Model Implementasi Corporate Social Responsibility

17 2. Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan oleh instansi atau lembaga yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan 3. Selain dikenai sanksi administratif, badan usaha atau usaha perseorangan dapat dikenai sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

2.2.2 Model Implementasi Corporate Social Responsibility

Setelah mengetahui pihak-pihak yang menjadi pemangku kepentingan lengkap dengan kepentingan maupun indikator kepuasan masing-masing pihak, maka langkah selanjutnya adalah merancang bentuk kerjasama yang paling tepat yang akan ditempuh. Sebagai suatu kerjasama, maka implementasi tanggung jawab sosial perusahaan adalah upaya perusahaan dalam meningkatkan peran dan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini tentu masyarakat setempat sebagai pemangku kepentingan utama diposisikan sebagai perioritas utama dari implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan. Disamping itu, lingkungan fisik juga harus menjadi perhatian tersendiri dengan indikator tunggal perhatian, yaitu kelestarian lingkungan. Dengan demikian dapatlah di pahami bahwa implementasi tanggung jawab perusahaan saling bekerjasama yang padu antara semua pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Model implementasi tanggung jawab sosial perusahaan, Wibisono 2007 mengemukakan model dalam bentuk kerjasama yang melibatkan tiga pihak. Adapun ketiga pihak tersebut adalah Perusahaan – Masyarakat – Pemerintah. Melibatkan tiga pihak dalam bentuk kerjasama dalam proses pelaksanaan Universitas Sumatera Utara 18 tanggung jawab perusahaan diharapkan dapat memaksimalkan kepuasan bagi perusahaan dan masyarakat. Model tersebutlah oleh banyak pihak dianggap masih tetap sesuai untuk dilaksanakan hingga saat ini. Hal yang penting dipahami adalah, antara perusahaan, masyarakat dan pemerintah dalam konteks implementasi tanggung jawab sosial perusahaan dihubungkan garis kepentingan timbal balik. Setidaknya ada tiga bentuk kepentingan yang melibatkan tiga pihak tersebut dalam suatu kerjasama, yaitu : 1. Secara Konstitusional perusahaan adalah mitra pemerintah dalam rangka memanfaatkan sumber daya alam, sebagaimana diatur dalam pasal 33 UUD 1945. Sehubungan dengan praktek bisnisnya dalam mengelola sumber daya alam, maka perusahaan tergantung pemerintah, khususnya dalam rangka memperoleh izin usaha. 2. Perusahaan merupakan institusi yang senantiasa memberi dukungan kepada pemerintah melalui pembayaran pajak dan kewajiban lainya sehingga pemerintah memiliki biaya operasional dalam melakukan pengelolahan pemerintahan dan pembangunan nasional. Artinya, sumber utama penerimaan pajak adalah pajak, dan sumber utama pajak adalah para pelaku usaha atau badan – badan usaha. 3. Kenyamanan aktivitas ekonomi bagi perusahaan sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat setempat terhadap perusahaan. Kondisi seperti ini semakin pekat diera demokrasi dan penghargaan atas hak- hak asasi manusia. Selanjutnya perilaku masyarakat setempat terhadap perusahaan dipengaruhi Universitas Sumatera Utara 19 pula oleh perilaku perusahaan dalam member manfaat bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

2.3 Pengertian Perusahaan