-bincang dengan orang lain serta 20 responden 33,3 mengatakan bahwa masalah yang menimpa dirinya bukan merupakan hukuman bagi dirinya. Hasil penelitian ini juga memperoleh hasil bahwa 36 responden 60 masih memikirkan masa depannya, namun sebaliknya 1 responden 1,7 sudah tidak memikirkan lagi masa depannya dan terdapat 43 responden 71,3 merasa yakin terhadap dirinya sendiri dapat menyelesaikan setiap masalah kehidupan yang menimpa dirinya. Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa sebanyak 39 responden 65 merasa bangga saat ini, sedangkan 3 responden 5 merasa sangat tidak bangga dengan kondisinya saat ini. Hasil penelitian ini juga diperoleh data sebanyak 31 responden 51,7 selalu berdoa Universitas Sumatera Utara ketika masalah menimpa dirinya serta mayoritas responden menganggap dirinya unik 71,7. Lebih lengkapnya dapat dilihat distribusi frekuensi dan persentase resiliensi responden per item pernyataan pada lampiran 7.

5.2 Pembahasan