10
4. Air dipompakan lagi menuju tangki tempat pertukaran anion
.
Air yang keluar dari cation bersifat asam maka NaOH perlu disuntikkan, anion menukar ion-
ion negatif dalam air seperti Cl, SO4, SiO2 dengan ion OH- . 5.
Kemudian air dipompakan lagi ketangki terakhir dimana HCl dan NaOH disuntikkan kembali untuk memastikan tidak ada lagi ion ion positif dan
negative seperti Ca, Mg, Na, SO4, SiO2. 6.
Air yang keluar dari hasil pertukaran ion ini disebut sebagai air demin dengan konduktivitas rendah yang akan digunakan dalam proses siklus air-uap di
PLTU Pangkalan Susu
Gambar 2.5 Skema Demineralizer Plant
2.4.3 Reverse Osmosis RO
[8]
Mempunyai fungsi yang sama seperti desalination plant namun metode yang digunakan berbeda. Pada peralatan ini digunakan membran semi permeable
yang dapat menyaring garam-garam yang terkandung pada air laut, sehingga dapat dihasilkan air tawar seperti pada desalination plant. Gambar 2.6 berikut ini
menunjukkan skema prinsip reverse osmosis di PLTU Pangkalan Susu dimana air
laut yang berkonsentrasi tinggi mengalir menuju air tawar yang berkonsentrasi rendah dengan memberikan tekanan tertentu
Universitas Sumatera Utara
11
Gambar 2.6 Prinsip Osmosis dan Reverse Osmosis
2.4.4 Auxiliary Boiler Boiler Bantu
[2] [8]
Pada umumnya merupakan boiler berbahan bakar minyak fuel oil, yang berfungsi untuk menghasilkan uap steam yang digunakan pada saat boiler utama
start up maupun sebagai uap bantu auxiliary steam. Penggunaan Auxiliary Boiler hanya bersifat sementara yaitu ketika unit
boiler utama masih belum menghasilkan utama.Jika unit sudah beroperasi normal, pasokan dapat diambil dari ketel utama sehingga auxiliary boiler dapat
dimatikan.
2.4.5 Coal Handling System
[8]
Coal handling system berfungsi menangani mulai dari pembongkaran
batubara dari kapaltongkang unloading area, penimbunanpenyimpanan di stock area
atapun pengisian ke bunker power plant yang digunakan untuk pembakaran di Boiler. Alat transportasi yang digunakan dengan system conveyor.
2.4.6 Ash Handling Unit Pembuangan Abu
[2] [8]
Ash handling Plant merupakan peralatan yang berfungsi sebagai
penampung dan penyalur abu sisa pembakaran yang berasal dari ruang bakar furnace.Ash handling Plant mempunyai 2 buah bagian system, yaitu :
a. Fly Ash System
Fly Ash system adalah peralatan Ash Handling yang berfungsi menyalurkan abu terbang fly ash yang merupakan sisa pembakaran dari ruang bakar boiler.
Sisa pembakaran yang mengandung partikel-partikel abu dialirkan ke Atmosfir
Universitas Sumatera Utara
12
melalui ruang yang telah dipasang EP Electrostatic Precipitator. Partikel abu yang terdapat dalam sisa pembakaran akan ditangkap oleh EP dan disalurkan
ke pembuangan melalui Transporter atau Conveyor. b.
Bottom Ash Bottom Ash System
adalah sistem Ash Handling Plant yang khusus menangani atau menyalurkan abu sisa pembakaran dari bagian bawah ruang bakar. Selain
menangani dan menyalurkan abu dari dalam furnace, Bottom Ash System juga menyalurkan abu yang berasal dari Ruang Economizer dan coal rejhect dari
Pulverizer .
2.5 Bagian-Bagian Utama PLTU