Gambaran Spiritualitas Lansia yang mengalami Penyakit Jantung di RSUP H Adam Malik Medan

(1)

No

Penelitian 2015 2015 2015 2015 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016

Minggu Ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan judul

penelitian 2 Menyusun Bab 1 3 Menyusun Bab 2 4 Menyusun Bab 3 5 Menyusun Bab 4 6

Menyerahkan proposal penelitian

7 Ujian sidang

proposal 8 Revisi proposal

penelitian 9 Uji reabilitas

10 Pengumpulan

data 11 Analisa data 12 Pengajuan

sidang skripsi 13 Ujian sidang

skripsi 14 Revisi skripsi 15 Mengumpulkan


(2)

Lampiran 2

INFORMED CONSENT

Penjelasan mengenai penelitian

Gambaran Spiritualitas Lansia yang mengalami Penyakit Jantung di RSUP H Adam Malik Medan

Oleh:

Imelti Natalia Veronika Tarigan

Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara yang sedang melakukan penelitian dengan tujuan mengidentifikasi gambaran spiritualitas lansia yang mengalami penyakit jantung.

Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini tidak memberikan dampak yang membahayakan. Jika Bapak/Ibu bersedia, maka saya akan memberikan kuesioner kepada Bapak/Ibu untuk dijawab. Peneliti memohon kesediaan Bapak/Ibu memberikan jawaban sesuai keadaan yang Bapak/Ibu alami saat ini dengan jujur apa adanya.

Partisipasi Bapak/Ibu bersifat suka rela, sehingga Bapk/Ibu bebas mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun. Semua informasi yang Bapak/Ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan dipergunakan dalam penelitian ini.

Terimakasih atas partisipasi Bapk/Ibu dalam penelitian ini. Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, maka silahkan menandatangi lembar persetujuan ini.

Medan , Juni 2016 Penulis


(3)

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Kode responden :

Umur :

Jenis Kelamin :

Setelah mendengarkan penjelasan dari peneliti tentang penelitian yang berjudul “Gambaran Spiritualitas lansia yang mengalami Penyakit Jantung di RSUP H. Adam Malik Medan”. maka saya dengan sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian tersebut.

Medan, Juni 2016 Responden


(4)

Kode :

Tanggal/ Waktu :

Bagian 1. Kuesioner Data Demografi

Petunjuk Pengisian

Bapak/Ibu (Responden) diharapkan:

1. Menjawab semua pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada setiap tempat yang disediakan.

2. Semua pertanyaan harus dijawab.

3. Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban.

4. Bila ada yang kurang mengerti dapat ditanyakan pada peneliti

Data Demografi

1. Usia : _________ tahun 2. Jenis Kelamin

a. Laki-laki b. Perempuan 3. Suku

a. Batak d. Melayu

b. Jawa e. Lain-lain,…………

c. Minang 4. Pendidikan :

a. Tidak sekolah d. SMA

b. SD e. Perguruan Tinggi


(5)

5. Agama :

a. Islam d. Hindu

b. Kristen Protestan e. Budha c. Kristen Katolik

6. Status Perkawinan : a. Tidak menikah b. Janda/Duda c. Menikah 7. Pekerjaan :

a. Tidak Bekerja b. Buruh/Bertani

c. PNS/BUMN/TNI/POLISI d. Wiraswasta

8. Lama Menderita Penyakit Jantung: a. < 5 tahun

b. 5 – 10 tahun c. > 10 tahun

9. Frekuensi Berobat ke rumah sakit: a. < 4 kali/ bulan

b. 4 – 6 kali/bulan c. > 6 kali/ bulan


(6)

Bagian 2. Kuesioner Spiritualitas (KS)

Petunjuk Pengisian

Bapak/Ibu (Responden) diharapkan:

1. Menjawab semua pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda check list (√) pada setiap tempat yang disediakan.

2. Semua pertanyaan harus dijawab.

3. Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban.

4. Bila ada yang kurang mengerti dapat ditanyakan pada peneliti. Keterangan:

Selalu : SL Sering : SR

Kadang-kadang : KK Tidak pernah : TP

No Pernyataan SL SR KK TP

1 Saya berdoa/sembahyang/meditasi untuk mendapatkan ketenangan

2 Saya membaca kitab suci untuk mendekatkan diri kepada Tuhan

3 Saya mengikuti kegiatan keagamaan di masyarakat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan

4 Saya meningkatkan ibadah saya kepada Tuhan sejak terdiagnosa penyakit ini

5 Saya percaya tanpa bantuan Tuhan saya tidak mungkin sembuh

6 Saya selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari saya

7 Kesulitan yang sayaa alami selama sakit, merupakan pengalaman yang positif untuk menjalani hidup lebih baik

8 Saya merasa penyakit ini menghalangi saya dalam beraktivitas

9 Saya percaya penyakit yang saya derita dapat disembuhkan

10 Saya mencari berbagi informasi pengobatan penyakit saya

11 Ketika saya sakit, saya menginginkan orang lain berdoa untuk kesembuhan saya

12 Saya berusaha untuk tidak selalu bergantung kepada orang lain

13 Saya membina hubungan yang baik dengan keluarga/kerabat

14 Saya tetap aktif dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan di masyarakat


(7)

15 Saya selalu ditemani keluarga untuk berobat ke rumah sakit dan selalu diingatkan keluarga untuk minum obat dan juga makan-makanan yang dianjurkan oleh dokter

16 Saya merasa nyaman tinggal di lingkungan saya 17 Saya merasakan ketenangan saat bersama dengan

keluarga/tetangga/kerabat

18 Saya beraktivitas bersama keluarga saya

19 Saya menjaga kebersihan dan kerapian di alam lingkungan sekitar saya

20 Saya menghabiskan waktu luang saya untuk merawat tanaman/hewan peliharaan


(8)

Lampiran 5

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Imelti Natalia Veronika Tarigan

Tempat Tanggal Lahir : Pancur Batu, 25 Desember 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Desa Hulu Pancur Batu

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 101819 Pancur Batu : Tahun 2000-2006 2. SMP Negeri 2 Pancur Batu : Tahun 2006-2009 3. SMA Negeri 1 Sibolangit : Tahun 2009-2012 4. S1 Fakultas Keperawatan USU : Tahun 2012-sekarang


(9)

TAKSAKSI DANA PENELITIAN Proposal

1. Penelusuran literatur dan internet Rp 50.000,- 2. Print dan penjilidan proposal Rp 200. 000,- 3. Konsumsi saat sidang proposal Rp 100.000,-

4. Biaya transportasi Rp 100.000,-

5. Survey awal Rp 50.000,-

Skripsi

6. Uji reliabilitas dan pengambilan data Rp 150.000,-

7. Souvenir Rp 100.000,-

8. Print dan jilid skripsi Rp 300.000,-

9. Transportasi Rp 400.000,-

10. Biaya tak terduga Rp 100.000,-

+


(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

INDEKS VALIDITAS DIISI OLEH AHLI

KUESIONER GAMBARAN SPIRITUALITAS LANSIA YANG MENGALAMI PENYAKIT JANTUNG DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN

PETUNJUK:

Instrumen ini dirancang untuk mengevaluasi validasi isi instrumen. Silahkan memberikan nilai dengan cara sebagai berikut:

1. Berikanlah nilai mengenai tingkat relevansi pada skala 1-4, dimana 4 merupakan paling relevan. Kolom sudah tersedia bagi anda untuk memberikan komentar terhadap item atau saran untuk revisi

2. Berikanlah nilai mengenai tingkat kejelasan masing-masing item, juga pada skala 1-4. Silahkan juga memberikan komentar pada kolom yang telah disediakan.

Nilai Relevansi: Nilai Kejelasan:

1 = item tidak relevan 1 = item tidak jelas

2 = item perlu revisi banyak agar relevan 2 = item perlu direvisi banyak agar jelas 3 = item perlu revisi sedikit agar relevan 3 = item perlu revisi sedikit agar jelas

4 = item sudah relevan 4 = item sudah jelas

No Item Relevansi Saran Perubahan Kejelasan Saran Perubahan

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Saya berdoa/sembahyang/meditasi untuk mendapatkan ketenangan

2. Saya membaca kitab suci untuk mendekatkan diri kepada Tuhan

3. Saya mengikuti kegiatan keagamaan di masyarakat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan

4. Saya meningkatkan ibadah saya kepada Tuhan sejak terdiagnosa penyakit ini


(19)

5. Saya percaya tanpa bantuan Tuhan saya tidak mungkin sembuh

6. Saya selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari saya 7. Kesulitan yang saya alami selama sakit,

merupakan pengalaman yang positif untuk menjalani hidup lebih baik

8. Saya merasa penyakit ini menghalangi saya dalam aktivitas

9. Saya percaya penyakit yang saya derita dapat disembuhkan

10. Saya mencari berbagi informasi pengobatan penyakit saya

11. Ketika saya sakit, saya menginginkan orang lain berdoa untuk kesembuhan saya

12. Saya berusaha untuk tidak selalu bergantung dengan orang lain

13. Saya membina hubungan yang baik dengan keluarga/kerabat

14. Saya tetap aktif dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan di masyarakat 15. Saya selalu ditemani keluarga untuk

berobat ke rumah sakit dan selalu diingatkan keluarga untuk minum obat dan juga makan-makanan yang dianjurkan oleh dokter

16. Saya merasa nyaman tinggal di lingkungan saya


(20)

17. Saya merasakan ketenangan saat

bersama dengan

keluarga/tetangga/kerabat

18. Saya beraktivitas bersama keluarga saya 19. Saya menjaga kebersihan dan kerapian

di alam lingkungan sekitar saya

20. Saya menghabiskan waktu luang saya untuk merawat tanaman/hewan peliharaan

Medan, April 2016 Validator


(21)

INDEKS VALIDITAS DIISI OLEH AHLI

KUESIONER GAMBARAN SPIRITUALITAS LANSIA YANG MENGALAMI PENYAKIT JANTUNG DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN

PETUNJUK:

Instrumen ini dirancang untuk mengevaluasi validasi isi instrumen. Silahkan memberikan nilai dengan cara sebagai berikut:

1. Berikanlah nilai mengenai tingkat relevansi pada skala 1-4, dimana 4 merupakan paling relevan. Kolom sudah tersedia bagi anda untuk memberikan komentar terhadap item atau saran untuk revisi

2. Berikanlah nilai mengenai tingkat kejelasan masing-masing item, juga pada skala 1-4. Silahkan juga memberikan komentar pada kolom yang telah disediakan.

Nilai Relevansi: Nilai Kejelasan:

1 = item tidak relevan 1 = item tidak jelas

2 = item perlu revisi banyak agar relevan 2 = item perlu direvisi banyak agar jelas 3 = item perlu revisi sedikit agar relevan 3 = item perlu revisi sedikit agar jelas

4 = item sudah relevan 4 = item sudah jelas

No Item Relevansi Saran Perubahan Kejelasan Saran Perubahan

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Saya berdoa/sembahyang/meditasi untuk mendapatkan ketenangan

2. Saya membaca kitab suci untuk mendekatkan diri kepada Tuhan

3. Saya mengikuti kegiatan keagamaan di masyarakat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan


(22)

4. Saya meningkatkan ibadah saya kepada Tuhan sejak terdiagnosa penyakit ini 5. Saya percaya tanpa bantuan Tuhan saya

tidak mungkin sembuh

6. Saya optimis menjalani hidup saya 7. Kesulitan yang saya alami selama sakit,

merupakan pengalaman yang positif untuk menjalani hidup lebih baik

8. Saya merasa penyakit ini tidak menghalangi saya dalam aktivitas 9. Saya percaya penyakit yang saya derita

dapat disembuhkan

10. Saya mencari berbagi informasi pengobatan penyakit saya

11. Ketika saya sakit, saya menginginkan orang lain berdoa untuk kesembuhan saya

12. Saya berusaha untuk tidak bergantung kepada orang lain

13. Saya membina hubungan yang baik dengan keluarga/kerabat

14. Walaupun dalam keadaan sakit, keluarga memperhatikan saya

15. Saya diingatkan keluarga untuk kontrol, minum obat, olahraga, dan makan makanan yang dianjurkan

16. Saya merasa nyaman tinggal di lingkungan saya


(23)

17. Saya merasakan ketenangan saat

bersama dengan

keluarga/tetangga/kerabat

18. Saya beraktivitas bersama keluarga saya 19. Saya menjaga kebersihan dan kerapian

di alam lingkungan sekitar saya

20. Saya menghabiskan waktu luang saya untuk merawat tanaman/hewan peliharaan

Medan, April 2016 Validator


(24)

KUESIONER SPIRITUALITAS LANSIA YANG MENGALAMI PENYAKIT JANTUNG

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20

4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4

3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4

4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3

4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4

4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4

3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4

3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4

4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3

4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4

4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4

3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4

4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4

4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4

4 3 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4

4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4

4 2 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3

4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4

4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3

3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4

4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3

4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4

4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4

4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4

4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4

4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2

3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4

4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4

4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4


(25)

Usia Jenis Kelamin Skala Pendidikan Agama Status Perkawinan Pekerjaan Lama Sakit Frek. Berobat

62 Laki-laki Batak P.Tinggi Katolik Menikah Wiraswasta >10 Thn <4x/bln

76 Perempuan Jawa SD Islam Janda Tdk Bekerja 5-10 Thn <4x/bln

66 Perempuan Jawa P.Tinggi Islam Menikah PNS <5 Thn <4x/bln

65 Perempuan Minang P.Tinggi Islam Menikah PNS <5 Thn <4x/bln

61 Laki-laki Batak P.Tinggi Kristen Menikah TNI <5 Thn <4x/bln

76 Perempuan Melayu SMA Islam Menikah Tdk Bekerja <5 Thn <4x/bln

71 Laki-laki Batak SD Kristen Duda Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

74 Laki-laki Jawa P.Tinggi Islam Menikah TNI <5 Thn <4x/bln

60 Laki-laki Jawa SMP Islam Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

61 Laki-laki Jawa SD Islam Menikah Bertani <5 Thn <4x/bln

63 Laki-laki Batak SMP Kristen Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

60 Laki-laki Batak SMA Kristen Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

62 Laki-laki Batak SMP Kristen Menikah Wiraswasta 5-10 Thn <4x/bln

79 Perempuan Batak SMP Kristen Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

74 Perempuan Minang SMA Islam Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

62 Perempuan Batak P.Tinggi Kristen Menikah PNS <5 Thn <4x/bln

64 Laki-laki Jawa SMA Islam Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

65 Laki-laki Batak P.Tinggi Kristen Menikah PNS <5 Thn <4x/bln

77 Laki-laki Batak SMA Kristen Menikah Wiraswasta 5-10 Thn <4x/bln

74 Perempuan Batak SMP Kristen Janda Tdk Bekerja <5 Thn <4x/bln

86 Laki-laki Jawa Tdk Sekolah Islam Duda Tdk Bekerja 5-10 Thn <4x/bln

61 Laki-laki Batak SMA Kristen Menikah PNS <5 Thn <4x/bln

63 Laki-laki Jawa SMP Islam Menikah Bertani <5 Thn <4x/bln

67 Laki-laki Batak SMP Kristen Menikah Tdk Bekerja 5-10 Thn <4x/bln

70 Laki-laki Batak SD Kristen Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

64 Laki-laki Batak SMP Kristen Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln


(26)

69 Laki-laki Batak SD Kristen Duda Bertani <5 Thn <4x/bln 72 Laki-laki Batak Tdk Sekolah Kristen Duda Tdk Bekerja <5 Thn <4x/bln

71 Perempuan Jawa Tdk Sekolah Islam Janda Wiraswasta 5-10 Thn <4x/bln

63 Laki-laki Jawa SMA Islam Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

65 Laki-laki Jawa SD Islam Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

73 Laki-laki Batak Tdk Sekolah Kristen Duda Wiraswasta 5-10 Thn <4x/bln

74 Perempuan Batak Tdk Sekolah Kristen Janda Bertani >10 Thn <4x/bln

63 Perempuan Jawa SMP Islam Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

67 Perempuan Batak SD Kristen Menikah Wiraswasta 5-10 Thn <4x/bln

77 Laki-laki Batak SD Kristen Duda Wiraswasta 5-10 Thn <4x/bln

77 Laki-laki Batak P.Tinggi Kristen Duda PNS 5-10 Thn <4x/bln

62 Laki-laki Jawa P.Tinggi Islam Menikah PNS <5 Thn <4x/bln

64 Perempuan Minang SMA Islam Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

66 Laki-laki Batak SMP Kristen Menikah PNS 5-10 Thn <4x/bln

68 Perempuan Batak SD Kristen Menikah Wiraswasta 5-10 Thn <4x/bln

61 Laki-laki Melayu SD Islam Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

76 Perempuan Batak SMP Kristen Janda Wiraswasta >10 Thn <4x/bln

60 Perempuan Batak P.Tinggi Islam Menikah PNS <5 Thn <4x/bln

60 Laki-laki Jawa SD Islam Menikah Wiraswasta 5-10 Thn <4x/bln

75 Laki-laki Jawa SMA Islam Duda TNI 5-10 Thn <4x/bln

60 Laki-laki Minang SD Islam Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

60 Perempuan Jawa SD Islam Menikah Bertani <5 Thn <4x/bln

76 Laki-laki Melayu Tdk Sekolah Islam Duda Tdk Bekerja >10 Thn <4x/bln

73 Laki-laki Batak SMA Islam Menikah TNI 5-10 Thn <4x/bln

60 Laki-laki Jawa P.Tinggi Islam Menikah TNI <5 Thn <4x/bln

68 Laki-laki Jawa SD Islam Duda Wiraswasta 5-10 Thn <4x/bln

60 Perempuan Minang SMP Islam Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln


(27)

74 Laki-laki Batak P.Tinggi Kristen Duda TNI 5-10 Thn <4x/bln

61 Laki-laki Jawa P.Tinggi Islam Menikah PNS <5 Thn <4x/bln

62 Laki-laki Jawa P.Tinggi Islam Menikah PNS <5 Thn <4x/bln

66 Laki-laki Batak Tdk Sekolah Kristen Menikah Bertani >10 Thn <4x/bln

68 Laki-laki Batak SD Islam Duda Bertani 5-10 Thn <4x/bln

77 Laki-laki Batak SD Kristen Duda Tdk Bekerja >10 Thn <4x/bln

64 Laki-laki Batak SMP Kristen Menikah Bertani >10 Thn <4x/bln

66 Laki-laki Jawa SD Islam Duda Tdk Bekerja 5-10 Thn <4x/bln

70 Perempuan Batak SMP Kristen Janda Tdk Bekerja 5-10 Thn <4x/bln

60 Laki-laki Batak SMA Kristen Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

67 Perempuan Batak Tdk Sekolah Kristen Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

68 Laki-laki Batak SD Kristen Duda Tdk Bekerja <5 Thn <4x/bln

72 Laki-laki Jawa Tdk Sekolah Islam Duda Tdk Bekerja 5-10 Thn <4x/bln

69 Perempuan Batak SD Kristen Janda Bertani <5 Thn <4x/bln

68 Laki-laki Batak SD Kristen Menikah Bertani <5 Thn <4x/bln

64 Laki-laki Melayu SMP Islam Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

66 Laki-laki Jawa P.Tinggi Islam Menikah PNS <5 Thn <4x/bln

71 Perempuan Batak P.Tinggi Kristen Menikah PNS <5 Thn <4x/bln

64 Perempuan Jawa SD Islam Menikah Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

76 Laki-laki Batak P.Tinggi Kristen Menikah PNS <5 Thn <4x/bln

60 Perempuan Batak P.Tinggi Kristen Menikah PNS <5 Thn <4x/bln

60 Laki-laki Batak P.Tinggi Kristen Menikah TNI <5 Thn <4x/bln

81 Laki-laki Batak SMP Kristen Duda Wiraswasta <5 Thn <4x/bln

63 Perempuan Jawa P.Tinggi Islam Menikah PNS <5 Thn <4x/bln


(28)

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 TOTAL

3 3 2 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 4 3 63

4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 3 3 66

4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 69

4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 74

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 78

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 76

4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 69

4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 63

3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 64

4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 69

3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2 4 3 4 4 3 3 66

3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 65

4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 73

4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 70

4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 73

4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 71

3 2 2 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 61

4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 74

3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 70

4 2 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 62

4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 1 3 4 3 3 4 3 66

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 73

4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 1 3 3 4 3 3 4 67

4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 65

2 2 2 3 4 4 3 2 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 61

4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 66


(29)

4 2 3 4 4 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 60

2 2 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 55

4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 69

4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 73

4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 69

4 2 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 1 3 3 4 4 3 4 64

4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 1 3 3 4 3 4 4 65

4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 62

3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 1 3 3 4 3 3 3 65

4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 69

4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 1 3 3 4 4 4 1 65

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 75

4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 74

4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 1 71

4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 1 68

4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 3 70

4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 1 4 3 3 3 4 4 67

4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 73

4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 73

4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 68

3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 67

4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 72

4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 1 4 4 3 4 3 4 72

3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 69

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 77

3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 66

4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 71


(30)

4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 71

4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 70

4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 77

4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 3 64

3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 1 3 4 4 4 3 3 66

3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 66

4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 3 63

4 3 3 3 3 3 4 1 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 65

3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 67

4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 66

4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 65

3 3 2 4 4 2 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 58

4 3 1 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 4 2 4 60

4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 68

4 3 2 3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 60

4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 69

4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 68

4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 69

4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 67

4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 64

4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 77

3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 4 4 3 2 2 3 2 4 4 4 59

3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 67

4 3 3 3 4 4 3 1 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 63


(31)

USIA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ELDERLY 66 82.5 82.5 82.5

OLD 14 17.5 17.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

Statistics

JENIS

KELAMIN SUKU

PENDIDIK AN AGAM A STATUS PERKAWI NAN PEKERJA AN LAMA SAKIT FREKUEN SI BEROBAT

N Valid 80 80 80 80 80 80 80 80

Missin

g 0 0 0 0 0 0 0 0

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-lak 54 67.5 67.5 67.5

Perempua 26 32.5 32.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

SUKU

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Batak 45 56.2 56.2 56.2

Jawa 26 32.5 32.5 88.8

Melayu 4 5.0 5.0 93.8

Minang 5 6.2 6.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid P.Tinggi 20 25.0 25.0 25.0

SD 23 28.8 28.8 53.8

SMA 11 13.8 13.8 67.5

SMP 17 21.2 21.2 88.8

Tdk Seko 9 11.2 11.2 100.0


(32)

AGAMA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Islam 38 47.5 47.5 47.5

Katolik 1 1.2 1.2 48.8

Kristen 41 51.2 51.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

STATUS PERKAWINAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Duda 18 22.5 22.5 22.5

Janda 8 10.0 10.0 32.5

Menikah 54 67.5 67.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Bertani 11 13.8 13.8 13.8

PNS 16 20.0 20.0 33.8

Tdk Beke 13 16.2 16.2 50.0

TNI 7 8.8 8.8 58.8

Wiraswas 33 41.2 41.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

LAMA SAKIT

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid <5 Thn 50 62.5 62.5 62.5

>10 Thn 8 10.0 10.0 72.5

5-10 Thn 22 27.5 27.5 100.0


(33)

FREKUENSI BEROBAT

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid <4x/bln 80 100.0 100.0 100.0

Statistics USIA

N Valid 80

Missing 0

Mean 1.18

Mode 1

Minimum 1


(34)

Hasil Pengolahan Spiritual

Statistics SPIRITUAL

N Valid 80

Missing 9

Mean 1.05

Minimum 1

Maximum 2

SPIRITUAL

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid BAIK 76 85.4 95.0 95.0

CUKUP 4 4.5 5.0 100.0

Total 80 89.9 100.0

Missing System 9 10.1

Total 89 100.0

Statistics HUBUNGAN DENGAN TUHAN HUBUNGAN DENGAN DIRI SENDIRI HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN HUBUNGAN DENGAN LINGKUNGAN

N Valid 80 80 80 80

Missing 0 0 0 0

Minimum 1 1 1 1

Maximum 3 3 2 3

HUBUNGAN DENGAN TUHAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid BAIK 52 65.0 65.0 65.0

CUKUP 15 18.8 18.8 83.8

KURANG 13 16.2 16.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

HUBUNGAN DENGAN DIRI SENDIRI

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid BAIK 52 65.0 65.0 65.0

CUKUP 25 31.2 31.2 96.2

KURANG 3 3.8 3.8 100.0


(35)

HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid BAIK 58 72.5 72.5 72.5

CUKUP 22 27.5 27.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

HUBUNGAN DENGAN LINGKUNGAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid BAIK 67 83.8 83.8 83.8

CUKUP 5 6.2 6.2 90.0

KURANG 8 10.0 10.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

Statistics

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 N Vali

d 80 80 80 80 79 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 Mis

sing 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean 3.7

4 3.1 6 3.0 5 3.5 4 3.7 1 3.5 8 3.2 1 2.9 6 3.3 4 3.3 5 3.9 1 3.5 4 3.6 0 2.2 2 3.1 1 3.4 2 3.6 1 3.6 0 3.6 2 3.4 1 Minimu

m 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 1

Maxim

um 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

P1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 2 2.5 2.5 2.5

SR 17 21.2 21.2 23.8

SL 61 76.2 76.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 8 10.0 10.0 10.0

SR 51 63.8 63.8 73.8

SL 21 26.2 26.2 100.0


(36)

P3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TP 1 1.2 1.2 1.2

KK 20 25.0 25.0 26.2

SR 33 41.2 41.2 67.5

SL 26 32.5 32.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 2 2.5 2.5 2.5

SR 33 41.2 41.2 43.8

SL 45 56.2 56.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 3 3.8 3.8 3.8

SR 17 21.2 21.5 25.3

SL 59 73.8 74.7 100.0

Total 79 98.8 100.0

Missing System 1 1.2

Total 80 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 2 2.5 2.5 2.5

SR 30 37.5 37.5 40.0

SL 48 60.0 60.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

P7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 5 6.2 6.2 6.2

SR 53 66.2 66.2 72.5

SL 22 27.5 27.5 100.0


(37)

P8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TP 3 3.8 3.8 3.8

KK 21 26.2 26.2 30.0

SR 32 40.0 40.0 70.0

SL 24 30.0 30.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 5 6.2 6.2 6.2

SR 43 53.8 53.8 60.0

SL 32 40.0 40.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 6 7.5 7.5 7.5

SR 40 50.0 50.0 57.5

SL 34 42.5 42.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SR 7 8.8 8.8 8.8

SL 73 91.2 91.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

P12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 1 1.2 1.2 1.2

SR 35 43.8 43.8 45.0

SL 44 55.0 55.0 100.0


(38)

P13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 1 1.2 1.2 1.2

SR 30 37.5 37.5 38.8

SL 49 61.2 61.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

P14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TP 12 15.0 15.0 15.0

KK 48 60.0 60.0 75.0

SR 10 12.5 12.5 87.5

SL 10 12.5 12.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

P15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 17 21.2 21.2 21.2

SR 37 46.2 46.2 67.5

SL 26 32.5 32.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

P16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SR 46 57.5 57.5 57.5

SL 34 42.5 42.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

P17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 1 1.2 1.2 1.2

SR 29 36.2 36.2 37.5

SL 50 62.5 62.5 100.0


(39)

P18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 1 1.2 1.2 1.2

SR 30 37.5 37.5 38.8

SL 49 61.2 61.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

P19

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KK 2 2.5 2.5 2.5

SR 26 32.5 32.5 35.0

SL 52 65.0 65.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

P20

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TP 4 5.0 5.0 5.0

KK 1 1.2 1.2 6.2

SR 33 41.2 41.2 47.5

SL 42 52.5 52.5 100.0


(40)

Ayu, D. K. (2007). Pedoman pengendalian penyakit Jantung dan Pembuluh

Darah. Jakarta. Diakses tanggal 13 Oktober 2015 melalui http://id.scribd.com

Badan Pusat Statistik. (2012). Jumlah Lansia di Indonesia dan di Dunia

Destarina, V., Agrina, Dewi, Y. I. (2014). Gambaran Spiritualitas Lansia di Panti

Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru. Diakses tanggal 20

Oktober 2015 melalui www.jom.unri.ac.id

Frederick, T.E., (2013). Third Age and Spirituality: Interbeing, 6(1), 41-43

Hamid, A. Y. S. (2009). Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Hart, J.A. (2002). Spirituality and Palliative Care. Dibuka pada website: http://cancer-research.umaryland.edu/spirituality.htm.

Hawari, D. (2005). Dimensi Religi dalam praktek Psikiatri dan Psikologi. Jakarta: Gaya Baru

Hidayat, A. A. A. (2007) Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika

Kozier, Y. (2002). Buku Ajar Aspek Spiritual dalam Keperawatan. Jakarta: Widya Medika

Kuswardani, I. (2014). Terapi Kulltural dan Spiritual Penyakit Jantung Koroner. Diakses tanggal 14 Oktober 2015 pukul 15.06 Wib melalui www.setiabudi.ac.id

Moeini. (2012) Hubungan Peran Perawat Dalam Pemberian Terapi Spiritual

Terhadap Perilaku Pasien dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual.

Diakses tanggal 12 januari 2016 pukul 20.10 Wib melalui www.setikesstrada.ac.id

Mueller, P.S., Plevak, D.J., & Rummans, T.A. (2001) Religious Involvement, Spirituality and medicine: Implication For Clinical Practice. Mayo Cilinic


(41)

Nigrum, A. W. (2014). Gambaran Spiritualitas pada Pasien Diabetes Mellitus di

Puskesmas Kampung Baru Medan. diakses 10 November 2015 dari

www.repository.usu.ac.id

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Nugroho, W (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Edisi-3. Jakarta :EGC. Padila. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika Puchalski, C. (2004). Spirituality and Health. Website:

http://www.spiritualityhealth.com

Riset Kesehatan Dasar. (2013). Diambil tanggal 13 Oktober 2015 pukul 20.14WIB melalui www.depkes.go.id

Setiadi. (2012). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sipayung, M.S. (2014). Spiritualitas Lansia Suku Batak Akibat Kehilangan

Pasangan Hidup di Desa Pagar Manik Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Badagai. Skripsi USU

Suardirman. (2001). Masalah mengenai Lansia. Jakarta: Salemba Medika

Suryani, L.K. (2010). Meditasi Membantu Penderita Penyembuhan. Denpasar: Universitas Udayana

Sutarto, J.S. Ismulcokro, C. (2006). Pensiun Bukan Segalanya. Jakarta: Gramedia Young, C., Koopsen, C. (2007). Spiritualitas, Kesehatan, dan Penyembuhan.


(42)

1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dalam penelitian ini memberikan gambaran tentang spiritualitas pada Lansia yang mengalami Penyakit Jantung di RSUP H Adam Malik Medan. Spiritualitas meliputi dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Dimensi vertikal merupakan hubungan dengan Tuhan. Dimensi horizontal merupakan hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain dan hubungan dengan lingkungan (Young & Koosen, 2007).

Skema 1.1 Gambaran Spiritualitas pada Lansia ynag mengalami Penyakit Jantung di RSUP H.Adam Malik Medan

Spiritualitas lansia yang mengalami Penyakit Jantung di RSUP H.Adam Malik Medan

a.Hubungan dengan Tuhan b.Hubungan dengan diri sendiri c.Hubungan dengan orang lain d.Hubungan dengan Lingkungan

Baik Cukup Kurang


(43)

2. Defenisi Operasional

Variabel Defenisi

Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala

Spiritualitas Keyakinan lansia yang mengalami penyakit jantung dalam

hubungannya secara vertikal dan horizontal dalam menemukan tujuan dan arti kehidupan. hubungan vertikal yaitu hubungan lansia dengan Tuhan atau yang maha tinggi. Hubungan

horizontal yaitu hubungan lansia dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

Kuesioner sebanyak 20 butir

pernyataan dengan skala likert penilaian untuk selalu = 4 sering = 3 kadang-kadang = 2 tidak pernah = 1 Baik 60-80 Cukup 40-59 Kurang 20-39 Ordinal Sub variabel Hubungan dengan Tuhan

Hubungan lansia yang mengalami penyakit jantung dengan Tuhan yang meliputi sembahyang atau berdoa atau meditasi, membaca kitab suci dan mengikuti

kegiataan

keagamaan di masyarakat.

Kuesioner sebanyak 5 pertanyaan

Nilai maksimum 20

Nilai minimum 5

Ordinal

Hubungan dengan diri sendiri

Kekuatan dari dalam diri seorang lansia yang meliputi:

pengetahuan diri yaitu siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya, dan

Kuesioner sebanyak 5 pertanyaan

Nilai maksimum 20

Nilai minimum 5


(44)

juga sikap yang menyangkut kepercayaan pada diri sendiri, percaya pada masa depan, ketenangan pikiran, serta keselarasan

denagn diri sendiri.

Hubungan dengan orang lain

Keharmonisan

atau tidak

harmonisnya hubungan lansia yang mengalami penyakit jantung dengan orang lain

Kuesioner sebanyak 5 pertanyaan

Nilai maksimum 20

Nilai minimum 5

Ordinal

Hubungan dengan Lingkungan

Hubungan lansia yang mengalami penyakit jantung dengan alam seperti

menghabiskan waktu luang untuk merawat tanaman

atau hewan

peliharaan dan menjaga

kebersihan dan kerapian

lingkungan sekitar lansia.

Kuesioner sebanyak 5 pertanyaan

Nilai maksimum 20

Nilai minimum 5


(45)

1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang bersifat deskriptif

yang bertujuan untuk mengetahui spiritualitas lansia yang mengalami penyakit jantung di RSUP H.Adam Malik Medan.

2. Populasi dan Sampel Penelitian 2.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami penyakit Jantung di RSUP H.Adam Malik Medan dengan jumlah pasien lansia pada tahun 2015 400 orang per bulan.

2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan subjek penelitian yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, yaitu:

n = n = n = n =


(46)

Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d = Tingkat signifikansi (0,1)

Sampel pada penelitian ini sebanyak 80 orang yaitu Lansia yang mengalami penyakit jantung diruang rawat jalan RSUP H. Adam Malik Medan yang berusia 60 tahun keatas yang mengalami penyakit jantung dan dirawat jalan bersedia menjadi responden.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability dengan purposive sampling. Sehingga besar sampel pada penelitian ini sebanyak 80 orang. Kriteria sampel yang akan diteliti adalah Lansia yang berusia 60 tahun keatas yang mengalami penyakit jantung dan dirawat jalan bersedia menjadi responden.

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP H.Adam Malik Medan. Lokasi penelitian ini mudah dijangkau peneliti dan belum ada peneliti yang melakukan penelitian tentang spiritualitas lansia yang mengalami penyakit jantung di RSUP H.Adam Malik medan sehingga peneliti memilih lokasi ini sebagai tempat penelitian. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni.


(47)

5. Pertimbangan Etik Penelitian

Pertimbangan etik dimulai dari proses administrasi penelitian yaitu setelah mendapatkan persetujuan dari institusi pendidikan (Fakultas Keperawatan USU) dan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin dari RSUP H.Adam Malik Medan, selanjutnya peneliti melakukan beberapa langkah-langkah penelitian mulai dari pertimbangan etik penelitian yang meliputi: persetujuan dari responden penelitian (Informed Consent) lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dan disertai judul penelitian, bila responden tidak bersedia menjadi responden maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghargai hak-hak responden. Penelitian dilakukan dengan rahasia (Anomity), dan untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, maka waktu penelitian ini peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberikan kode penelitian, kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti sebagai kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Penelitian ini tidak menyakiti aspek biologis, psikologis, sosial, spiritual dari responden.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh peneliti dengan mengacu kepada tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari 2 bagian berisi: Kuesioner Data Demografi (KDO) dan Kuesioner Spiritualitas (KS).


(48)

6.1 Kuesioner Data Demografi (KDD)

Kuesioner data demografi adalah aspek data tentang responden meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, suku, status perkawinan, pekerjaan, penghasilan perbulan, lama menderita penyakit jantung dan frekuensi berobat ke RSUP H.Adam Malik Medan. Biodata ini diisi pada bagian yang telah disediakan pada lembar kuesioner.

6.2 Kuesioner Spiritualitas (KS)

Kuesioner spiritualitas diidentifikasi berdasarkan dimensi spiritualitas yaitu hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain dan hubungan dengan alam menggunakan pernyataan-pernyataan yang memberikan gambaran spiritualitas responden. Kuesioner ini terdiri dari 20 butir pernyataan yang dimodifikasi dari “Spiritual Involement and Belief Scala”Revised

Version (SIBS-R) sesuai dengan kebutuhan penelitan (Hatch, dkk., 2007) yang

menggunakan jenis kuesioner Multiple Choice Closed Ended dengan Skala Likert. Yang diadopsi dari instrument yang sudah ada yaitu penelitian yang dilakukan oleh Anindiah widya ningrum dengan judul penelitian gambaran spiritualitas pada pasien diabetes mellitus di puskesmas kampung baru medan.

Kuesioner spiritualitas (KS) terdiri dari 20 butir pernyataan yang terbagi atas 5 pernyataan hubungan dengan Tuhan, 5 pernyataan hubungan dengan diri sendiri, 5 pernyataan hubungan dengan orang lain, 5 pernyataan hubungan dengan alam dengan pilihan jawaban selalu(SL), sering(SR), kadang-kadang(KK), dan tidak pernah(TP). Skor tertinggi pada skala ini adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Kuesioner spiritualitas (KS) terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Skor


(49)

pada skala pernyataan positif adalah selalu (SL) skor 4, sering (SR) skor 3, kadang-kadang (KK) skor 2 dan tidak pernah (TP) skor 1. Skor pada skala pernyataan negatif adalah selalu (SL) skor 1, sering (SR) skor 2, kadang-kadang (KK) skor 3 dan tidak pernah (TP) skor 4. Sehingga diperoleh nilai minimum 20 dan nilai maksimum 80, semakin tinggi skor maka semakin tinggi spiritualitasnya. Spiritualitas pasien yang mengalami penyakit jantung akan dikategorikan berdasarkan rumus statistika menurut Hidayat (2009).

Dimana i merupakan panjang kelas dengan rentang (nilai tertinggi dikurang dengan nilai terendah). Dari hasil skoring spiritualitas nilai maksimum 80 dan nilai minimum adalah 20, maka rentang kelas adalah 60 dengan 3 kategori banyak kelas, sehingga diperoleh panjang kelas sebesar 20. Data untuk kuesioner spiritualitas (KS) dkategorikan sebagai berikut: 60-80 adalah spiritualitas yang baik, 40-59 adalah spiritualitas yang cukup, dan 20-39 adalah spiritualitas yang kurang.

7. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 7.1 Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan memenuhi unsur penting dengan menentukan validitas pengukuran instrumen yaitu: relevansi isi, instrument disesuaikan dengan


(50)

tujuan penelitian agar dapat mengukur objek dengan jelas. Pada penelitian ini akan dilakukan penyesuaian instrumen penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu relevan pada sasaran subjek dan cara pengukuran melalui instrumen yang disusun. Instrumen diujikan kepada dosen yang berkompeten di bidang spiritualitas sebanyak 2 orang di Fakultas Keperawatan USU dan dinyatakan valid dengan hasil 1.

7.2 Reliabilitas

Reliabitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010 ). Uji reliabilitas untuk kuesioner dilakukan dengan program komputerisasi yaitu analisi cronbach alpha dimana koefisien α harus > 0,7 agar reliabel, sehingga kuesioner ini layak digunakan. Uji reliabilitas ini akan dilakukan pada 30 orang klien yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian di rumah sakit yang berbeda yaitu di RSU.Dr.Pirngadi Medan. Hasil uji reliabilitas dari 20 pernyataan yang diberikan kepada 30 responden di RSU.Dr.Pirngadi Medan adalah 0, 777. Oleh karena itu kuesioner yang digunakan peneliti reliable.

8. Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu pada tahap awal peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan peneliti pada institusi pendidikan (Fakultas Keperawatan USU) kemudian permohonan izin yang diperoleh dari RSUP H.Adam Malik Medan untuk meneliti. Peneliti menentukan responden yang sesuai dengan kriteria. Setelah mendapatkan calon responden yang bersedia, selanjutnya peneliti menjelaskan kepada responden kepada


(51)

responden tentang tujuan, manfaat dan cara pengisian kuesioner. Kemudian bagi calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani informed consent. Peneliti membacakan isi kuesioner kepada responden, kemudian responden menjawab sesuai dengan keadaan yang dialaminya saat itu selanjutnya peneliti menandai jawaban yang diberikan responden dilembar kuesioner. Selesai pengisian, peneliti memeriksa kelengkapan data, Jika ada data yang kurang lengkap, dapat langsung dilengkapi, selanjutnya data yang terkumpul dianalisa.

Namun apabila pada saat pengisian kuesioner responden mengalami kekambuhan penyakit maka pengisian kuesioner dibatalkan dan dianggap gagal dan akan digantikan dengan responden yang lain.

9. Analisa Data

Analisa data dapat dilakukan setelah semua data dalam kuesioner dikumpulkan melalui beberapa tahap dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan data, kemudian data yang sesuai diberi kode (coding) untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Kemudian memasukkan (entry) data ke dalam komputer , kemudian dialkukan pembersihan data (cleaning) dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi. Dilakukan dengan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi. Pengolahan data dilakukan dengan cara univariat, dimana data univariat untuk menanpilkan data demografi yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, suku, status perkawinan, pekerjaan, lama menderita penyakit jantung, frekuensi berobat ke RSUP H. Adam Malik Medan responden dan


(52)

spiritualitas pada lansia yang mengalami penyakit jantung dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.


(53)

1. Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan tentang Gambaran Spiritualitas Lansia yang mengalami Penyakit Jantung di RSUP H Adam Malik Medan, diperoleh melalui pengumpulan data pada bulan mei – juni 2016 dan menggunakan kuesioner terhadap 80 orang responden yang berobat jalan di RSUP H Adam Malik Medan.

1.1 Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan terhadap responden sebanyak 80 orang dengan karakteristik sebagai berikut: jenis kelamin, usia, suku, pendidikan, agama, status perkawinan, pekerjaan, lama menderita Penyakit Jantung, dan frekuensi berobat kerumah sakit. Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden adalah berusia lanjut usia (elderly) sebanyak 66 orang (82,5%), lanjut usia tua (old) sebanyak 14 orang (17,5%), jenis kelamin laki-laki sebanyak 54 orang (67,5%), dan perempuan sebanyak 26 orang (32,5%), suku Batak sebanyak 45 orang (56,2%), Jawa sebanyak 26 orang (32,5%), Pendidikan SD sebanyak 23 orang (28,8%), SMP sebanyak 17 orang (21,2%), Perguruan Tinggi sebanyak 20 orang (25,0%), agama Islam sebanyak 38 orang (47,5%), Kristen sebanyak 41 orang (51,2%), status perkawinan Duda sebanyak 18 orang (22,5%), menikah sebanyak 54 orang (67,5%), pekerjaan bertani sebanyak 11 orang (13,8%), PNS sebanyak 16 orang (20,0%0, wiraswasta sebanyak 33 orang (41,2%), lansia yang paling lama sakit adalah 5-10 tahun sebanyak 22 orang (27,5%), kurang dari 5 tahun sebanyak 50 orang (62,5%), lebih dari 10 tahun sebanyak 8 orang (10,0%), dan


(54)

frekuensi lansia yang berobat jalan di RSUP H Adam Malik Medan rutin berobat kurang dari <4x/bulan (80%).

Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentasi karakteristik Responden

Karakteristik Frekuensi (n) Persentasi(%) Umur

Lanjut usia (60-74) Lanjut usia tua (75-89) Lanjut usia sangat tua (>90) Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Suku Batak Jawa Melayu Minang Pendidikan terakhir Tidak sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi Agama Islam Katolik Kristen 66 14 0 54 26 45 26 4 5 9 23 17 11 20 38 1 41 82,5 17,5 0 67,5 32,5 56,2 32,5 5,0 6,2 11,2 28,8 21,2 13,8 25,0 47,5 1,2 51,2


(55)

Lanjutan tabel 1.

Karakteristik Frekuensi (n) Persentasi (%) Status perkawinan Menikah Janda Duda Pekerjaan Bertani PNS Tidak bekerja TNI Wiraswasta Lama sakit

<5 Tahun 5-10 Tahun >10 Tahun

Frekuensi berobat <4x/bulan 54 8 18 11 16 13 7 33 50 22 8 80 67,5 10,0 22,5 13,8 20,0 16,2 8,8 41,2 62,5 27,5 10,0 100

1.2 Gambaran Spiritualitas Lansia yang mengalami Penyakit Jantung

Tujuan terpenting dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran Spiritualitas lansia yang mengalami Penyakit Jantung. Hasil penelitian pada tabel 2 menunjukkan gambaran Spiritualitas lansia dalam kategori baik sebanyak 76 orang (95,0%). Untuk data lebih lengkap dapat dilihat pada tabel 2.


(56)

Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Gambaran Spiritualitas yang Mengalami Penyakit Jantung

Pernyataan Frekuensi Persentasi (%)

Spiritualitas lansia yang mengalami penyakit Jantung

Baik (60-80) Cukup (40-59) Kurang (20-39)

76 4 0

95,0 5,0

0

Total 80 100

1.3 Gambaran Spiritualitas Lansia yang Mengalami Penyakit Jantung Berdasarkan Karakteristik Spiritual

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spiritualitas lansia yang mengalami penyakit Jantung berdasarkan karakteristik spiritual dalam hubungannyan dengan Tuhan termasuk dalam kategori baik sebanyak 52 responden (65,0%), berdasarkan karakteristik spiritual dalam hubungannya dengan diri sendiri dalam katergori baik sebanyak 52 responden (65,0%), berdasarkan karakteristik spiritual dalam hubungannya dengan orang lain mayoritas lansia termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 58 responden (75,2%), dan berdasarkan karakteristik spiritual dalam hubungannya dengan lingkungan sebanyak 67 responden (83,8%) lansia dalam kategori baik.


(57)

Tabel 3 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Gambaran Spiritualitas Lansia yang Mengalami Penyakit Jantung Berdasarkan Karakteristik Spiritualitas

Karakteristik Frekuensi (%) Persentasi (%) Hubungan dengan Tuhan

Baik

Cukup Kurang

Hubungan dengan diri sendiri Baik

Cukup Kurang

Hubungan dengan orang lain Baik

Cukup Kurang

Hubungan dengan lingkungan Baik Cukup Kurang 52 15 13 52 25 3 58 22 0 67 5 8 65,0 18,8 16,2 65,0 31,2 3,8 75,2 27,5 0 83,8 6,2 10,0 2. Pembahasan

Hasil dari penelitian yang diperoleh, pembahasan akan dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang gambaran spiritualitas lansia yang mengalami penyakit jantung di RSUP H Adam Malik Medan.

2.1 Gambaran Spiritualitas Lansia yang Mengalami Penyakit Jantung di RSUP H Adam Malik Medan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran spiritualitas lansia yang mengalami penyakit Jantung RSUP H Adam Malik Medan dalam kategori baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Destarina, Agrina, dan Dewi (2014) yang menyatakan bahwa lansia memiliki spiritualitas yang tinggi. Hal ini disebabkan karena mayoritas responden berada pada rentang


(58)

usia 60-74 tahun. Semakin tinggi usia maka spiritual seseorang akan semakin tinggi. Spiritual adalah komponen yang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan bagi kaum lanjut usia dan akan menjadi lebih penting bagi ketika seseorang semakin tua (Frederick, 2013). Perawatan di usia senja menekankan aspek perawatan spiritual dan fisik. Banyak orang yang menderita penyakit di usia senja menimba kekuatan dan kepercayaan keagamaan spiritual mereka (Mueller et al, 2001). Menurut Nugroho (2008), sebagian besar tingkat spritualitas pada seseorang yang berusia lanjut mengalami peningkatan, dimana lansia semakin teratur dalam menjalankan kehidupan spiritualnya sehari-hari. Hal yang dikemukakan oleh Hamid (2009) bahwa kelompok lansia mempunyai dan menyediakan lebih banyak waktu untuk kegiatan agama dan berusaha untuk mengerti nilai-nilai agama yang diyakini sebagi respon terhadap kesadaran individu dalam menjalani kehidupan beragama. Hasil penelitian ini juga seiring dengan pendapat Taylor (1997) dan Craven & Hirnle (1996) dalam Hamid (2000) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi spiritual seseorang adalah usia. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi spiritualitas seseorang adalah keluarga, latar belakang etnik budaya, pengalaman hihup sebelumnya, krisis dan perubahan, terpisah dari ikatan spiritual, isu moral terkait terapi dan asuhan keperawatan yang kurang sesuai.

Spiritualitas yang berhubungan dengan Tuhan pada lansia yang mengalami penyakit Jantung dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan responden yang menyatakan selalu berdoa, sembahyang, dan meditasi untuk mendapatkan ketenangan. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan


(59)

oleh Suryani (2010) yang menyatakan bahwa 80% penderita penyakit kronis dewasa melakukan meditasi. Meditasi tidak membuat kesadaran seseorang berubah. Meditasi juga tidak membuat seseorang mengalami sesuatu yang fenomenal dan luar biasa. Akan tetapi, meditasi membuat seseorang mampu menghadapi sesuatu yang biasa secara penuh dan menemukan kehadiran Tuhan dalam dirinya (Sutarto & Ismulcokro, 2006). Dalam penelitian ini lebih dari setengah lansia beragama Kristen hal ini dapat dilihat dar responden yang beragama Kristen sebanyak 41 orang (51,2%). Menurut Hawari (2005) Kepercayaan kepada Tuhan dapat membangkitkan motivasi seseorang dalam menjalani hidup termasuk dalam keadaan sakit, dimana keyakinan tersebut menjadi medikasi teraupetik individu sehingga dapat meningkatkan kesembuhan penyakit. Perkembangan filosofis agama yang lebih matang dapat membantu orang tua untuk menghadapi kenyataan, berperan aktif dalam kehidupan dan merasa berharga, serta lebih dapat menerima kematian sebagai sesuatu yang tidak dapat ditolak atau dihindarkan (Hamid, 2008).

Hubungan dengan dirinya sendiri pada lansia yang mengalami penyakit jantung di RSUP H Adam Malik Medan dengan dirinya sendiri dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari penyataan responden yang menyatakan selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sering berpikir positif dalam menjalani hidup yang lebih baik, dan sering percaya bahwa penyakit yang di derita dapat disembuhkan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sipayung (2015) yang melaporkan bahwa dimensi spiritualitas hubungan dengan diri sendiri pada lansia suku Batak akibat kehilangan pasangan


(60)

hidup memiliki spiritualitas yang tinggi. Orang-orang lanjut usia yang masih sehat fisik-mental memiliki keberuntungan yang lebih banyak. Lansia yang sehat dapat menyugesti dirinya sendiri dengan rasa syukur dan bahagia setiap kali melakukan hal-hal kecil yang tampaknya sederhana tetapi terasa bermakna (Sutarto & Ismulcokro, 2006).

Hasil penelitian spiritualitas yang berhubungan dengan orang lain pada lansia yang mengalami penyakit Jantumg dan dirawat jalan di RSUP H Adam Malik Medan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain. Hal ini didukungan dengan hasil penelitian yang menunjukkan tingginya spiritualitas lansia yang masih bekerja sebagai wiraswata, PNS, petani, dan TNI. Menurut Sutarto & Ismulcokro (2006) menyatakan bahwa keinginan lansia pada umumnya adalah supaya kelak tidak menjadi beban bagi keturunannya. Baik beban keuangan maupun beban energi perasaan. Lansia akan merasa berbahagia apabila dapat membahagiakan anak keturunannya, kerabatnya, maupun sesama lainnya. Lansia selalu menginginkan orang lain berdoa untuk kesembuhannya, lansia sering berusaha untuk tidak bergantung dengan orang lain, lansia selalu membina hubungan yang baik dengan keluarga, serta lansia juga kadang-kadang aktif dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan di masyarakat, dan ada juga lansia yang sering di temani oleh keluarga untuk berobat ke rumah sakit serta keluarga mengingatkan untuk minum obat dan makan makanan yang di anjurkan dokter. Hal ini menunjukkan bahwa lansia yang mengalami penyakit jantung membutuhkan orang lain untuk memberikan dukungan serta doa untuk kesembuhannnya. Hal ini sesuai dengan Hart (2002) yang menyatakan bahwa


(61)

setiap manusia memiliki keinginan untuk menjalin dan mengembangkan hubungan antar manusia yang positif melalui keyakinan, rasa percaya, dan cinta kasih. Teman dan keluarga dekat dapat memberikan bantuan dan dukungan emosional untuk melawan banyak penyakit.

Spiritualitas yang berhubungan dengan lingkungan pada lansia yang mengalami penyakit jantung yang di rawat jalan di RSUP H Adam Malik Medan dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan lansia sering merasa nyaman tinggal di lingkungan rumah sebanyak 46 orang (57,5%). Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal responden yang nyaman dan kondusif dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal yang sama dikemukakan oleh Kozier, et al, (1995) bahwa pemenuhan spiritualitas yaitu melalui kedamaian dan lingkungan atau suasana yang tenang. Kedamaian merupakan keadilan, empati dan kesatuan.

Kedamaian membuat lansia menjadi tenang dan dapat meningkatkan status kesehatan. Serta lansia juga selalu merasakan ketenangan saat bersama keluarga, tetangga, dan kerabat. Hal ini didukung dengan status perkawinan lansia adalah menikah dan memiliki pasangan hidup sebanyak 54 orang (67,5%). Pasangan hidup merupakan salah satu sistem pendukung kesembuhan penyakit bagi penderitanya sehingga tercipta kedamaian dalam diri seseorang. Lansia selalu menjaga kebersihan dan kerapian di alam lingkungan sekitarnya, dan lansia juga selalu menghabiskan waktu luang untuk merawat tanaman atau hewan peliharaan. Hai ini menunjukkan serta menyediakan waktu untuk bersatu dengan alam yang seperti mengunjungi alam yang indah, merawat tanaman atau hewan peliharaan


(62)

sehingga terciptanya kedamaian dalam hidup seseorang. Pernyataan ini seiring dengan pendapat Kozier, Erb, Blasis & Wilkinson (1995) bahwa hubungan seseorang dengan alam yang meliputi pengetahuan tentang tanaman, pohon, margasatwa, iklim dan berkomunikasi dengan alam serta melindungi alam tersebut dapat menciptakan kedamaian. Dengan kedamaian, seseorang akan lebih merasa nyaman dan tenang sehingga dapat meningkatakan status kesehatan seseorang (Hamid, 2009).

Menurut Puchalaki (2004) rekreasi merupakan kebutuhan spiritual seseorang dalam menumbuhkan keyakinan, rahmat, rasa terima kasih, harapan, dan cinta kasih. Dengan rekreasi seseorang dapat menyelaraskan antara jasmani dan rohani sehingga timbul perasaan kesenangan dan kepuasaan dalam pemenuhan hal-hal yang dianggap penting dalam hidup.


(63)

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dan uraian pembahasan dapat disimpulkan bahwa gambaran spiritualitas lansia yang mengalami penyakit Jantung di RSUP H Adam Malik Medan dalam kategori baik.

2. Saran

2.1 Bagi keluarga pasien

Keluarga sebagai orang terdekat bagi lansia hendaknya mencurahkan segala perhatian kepada lansia. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kepada keluarga lansia dalam keadaan apapun untuk selalu memberikan dukungan kepada lansia yang mengalami penyakit Jantung baik materil, moral, dan spiritual agar dapat meningkatkan motivasi lansia terhadap kesembuhan penyakitnya.

2.2 Bagi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pendidikan keperawatan tentang spiritualitas dan penyakit jantung sehingga perawat dapat melakukan asuhan keperawatan secara holistik dan komprehensif kepada lansia yang mengalami penyakiit jantung.

2.3 Bagi Riset Keperawatan

Pada penelitian ini, peneliti tidak menganalisa bagaimana perilaku lansia yang mengalami penyakit Jantung terhadap pengobatan penyakit Jantung, sehingga peneliti mengharapkankepada peneliti selanjutnya untuk meneliti


(64)

bagaimana hubungan tingkat spiritualitas terhadap perilaku lansia yang mengalami penyakit Jantung mengenai pengobatan.


(65)

1. Spiritualitas

1.1 Defenisi Spiritualitas

Spiritualitas adalah kenyakinan dalam hubungannya dengan yang maha kuasa dan pencipta. Sebagai contoh seseorang yang percaya kepada Allah sebagai pencipta dan sebagai yang Maha Kuasa. (Hamid, 2008)

Mickley et al (1992 dalam Hamid, 2008) menguraikan spiritualitas sebagai suatu yang multidimensi yaitu, dimensi eksistensial dan dimensi agama. Dimensi eksistensial berfokus pada tujuan dan arti kehidupan sedangkan, dimensi agama lebih berfokus pada hubungan seseorang dengan Tuhan Yang Maha penguasa.

Stoll (1989 dalam Hamid 2008 ) Menguraikan bahwa spiritualitas sebagai konsep dua dimensi yaitu, dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Dimensi vertikal adalah hubungan dengan Tuhan atau yang Maha Tinggi Yang Menuntun kehidupan seseorang. Dimensi horizontal adalah hubungan seseorang dengan diri sendiri, dengan orang lain, dan dengan lingkungan. Terdapat hubungan yang terus-menerus antara dimensi tersebut.

Spiritualitas (spirituality) merupakan sesuatu yang dipercayai oleh seseorang dalam hubungannya dengan kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan), yang menimbulkan suatu kebutuhan serta kecintaan terdahap adanya Tuhan, dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat.

Menurut Reed (1992) spiritual mencakup hubungan intra, inter, dan transpersonal. Spiritual juga diartikan sebagai inti dari manusia yang memasuki


(66)

dan mempengaruhi kehidupannya dan dimanifestasikan dalam pemikiran dan perilaku serta dalam hubungannya denagn diri sendiri, orang lain, alam, dan Tuhan. Para ahli keperawatan menyimpulkan bahwa spiritual merupakan sebuah konsep yang dapat diterapkan pada seluruh manusia.

Spiritual juga merupakan aspek yang menyatu dan universal bagi semua manusia (Dossey & Guazetta, 2000). Setiap orang memiliki dimensi spiritual. Dimensi ini mengintrgrasi, memotivasi, menggerakkan, dan mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia.

1.2 Aspek Spiritualitas

Menurut Burkhardt (1993 dalam Young dan Koopsen2007 ), spiritualitas meliputi aspek sebagi beriku, yaitu berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan, menemukan arti dan tujuan hidup, menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri, dan mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan yang maha tinggi.

1.3 Dimensi Spiritualitas

Spiritualitas meliputi dua dimensi, yaitu dimensi vertical dan dimensi horizontal. Dimensi vertical merupakan hubungan dengan Tuhan Ynag Maha Esa. Dimensi ini berfokus pada nilai-nilai agama dan hubungan Ketuhanan yang menuntun kehidupan seseorang seperti sembahyang, berdoa dan meditasi. Sedangkan dimensi horizontal merupakan hubungan dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Dimensi ini berfokus pada eksistensi dalam merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan hidup (Burkhadt, 1993 dalam Young dan Koopsen)


(67)

1.4 Karakteristik Spiritualitas

Karakteristik spiritualitas dikenal dengan berbagai dimensi dari spiritualitas yang dapat menggambarkan bagaimana spiritualitas seseorang.

Terdapat beberapa karakteristik Spiritual yang meliputi : 1.4.1 Hubungan dengan Tuhan

Bersifat mengekspresikan kebutuhan ritual, berbagai kenyakinan dengan orang lain dan merasa bersyukur atas berkah yang telah diberikan Tuhan. Dengan menjalin hubungan positif dan dinamis dengan Tuhan mealui kenyakinan, rasa percaya dan cinta akan memberikan perilaku yang positif bagi individu tersebut.

Nilai-nilai agama (religion) merupakan suatu sistem ibadah yang terorganisir dan mempunyai aturan-aturan tertentu yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sehaingga dapat memberiakn kepuasan bagi yang menjalankannya.

Doa (prayer) merupakan kegiatan keagamaan yang dilakukan setiap individu untuk membangun hubungan dengan Tuhan. Berdoa merupakan salah satu terapi yang dapat meningkatkan koping seseorang melalui perasaan keterikatan dengan diri sendiri, dengan Tuhan, dengan berdoa individu merasa tenang dan bersyukur atas anugrah yang dilimpahkan Tuhan. (Aldridge, 2001)

1.4.2 Hubungan dengan diri sendiri.

Merupakan kekuatan dari dalam diri seseorang yang meliputi pengetahuan diri yaitu siap dirinya, apa yang dapat dilakukannya dan juga sikap yang menyangkut kepercayaan pada diiri-sendiri, percaya pada kehidupan atau masa depan, ketenangan pikiran, serta keselarasan dengan diri-sendiri.


(68)

Kepercayaan.(Faith). Mempunyai kepercayaan atau kenyakinan berarti mempercayai atau mempunyai komitmen terhadap sesuatu atau seseorang. Kepercayaan sebagai sikap sekunder. Faktor kognitif yang melibatkan kepercayaan kurang korelasi dengan fakta dibandingkan dengan perasaan faktor itu mengungkapkan kepercayaan diri atau iman akan validitas seseorang, benda atau gagasan. Iman dapat digambarkan sebagai kepercayaan akan Tuhan, yang memberi makna dan tujuan hidup. (Hamid, 2008. Dossey et Ai. 2000).

Harapan (Hope) Harapan berhubungan dengan ketidakpastian dalam hidup dan merupakan suatu proses interpersonal yang terbina melalui hubungan saling percaya dengan orang lain, termasuk dengan Tuhan. Harapan sangat penting bagi individu untuk mempertahankan hidup, tanpa harapan banyak orang menjadi depresi dan lebih cenderung terkena penyakit (Grimm, 1991 dalam Hamid 2008)

Makna dan Tujuan Hidup Pencarian akan makna hidup telah menjadi tema utama dalam spiritualitas, hubungan dengan diri sendiri, sesama dan Tuhan.(Dyson et Ai., 1997 dalam Young dan Koopsen 2007).

1.4.3 Hubungan dengan orang lain

Hubungan ini terbagi atas harmonis dan tidak harmonisnya hubungan dengan orang lain. Keadaan harmonis meliputi pembagian waktu, pengetahuan dan sumber secara timbal balik, mengasuh anak, mengasuh orang tua dan orang yang sakit, serta menyakini kehidupan dan kematian (mengunjungi,melayat,dan lain-lain).

Maaf dan pengampunan (forgiveness). Menyadari kemampunan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri seperti marah,mengingkari


(69)

rasa bersalah, malu, bingung, menyakini bahwa Tuhan ssedang menghukum serta mengembangkan arti penderitaan dan menyakini hikmah dari suatu kejadian atau penderitaan.

Cinta kasih dan dukungan sosial (Love and social support). Keinginan untuk menjalin dan mengembangkan hubungan antar manusia yang positif melalui keyakinan, rasa percaya dan cinta kasih. Teman dan keluarga dekat dapat member bantuan dan dukungan emosional untuk melawan banyak penyakit. Seseorang yang mempunyai pengalaman cinta kasih dan dukungan social yang kuat cenderung untuk menentang perilaku tidak sehat dan melindungi individu dari penyakit jantung (Hart, 2002).

1.4.4 Hubungan dengan alam.

Harmoni merupakan gambaran hubungan seseorang dengan alam yang meliputi pengetahuan tentang tanaman, pohon. margasatwa, iklim dan komunikasi dengan alam serta melindungi alam tersebut (Hamid, 2008)

Rekreasi (joy) merupakan kebutuhan spiritual seseorang dalam menumbuhkan keyakinan, rahmat, rasa terima kasih, harapan dan cinta kasih. Dengan rekreasi seseorang dapat menyelaraskan antara jasmani dan rohani sehingga timbul perasaan kesenangan dan kepuasan dalam pemenuhan hal-hal yang dianggap penting dalam hidup seperti menonton televisi, dengar musik, olahraga dan lain-lain (Puchalaki,2004).

Kedamaian (peace). Kedamaian merupakan keadilan,rasa kasihan dan kesatuan. Dengan kedamaian seseorang akan merasa lebih tenang dan dapat meningkatkan status kesehatan (Hamid.2009).


(70)

1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Spiritualitas

Menurut Taylor,Lillis & Le Mone (1997) dan Craven & Himle (1996) dalam Hamid (2008), faktor yang mempengaruhi spiritual seseorang adalah:

Tahap perkembangan, berdasarkan hasil penelitian terhadap anak-anak dengan empat agama yang berbeda ditemukan bahwa mereka mempunyai persepsi tentang Tuhan dan bentuk sembahyang yang berbeda menurut usia, seks, agama, dan kepribadian anak.

Keluarga, peran keluarga sangat menentukan perkembangan spiritualitas. Karena tidak bnayak yang diajarkan keluarga mengenai Tuhan, kehidupan dan diri sendiri dari perilaku keluarganya. Oleh karena itu keluarga merupakan lingkungan terdekat dan pengalaman pertama dalam mempersepsikan kehidupan di dunia.

Latar belakang etnik dan budaya, Sikap, kenyakinan, dan nilai dipengaruhi oleh latar belakang etnik dan sosial budaya. Pada umumnya, seseorang akan mengikuti tradisi agama dan spiritual keluarga. Anak belajar pentingnya menjalankan kegiatan agama, termasuk nilai moral dari hubungan keluarga dan peran serta dalam berbagia bentuk kegiatan keagamaan.

Pengalaman hidup sebelumnya, Pengalaman hidup baik yang positif maupun pengalaman negatif dapat memengaruhi spiritualitas seseorang. Sebaliknya, juga dipengaruhi oleh bagaimana seseorang mengartikan secara spiritual kejadian atau pengalaman tersebut.(Taylor,Lilis dan Lemon, 1997 dalam Young dan Koopsen, 2007).

Krisis dan perubahan dapat menguatkan spiritualitas kedalaman spiritual seseorang. Krisis sering dialami ketika seseorang menghadapi penyakit,


(71)

penderitaan, proses penuaan, kehilangan, dan bahkan kematian, khususnya pada klien dengan penyakit terminal atau dengan prognosis yang buruk. Perubahan dalam kehidupan dan krisis yang dihadapi tersebut merupakan pengalaman spiritual selain juga pengalaman yang bersifat fisik dan emosional.(Toth, 1992;Craven & Himle, 1996 dalam Young dan Koopsen, 2007)).

Terpisah dari ikatan spiritual. Menderita sakit terutama yang bersifat akut, sering kali membuat individu merasa terisolasi dan kehilangan kebebasan pribadi dan sistem dukungan sosial kebiasaan hidup sehari-hari juga berubah,anatara lain tidak dapat menghadiri acara resmi,mengikuti kegiatan keagamaan atua tidak dapat berkumpul dengan keluarga atau teman dekat yang bisa memberikan dukungan setiap saat diinginkan. Terpisahnya klien dari ikatan spiritual dapat beresiko terjadinya perubahan fungsi spiritualnya.(Hamid, 2008)

Isu moral terkait dengan terapi, pada kebanyakan agama, proses penyembuhan dianggap sebagai cara Tuhan untuk menunjukkan kebesarannya walaupun ada juga yang menolak intervensi pengobatan.(Hamid, 2008).

Asuhan keperawatan yang kurang sesuai, Ketika memberikan asuhan keperawatan kepada klien, perawat diharapkan peka terhadap kebutuhan spiritual klien, tetapi dengan berbagai alasan ada kemungkinan perawat justru menghindar untuk memberi asuhan spiritualitas.

1.6 Perkembangan Spiritual pada Lansia

Kelompok usia pertengahan dan lansia mempunyai lebih banyak waktu untuk kegiatan agama dan berusaha untuk mengerti nilai agama yang diyakini oleh generasi muda. Perasaan kehilangan karena pensiun dan tidak aktif serta menghadapi kematian orang lain (saudara, sahabat) menimbulkan rasa kesepian


(72)

dan mawas diri. Perkembangan filosofis agama yang lebih matang sering dapat membantu orang tua untuk menghadapi kenyataan, berperan aktif dalam kehidupan dan merasa berharga, serta lebih dapat menerima kematian sebagai sesuatu yang tidak dapat ditolak atau dihindarkan.(Hamid, 2008).

2. Lanjut Usia

2.1 Konsep Lanjut Usia

Menurut Undang-undang No.13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Berbagai istilah berkembang terkait dengan lanjut usia (lansia) yaitu: gerontologi.

Gerontology berasal dari kata genos artinya lanjut usia dan logos adalah ilmu. Jadi gerontology adalah sebagai ilmu yang mempelajari tentang proses penuaan dan proses yang dialami oleh lansia serta konsekuensi akibat proses menua terdahap untuk kehidupan lansia sendiri maupun kelompok masyarakat. (Nugroho, 2000 dalam Padila 2014)

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) lanjut usia diklarifikasi menjadi beberapa kelompok yaitu Elderly (60-74 tahun), Old (75-89 tahun), Very old (lebih dari 90 tahun). Menua bukan lah suatu penyakit, akan tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakitbatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam tubuh dan dari luar tubuh yang berakhir dengan kematian. Lansia memiliki karakteristik yaitu kebutuhan dan masalah yang bervariasi rentang sehat sampai


(1)

(2)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk segala berkat dan penyertaan yang senantiasa diberikan kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Gambaran Spiritualitas Lansia yang mengalami Penyakit Jantung di RSUP H Adam Malik Medan” dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari doa, dukungan, bantuan, dan kasih dari berbagai pihak sehingga penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

2. Bapak Setiawan S.Kp, MNS, Ph.D selaku dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns., M.Kep selaku wakil Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Cholina T. Siregar, S.Kep, Ns., M.Kep, Sp.KMB selaku Wakil Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Siti Saidah, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.. Maternitas selaku Wakil Dekan III

6. Ibu Yesi Ariani, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen pembimbing saya yang selama ini telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada saya dengan penuh kesabaran dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Reni Asmara Ariga S.Kp.MARS selaku dosen penguji I yang telah memberikan saran dan arahan untuk memperbaiki skripsi ini.


(3)

8. Ibu Rosina Tarigan S.Kp, M.Kep, Sp.KMB selaku dosen penguji II yang telah memberikan saran dan arahan untuk memperbaiki skripsi ini.

9. Ibu Nunung Febriany Sitepu S.Kep, Ns, MNS dan Ibu Siti Zahara Nasution S.Kp,MNS yang telah memvalidasikan instrument penelitian ini.

10. Ibu Luftiani, S.Kep, Ns, M.Kes selaku dosen Pembimbing Akademik yang dengan sabar dan meluangkan waktunya selama membimbing penulis selama perkuliahan dari hingga akhir.

11. Seluruh Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara atas ilmu pengetahuan dan bimbingan yang telah diberikan selama perkuliahan.

12. Kepala ruangan Instalasi rawat jalan yang sudah sangat membantu dalam penelitian ini.

13. Pasien ruangan Instalasi rawat jalan yang bersedia menjadi resonden dan berbaik hati mendengarkan penulis menjelaskan penelitian.

14. Orang tua saya. Bapak M. Tarigan Gersang dan E.Bukit yang selalu menyemangatiku, mencukupi setiap kebutuhan dan yang selalu menyebutkan nama saya di setiap doanya.

15. Teman-teman seperjuangan Urat Community Suyati, Heppy, Dina, Desi, Dianti, dan Anita yang selalu peduli, memberikan solusi, memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan berkat karunia-Nya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat demi kemajuan Ilmu Pengetahuan khususnya profesi Keperawatan.

Medan, Juni 2016

Imelti Natalia Veronika NIM. 121101117


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Halaman Originalitas ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar isi ... v

Daftar Tabel ... vii

Abstrak ... viii

Abstract ... ix

Bab 1. Pendahuluan ... 1

1. Latar Belakang ... 1

2. Rumusan Masalah ... 3

3. Pertanyaan Penelitian ... 3

4. Tujuan Penelitian ... 4

5. Manfaat Penelitian ... 4

Bab 2. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Spiritualitas ... 6

1.1 Defenisi Spiritualitas ... 7

1.2 Aspek Spiritual ... 7

1.3 Dimensi Spiritualitas ... 7

1.4 Karakteristik Spiritualitas ... 8

4.1 Hubungan Dengantuhan ... 8

4.2 Hubungan Dengan Diri Sendiri ... 8

4.3 Hubungan Dengan Orang Lain ... 9

4.4 Hubungan Dengan Alam ... 10

1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Spiritualitas ... 11

1.6 Perkembangan Spiritual Pada Lansia ... 12

2.Lanjut Usia ... 13

2.1 Defenisi Lanjut Usia ... 13

2.2 Karakteristik Lansia ... 13

3. Penyakit Jantung ... 14

3.1 Defenisi Penyakit Jantung ... 14

3.2 Penatalaksanaan Penyakit Jantung ... 15

3.3 Kebutuhan Spiritualitas pada Pasien Penyakit Jantung ... 16

Bab 3. Kerangka Penelitian ... 18

1. Kerangka Penelitian ... 18


(5)

Bab 4. Metodologi penelitian ... 21

1. Desain penelitian ... 21

2. Populasi dan Sampel ... 21

2.1. Populasi ... 21

2.2. Sampel ... 21

3. Teknik Sampling ... 22

4. Lokasi dan Waktu penelitian ... 22

5. Pertimbangan Etik ... 23

6. Instrumen Penelitian ... 23

7. Validitas Dan Reliabilitas ... 25

8. Pengumpulan Data ... 26

9. Analisa Data ... 27

Bab 5. Hasil dan Pembahasan ... 29

1. Hasil Penelitian ... 29

1.1 Karakteristik Responden ... 29

1.2 Gambaran Spiritualitas Lansia yang Mengalami Penyakit Jantung ... 31

1.3 Gambaran Spiritualitas Lansia yang Mengalami Penyakit Jantung berdasarkan Karakteristik Spiritual ... 32

2. Pembahasan ... 33

2.1 Gambaran Spiritualitas Lansia yang Mengalami Penyakit Jantung di RSUP H Adam Malik Medan ... 33

Bab 6. Kesimpulan dan Saran ... 39

1. Kesimpulan ... 39

2. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 41

LAMPIRAN ... 43 Lampiran 1.Jadwal Tentative Penelitian

Lampiran 2.Inform Consent Lampiran 3. Instrument Penelitian Lampiran 4.Lembar Bukti Bimbingan Lampiran 5.Taksaksi Dana

Lampiran 6 Riwayat Hidup

Lampiran 7 Lembar Permohonan Valid Lampiran 8 Lembar Persetujuan Valid Lampiran 9 Surat Komisi Etik

Lampiran 10 Surat Ijin Reliabilitas Lampiran 11 Surat Selesai Reliabilitas Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian Lampiran 13 Uji Reliabilitas Lampiran 14 Master Data Lampiran 15 Master Data

Lampiran 16 Hasil Pengolahan Data Demografi Lampiran 17 Hasil Pengolahan Spiritualitas Lansia


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. Tabel Defenisi Operasional ... 19 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Karakteristik Responden ... 30 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Gambaran Spiritualitas

Lansia Yang Mengalami Penyakit Jantung ... 32 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Gambaran Spiritualitas

Lansia Yang Mengalami Penyakit Jantung Berdasarkan