Latar Belakang PENGARUH BIOAKTIVATOR BERBAGAI MIKROORGANISME LOKAL TERHADAP AKTIVITAS DEKOMPOSER DAN KUALITAS KOMPOS KULIT KAKAO

keterbatasan areal pembuangan. Di samping itu limbah pertanian dan perkebunan belum banyak dimanfaatkan, walaupun dalam beberapa kondisi memiliki potensi sebagai bahan pakan ternak maupun bahan baku pembuatan kompos. Untuk itu perlu dilakukan pengamatan dalam mendukung program pemanfaatan limbah potensial terutama limbah yang dihasilkan oleh tanaman kakao yaitu limbah kulit kakao menjadi kompos yang dipercepat proses dekomposisinya menggunakan bioaktivator. Pada dasarnya kompos yang menggunakan bioaktivator mudah diproduksi sendiri, karena mikroorganisme-mikroorganisme yang berguna banyak terdapat dialam sekitar kita. Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil Kusnadi, dkk, 2003. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Salah satunya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kompos. Proses pembuatan kompos ini salah satunya dapat menggunakan Mikro Organisme Lokal MOL. Mikro Organisme Lokal mengandung unsur hara makro dan mikro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman. Keunggulan penggunaan MOL yang paling utama adalah murah bahkan tanpa biaya, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar Purwasasmita, 2009. Penelitian ini tentang teknik pengolahan limbah kulit kakao menjadi kompos dengan waktu yang relatif cepat. Penelitian ini menggunakan beberapa bioaktivator dari berbagai sumber Mikro Organisme Lokal MOL yang ada di lingkungan sekitar.

B. Rumusan Masalah

Komposisi mikrobia pada aktivator dan aktivitas mikrobia selama proses dekomposisi pada berbagai macam bahan organik, sangat mempengaruhi lama dekomposisi dan kualitas kompos yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian Bengkulu, 2010. Mikroorganisme lokal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mikroba bioaktivator dari bonggol pisang, rebung bambu, isi rumen sapi dan EM4. Adanya penambahan bioaktivator diharapkan mampu mempercepat proses dekomposisi pada limbah kulit kakao dan berbagai macam bioaktivator mikroorganisme lokal tersebut dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Penggunaan mikroba sebagai aktivator untuk memperoleh kompos limbah kulit kakao yang berlangsung cepat dan kualitas yang baik sangat tergantung pada jenis aktivator yang digunakan. Permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana pengaruh penambahan bioaktivator dari berbagai sumber mikroorganisme lokal terhadap proses dekomposisi dan kualitas kompos kulit kakao? 2. Bioaktivator dari berbagai sumber mikroorganisme lokal manakah yang paling efektif dalam mendekomposisi kulit kakao?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Mengidentifikasi dan mengaji aktivitas dan perubahan kompos limbah kulit kakao selama proses dekomposisi berlangsung; 2. Mengaji pengaruh beberapa bioaktivator MOL terhadap kualitas kompos kulit kakao; 3. Menentukan bioaktivator MOL yang efektif dalam proses dekomposisi kulit kakao.