21 Para investor saat ini sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya
berinvestasi pada perusahaan yang telah melakukan CSR. Demikian juga penyedia dana, seperti perbankan, lebih memprioritaskan pemberian bantuan
dana pada perusahaan yang melakukan CSR. 7.
Meningkatkan harga saham Pada akhirnya jika perusahaan rutin melakukan CSR yang sesuai dengan bisnis
utamanya dan melakukannya dengan konsisten dan rutin, masyarakat bisnis, pemerintah, akademisi, maupun konsumen akan makin mengenal perusahaan.
Maka permintaan terhadap saham perusahaan akan naik dan otomatis harga saham perusahaan juga akan meningkat.
2.3.2 Cara pandang perusahaan terhadap CSR di Indonesia
Ada satu pertanyaan mendasar yaitu “Motivasi apa yang melatarbelakangi kalangan dunia usaha Perseroan Terbatas dalam menerima konsep CSR?.
Menurut Yusuf Wibisono, dalam bukunya “Membedah Konsep dan Aplikasi CSR”
mengatakan bahwa ada 3 tiga kategori perusahaan dalam menerapkan CSR di Indonesia.
Pertama, sekedar basa-basi dan keterpaksaan. Artinya CSR dipraktekkan karena
faktor eksternal external driven. Yang masih hangat dalam ingatan kita, misalnya tanggung jawab PT Lapindo Brantas, kepada para korban lumpur panas
merupakan contoh kongkret adanya indikasi ini. Pemenuhan tanggung jawab lebih karena keterpaksaan akibat tuntutan ketimbang kesukarelaan. Contoh yang sama
juga dialami oleh PT Freeport pada beberapa peristiwa akhir-akhir ini. Berikutnya karena reputation driven, motivasi pelaksanaan CSR adalah untuk mendongkrak
Universitas Sumatera Utara
22 citra perusahaan. Yang masih hangat dalam ingatan kita misalnya saat bencana
tsunami di Aceh dan Sumut terjadi. Korporasi besar kecil seperti dikomando untuk berebut memberikan bantuan uang, sembako, medis dan sebagainya.
Berikutnya berlombalah perusahaan menginformasikan kontribusinya melalui media massa, tujuannya mengangkat reputasi.
Kedua, sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban compliance. CSR
dipraktekkan karena memang ada regulasi, hukum dan aturan yang memaksanya. Misalnya karena adanya market driven. Artinya kesadaran betapa pentingnya
menerapkan CSR yang menjadi tren seiring dengan semakin maraknya kepedulian masyarakat global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan dan
diproduksi dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial. Misalnya pengusaha- pengusaha Amerika Serikat sudah semakin keras dengan produk furniture yang
datang dari Indonesia. Karena, produk tersebut diharuskan menerapkan ecolabelling, suatu tanda bukti bahwa kayunya diambil secara bijaksanan dengan
memperhatikan lingkungan, seperti tidak menebang kayu seenaknya tanpa upaya peremajaan.
Ketiga, CSR dipraktekkan karena memang ada dorongan yang tulus dari dalam
internal driven. Perusahaan meyakini bahwa program CSR merupakan investasi demi pertumbuhan dan keberlanjutan usaha. Dengan demikian, CSR bukan lagi
sekedar aktifitas paksaan yang kalau dilakukan bisa mencapai efisiensi, namun CSR merupakan nyawa korporasi. CSR disikapi dengan strategi korporasi.
Universitas Sumatera Utara
23
2.4 Triple Bottom Line