LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif pada PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Berbasis Web.

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) BERBASIS WEB

Oleh:

Ramadian Nurqolbi (08.41010.0027)

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

iv

Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) adalah salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dalam bidang jasa kepelabuhanan. Pelabuhan Indonesia III yang terdiri dari 18 cabang pelabuhan dan 3 anak perusahaan telah memperoleh profit signifikan berasal dari aktivitas bisnis yang telah dijalankan. Menurut berita yang dikutip dari website resmi Pelindo III, diberitakan bahwa pertengahan tahun 2011 PT Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) mampu mengumpulkan laba sebesar Rp 498,54 miliar. Namun sayangnya, tidak semua anak perusahaan PT Pelindo III hingga pertengahan tahun 2011 mampu menyumbangkan laba bagi Pelindo, dua anak perusahaan lainnya masih merugi. Dalam berita tersebut juga diberitakan bahwa total pendapatan usaha bersih di semester pertama tahun 2011 adalah sebesar Rp1,7 triliun. Hasil perolehan yang besar ini juga merupakan andil dari 18 cabang perusahaan.

Dari beberapa berita dan penjelasan diatas, maka perusahaan layak membutuhkan sebuah sistem yang menangani pelaporan-pelaporan terkait dengan laba, rugi dan investasi yang ada di perusahaan. Sistem yang dibutukan tidak sekedar hanya sistem yang mampu menghasilkan laporan, namun dibutuhkan sistem yang mampu menampilkan grafik, tabulasi angka, rincian (drill-down) dan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan kebijakan terutama untuk para eksekutif. Sistem yang dimaksud adalah sistem informasi eksekutif.

Menurut Irfan Subakti (2002:80), Sistem Informasi Eksekutif adalah sistem berbasis komputer yang melayani informasi untuk kebutuhan para tingkat eksekutif


(3)

v

puncak. Sistem ini mendukung penyediaan laporan berupa grafis dan kemampuan drill-down pada setiap laporan yang membutuhkan detil pelaporan. Drill-down adalah kemampuan penting yang menjadikan user dapat mengurai data sampai ke detilnya sekaligus untuk membantu user untuk mengidentifikasi masalah dan peluang yang ada. Perancangan sistem informasi eksekutif harus menyesuaikan kebutuhan objek pengguna yaitu para jajaran eksekutif perusahaan. Penyesuaian kebutuhan yang dimaksud adalah bagaimana menggunakan tipe-tipe grafis dan penyajian tabulasi data yang sesuai sebagai kesatuan laporan. Serta bagaimana perancangan sistem informasi eksekutif tersajikan menggunakan user interface yang menarik dan mudah untuk dipahami. Penggunaan data sebagai sumber informasi harus relevan dan valid baik berupa data angka maupun data yang menunjukkan nilai persentase.

Dengan menggunakan sistem informasi eksekutif ini, secara tidak langsung dapat memudahkan para eksekutif dalam pengambilan keputusan dan kebijakan untuk masa mendatang serta bagaimana mengevaluasi informasi yang terproyeksi melalui grafis dan angka untuk periode saat ini dan sebelumnya.


(4)

viii

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia III ... 6

2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 7

2.3 Struktur Organisasi ... 10

BAB III LANDASAN TEORI ... 12

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 12


(5)

ix

3.1.2 Sistem Informasi ... 12

3.1.3 Sistem Informasi Manajemen ... 13

3.1.4 Sistem Informasi Eksekutif ... 13

3.1.5 Analisa dan Perancangan Sistem ... 15

3.2 Konsep Dasar Basis Data... 16

3.2.1 Sistem Basis Data ... 16

3.2.2 Database ... 17

3.2.3 Database Management System ... 18

3.3 Interaksi Manusia Dan Komputer ... 18

3.4 Grafik (Highcharts) ... 18

3.5 PHP ... 19

3.5.1 Sejarah PHP ... 20

3.5.2 Fitur-Fitur PHP ... 20

3.5.3 Cara Kerja PHP ... 21

3.6 Unified Modelling Language (UML) ... 21

3.6.1 Sejarah Unified Modelling Language (UML) ... 21

3.6.2 Artifak UML ... 22

BAB IV DESKRIPSI SISTEM ... 25


(6)

x

4.3 Diagram Input Proses Output (IPO) ... 25

4.4 Diagram UML ... 26

4.4.1 Use Case Diagram... 26

4.4.2 Activity Diagram ... 35

4.4.3 Sequence Diagram ... 47

4.4.4 Class Diagram ... 53

4.5 Testing dan Implementasi Sistem ... 57

4.5.1 Hasil Testing ... 57

4.5.2 Peralatan Yang Dibutuhkan ... 77

4.5.3 Cara Instalasi Program ... 77

BAB V PENUTUP ... 78

5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN ... 80

Lampiran 1: Biodata Acuan Kerja ... 81

Lampiran 2: Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 82


(7)

xi

Lampiran 4: Kehadiran Kerja Praktek ... 84


(8)

xii

Tabel 4.1 Diagram Input Process Output ... 25

Tabel 4.2 Dokumentasi Login EIS ... 27

Tabel 4.3 Dokumentasi Mengakses EIS ... 27

Tabel 4.4 Dokumentasi Lihat Laporan Sumber Daya Manusia ... 28

Tabel 4.5 Dokumentasi Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi ... 28

Tabel 4.6 Dokumentasi Lihat Laporan Trafik... 29

Tabel 4.7 Dokumentasi Lihat Laporan Produksi Jasa ... 30

Tabel 4.8 Dokumentasi Lihat Laporan Pendapatan ... 31

Tabel 4.9 Dokumentasi Lihat Laporan Biaya ... 31

Tabel 4.10 Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi ... 32

Tabel 4.11 Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi Usaha ... 33

Tabel 4.12 Dokumentasi Lihat Laporan Investasi ... 33

Tabel 4.13 Dokumentasi Lihat Laporan Biaya Pemeliharaan ... 34

Tabel 4.14 Pengujian Login ... 58

Tabel 4.15 Pengujian Menu Sumber Daya Manusia ... 61

Tabel 4.16 Pengujian Menu Kekuatan Alat Produksi ... 63


(9)

xiii

Tabel 4.18 Pengujian Menu Produksi Jasa ... 66

Tabel 4.19 Pengujian Menu Pendapatan ... 67

Tabel 4.20 Pengujian Menu Biaya ... 69

Tabel 4.21 Pengujian Menu Laba Rugi... 71

Tabel 4.22 Pengujian Menu Laba Rugi Usaha... 72

Tabel 4.23 Pengujian Menu Investasi ... 74


(10)

xiv

Gambar 3.1 Management Information System ... 13

Gambar 4.1 Use Case Diagram ... 26

Gambar 4.2 Activity Diagram Login EIS ... 35

Gambar 4.3 Activity Diagram Akses Dashboard EIS ... 36

Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan Sumber Daya Manusia ... 37

Gambar 4.5 Activity Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi ... 38

Gambar 4.6 Activity Diagram Laporan Trafik ... 39

Gambar 4.7 Activity Diagram Laporan Produksi Jasa... 40

Gambar 4.8 Activity Diagram Laporan Pendapatan ... 41

Gambar 4.9 Activity Diagram Laporan Biaya ... 42

Gambar 4.10 Activity Diagram Laporan Laba Rugi ... 43

Gambar 4.11 Activity Diagram Laporan Laba Rugi Usaha ... 44

Gambar 4.12 Activity Diagram Laporan Investasi ... 45

Gambar 4.13 Activity Diagram Laporan Biaya Pemeliharaan ... 46

Gambar 4.14 Sequence Diagram Login Aplikasi ... 48

Gambar 4.15 Sequence Diagram Akses Dashboard EIS ... 48


(11)

xv

Gambar 4.17 Sequence Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi (KAP) ... 49

Gambar 4.18 Sequence Diagram Laporan Trafik ... 50

Gambar 4.19 Sequence Diagram Laporan Produksi Jasa (PJ) ... 50

Gambar 4.20 Sequence Diagram Laporan Pendapatan (PDP) ... 51

Gambar 4.21 Sequence Diagram Laporan Biaya ... 51

Gambar 4.22 Sequence Diagram Laporan Laba Rugi (LR) ... 52

Gambar 4.23 Sequence Diagram Laporan Laba Rugi Usaha (LRU) ... 52

Gambar 4.24 Sequence Diagram Laporan Investasi (INV) ... 53

Gambar 4.25 Sequence Diagram Laporan Biaya Pemeliharaan (BP) ... 53

Gambar 4.26.1 Class Diagram Biaya dan Pendapatan ... 54

Gambar 4.26.2 Class Diagram Laba Rugi ... 54

Gambar 4.26.3 Class Diagram Investasi dan Produksi Jasa ... 55

Gambar 4.26.4 Class Diagram Trafik dan Kekuatan Alat Produksi ... 55

Gambar 4.26.5 Class Diagram SDM Pendidikan ... 56

Gambar 4.26.6 Class Diagram SDM Jabatan ... 56

Gambar 4.26.7 Class Diagram SDM Usia ... 57

Gambar 4.27.1 Tampilan Awal Situs ... 58

Gambar 4.27.2 Tampilan Login Gagal ... 59


(12)

xvi

Gambar 4.30.1 Tampilan Halaman Sumber Daya Manusia (Tab Tabel) ... 62

Gambar 4.30.2 Tampilan Halaman Sumber Daya Manusia (Tab Grafik) ... 62

Gambar 4.31.1 Tampilan Halaman Kekuatan Alat Produksi (Tab Tabel) ... 63

Gambar 4.31.2 Tampilan Halaman Kekuatan Alat Produksi (Tab Grafik) ... 64

Gambar 4.32.1 Tampilan Halaman Trafik (Tab Tabel) ... 65

Gambar 4.32.2 Tampilan Halaman Trafik (Tab Grafik) ... 65

Gambar 4.33.1 Tampilan Halaman Produksi Jasa (Tab Tabel) ... 66

Gambar 4.33.2 Tampilan Halaman Produksi Jasa (Tab Grafik) ... 67

Gambar 4.34.1 Tampilan Halaman Pendapatan (Tab Tabel) ... 68

Gambar 4.34.2 Tampilan Halaman Pendapatan (Tab Grafik) ... 68

Gambar 4.35.1 Tampilan Halaman Biaya (Tab Tabel) ... 70

Gambar 4.35.2 Tampilan Halaman Biaya (Tab Grafik) ... 70

Gambar 4.36.1 Tampilan Halaman Laba Rugi (Tab Tabel) ... 71

Gambar 4.36.2 Tampilan Halaman Laba Rugi (Tab Grafik) ... 72

Gambar 4.37.1 Tampilan Halaman Laba Rugi Usaha (Tab Tabel) ... 73

Gambar 4.37.2 Tampilan Halaman Laba Rugi Usaha (Tab Grafik) ... 73

Gambar 4.38.1 Tampilan Halaman Investasi (Tab Tabel) ... 75


(13)

xvii

Gambar 4.39.1 Tampilan Halaman Biaya Pemeliharaan (Tab Tabel) ... 76


(14)

1 1.1 Latar Belakang

Perusahaan saat ini tidak hanya menjalankan suatu aktivitas bisnis yang dinilai dari tingkat keuntungan dan kerugian namun juga membutuhkan keseluruhan data yang berkaitan dengan aktivitas bisnisnya. Keseluruhan data disusun secara sistematis menjadi informasi yang bermanfaat untuk masing-masing objek pengguna. Informasi terbagi-bagi menjadi beberapa bagian sesuai tingkatan penggunaan dalam tingkatan organisasi. Informasi yang sifatnya detil ditujukan untuk manajemen tingkat bawah atau teknis, informasi yang sifatnya umum ditujukan untuk manajemen tingkat atas yang tidak membutuhkan terlalu banyak informasi. Sedangkan untuk manajemen tingkat menegah, informasi yang disajikan merupakan gabungan informasi detil dan informasi umum.

Untuk menjawab kebutuhan informasi yang tersaji secara akurat, relevan dan interaktif ditujukan kepada tingkat eksekutif, maka dibutuhkan sebuah sistem informasi eksekutif. Menurut Irfan Subakti (2002:82), sistem Sistem Informasi Eksekutif adalah sistem berbasis komputer yang melayani informasi yang dibutuhkan oleh para tingkat eksekutif. Sistem ini mendukung penyediaan laporan berupa grafis dan kemampuan drill-down pada setiap laporan yang membutuhkan detil pelaporan. Keunggulan utama dari sistem informasi eksekutif adalah menyajikan laporan dalam berbagai bentuk grafik sesuai kebutuhan dan pemanfaatannya.


(15)

2

Pendekatan penyajian informasi dalam sistem informasi eksekutif adalah dengan mengacu pada data secara periodik atau per jenis sesuai kebutuhan tingkat eksekutif. Dengan menggunakan sistem informasi eksekutif, informasi yang disajikan dalam bentuk angka atau persentase dapat dianalisa lebih detil dengan cara melakukan break down atau dengan cara drill down. Kedua pendekatan tersebut bertujuan untuk menganalisa rincian apa saja serta seberapa besar kontribusi yang dihasilkan. Melalui pendekatan ini para eksekutif dapat terbantu dalam menentukan keputusan dan hal apa saja yang harus difokuskan untuk peningkatan produktivitas perusahaan.

Dalam pelaksanaan kerja praktek dengan mengambil studi kasus di PT. Pelabuhan Indonesia III, tujuannya adalah perusahaan dapat memanfaatkan sistem informasi eksekutif untuk membantu dalam mengambil kebijakan dan menganalisa secara periodik pertumbuhan perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan khususnya pihak eksekutif.

2. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif dengan menyajikan data yang relevan dan akurat.

3. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif yang mampu menghasilkan laporan berupa grafik dan angka sesuai kebutuhan eksekutif perusahaan. 4. Bagaimana merancang sistem informasi eksekutif dengan menggunakan


(16)

1.3 Batasan Masalah

Pembuatan sistem dalam kerja praktek ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem yang dibangun sesuai dengan data produk yang berlaku di PT. Pelabuhan Indonesia III.

2. Sistem yang dibangun merupakan aplikasi dashboard dalam bentuk grafik yang digunakan untuk melihat hasil dari proses bisnis perusahaan dalam kurun waktu bulanan.

3. Aplikasi yang dibangun berbasis website.

4. Proses bisnis yang ditampilkan hanya untuk proses bisnis per cabang perusahaan dan detail laporan grafik yang ditampilkan hanya sampai satu level.

5. Tidak menangani kegiatan transaksi perusahaan.

6. Tidak membahas mengenai detil penghitungan akuntansi yang ditampilkan pada dashboard.

7. Tidak membahas mengenai bagaimana uji kelayakan pada sistem informasi eksekutif.

8. Aplikasi yang dibangun menggunakan HTML, CSS, JQUERY, PHP dan Database Oracle.


(17)

4

1.4 Tujuan

Tujuan dari kerja praktek ini adalah menghasilkan aplikasi untuk melihat informasi kegiatan perusahaan dalam bentuk table, grafik dan dashboard.

Pembuatan sistem ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan eksekutif perusahaan. 2. Menyajikan data yang relevan dan akurat.

3. Menghasilkan laporan berupa grafik dan angka sesuai kebutuhan eksekutif perusahaan.

4. Menyajikan desain tampilan yang menarik dan mudah dipahami oleh pengguna

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan Laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan hal–hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat serta sistematika penulisan laporan kerja praktek ini.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini membahas tentang gambaran umum PT. Pelabuhan Indonesia III, struktur organisasi, dan deskripsi tugas setiap jabatan.


(18)

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penyelesaian tugas kerja praktek, yang didapatkan dari berbagai macam buku serta sumber-sumber terkait lainnya yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi sistem informasi eksekutif.

BAB IV DESKRIPSI SISTEM

Bab ini membahas mengenai perancangan sistem, meliputi perancangan hierarki, perancangan proses, dan perancangan user interface.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari pembuatan aplikasi sistem informasi eksekuti untuk PT. Pelabuhan Indonesia III terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem di masa mendatang.


(19)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia III

PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan dalam PP No. 19 Tahun 1960. Selanjutnya pada kurun waktu 1969 s/d 1983 bentuk Perusahaan Negara telah diubah dengan nama Badan Pengusahaan Pelabuhan(BPP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1969. Dan selanjutnya pada kurun waktu tahun 1983 s/d 1992 untuk membedakan pengelolaan Pelabuhan Umum yang diusahakan dan yang tidak diusahakan diubah menjadi Perusahaan Umum(Perum) Pelabuhan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1983 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1985. Kemudian sejak tahun 1992 seiring dengan pesatnya Perkembangan dunia usaha maka status Perum diubah menjadi Perseroan hingga saat ini dan tertuang dalam Akta Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 5 Tanggal 1 Desember 1992 dan telah diubah terakhir dengan Akta Perubahan Nomor 128 tanggal 25 Juni 1998 yang dibuat di hadapan Notaris Rachmat Santoso, SH.

PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) mengelola sebanyak 40 pelabuhan yang dikelompokkan menjadi 19 cabang dan 21 kawasan yang tersebar di 7 Propinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan Kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) terletak di Surabaya.


(20)

2.2Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) telah disesuaikan sejalan dengan disahkannya UU Pelayaran No. 17 Tahun 2008, dimana status dan Posisi PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) selaku BUP telah mengalami perubahan fungsi yang sebelumnya sebagai penyelenggara usaha kepelabuhanan menjadi penyelenggara usaha terminal pelabuhan, dengan visi baru yaitu, “Menjadi pelaku penyedia jasa pelabuhan yang prima , berkomitmen memacu integrasi logistik nasional”. Untuk mewujudkan visi diatas maka jajaran manajemen PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) telah menetapkan komitmen manajemen kepada stakeholders, sebagai berikut:

1. Kepada Pelanggan

PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan atas penyediaan permintaan dan pelayanan jasa-jasa terminal pelabuhan yang prima, dengan pemahaman bahwa dari pada pelangganlah perusahaan dapat hidup dan berkembang. Adapun prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh perusahaan dalam melayani para pelanggan adalah:

a. Prima dalam proses memberikan pelayanan (informasi, konsultasi, order

taking, hospitality, care taking, exception, billing, payment).

b. Efisien dalam memberikan pelayanan jasa pelabuhan dan mampu menekan ekonomi biaya tinggi

c. Lancar, baik dalam prosedur transaksi maupun dalam pelaksanaan kegiatan. d. Tertib dan teratur atas dasar perencanaan dan pengendalian yang tepat. e. Tepat dalam metoda dan mekanisme kegiatan pelayanan


(21)

8

f. Aman dari segala bentuk gangguan yang merugikan. 2. Kepada Pegawai

Pelabuhan Indonesia III senantiasa memandang pegawai sebagai sumber daya perusahaan yang paling penting, dengan demikian perusahaan mengupayakan kesejahteraan untuk peningkatan motivasi dan profesionalisme pegawai serta mendukung sepenuhnya terbentuknya Insan Pelabuhan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan:

a. Membangun suasana kerja sehat dan kompetitif yang dilandasi iman dan taqwa.

b. Mengembangkan profesionalisme dan kompetensi inti dalam setiap insan perusahaan

c. Memberikan kesejahteraan yang mencukupi berdasarkan prestasi kerja pegawai.

3. Kepada Pemilik

Pelabuhan Indonesia III bertekad kuat mengembangkan dan meningkatkan nilai perusahaan untuk memenuhi keinginan para pemegang saham, dengan:

a. Senantiasa mengutamakan peningkatan efisiensi dan produktivitas serta optimalisasi kinera perusahaan

b. Konsisten dalam memperbaiki kualitas pelayanan dan tingkat keamanan kepada pelanggan dan masyarakat

c. Peningkatan optimalisasi teknologi informasi dalam pengembangan sistem dan prosedur termasuk di dalamnya peningkatan kemampuan infrastruktur suprastruktur


(22)

d. Membentuk lingkungan kerja yang tanggap terhadap kaidah dan norma penyelenggaraan perusahaan yang baik

e. Membudayakan prinsip pembangunan dan pemeliharaan secara berencana , produktif, efisiensi dan peka terhadap perkembangan teknologi kepelabuhanan.

f. Membentuk kesadaran perlunya pengawasan guna menunjang keberhasilan manajemen

g. Menciptakan kebiasaan proses pengambilan keputusan berdasarkan olahan sistem informasi terpadu

h. Membudayakan keseimbangan antara tanggung jawab dan kewajiban pada setiap jenjang manajemen perusahaan.

4. Kepada Masyarakat

Pelabuhan Indonesia III senantiasa memperhatikan kehadiran dan keberadaan masyarakat disekitarnya yaitu dengan cara:

a. Memelihara dan meningkatkan koordinasi yang erat dan harmonis dengan mitra kerja pelabuhan

b. Berpartisipasi secara aktif dan selektif dengan kalangan mitra kerja pelabuhan c. Berpartisipasi selektif dalam kegiatan kemasyarakatan di lingkungan

pelabuhan.

Misi yang diemban oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) telah disesuaikan pasca disahkannya undang-undang pelayaran No. 17 Tahun 2008 dan memperhatikan kondisi objektif yang ada maka misi perusahaan dalam kurun waktu lima tahun ke depan adalah:


(23)

10

1. Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku secara konsisten

2. Memacu kesinambungan daya saing industry nasional melalui biaya logistic yang kompetitif

3. Memenuhi harapan semua stakeholders melalui prinsip kesetaraan dan tata kelola perusahaan yang baik.

4. Menjadikan SDM (Sumber Daya Manusia) yang kompeten , berkinerja handal dan berpekerti luhur.

5. Mendukung perolehan devisa Negara dengan memperlancar arus perdagangan.

2.3Struktur Organisasi

Direktur Utama

Direktur Operasi dan

Teknik Direktur Keuangan

Direktur Personalia dan Umum

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Pelabuhan Indonesia III Tingkat Eksekutif Berikut ini dijabarkan secara garis besar pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing anggota struktur di perusahaan pada tingkatan eksekutif:


(24)

a. Direktur Utama

Melakukan evaluasi setiap periode dan merencanakan setiap kebijakan untuk perusahaan serta memberikan wewenang kepada masing-masing direktur untuk melaksanakan tugas dan kebijakan sesuai divisi masing-masing.

b. Direktur Operasi dan Teknik

Melakukan evaluasi dan memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan mengenai kegiatan operasional dan teknis pelabuhan.

c. Direktur Keuangan

Melakukan evaluasi dan memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan terhadap siklus keuangan perusahaan berdasarkan laporan keuangan tiap periode.

d. Direktur Personalia dan Umum

Melakukan evaluasi kinerja dan aktivitas pegawai secara umum serta memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan personalia. e. Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha

Melakukan evaluasi dan menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan usaha pelabuhan.


(25)

12 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem

Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

3.1.2 Sistem Informasi

Menurut Herlambang (2005:121), data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.


(26)

3.1.3 Sistem Informasi Manajemen

Menurut Bagus Kurniawan (2002:1) menyatakan bahwa sistem informasi manajemen (SIM) merupakan sebuah sistem terstruktur yang digunakan untuk mengelola data secara terkomputerisasi. Informasi yang dihasilkan dari suatu sistem informasi manajemen menjelaskan mengenai berbagai hal yang telah terjadi di masa lalu, yang sedang terjadi sekarang dan yang mungkin terjadi di masa depan. Didalam sistem informasi manajemen terdapat level atau tingkatan manajemen yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

3.1.4 Sistem Informasi Eksekutif

Menurut Irfan Subakti (2002:80), sistem informasi eksekutif adalah sistem berbasis komputer yang melayani informasi yang dibutuhkan oleh para eksekutif puncak. Sistem informasi eksekutif mendukung penyajian laporan

MIS for strategic and policy planning and decision making Management Information for tactical planninga and decision

making

Management information for operational planning , decision making and control

Transaction processing inquiry response


(27)

14

berupa grafik dan kemampuan drill-down, yaitu kemampuan untuk menguraikan data hingga detil. Karakteristik sistem informasi eksekutif :

Kualitas Informasi 1. Fleksibel.

2. Menghasilkan informasi yang benar.

3. Menghasilkan informasi yang sedia setiap saat. 4. Menghasilkan informasi yang relevan.

5. Menghasilkan informasi yang lengkap. 6. Menghasilkan informasi yang valid.

Antar muka user

1. Memiliki antarmuka user grafis yang canggih. 2. Memiliki antarmuka user yang user-friendly.

3. Akses informasi yang aman dan terjamin kerahasiaannya. 4. Waktu tanggapan atas respon cepat.

5. Dapat diakses dari berbagai tempat.

6. Memiliki prosedur akses yang dapat diandalkan. 7. Meminimalkan penggunaan keyboard.

8. Mendapatkan kembali informasi yang diinginkan secara cepat. 9. Didesain sesuai kebutuhan manajemen dari para eksekutif. 10.Memiliki self-help menu.

Kemampuan teknis

1. Akses ke kumpulan informasi (global). 2. Akses ke e-mail.


(28)

4. Interpretasi tertulis.

5. Indicator-indikator masalah yang dapat disorot (highlight). 6. Hypertext dan hypermedia.

7. Analisis ad hoc.

8. Presentasi dan analisis multidimensional. 9. Penyajian informasi dalam bentuk hirarki.

10.Jalinan terpadu grafis dan teks dalam layar yang sama. 11.Penyediaan manajemen berdasarkan laporan pengecualian. 12.Menyajikan tren / kecenderungan, rasio dan penyimpangan. 13.Penyediaan akses ke data historis dan data terkini.

14.Pengorganisasian di seputar CSF.

15.Penyediaan informasi pada berbagai level detil.

16.Menyaring, mengompres / memadatkan, melacak data kritis.

17.Mendukung penjelasan terhadap permasalahan yang besifat terbuka.

3.1.5 Analisa dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.


(29)

16

Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

3.2 Konsep Dasar Basis Data 3.2.1 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data

(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis

Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).

Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Basis Data Keuntungan Sistem Basis Data Kerugian Sistem Basis Data Mengurangi Kerangkapan data, yaitu

data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang

Diperlukan tempat penyimpanan yang besar


(30)

mengolah data Keamanan data dapat terjaga, yaitu data

dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang

Perangkat lunaknya mahal

Integritas dapat dipertahankan Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi department yang terkait

3.2.2 Database

Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).


(31)

18

3.2.3 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

3.3 Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.

Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.

Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas.

3.4 Grafik ( Highcharts )

Highchart adalah charting library yang ditulis dengan bahasa javascript murni. Highchart menawarkan intuitif , grafik interaktif ke situs web atau aplikasi


(32)

web. Saat ini highchart mendukung grafik tipe line, spline, area, areaspline, column, bar, pie, dan scatter. Highchart sudah dapat berjalan di semua browser modern termasuk pada iPhone/iPad. Browser standar menggunakan SVG untuk proses render grafik, sedangkan internet explorer menggunakan VML untuk penggambaran grafik.

3.5 PHP

Menurut Rasmus Lerdorf, Kevin Tatroe dan Peter Maclntyre (2006:5), PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server. Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. membaca permintaan dari client/browser 2. mencari halaman/page di server

3. melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page

4. mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet.


(33)

20

3.5.1 Sejarah PHP

Menurut Rasmus Lerdorf, Kevin Tatroe dan Peter Maclntyre (2006:2), PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, seorang programmer Unix dan Perl. Semula PHP hanya digunakan untuk mencatat jumlah pengunjung yang melihat resume Rasmus Lerdorf. Skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut

Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP.

Pada bulan September-Oktober 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI Versi 2.0. Pada versi ini programmer dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML dan kode ini juga bisa berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan. Pada tanggal 6 Juni 1998, PHP versi 3.0 berhasil dirilis. PHP 3 ini mempunyai kinerja yang lebih tinggi, berkemampuan object-oriented , syntax highlighting, array multidimensi dan dapat diperluas melalui mekanisme extension. Dukungan dan fiturnya pun jauh bertambah. PHP merupakan salah satu bahasa yang populer.

3.5.2 Fitur-Fitur PHP

Menurut Rasmus Lerdorf (2006:4), Fitur-fitur yang dimiliki PHP antara lain:

1. Acces Logging

2. Access Restriction

3. mSQL Support

4. postgre support

5. DBM support

6. RFC-1867 file upload support 7. Variable, arrays, associative arrays


(34)

9. Conditional while and loops 10.Extended regular expressions 11.Raw HTTP header control

12.Dynamic GIF image creation

3.5.3 Cara Kerja PHP

Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Informasi yang disampaikan ke web server antara lain adalah nama browser, versinya dan sistem operasinya.

Selanjutnya, web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan isinya ke browser. Browser yang medapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pemakai. Jika yang diminta adalah sebuah halaman PHP, maka prinsipnya serupa dengan kode HTML hanya saja, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server, selanjutnya web server menyampaikan ke klien.

3.6 Unified Modelling Language (UML)

3.6.1 Sejarah Unified Modelling Language (UML)

Menurut Martin Fowler (2004:1), Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk


(35)

22

menentukan, visualisasi, merancang dan mendokumentasikan artifact dari sistem software, untuk memodelkan bisnis dan sistem non software lainnya. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.

Seperti syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

3.6.2 Artifak UML

UML menyediakan beberapa notasi dan artifact standar yang bisa digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pelaku dalam proses analisis dan desain. Menurut Martin Fowler (2004:3), Artifak didalam UML didefinisikan


(36)

sebagai informasi dalam bentuk yang digunakan atau dihasilkan dalam proses pengembangan perangkat. Contohnya adalah source code yang dihasilkan oleh proses pemrograman. Yang harus diperhatikan untuk menjaga konsistensi antar artifak selama proses analisis dan desain adalah bahwa setiap perubahan yang terjadi pada satu artifact harus juga dilakukan pada atifact sebelumnya. Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut :

1. use case diagram

2. class diagram

3. behavior diagram

4. statechart diagram 5. activity diagram 6. interaction diagram

a. sequence diagram

b. collaboration diagram 13.implementation diagram

14.component diagram

15.deployment diagram

Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisis atau rekayasa. Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika melalui pendekatan himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak mencukupi untuk melihat sistem yang besar dan kompleks. Diagram yang beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang


(37)

berbeda-24

beda dalam proses rekayasa. Diagram-diagram tersebut dibuat agar model yang dibuat semakin mendekati realitas.


(38)

25

4.1Analisis Sistem

Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan hasil kegiatan bisnis perusahaan, informasi yang disajikan dalam laporan tersebut belum dapat membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi dan pembuatan keputusan, terutama bagi pihak eksekutif/manager tingkat atas dikarenakan informasi yang ditampilkan terlalu banyak dan berupa tabel-tabel. Oleh karena itu dirancanglah sebuah sistem yang sesuai dengan hasil pembahasan terhadap pihak PT. Pelabuhan Indonesia III, yaitu rancang bangun sistem informasi eksekutif yang dapat menyajikan informasi mengenai hasil kegiatan bisnis perusahaan dalam bentuk grafik yang mudah dipahami oleh pihak eksekutif.

4.2Analisa dan Perancangan Sistem yang Sedang Berjalan

Analisa dan Perancangan sistem menggunakan beberapa bahasa pemodelan untuk mempermudah analisa terhadap sistem. Pemodelan sistem yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram. Pada bab ini juga akan dijelaskan mengenai tahap testing dan implementasi dari aplikasi yang dirancang.

4.3Diagram Input Process Output (IPO)

Tabel 4.1 Diagram Input Process Output

Input Process Output

Variabel modul laporan percabang

Proses menampilkan dashboard percabang dengan inputan variabel modul laporan

percabang (SDM, Kekuatan Alat Produksi, Trafik, Produksi Jasa, Pendapatan, Biaya, Laba

Menampilkan tampilan dashboard percabang sesuai modul yang diinputkan


(39)

26

Rugi, Laba Rugi Usaha, Investasi, Biaya

Pemeliharaan) Variabel id cabang

Variabel periode

Proses mengolah data dari database EIS dengan inputan variabel id cabang dan periode

Menampilkan informasi laporan EIS percabang

4.4Diagram UML

4.4.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan tentang tindakan apa saja yang dapat aktor (user) lakukan terhadap aplikasi yang dibangun (fungsionalitas sistem).

Gambar 4.1 Use Case Diagram

Use case sistem informasi eksekutif pada gambar 4.1 menjelaskan hubungan antara aktor dengan fungsionalitas aplikasi. Dokumentasi mengenai use case yang dibuat adalah sebagai berikut.


(40)

1. Dokumentasi Login EIS

Tabel 4.2 Dokumentasi Login EIS

USECASE Login EIS

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk melakukan login.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses halaman login EIS.

MAINFLOW  Sistem akan menampilkan tampilan login untuk masuk ke dalam EIS.

 Direktur mengisikan username dan password pada textbox yang disediakan.

 Sistem akan melakukan proses validasi user dan password.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan dashboard EIS.

2. Dokumentasi Mengakses Dashboard EIS

Tabel 4.3 Dokumentasi Mengakses Dashboard EIS

USECASE Mengakses Dashboard EIS

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur telah melakukan login user EIS.

MAINFLOW  Direktur mengakses halaman dashboard EIS.

 Direktur memilih modul percabang yang ingin ditampilkan melalui menu yang disediakan oleh sistem. POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan informasi laporan EIS sesuai dengan modul yang dipilih.


(41)

28

3. Dokumentasi Lihat Laporan Sumber Daya Manusia

Tabel 4.4 Dokumentasi Lihat Laporan Sumber Daya Manusia

USECASE Lihat Laporan Sumber Daya Manusia

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan sumber daya manusia pada dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu sumber daya manusia pada navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data sumber daya manusia dari database EIS.

 Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan sumber daya manusia untuk per cabang.

 Laporan sumber daya yang ditampilkan adalah SDM usia, jabatan, dan pendidikan.

4. Dokumentasi Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi

Tabel 4.5 Dokumentasi Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi

USECASE Lihat Laporan Kekuatan Alat Produksi

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan kekuatan alat produksi pada dashboard EIS.


(42)

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu kekuatan alat produksi pada navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data kekuatan alat produksi dari database EIS.

 Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan kekuatan alat produksi untuk per cabang.

5. Dokumentasi Lihat Laporan Trafik

Tabel 4.6 Dokumentasi Lihat Laporan Trafik

USECASE Lihat Laporan Trafik

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan trafik pada dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu trafik pada navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data trafik dari database EIS.  Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan


(43)

30

ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan trafik untuk per cabang.

6. Dokumentasi Lihat Laporan Produksi Jasa

Tabel 4.7 Dokumentasi Lihat Laporan Produksi Jasa

USECASE Lihat Laporan Produksi Jasa

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan produksi jasa pada dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu produksi jasa pada navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data produksi jasa dari database EIS.

 Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan produksi jasa untuk per cabang.


(44)

7. Dokumentasi Lihat Laporan Pendapatan

Tabel 4.8 Dokumentasi Lihat Laporan Pendapatan

USECASE Lihat Laporan Pendapatan

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan pendapatan pada dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu pendapatan pada navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data pendapatan dari database EIS.

 Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan pendapatan untuk per cabang.

8. Dokumentasi Lihat Laporan Biaya

Tabel 4.9 Dokumentasi Lihat Laporan Biaya

USECASE Lihat Laporan Biaya

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan biaya pada dashboard EIS.

ACTOR Direktur


(45)

32

MAINFLOW  Direktur memilih menu biaya pada navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data biaya dari database EIS.  Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan

ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan biaya untuk per cabang.

9. Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi

Tabel 4.10 Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi

USECASE Lihat Laporan Laba Rugi

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan laba rugi pada dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu laba rugi pada navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data laba rugi dari database EIS.  Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan

ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi sesuai cabang yang dipilih.


(46)

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan laba rugi untuk per cabang.

10.Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi Usaha

Tabel 4.11 Dokumentasi Lihat Laporan Laba Rugi Usaha

USECASE Lihat Laporan Laba Rugi Usaha

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan laba rugi usaha pada dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu laba rugi usaha pada navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data laba rugi usaha dari database EIS.

 Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan laba rugi usaha untuk per cabang.

11.Dokumentasi Lihat Laporan Investasi

Tabel 4.12 Dokumentasi Lihat Laporan Investasi

USECASE Lihat Laporan Investasi

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan investasi pada dashboard EIS.


(47)

34

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu investasi pada navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data investasi dari database EIS.  Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan

ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan investasi untuk per cabang.

12.Dokumentasi Lihat Laporan Biaya Pemeliharaan

Tabel 4.13 Dokumentasi Lihat Laporan Biaya Pemeliharaan

USECASE Lihat Laporan Biaya Pemeliharaan

DESCRIPTION Use case ini menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem untuk mengakses laporan biaya pemeliharaan pada dashboard EIS.

ACTOR Direktur

PRECONDITION  Direktur dapat mengakses dashboard EIS.

MAINFLOW  Direktur memilih menu biaya pemeliharaan pada navigasi yang disediakan.

 Secara default sistem akan menampilkan laporan EIS dengan periode terbaru (saat ini).

 Sistem akan mengolah data biaya pemeliharaan dari database EIS.


(48)

 Direktur dapat mengubah konfigurasi periode yang akan ditampilkan pada combo box periode.

 Direktur dapat mengklik grafik yang ditampilkan dan sistem akan otomatis melakukan drilldown informasi sesuai cabang yang dipilih.

POST

CONDITION

 Sistem akan menampilkan laporan biaya pemeliharaan untuk per cabang.

4.4.2 Activity Diagram

Pada sistem informasi eksekutif ini, activity diagram berfungsi untuk mendeskripsikan suatu alur proses aktivitas yang terjadi, mulai dari awal sampai akhir. Masing-masing aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Activity DiagramLogin EIS

Activity diagram untuk login EIS adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Activity Diagram Login EIS

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Direktur memasukkan username dan password pada halaman login EIS.

b. Pada proses selanjutnya sistem akan mencocokkan username dan password. Username dan password tersebut akan dicocokkan dengan daftar user yang ada.


(49)

36

c. Apabila username dan password benar maka sistem akan me-redirect halaman ke halaman dashboard EIS dan sebaliknya apabila username dan password salah maka pesan kesalahan login akan ditampilkan dan direktur harus mengisikan username dan password kembali pada halaman login.

2. Activity Diagram Akses Dashboard EIS

Activity diagram untuk akses dashboard EIS adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Activity Diagram Akses Dashboard EIS

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Direktur melakukan login terlebih dahulu sebelum dapat mengakses halaman dashboard

b. Setelah masuk ke dalam halaman dashboard maka direktur dapat memilih menu yang disediakan.

c. Sistem kemudian akan menampilkan isi halaman dashboard sesuai dengan menu yang dipilih.

3. Activity Diagram Laporan Sumber Daya Manusia

Activity diagram untuk laporan sumber daya manusia adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.4.


(50)

Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan Sumber Daya Manusia Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS.

b. Selanjutnya direktur akan memilih menu sumber daya manusia yang terdapat pada halaman dashboard.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data sumber daya manusia dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam bentuk laporan tabel dan grafik.

4. Activity Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi

Activity diagram untuk laporan kekuatan alat produksi adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.5.


(51)

38

Gambar 4.5 Activity Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS. b. Selanjutnya direktur akan memilih menu kekuatan alat produksi yang

terdapat pada halaman dashboard.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data kekuatan alat produksi dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam bentuk laporan tabel dan grafik.


(52)

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai laporan kekuatan alat produksi sesuai nama cabang yang dipilih. 5. Activity Diagram Laporan Trafik

Activity diagram untuk laporan trafik adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Activity Diagram Laporan Trafik

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS. b. Selanjutnya direktur akan memilih menu trafik yang terdapat pada


(53)

40

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data trafik dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai laporan trafik sesuai nama cabang yang dipilih.

6. Activity Diagram Laporan Produksi Jasa

Activity diagram untuk laporan produksi jasa adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Activity Diagram Laporan Produksi Jasa

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS. b. Selanjutnya direktur akan memilih menu produksi jasa yang terdapat


(54)

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data produksi jasa dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai laporan produksi jasa sesuai nama cabang yang dipilih.

7. Activity Diagram Laporan Pendapatan

Activity diagram untuk laporan pendapatan adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Activity Diagram Laporan Pendapatan

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS. b. Selanjutnya direktur akan memilih menu pendapatan yang terdapat


(55)

42

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data pendapatan dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai laporan pendapatan sesuai nama cabang yang dipilih.

8. Activity Diagram Laporan Biaya

Activity diagram untuk laporan biaya adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Activity Diagram Laporan Biaya

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS. b. Selanjutnya direktur akan memilih menu biaya yang terdapat pada


(56)

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data biaya dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai laporan biaya sesuai nama cabang yang dipilih.

9. Activity Diagram Laporan Laba Rugi

Activity diagram untuk laporan laba rugi adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.10.


(57)

44

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS. b. Selanjutnya direktur akan memilih menu laba rugi yang terdapat pada

halaman dashboard.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data laba rugi dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai laporan laba rugi sesuai nama cabang yang dipilih.

10.Activity Diagram Laporan Laba Rugi Usaha

Activity diagram untuk laporan laba rugi usaha adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.11.


(58)

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS. b. Selanjutnya direktur akan memilih menu laba rugi usaha yang terdapat

pada halaman dashboard.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data laba rugi usaha dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam bentuk laporan tabel dan grafik.

11. Activity Diagram Laporan Investasi

Activity diagram untuk laporan laba rugi adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 Activity Diagram Laporan Investasi

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.


(59)

46

b. Selanjutnya direktur akan memilih menu investasi yang terdapat pada halaman dashboard.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data investasi dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai laporan investasi sesuai nama cabang yang dipilih.

12.Activity Diagram Laporan Biaya Pemeliharaan

Activity diagram untuk laporan biaya pemeliharaan adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.13.


(60)

Alur aktivitas yang terjadi akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Aktivitas dimulai dari direktur yang mengakses dashboard EIS. b. Selanjutnya direktur akan memilih menu biaya pemeliharaan yang

terdapat pada halaman dashboard.

c. Kemudian sistem secara otomatis akan mengolah data biaya pemeliharaan dari database. Data yang diolah tersebut disesuaikan dengan periode yang dipilih. Secara default sistem akan menampilkan periode terbaru, apabila ingin menampilkan laporan untuk periode lainnya maka direktur dapat memilih melakukan pemilihan periode pada halaman dashboard.

d. Data yang telah diolah tersebut kemudian akan ditampilkan dalam bentuk laporan tabel dan grafik.

e. Pada tampilan grafik tersebut, direktur dapat melakukan drilldown laporan dengan mengklik nama cabang.

f. Sistem kemudian akan melakukan proses pengolahan data sesuai dengan nama cabang.

g. Hasil dari pengolahan data tersebut kemudian ditampilkan sebagai laporan biaya pemeliharaan sesuai nama cabang yang dipilih.

4.4.3 Sequence Diagram Sistem Informasi Eksekutif

Sequence Diagram merupakan salah satu dari diagram UML (Unified Modelling Language) dan diagram ini menggambarkan mengenai hubungan/interaksi yang dilakukan antar obyek yang ada serta komunikasi yang dilakukan antar obyek tersebut. Melalui sequence diagram, alur interaksi dan komunikasi yang dilakukan antar obyek dalam rancang bangun sistem informasi eksekutif PT. Pelabuhan Indonesia III dapat lebih dipahami. Sequence diagram yang dirancang terdiri dari login, akses dashboard, dan proses lihat laporan yang ada dalam dashboard.

Berikut adalah sequence diagram dari sistem informasi eksekutif yang dirancang.


(61)

48

Gambar 4.14 Sequence DiagramLogin Aplikasi

Pada gambar 4.14 di atas menggambarkan mengenai interaksi yang dilakukan oleh direktur sebagai pengguna terhadap aplikasi. Pada sequence diagram tersebut, pengguna berinteraksi dengan boundary form login dan mengisikan username serta password yang digunakan untuk mengakses dashboard EIS. Data login yang masuk kemudian diproses oleh control Data User yang mengecek kebenaran username dan mencocokkannya dengan data yang ada pada entityuser. Apabila data login yang dimasukkan benar maka pesan balik berupa status login berhasil kepada boundary form login dan tujuan akhirnya adalah berhasil login dan redirect ke halaman dashboard EIS.

2. Sequence Diagram Akses Dashboard EIS

Gambar 4.15 Sequence Diagram Akses Dashboard EIS.

Pada gambar 4.15 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika mengakses laporan EIS dimana direktur sebagai pengguna akan berinteraksi dengan boundaryform dashboard. Pengguna memilih menu (selectMenu) melalui


(62)

tampilan dashboard (boundary form dashboard) yang kemudian diproses oleh sistem (getMenu() ke control EIS) dengan mengambil data EIS (getEISData()) dari database EIS (entity EIS Data). Tujuan akhir dari sequence ini adalah menghasilkan laporan EIS (display(EISReport)) sesuai dengan menu yang dipilih. 3. Sequence Diagram Laporan Sumber Daya Manusia

Gambar 4.16 Sequence Diagram Laporan Sumber Daya Manusia (SDM).

Pada gambar 4.16 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika direktur mengakses laporan sumber daya manusia yang terdapat pada dashboard EIS.

4. Sequence Diagram Laporan Kekuatan Alat Produksi


(63)

50

Pada gambar 4.17 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika direktur mengakses laporan kekuatan alat produksi yang terdapat pada dashboard EIS.

5. Sequence Diagram Laporan Trafik

Gambar 4.18 Sequence Diagram Laporan Trafik.

Pada gambar 4.18 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika direktur mengakses laporan trafik yang terdapat pada dashboard EIS.

6. Sequence Diagram Laporan Produksi Jasa

Gambar 4.19 Sequence Diagram Laporan Produksi Jasa (PJ).

Pada gambar 4.19 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika direktur mengakses laporan produksi jasa yang terdapat pada dashboard EIS.


(64)

7. Sequence Diagram Laporan Pendapatan

Gambar 4.20 Sequence Diagram Laporan Pendapatan (PDP).

Pada gambar 4.20 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika direktur mengakses laporan pendapatan yang terdapat pada dashboard EIS. 8. Sequence Diagram Laporan Biaya

Gambar 4.21 Sequence Diagram Laporan Biaya.

Pada gambar 4.21 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika direktur mengakses laporan biaya yang terdapat pada dashboard EIS.


(65)

52

9. Sequence Diagram Laporan Laba Rugi

Gambar 4.22 Sequence Diagram Laporan Laba Rugi (LR).

Pada gambar 4.22 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika direktur mengakses laporan laba rugi yang terdapat pada dashboard EIS.

10.Sequence Diagram Laporan Laba Rugi Usaha

Gambar 4.23 Sequence Diagram Laporan Laba Rugi Usaha (LRU).

Pada gambar 4.23 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika direktur mengakses laporan laba rugi usaha yang terdapat pada dashboard EIS.


(66)

11.Sequence Diagram Laporan Investasi

Gambar 4.24 Sequence Diagram Laporan Investasi (INV).

Pada gambar 4.24 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika direktur mengakses laporan investasi yang terdapat pada dashboard EIS.

12.Sequence Diagram Laporan Biaya Pemeliharaan

Gambar 4.25 Sequence Diagram Laporan Biaya Pemeliharaan (BP).

Pada gambar 4.25 menggambarkan mengenai sequence diagram ketika direktur mengakses laporan biaya pemeliharaan yang terdapat pada dashboard EIS.

4.4.4 Class Diagram

Class Diagram sistem informasi eksekutif menjelaskan hubungan antar tabel pada database yang digunakan oleh aplikasi. Berikut ini adalah gambar class diagram yang terjadi pada sistem informasi eksekutif.


(67)

54

Gambar 4.26.1 Class Diagram Biaya dan Pendapatan


(68)

Gambar 4.26.3 Class Diagram Investasi dan Produksi Jasa


(69)

56

Gambar 4.26.5 Class Diagram SDM Pendidikan


(70)

Gambar 4.26.7 Class Diagram SDM Usia

4.5 Testing dan Implementasi Sistem

Tahapan ini merupakan tahapan dimana akan dilakukan uji coba pada sistem sehingga siap untuk diimplementasikan. Proses pengujian menggunakan Black Box Testing dimana aplikasi akan diuji dengan melakukan berbagai percobaan untuk membuktikan apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

4.5.1 Hasil Testing

1. Halaman Awal (Login)

Gambar 4.27.1 merupakan tampilan halaman awal saat pertama kali aplikasi dijalankan. Pada tampilan ini pihak eksekutif melakukan login sesuai dengan username dan password yang diberikan. Sistem akan otomatis melakukan pengecekan terhadap username dan password yang diberikan. Jika username dan password sesuai maka login session akan


(71)

58

disimpan dan secara otomatis halaman akan redirect ke halaman beranda sistem informasi eksekutif seperti terlihat pada gambar 4.28.

Pengujian

Tabel 4.14 Pengujian Login

No Tujuan Input Hasil yang

diharapkan

Output sistem 1 Uji coba sistem login

aplikasi EIS.

Username : eisuser Password : eispassword

Login berhasil dan halaman akan di-redirect ke halaman dashboard EIS. Halaman dashboard EIS berhasil diakses. (gambar 4.28)

2 Uji coba sistem login aplikasi EIS.

Username : bukan eisuser Password : bukan eispassword

Login gagal dan pesan kesalahan login akan muncul.

Muncul pesan kesalahan gagal login. (gambar 4.27.2)


(72)

Gambar 4.27.1 merupakan tampilan awal ketika pengguna pertama kali mengakses halaman EIS. Halaman login ini digunakan untuk melakukan otentikasi pengguna yang ingin mengakses halaman dashboard EIS.

Gambar 4.27.2 Tampilan Login Gagal

2. Halaman Beranda

Gambar 4.28 merupakan tampilan halaman beranda saat pengguna telah berhasil masuk setelah melalui proses login. Pada halaman ini terdapat beberapa menu navigasi, di antaranya adalah menu Home, Per Cabang, dan Logout. Menu Home digunakan untuk menampilkan halaman awal dashboard/beranda seperti terlihat pada gambar 4.28. Menu Per Cabang digunakan untuk menampilkan halaman dashboard per cabang, pada halaman ini juga disediakan menu pilihan laporan EIS seperti terlihat pada gambar 4.29. Selanjutnya untuk menu logout digunakan untuk menghapus session pengguna saat ini sehingga ketika akan mengakses halaman dashboard lagi, maka pengguna harus login terlebih dahulu.


(73)

60

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Beranda

3. Halaman Per Cabang

Halaman per cabang pada gambar 4.29 merupakan halaman dimana pengguna sebagai pihak eksekutif dapat melihat informasi eksekutif untuk menu percabang. Pada bagian kiri layout halaman percabang terdapat navigasi pilihan informasi yang ingin ditampilkan.

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Per Cabang

4. Halaman Per Cabang – Sumber Daya Manusia

Halaman per cabang - sumber daya manusia menampilkan informasi sumber daya manusia pada tiap cabangnya seperti terlihat pada gambar 4.30.1 dan 4.30.2. Pada tampilan tersebut terdapat beberapa fitur yang


(74)

dapat dirubah sesuai kebutuhan yang diantaranya terdiri dari pilihan untuk mengganti periode bulan dan tahun yang akan ditampilkan pada layout panel kiri dan pemilihan tab tabel atau grafik (secara default tab tabel akan terpilih).

Pengujian

Tabel 4.15 Pengujian Menu Sumber Daya Manusia

No Tujuan Input Hasil yang

diharapkan

Output sistem 1 Uji coba menu

sumber daya manusia

Menu : Sumber Daya Manusia Periode : Agustus 2010 Laporan sumber daya manusia pada periode agustus 2010 akan tampil. Laporan sumber daya manusia pada periode agustus 2010 berhasil ditampilkan. (Gambar 4.30.1) 2 Uji coba tab grafik

sumber daya manusia

Tab grafik Laporan sumber daya manusia dalam bentuk grafik akan tampil. Laporan grafik sumber daya manusia berhasil ditampilkan. (Gambar 4.30.2)


(75)

62

Gambar 4.30.1 Tampilan Halaman Sumber Daya Manusia (Tab Tabel)

Gambar 4.30.2 Tampilan Halaman Sumber Daya Manusia (Tab Grafik)

5. Halaman Per Cabang – Kekuatan Alat Produksi

Pada halaman per cabang – kekuatan alat produksi menampilkan informasi kekuatan alat produksi untuk setiap cabangnya seperti terlihat pada gambar 4.31.1 dan 4.31.2.


(76)

Tabel 4.16 Pengujian Menu Kekuatan Alat Produksi

No Tujuan Input Hasil yang

diharapkan

Output sistem 1 Uji coba menu

kekuatan alat produksi Menu : Kekuatan Alat Produksi Periode : September 2010 Laporan kekuatan alat produksi pada periode september 2010 akan tampil. Laporan kekuatan alat produksi pada periode september 2010 berhasil ditampilkan. (Gambar 4.31.1) 2 Uji coba tab grafik

kekuatan alat produksi

Tab grafik Laporan kekuatan alat produksi dalam bentuk grafik akan tampil. Laporan grafik kekuatan alat produksi berhasil ditampilkan. (Gambar 4.31.2)

Gambar 4.31.1 Tampilan Halaman Kekuatan Alat Produksi (Tab


(77)

64

Gambar 4.31.2 Tampilan Halaman Kekuatan Alat Produksi (Tab Grafik)

6. Halaman Per Cabang – Trafik

Pada halaman per cabang – trafik menampilkan informasi trafik untuk setiap cabangnya seperti terlihat pada gambar 4.32.1 dan 4.32.2.

Pengujian

Tabel 4.17 Pengujian Menu Trafik

No Tujuan Input Hasil yang

diharapkan

Output sistem 1 Uji coba menu trafik Menu :

Trafik Periode : september 2010 Laporan trafik pada periode september 2010 akan tampil. Laporan trafik pada periode september 2010 berhasil ditampilkan. (Gambar 4.32.1) 2 Uji coba tab grafik

trafik

Tab grafik Laporan trafik dalam bentuk grafik akan tampil. Laporan grafik trafik berhasil ditampilkan. (Gambar 4.32.2)


(78)

Gambar 4.32.1 Tampilan Halaman Trafik (Tab Tabel)

Gambar 4.32.2 Tampilan Halaman Trafik (Tab Grafik)

7. Halaman Per Cabang – Produksi Jasa

Pada halaman per cabang – kekuatan alat produksi menampilkan informasi produksi jasa untuk setiap cabangnya seperti terlihat pada gambar 4.33.1 dan 4.33.2.


(79)

66

Tabel 4.18 Pengujian Menu Produksi Jasa

No Tujuan Input Hasil yang

diharapkan

Output sistem 1 Uji coba menu

produksi jasa Menu : Produksi Jasa Periode : Agustus 2010 Laporan produksi jasa pada periode agustus 2010 akan tampil. Laporan produksi jasa pada periode agustus 2010 berhasil ditampilkan. (Gambar 4.33.1) 2 Uji coba tab grafik

produksi jasa

Tab grafik Laporan produksi jasa dalam bentuk grafik akan tampil. Laporan grafik produksi jasa berhasil ditampilkan. (Gambar 4.33.2)


(80)

Gambar 4.33.2 Tampilan Halaman Produksi Jasa (Tab Grafik)

8. Halaman Per Cabang – Pendapatan

Pada halaman per cabang – kekuatan alat produksi menampilkan informasi pendapatan untuk setiap cabangnya seperti terlihat pada gambar 4.34.1 dan 4.34.2.

Pengujian

Tabel 4.19 Pengujian Menu Pendapatan

No Tujuan Input Hasil yang

diharapkan

Output sistem 1 Uji coba menu

pendapatan Menu : Pendapatan Periode : Agustus 2010 Laporan pendapatan pada periode agustus 2010 akan tampil. Laporan pendapatan pada periode agustus 2010 berhasil ditampilkan. (Gambar 4.34.1) 2 Uji coba tab grafik

pendapatan

Tab grafik Laporan pendapatan dalam bentuk

Laporan grafik pendapatan


(81)

68

grafik akan tampil.

berhasil ditampilkan. (Gambar 4.34.2)

Gambar 4.34.1 Tampilan Halaman Pendapatan (Tab Tabel)


(1)

Gambar 4.38.1 Tampilan Halaman Investasi (Tab Tabel)

Gambar 4.38.2 Tampilan Halaman Investasi (Tab Grafik)

13.Halaman Per Cabang – Biaya Pemeliharaan

Pada halaman per cabang – kekuatan alat produksi menampilkan informasi biaya pemeliharaan untuk setiap cabangnya seperti terlihat pada gambar 4.39.1 dan 4.39.2.


(2)

76

Tabel 4.24 Pengujian Menu Biaya Pemeliharaan

No Tujuan Input Hasil yang

diharapkan

Output sistem 1 Uji coba menu biaya

pemeliharaan Menu : Biaya Pemeliharaan Periode : Agustus 2010 Laporan biaya pemeliharaan pada periode agustus 2010 akan tampil. Laporan biaya pemeliharaan pada periode agustus 2010 berhasil ditampilkan. (Gambar 4.39.1) 2 Uji coba tab grafik

biaya pemeliharaan

Tab grafik Laporan biaya pemeliharaan dalam bentuk grafik akan tampil. Laporan grafik biaya pemeliharaan berhasil ditampilkan. (Gambar 4.39.2)


(3)

Gambar 4.39.2 Tampilan Halaman Biaya Pemeliharaan (Tab Grafik) 4.5.2 Peralatan yang dibutuhkan

Sistem yang digunakan untuk menjalankan Aplikasi Sistem informasi Eksekutif terdiri dari hardware dan software pendukung. Adapun hardware dan software pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Hardware Pendukung terdiri dari:

1. Microprocessor Pentium Dual-Core atau lebih tinggi. 2. Memory 1 GB RAM atau yang lebih tinggi.

3. Harddisk minimal 10 GB.

Spesifikasi Software Pendukung terdiri dari: 1. Sistem Operasi Microsoft Windows, Linux.

2. Firefox 4.0 atau lebih, Google Chrome 3.0.191.3 Beta atau lebih, Opera 9.22 atau lebih.

3. Oracle Database.

4.5.3 Cara Instalasi Program

Tahap instalasi program agar dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

1. Langkah pertama lakukan ekstraksi terhadap file “eispel v1.2.3b.rar” yang telah disediakan dalam folder “Aplikasi”.


(4)

78

2. Langkah kedua, Pindahkan folder (eispel) hasil ekstraksi tersebut ke dalam lokasi server public html (misalkan pada Linux, lokasinya adalah /var/www atau /srv/www).

3. Langkah ketiga, apabila perlu ubah juga hak akses pada folder “eispel” (Default 0755).

4. Langkah keempat, ubah konfigurasi TNS Oracle pada file “koneksi.php” Petunjuk konfigurasi dapat dilihat pada file “koneksi.php”.

5. Tahap instalasi telah selesai dan aplikasi sudah dapat diakses melalui web browser.


(5)

79

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi sistem informasi eksekutif pada PT. Pelabuhan Indonesia III berdasarkan hasil uji coba, didapatkan bahwa aplikasi yang dibuat mampu memberikan informasi detail kegiatan dan kinerja perusahaan yang lebih interaktif dan mudah dibaca oleh pihak eksekutif daripada sebelumnya. Dimana bentuk informasi detail kegiatan dan kinerja perusahaan pada sistem pelaporan yang sudah ada masih berupa tabel-tabel dan sulit dibaca oleh pihak eksekutif.

5.2 Saran

Berdasarkan penjelasan tentang sistem yang telah dibuat, dapat diberikan saran untuk aplikasi sistem informasi eksekutif pada PT. Pelabuhan Indonesia III ini diharapkan dapat dikembangkan menjadi lebih interaktif dan dapat diakses melalui mobile sehingga proses monitoring kegiatan perusahaan dapat dilakukan lebih baik oleh pihak eksekutif.


(6)

80

DAFTAR PUSTAKA

Hakim L., 2002, Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP, Lokomedia, Yogyakarta.

Husni, I.P, 2002, SQL Tutorial, CV. Informatika, Bandung.

Kendall, K.E. and Kendall J.E., 2003, Analisis dan perancangan Sistem Jilid 1, Prehallindo, Jakarta.

Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya. Romeo, S.T, 2003, Testing dan Implementasi Sistem, STIKOM, Surabaya.

Sundoro, Herlambang, 2005, Sistem Manajemen Basis Data: Permodelan Sistem, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Syafii M., 2006, Membangun Aplikasi Berbasis PHP dan MYSQL, ANDI Yogyakarta, Yogyakarta.