Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden

31 Setuju 23 40,4 Sangat Setuju 4 7,0 7 Pemberian makanan pada usia 6 bulan dapat membantu bayi mengatasi rasa lapar dan tidak akan menangis Sangat Setuju 6 10,5 Setuju 28 49,1 Tidak Setuju 17 28,8 Sangat Tidak Setuju 6 10,5 8 Memberi makanan lumat seperti bubur susu sebagai makanan pertama pada usia 6 bulan Sangat Tidak Setuju 11 19,3 Tidak Setuju 19 33,3 Setuju 23 40,4 Sangat Tidak Setuju 4 7,0 9 Pada bayi berusia 7-9 bulan diberikan lebih dari 6 kali makanan tambahan setiap hari Sangat Setuju 12 21,1 Setuju 22 38,6 Tidak Setuju 16 28,1 Sangat Tidak Setuju 7 12,3 Jumlah 57 100,0 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sikap responden dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi sebagian besar setuju dengan pernyataan “bayi 4 bulan memerlukan makanan khusus” sebanyak 23 orang 40,4, untuk pernyataan tentang bayi 6 bulan boleh diberikan makanan tambahan sebagian responden menjawab setuju yaitu sebanyak 29 orang 50,9, pernyataan bayi 0-6 bulan lebih gemuk, makanannya harus ditambah dengan susu formula sebagian responden menjawab setuju yaitu sebanyak 26 orang 45,6, pernyataan tentang pemberian makanan pada bayi sebelum 6 bulan dapat berpengaruh pada pencernaannya sebagian responden menjawab setuju yaitu sebanyak 22 orang 38,6, pernyataan tentang pemberian makanan selain ASI kepada bayi sebelum bayi berusia 6 bulan sebagian responden menjawab tidak setuju yaitu sebanyak 21 32 orang 36,8, pernyataan tentang menunda pemberian makanan padat dapat mengurangi resiko alergi makanan pada bayi sebagian responden menjawab tidak setuju yaitu sebanyak 24 orang 42,1, pernyataan tentang pemberian makanan pada usia 6 bulan dapat membantu bagi mengatasi rasa lapar dan tidak akan menangis sebagian responden menjawab setuju yaitu sebanyak 28 orang 49,1, pernyataan tentang memberi makanan lumat seperti bubur susu sebagai makanan pertama pada usia 6 bulan sebagian responden menjawab setuju yaitu sebanyak 23 orang 40,4, pernyataan tentang pada bayi berusia 7-9 bulan diberikan lebih dari 6 kali makanan tambahan setiap hari sebagian responden menjawab setuju yaitu sebanyak 22 orang 38,6. Berdasarkan hasil tersebut maka sikap ibu seputar MP-ASI di Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun dikategorikan pada Tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap Responden tentang MP-ASI di Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun No Sikap Jumlah n 1 Baik 24 42,1 2 Tidak Baik 33 57,9 Jumlah 57 100,0 Dari tabel 4.5 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki sikap kategori tidak baik dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi yaitu sebanyak 33 orang 57,9, dan terendah memiliki sikap kategori baik dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi yaitu sebanyak 24 orang 42,1. 33 4.2.4. Ketepatan Pemberian MP-ASI Tabel 4.6 Distribusi Ketepatan Pemberian MP-ASI di kelurahan Tiga Balata kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun No Pertanyaan Jumlah n 1 Pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 0-6 bulan Ya 9 15,8 Tidak 48 84,2 2 Pemberian ASI saja sampai bayi usia 6 bulan Ya 46 80,7 Tidak 11 19,3 3 Pemberian makanan tambahan pada bayi saat berumur 4 bulan Ya 9 15,8 Tidak 48 84,2 4 Pemberian makan bayi berusia 6 bulan jika bayi rewel atau menangis Ya 15 26,3 Tidak 42 73,7 5 Pemberian susu formula pada anak usia 6 bulan Ya 9 15,8 Tidak 48 84,2 6 Pemberian makanan lumat seperti bubur sebagai makanan pertama bayi berusia diatas 6 bulan Ya 47 82,5 Tidak 10 17,5 7 Pemberian makanan tambahan 3-4 kali sehari pada bayi usia 9 bulan Ya 46 80,7 Tidak 11 19,3 8 Pemberian makanan orang dewasa pada umumnya pada bayi usia 12 bulan Ya 47 82,5 Tidak 10 17,5 9 Pemberian makanan tambahan bubur tim,sayuran,pisang,dll pada bayi usia 7 bulan Ya 49 86,0 Tidak 8 14,0 10 Pemberian makanan tambahan dagingikan pada bayi usia 9 bulan atau lebih Ya 45 78,9 Tidak 12 21,1 Jumlah 57 100,0 34 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari pertanyaan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 0-6 bulan dengan ketepatan pemberian MP- ASI yang menjawab paling banyak yaitu Tidak sebanyak 48 orang 84,2, pemberian ASI saja sampai bayi usia 6 bulan yang menjawab paling banyak yaitu Ya sebanyak 46 orang 80,7, pemberian makanan tambahan pada bayi saat berumur 4 bulan yang menjawab paling banyak yaitu Tidak sebanyak 48 orang 84,2, pemberian makan bayi berusia 6 bulan jika bayi rewel atau menangis jawaban responden tertinggi yaitu Tidak sebanyak 42 orang 73,7, pemberian susu formula pada anak usia 6 bulan jawaban responden tertinggi yaitu Tidak sebanyak 48 orang 84,2, pemberian makanan lumat seperti bubur sebagai makanan pertama bayi berusia diatas 6 bulan jawaban responden tertinggi yaitu Ya sebanyak 47 orang 82,5, pemberian makanan tambahan 3-4 kali sehari pada bayi usia 9 bulan jawaban responden tertinggi yaitu Ya sebanyak 46 orang 80,7, pemberian makanan orang dewasa pada umumnya pada bayi usia 12 bulan jawaban responden tertinggi yaitu Ya sebanyak 47 orang 82,5, Pemberian makanan tambahan bubur tim,sayuran,pisang,dll pada bayi usia 7 bulan jawaban responden tertinggi yaitu Ya sebanyak 49 orang 86,0, dan Pemberian makanan tambahan dagingikan pada bayi usia 9 bulan atau lebih jawaban responden tertinggi yaitu Ya sebanyak 45 orang 78,9. Berdasarkan hasil tersebut maka ketepatan pemberian MP-ASI di Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun dapat dikategorikan pada Tabel 4.7 sebagai berikut: 35 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Ketepatan Pemberian MP-ASI di Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun No Ketepatan Pemberian MP-ASI Jumlah 1 Tepat 26 45,6 2 Tidak Tepat 31 54,4 Jumlah 57 100,0 Dari tabel 4.7 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki ketidaktepatan pemberian MP-ASI yaitu sebanyak 31 orang 54,4, dan terendah memiliki ketepatan pemberian MP-ASI kategori tepat dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi yaitu sebanyak 26 orang 45,6.Dapat dijelaskan ketidaktepatan responden dalam pemberian MP-ASI sebagai berikut: Tabel 4.8 Jadwal Pemberian MP-ASI, Menurut Umur, MP-ASI, Frekuensi Pemberian per Hari, dan Jumlah Responden Yang Tidak Tepat Umur MP-ASI Frekuensi Pemberian per Hari Jumlah Responden Yang Tidak Tepat 0-6 Bulan ASI Setiap Hari 11 6 Bulan  ASI Kapan diminta  Buah lunaksari buah  Bubur tepung atau bubur beras merah 1-2 Kali sehari 10 7 Bulan  ASI Kapan diminta  Buah-buahan  Hati ayam atau kacang-kacangan  Beras merah atau ubi  Sayuran wortel, dan bayam  Minyaksantanalpukat  Air tajin 2-3 Kali sehari 12 9 Bulan  ASI Kapan diminta  Buah-buahan  Dagingkacang- kacanganayamikan  Beras merah kentang labujagung  Kacang tanah  Minyaksantanalpukat 3-4 Kali sehari 12 36 Lanjutan Tabel 4.8 Jadwal Pemberian MP-ASI, Menurut Umur, MP-ASI, Frekuensi Pemberian per Hari, dan Jumlah Responden Yang Tidak Tepat 12 Bulan atau lebih  ASI Kapan diminta  Makanan pada umumnya, termasuk kuning telurnya dan jeruk 4-6 Kali sehari 10 Maka dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak tidak tepat dalam pemberian MP-ASI pada usia 7 bulan dan 9 bulan sebanyak 12 orang.

4.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan variabel independen pengetahuan,sikap dengan variabel dependen yaitu ketepatan pemberian MP-ASI di Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun. 4.3.1. Hubungan Pengetahuan dengan Ketepatan Pemberian MP-ASI di Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun Tabel 4.9 Hubungan Pengetahuan dengan Ketepatan Pemberian MP-ASI di Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun No Pengetahuan Ketepatan Pemberian MP-ASI Jumlah Nilai p Tepat Tidak Tepat n n n 1 Baik 7 100 0 7 100 2 Cukup 7 58,3 5 41,7 12 100 0,002 3 Kurang 12 31,6 26 68,4 38 100 Jumlah 26 45,6 31 54,4 57 100,0 37 Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh 7 responden yang berpengetahuan baik, yang pengetahuannya baik dengan tepat pemberian MP-ASI yaitu sebanyak 7 orang 100. 12 responden yang berpengetahuan cukup, yang pengetahuannya cukup dengan ketepatan pemberian MP-ASI yaitu sebanyak 7 orang 58,3 dan yang pengetahuannya cukup tidak tepat pemberian MP-ASI yaitu sebanyak 5 orang 41,7. Sedangkan 38 responden yang berpengetahuan kurang, yang pengetahuannya kurang dengan ketepatan pemberian MP-ASI yaitu sebanyak 12 orang 31,6 dan yang pengetahuannya kurang dengan ketidaktepatan pemberian MP-ASI yaitu sebanyak 26 orang 68,4. Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p value = 0,002 p0,05, Maka dapat disimpulkan ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan responden dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi. 4.3.2. Hubungan Sikap Dengan Ketepatan Pemberian MP-ASI Tabel 4.10 Hubungan Sikap Dengan Ketepatan Pemberian MP-ASI di Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun No Sikap Ketepatan Pemberian MP-ASI Jumlah Nilai p Tepat Tidak Tepat n n n 1 Baik 15 62,5 9 37,5 24 100 2 Tidak baik 11 33,3 22 66,7 33 100 0,029 Jumlah 26 46,6 31 54,4 57 100,0 38 Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh 24 responden yang sikapnya baik, yang sikap baik dengan ketepatan pemberian MP-ASI yaitu sebanyak 15 orang 62,5 dan yang sikapnya baik dengan tidak tepat pemberian MP-ASI yaitu sebanyak 9 orang 37,5. Sedangkan 33 responden yang sikapnya tidak baik dengan ketepatan pemberian MP-ASI yaitu tepat sebanyak 11 orang 33,3, dan yang sikapnya tidak baik dengan tidak tepat pemberian MP-ASI yaitu sebanyak 22 orang 66,7. Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p value = 0,029 p0,05, Maka dapat disimpulkan ada hubungan secara signifikan antara sikap ibu dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi. 39

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Ketepatan Pemberian MP-ASI

Hasil analisis univariat dari 57 responden yang tinggal di Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak tepat dalam pemberian MP-ASI pada bayi yaitu sebanyak 31 orang 54,4, dan sebanyak 26 orang 45,6 yang tepat dalam pemberian MP-ASI pada bayi. Rata-rata ibu yang tinggal di Kelurahan tidak tepat dalam pemberian makanan pendamping ASI dikarenakan pada saat bayi menangis yang membuat ibu merasa bayinya kelaparan sehingga ibu memberikan susu formula dan makanan tambahan lainnya. Padahal jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu dini dan tidak sesuainya pola asuh yang diberikan justru dapat menggangu sistem pencernaan pada bayi, dan apabila terlambat memberikan juga akan membuat bayi kekurangan gizi serta gangguan tumbuh kembang bayi. Persentasi ketepatan pemberian MP-ASI tidak ada setengah dari sampel yang diambil, ibu merasa dengan memberikan makanan tambahan bayi akan sehat serta bayi cepat tumbuh besar. Selain itu adapula ibu yang beralasan bahwa khawatir akan tidak naiknya berat badan anak, serta bayi yang sering menangis dan rewel yang membuat ibu memberikan makanan pendamping ASI yang tidak sesuai dengan usia bayi. Padahal anak – anak yang diberikan makanan pendamping ASI setelah berumur 6 bulan umumnya lebih cerdas dan memiliki 40 daya tahan tubuh lebih kuat, serta mengurangi risiko terkena alergi akibat makanan. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Atik Setyaningsih 2007 menunjukkan bahwa sebanyak 17 responden 56,7 yang memberikan MP-ASI sejak dini, sedangkan yang tidak memberikan MP-ASI sejak dini sebanyak 13 43,3. Hal ini dikarenakan di Desa Glonggong, Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali masih belum mengetahui tentang pemberian MP- ASI yang benar dan tepat. Sehingga dibutuhkan peran serta tenaga kesehatan dalam memberikan informasi tentang pemberian MP-ASI.

5.2. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Ketepatan Pemberian MP-ASI pada bayi

Pengetahuan Makanan Pendamping Air Susu Ibu MP-ASI adalah Pengetahuan tentang Makanan tambahan yang diberikan pada bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Peranan MP-ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI, melainkan hanya untuk melengkapi ASI. Yenrina, 2008 Pengetahuan tentang MP-ASI sangat penting untuk di dapat karena dengan pengetahuan dan informasi yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala zat gizi yang diperlukan dan manfaat MP-ASI sehingga ibu dapat memberikan makanan pendamping yang tepat. Pengetahuan tentang MP-ASI seorang ibu juga besar pengaruhnya bagi perubahan sikap dan perilaku didalam pemilihan bahan makanan yang selanjutnya berpengaruh pada tumbuh kembang dan gizi anak yang bersangkutan. Sebagian besar ibu yang memiliki pengetahuan baik dan cukup seharusnya menerapkan pola pemberian ASI dan MP-ASI yang baik pada anak,

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Ketepatan Pemberian MP-ASI Pada Bayi Di Kelurahan Tigabalata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun Tahun 2015

5 68 93

HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI Hubungan Antara Perilaku Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Di Kelurahan Bulakan Kabupaten Sukoharjo.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN PERKEMBANGAN Hubungan Antara Perilaku Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Di Kelurahan Bulakan

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DI KELURAHAN JEMAWAN, KECAMATAN JATINOM, KABUPATEN KLATEN.

0 2 6

Cover Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Ketepatan Pemberian MPASI Pada Bayi Di Kelurahan Tigabalata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun Tahun 2015

0 1 14

Abstract Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Ketepatan Pemberian MPASI Pada Bayi Di Kelurahan Tigabalata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun Tahun 2015

0 0 2

Chapter I Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Ketepatan Pemberian MPASI Pada Bayi Di Kelurahan Tigabalata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun Tahun 2015

0 0 8

Chapter II Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Ketepatan Pemberian MPASI Pada Bayi Di Kelurahan Tigabalata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun Tahun 2015

0 0 10

Reference Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Ketepatan Pemberian MPASI Pada Bayi Di Kelurahan Tigabalata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun Tahun 2015

0 0 3

Appendix Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Ketepatan Pemberian MPASI Pada Bayi Di Kelurahan Tigabalata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun Tahun 2015

0 0 28