Universitas Sumatera Utara BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Kronis
2.1.1 Definisi Penyakit Kronis
Penyakit kronis merupakan jenis penyakit degeneratif yang berkembang atau bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama , yakni lebih dari 6 bulan
Sarafino, 2006. Penyakit kronis merupakan suatu kondisi yang memiliki durasi penyakit yang lama dan umumnya perkembangannya lambat WHO,
2012. Anderson 2010, dalam Goodman 2013 menambahkan bahwa kondisi kronis mungkin membutuhkan perawatan medis dalam menangani masalah
kesehatannya sehingga membatasi apa yang dapat ia lakukan Anderson 2010, dalam Goodman 2013.
2.1.2 Karakteristik Penyakit Kronis
Menurut McKenna dan Collins 2010 dalam Goodman et. al. 2013 penyakit kronis pada umumnya memiliki karakteristik seperti berikut ini : a.
Penyebabnya belum pasti; b. Multiple faktor resiko; c. Periode laten yang panjang; d. Nyeri berkepanjangan; e. Ketidakmampuan atau gangguan
fisiologis
2.1.3 Tipe-tipe Penyakit Kronis
Berdasarkan pada faktor keberbahayaan dan tingkat ketidaknyamanan yang dirasakan, Dennis Turk, Donald Meichenbaum, dan Myles Genest
dalam Sarafino, 2006 menggambarkan tiga tipe penyakit kronis, yakni:
36
Universitas Sumatera Utara
a. chronic recurrent pain yang ditandai oleh adanya pengulangan dan episode rasa sakit yang dipisahkan dengan periode tanpa rasa sakit seperti migrain
dan tension type headache; b. chonic intracable beningn pain yang ditandai oleh ketidaknyamanan yang dirasakan sepanjang waktu dengan tingkat
bervariasi, namun bukan merupakan kondisi yang berbahaya seperti nyeri pinggang kronis; c. chronic progressive pain yang ditandai oleh
ketidaknyamanan berkelanjutan yang merupakan kondisi berbahaya, dimana rasa sakit akan semakin meningkat saat kondisi semakin memburuk seperti
rheumatoid arthritis dan kanker Sarafino, 2006.
2.1.4 Fase-fase Penyakit Kronis
Menurut Brunner Suddarth 2010 ada sembilan fase dalam penyakit kronis, yaitu :
a. Fase pra-trajectory, yaitu individu berisiko terhadap penyakit kronis karena faktor -faktor genetik atau gaya hidup.
b. Fase trajectory, yaitu adanya gejala yang berkaitan dengan penyakit kronis. Fase ini sering tidak jelas karena pada fase ini individu sedang
dievaluasi dan dilakukan pemeriksaan diagnostik. c. Fase stabil, yaitu terjadi ketika gejala -gejala dan perjalanan penyakit
terkontrol. Aktifitas dalam kehidupan sehari-hari dapat tertangani oleh penderita dalam keterbatasan penyakit.
d. Fase tidak stabil, yaitu periode ketidakmampuan untuk mengontrol gejala penyakit atau reaktivasi penyakit serta terdapat gangguan dalam
melakukan aktifitas sehari - hari.
Universitas Sumatera Utara
e. Fase akut, yaitu pada fase ini ditandai dengan adanya gejala -gejala yang berat dan tidak dapat pulih atau penyakit sudah mencapai
komplikasi sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit. f.
Fase krisis, yaitu fase yang ditandai dengan situasi kritis atau mengancam jiwa penderitanya yang membutuhkan pengobatan atau
perawatan kedaruratan. g. Fase pulih yaitu pulih kembali namun gaya hidup yang diterima
berada dalam keterbatasan karena dibebani oleh penyakit kronis. h. Fase penurunan, yaitu terjadi ketika perjalanan penyakit berkembang
disertai dengan peningkatan ketidakmampuan dan kesulitan dalam mengatasi gejala – gejala yang datang kembali.
i. Fase kematian, yaitu hari-hari terakhir atau 1 minggu sebelum
kematian. Pada fase ini ditandai dengan penurunan bertahap atau cepat fungsi tubuh dan berakhirnya hubungan individual.
2.1.5 Dampak Psikososial Penderita Penyakit Kronis