12
melalui ruang yang telah dipasang EP Electrostatic Precipitator. Partikel abu yang terdapat dalam sisa pembakaran akan ditangkap oleh EP dan disalurkan
ke pembuangan melalui Transporter atau Conveyor. b.
Bottom Ash Bottom Ash System
adalah sistem Ash Handling Plant yang khusus menangani atau menyalurkan abu sisa pembakaran dari bagian bawah ruang bakar. Selain
menangani dan menyalurkan abu dari dalam furnace, Bottom Ash System juga menyalurkan abu yang berasal dari Ruang Economizer dan coal rejhect dari
Pulverizer .
2.5 Bagian-Bagian Utama PLTU
2.5.1 Boiler
[2] [8]
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan
memanaskan air yang berada di dalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu di dalam
ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan
temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan.
Jika dioperasikan dengan benar, boiler secara efisien dapat mengubah air dalam volume yang besar menjadi steam yang sangat panas dalam volume yang
lebih besar lagi yang akan digunakan untuk memutar turbin. Spesifikasi utama dari boiler yang digunakan di PLTU Pangkalan Susu akan
dijelaskan pada tabel 2.1 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
13
Tabel 2.1 Spesifikasi Boiler
Bagian-Bagian Boiler
Economizer
Economizer adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk
ke drum. Di dalam economizer air menyerap panas gas buang yang keluar dari superheater
sebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong. Sumber panas yang diperlukan oleh alat tersebut berasal dari gas buang dalam boiler dengan
suhu ±460,1
o
C.
Steam Drum. Steam drum
berfungsi sebagai pemisah uap dan air pada boiler, uap yang dihasilkan akan menuju ke turbin, sebelum ke turbin uap yang dihasilkan
masih berupa uap basah dimana uap ini belum effektif untuk memutar turbin karena masih mengandung air yang dapat merusak turbin uap, maka dari itu
uap yang basah akan melalui superheater untuk mendapatkan uap kering, lalu menuju ke turbin uap. Tekanan pada steam drum mencapai 127 bar.
Universitas Sumatera Utara
14
Superheater
Superheater merupakan kumpulan pipa Boiler yang terletak dijalan aliran gas
panas hasil pembakaran. Superheater berfungsi untuk memanaskan uap agar kandungan energi panas dan kekeringannya bertambah sehingga menjadi uap
superheat uap panas lanjut. Pemasanan dilakukan dalam dua atau tiga tahap,
sebagai pemanasnya adalah gas hasil pembakaran bahan bakar. Panas dari gas ini dipindahkan ke Saturated Steam yang ada dalam pipa Superheater,
sehingga berubah menjadi Super Heated Steam sebelum disalurkan ke Turbin. Suhu pada Superheater 540
o
C dan tekanan 13.43 MPa.g.
Reheater Setelah tekanan dan temperatur SH Steam turun maka SH Steam tersebut akan
dikembalikan ke Boiler untuk pemanasan ulang. Pemanasan ulang ini berlangsung di bagian Boiler yang disebut Re-Heater yang merupakan
kumpulan pipa Boiler yang diberi panas dari gas pembakaran seperti Superheater
dengan suhu inletoutlet 322
o
C540
o
C dan tekanan inletoutlet 2,72,505 MPa.g. Di bagian Re-Heater, SH Steam akan dikembalikan untuk
memutar Intermediate Presure Turbine IP dan Low Presure Turbine LP.
Air Preheater Air Pre-Heater
adalah instrument yang sistem kerjanya berputar dengan putaran rendah dan berfungsi untuk memanasi udara pembakaran dengan suhu
350
o
C dan tekanan 500 Pa sebelum dikirim ke Furnace dan mendinginkan udara keluar dengan suhu 140
o
C dan tekanan 1 kPa menuju stack cerobong. Furnace
adalah ruang dalam boiler yang dirancang terjadinya proses pembakaran bahan bakar+udara+apipanas. Pemanas Udara pembakaran
tersebut diambil dari gas buang hasil pembakaran dari Furnace yang dialirkan melalui Air Pre-Heater sebelum dibuang ke Chimney. Tipe Air pre-heater
yang digunakan di PLTU Pangkalan Susu adalah tipe Rotary.
Universitas Sumatera Utara
15
Peralatan Bantu Pada Boiler
Mill Pulverizer
Pulverizer adalah alat untuk menggiling batubara sehingga menjadi halus dan
kemudian bersama dengan udara primer akan dialirkan ke Furnace dan untuk mengeringkan batubara sehingga mudah dihaluskan dan dibakar.
Dalam penggunaan Pulverizer yang perlu diperhatikan adalah temperatur dari udara primer, temperatur yang terlalu tinggi dapat menyalakan batubara dari
dalam Pulverizer dan menyebabkan ledakan. Jika temperatur terlalu rendah, batubara tidak bisa kering dan sulit dihaluskan. Temperatur idealnya kira-kira
65 C.
Coal Feeder
Peralatan yang berfungsi untuk mengatur laju aliran Flow ± 21 th untuk membangkitkan 220 MW batu bara dari Coal Banker menuju Mill Pulverizer.
ID Fan, FD Fan dan PA Fan.
Udara pembakaran ada dua macam, yaitu udara primer dan udara sekunder. Udara primer dipasok oleh Primary Air Fan PA Fan yang dihembuskan
menuju ke alat penggiling batubara Pulverizer dengan suhu ±50
o
C dan tekanan ±15 kPa kemudian bersama-sama dengan serbuk batubara dialirkan
ke Furnace. Udara primer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk menghasilkan
pembakaran sempurna. Untuk itulah diperlukan pasokan dari udara sekunder yang dihasilkan oleh FD Fan dengan suhu ±30
o
C dan tekanan ±2 kPa bersama ID Fan
dengan suhu ±150
o
C dan tekanan 300 Pa. Gambar 2.7 di bawah ini akan menunnjukkan siklus air dan uap pada boiler
Pangkalan Susu.
Universitas Sumatera Utara
16
Gambar 2.7 Siklus Air dan Uap pada Boiler PLTU Pangkalan Susu
2.5.2 Turbin Uap