Penerapan Sistem Informasi Akuntansi : Studi Komparasi Pada Pt. Pelabuhan Indonesia I(Persero)Medan, Pt. Perkebunan Nusantara Iii(Persero) Medan, Pt. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan

(1)

SKRIPSI

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi : Studi Komparasi Pada PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, PT.Perkebunan

Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan

OLEH EKA OCTALINA

110503297

PROGRAM STUDIAKUNTANSI DEPARTEMEN STRATA I AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

i PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi : Studi Komparasi Pada PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan “ adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/ atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, April 2015 Yang Membuat Pernyataan,

Eka Octalina NIM: 110503297


(3)

ii ABSTRAK

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : STUDI KOMPARASI PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I(PERSERO)MEDAN,

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III(PERSERO) MEDAN, PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK.

MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi yang digunakan pada PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan, PT.Perkebunan Nusantara III(Persero) Medan, dan PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan, apakah telah mampu memberikan informasi yang akurat bagi manajemen perusahaan?

Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian deskriptif. jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, tehnik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah wawancara dan observasi dan metode analisis data adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode analisis dimana metode data dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan, dianalisis, sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan sistem informasi akuntansi ketiga perusahaan.Sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero)Medan, PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan sudah cukup baik dan memadai, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan walaupun masih terdapat beberapa kendala dalam penerapan sistem yang digunakan.

Kata kunci: SIA, Sistem Informasi Akuntansi, Siklus Transaksi, Pengendalian Internal, Metode Deskriptif.


(4)

iii ABSTRACT

APPLICATION OF ACCOUNTINGINFORMATION SYSTEMS :COMPARATIVE STUDY IN PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

MEDAN, PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN, PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK.,

MEDAN

This study aims to determine how the application of the accounting information system that is used on the PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan, PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, and Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan, whether it has been able to provide accurate information to the management company?

Types of research by the author is a descriptive study. The type of data used are primary data and secondary data. Collection techniques by the author are interviews and observation and data analysis method is descriptive method, a method in which the method of analysis of data collected, compiled, interpreted, analyzed, thus providing complete information for solving the problems encountered.

Based on the results of research conducted, the authors conclude that there is no significant difference in the application of accounting information system of the three companies. Accounting information system applied in PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan and PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk., Medan is quite good and adequate, adapted to the needs of each company although there are still some obstacles in the implementation of the system used.

Keywords: AIS, Accounting Information Systems, Transaction Cycles,InternalControl, DescriptiveMethods.


(5)

iv KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi rahmat, berkat, kesehatan, dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaian skripsi ini guna memperoleh Sarjana Ekonomi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac., Ak., C.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, M.A.F.I.S., Ak., selaku Ketua Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Firman Syarif, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Penguji penulis. Terima kasih untuk bimbingan dan arahannya selama ini. Dan Ibu Mutia Ismail, S.E., M.M., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing dan Ibu Dra.Naleni Indra, M.M.,Ak., selaku Dosen Pembanding penulis. Terima kasih sedalam-dalamnya untuk kesediaan membimbing penulis dengan perhatian dan kasih


(6)

v

sayang yang secara ikhlas diberikan selama proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini dari Bapak dan Ibu.

5. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan skripsi ini,khususnya Bapak Ibu dan Abang/ Kakak pegawai Kantor PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan, Bapak Syaiful, Bapak P.Sijabat, Bapak Zulkarnaen, Bapak Marlin, Bapak Gideon Pasaribu, Bang Krisna, Bang Leonardo Siaahan, dan David. Terima kasih atas bimbingan, arahan, dukungan dan bantuan dalam memberikan data penelitian untuk penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik dan terarah.

6. Kepada kedua orangtua penulis, Wesli Simaremare dan Seriani Ginting dan kedua adik-adik penulis, Alex Firdaus dan Weni Lantika serta Opung. Terima kasih atas segala curahan kasih sayang melalui perhatian, doa, dukungan, dan pengorbanan yang selama ini telah diberikan, motivasi utama penulis untuk terus berprestasi dan berusaha menjadi yang terbaik.

Segala bentuk usaha dan perjuangan telah semaksimal mungkin dilakukan oleh penulis. Meskipun demikian, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu banyak perbaikan atas segala kekurangannya yang semata-mata merupakan keterbatasan penulis sebagai manusia biasa. Akhir kata, semoga skrispi ini bermanfaat bagi pembacanya. Horas Mejuah-juah!


(7)

vi DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ...…..ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ..ix

DAFTAR GAMBAR………….……….x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.3.1Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...8

2.1Landasan Teoritis ... 8

2.1.1Defenisi Elemen Sistem Informasi Akuntansi ... 8

2.1.1.1 Definisi Sistem ... 8

2.1.1.2 Definisi Informasi ... 8

2.1.1.3 Definisi Sistem Informasi ... 11

2.1.1.4 Definisi Akuntansi ... 13

2.1.1.5 Defenisi Sistem Informasi Akuntansi ... 14

2.1.2Subsistem Sistem Informasi Akuntansi ... 17

2.1.3Komponen Sistem Informasi Akuntansi ... 21

2.1.4Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi ... 22

2.1.5Unsur – Unsur Penyajian Sistem Informasi Akuntansi ... 24

2.1.6Alur Sistem Informasi Akuntansi ... 25

2.1.7Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi ... 27

2.1.7.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 27

2.1.7.2 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi ... 28

2.1.8Struktur Organisasi ... 30

2.1.9Hal – hal yang terdapat pada pengambilan keputusan ... 30

2.1.9.1 Defenisi Pengambilan Keputusan ... 30


(8)

vii

2.2Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 32

2.3Kerangka Konseptual ... 35

2.4Hipotesis Penelitian ... 36

BAB IIIMetode Penelitian ...37

3.1Jenis Penelitian... 37

3.2Jenis dan Sumber Data ... 37

3.3Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.4Metode Penganalisis Data ... 39

3.5Tempat Penelitian ... 40

BAB IVDeskripsi dan Pembahasan……….………...41

4.1 PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan ... 41

4.1.1 Deskripsi Data ... 41

4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 41

4.1.1.2 Visi dan Misi PT.Pelabuhan Indonesia I Medan……44

4.1.2 Segmentasi Organisasi ... 44

4.1.2.1 Struktur Organisasi ... 44

4.1.2.2 Uraian Tugas Organisasi ... 46

4.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan……….56

4.1.4 Analisis Hasil Penelitian... 59

4.1.4.1 Subsistem SIA PT.Pelindo I (Persero) Medan ... 59

4.1.4.2 Pengendalian Internal SIA PT.Pelindo I Medan ... 83

4.2 PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan………84

4.2.1Deskripsi Data ... 84

4.2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 84

4.2.1.2 Visi daan Misi PT.PTPN III Medan………86

4.2.2Segmentasi Organisasi ... 87

4.2.2.1 Struktur Organisasi ... 87

4.2.2.2 Uraian Tugas Organisasi ... 90

4.2.3 Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan………...120

4.2.4Analisis Hasil Penelitian ... 122

4.2.4.1 Subsistem SIA PT.PTPN III Medan ... 123

4.2.4.2 Pengendalian Internal SIA PT.PTPN III Medan ... 133

4.3 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan ... 135

4.3.1 Deskripsi Data ... 135

4.3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 135

4.3.1.2 Visi daan Misi PT.TELKOM Indonesia I Medan…140 4.3.2 Segmentasi Organisasi ... 142


(9)

viii

4.3.2.2 Uraian Tugas Organisasi ... 146

4.3.3 Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan………..….151

4.3.4 Analisis Hasil Penelitian... 1593 4.3.4.1 Subsistem SIA PT.Pelindo I (Persero) Medan ... 153

4.3.4.2 Pengendalian Internal SIA PT.Pelindo I Medan ... 158

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 160

5.1 Kesimpulan ... ….160

5.2 Saran ...164

DAFTAR PUSTAKA ...166


(10)

ix DAFTAR TABEL

No.Tabel Judul Halaman

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... …33

4.1 Alur Penerimaan Kas/Bank………....62

4.2 Alur Penerimaan/Setoran Pendapatan………65

4.3 Alur Piutang Usaha………....67

4.4 Alur Pembayaran……….. 70

4.5 Alur Pembayaran Keuangan………..72

4.6 Alur Penghapusan Aktiva………..77


(11)

x DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman

2.1 Komponen Sistem Informasi... 13

2.2 Model Umum SIA... 16

2.3 Relasi Antara Siklus-Siklus Transaksi………..19

2.4 Alur Sistem Informasi Akuntansi... 26

2.4 Grafik Proses Pengambilan Keputusan...32

2.5 Kerangka Konseptual... 35


(12)

xi DAFTAR LAMPIRAN

1 Surat Pemberian Izin Riset PT.PELINDO I...168

2 Surat Pemberian Izin Riset PTPN III...170

3 Surat Pemberian Izin Riset PT.TELKOM...171


(13)

ii ABSTRAK

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : STUDI KOMPARASI PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I(PERSERO)MEDAN,

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III(PERSERO) MEDAN, PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK.

MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi yang digunakan pada PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan, PT.Perkebunan Nusantara III(Persero) Medan, dan PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan, apakah telah mampu memberikan informasi yang akurat bagi manajemen perusahaan?

Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian deskriptif. jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, tehnik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah wawancara dan observasi dan metode analisis data adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode analisis dimana metode data dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan, dianalisis, sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan sistem informasi akuntansi ketiga perusahaan.Sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero)Medan, PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Medan sudah cukup baik dan memadai, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan walaupun masih terdapat beberapa kendala dalam penerapan sistem yang digunakan.

Kata kunci: SIA, Sistem Informasi Akuntansi, Siklus Transaksi, Pengendalian Internal, Metode Deskriptif.


(14)

iii ABSTRACT

APPLICATION OF ACCOUNTINGINFORMATION SYSTEMS :COMPARATIVE STUDY IN PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

MEDAN, PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN, PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK.,

MEDAN

This study aims to determine how the application of the accounting information system that is used on the PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan, PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, and Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan, whether it has been able to provide accurate information to the management company?

Types of research by the author is a descriptive study. The type of data used are primary data and secondary data. Collection techniques by the author are interviews and observation and data analysis method is descriptive method, a method in which the method of analysis of data collected, compiled, interpreted, analyzed, thus providing complete information for solving the problems encountered.

Based on the results of research conducted, the authors conclude that there is no significant difference in the application of accounting information system of the three companies. Accounting information system applied in PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan and PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk., Medan is quite good and adequate, adapted to the needs of each company although there are still some obstacles in the implementation of the system used.

Keywords: AIS, Accounting Information Systems, Transaction Cycles,InternalControl, DescriptiveMethods.


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Ditengah laju pertumbuhan ekonomi global yang semakin cepat,maka kelangsungan hidup suatu perusahaan dihadapkan pada kondisi persaingan yang semakin ketat. Semakin ketatnya persaingan disebabkan oleh peningkatan mutu dan kualitas dari masing-masing perusahaan sehingga menimbulkan berbagai macam persoalan didalam mengelola dan mengembangkan perusahaan tersebut. Perusahaan - perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya.

Untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas tersebut perusahaan dapat menggunakan sistem manajemen yang baik, dimana manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada masukan–masukan yang objektif. Setiap manajer senantiasa menghadapi berbagai masalah hari demi hari, baik bilamana ada perbedaan antara apa yang diinginkan dan apa yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu, manajer haruslah membuat keputusan-keputusan dalam rangka usaha mengubah situasi tersebut.Pengambilan keputusan yang tepat dan akurat akan memberikan pengaruh positif terhadap kesejahteraan dari karyawan dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan. Sedangkan, pengambilan keputusan yang kurang tepat dapat menyebabkan memakan banyak biaya yang lebih besar daripada manfaatnya atau kegunaanya serta dapat memakan waktu yang cukup panjang bagi para manajer meskipun dalam pelaksanaan (implementasi) dari


(16)

2

keputusan kebijakan yang dibuat akan terlibat secara terus menerus dalam pembuatan suatu keputusan agar lebih efektif dan efisien.

Di antara sekian banyak faktor yang menjadi masukan manajemen dalam pengambilan keputusan, salah satunya adalah masukan yang berasal dari bagian akuntansi. Menurut Bodnar (2003: 1),“Akuntansi sebagai suatu sistem informasi mencakup kegiatan mengidentifikasikan dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha ke berbagai pihak”. Tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah untuk menyediakan suatu informasi yang relevan terhadap pihak-pihak luar seperti pemegang saham, kreditur, maupun pihak pemerintah (Jogianto, 1997: 54). Hal ini tercapai dengan menerbitkan laporan-laporan periodik, seperti laporan-laporan posisi keuangan, laporan-laporan laba/rugi komprehensif, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Disamping itu, tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi bagi pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen sehingga dapat menggunakan laporan keuangan untuk dasar pengambilan keputusan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak ekstern maupun intern tersebut, maka disusunlah suatu sistem informasi akuntansi.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu sistem informasi perusahaan.“Dalam suatu sistem informasi perusahaan, sistem informasi akuntansi merupakan susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana dan berbagai laporan yang berhubungan dengan data keuangan dimana didesain untuk mentransformasi data keuangan menjadi informasi keuangan”(Widjajanto,2001:4). Informasi keuangan yang


(17)

3

berkualitas sudah pasti mempunyai nilai yang tinggi, sebaliknya informasi yang tidak berkualiatas atau terlambat diperoleh mempunyai nilai yang rendah bahkan tidak ada nilainya. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat dan di sesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan pada masing-masing perusahaan.SIA juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan. Dengan adanya unsur -unsur pengendalian atau pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kecurangan, penyimpangan, dan kesalahan, dapat dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki. Dengan demikian, pengambilan keputusan juga akan dipermudah dan dapat dilakukan dengan lebih objektif.

Di dalam penjelasan diatas maka dapat di simpulkan bahwa hubungan antara manajemen dengan sistem informasi akuntansi yaitu bagaimana analisis penerapan sistem informasi akuntansi mempengaruhi manajemen dalam pengambilan keputusan yang pada dasarnya sistem informasi akuntansi sangat berperan penting bagi manajemen di dalam pengambilan suatu keputusan yang bijaksana di dalam mencapai suatu tujuan perusahaan.

Sistem informasi akuntansi dapat digunakan untuk melakukan kontrol terhadap aset yang dimiliki oleh sebuah organisasi baik itu sektor publik maupun sektor komersial/privat. Tujuan organisasi sektor komersial adalah memaksimumkan laba dan untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Tujuan organisasi sektor publik terutama bukan mencari laba, tetapi memberi pelayanan kepada masyarakat (public service) dan mensejahterakan masyarakat. Pelayanan dalam bidang pendidikan, keamanan, kesehatan masyarakat, penegakan


(18)

4

hukum, transportasi publik, penyediaan barang kebutuhan masyarakat dan sebagainya. Pemerintah juga mempunyai badan usaha (BUMN dan BUMD) yang bertujuan mencari laba untuk meningkatkan penerimaan negara dan untuk mengusahakan barang-barang strategis kebutuhan masyarakat umum. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak, retribusi, laba BUMN/BUMD, pinjaman luar negeri, obligasi, dan sumber lain yang syah (pemerintahan), sumbangan, dana abadi, pinjaman, hibah, dan lain sebagainya (nonpemerintahan). Sektor komersial sumber pendanaannya lebih fleksibel, dari segi internal berasal dari modal pemilik dan laba yang ditahan, sedang dari eksternal adalah utang bank, obligasi, dan penerbitan saham baru. Pertanggungjawaban sektor publik adalah menguasai dana publik, bertanggung jawab kepada publik melalui perwakilan di DPR/DPRD (organisasi pemerintahan), dan langsung kepada masyarakat yang terkait(nonpemerintahan). Pertanggungjawaban vertikal ialah pertanggungjawaban kepada atasannya dalam struktur organisasi, sedang pertanggung-jawaban horisontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat umum, melalui mekanisme yang ada yaitu parlemen. Sektor komersial menguasai dana pemilik, bertanggung jawab kepada para pemilik yaitu pemegang saham, dan kreditor. Struktur organisasi sektor komersial lebih fleksibel, datar, piramid, fungsional, dan sebagainya. Sektor komersial berusaha menyediakan barang dan jasa yang jadi kebutuhan dan permintaan konsumen. Pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, hirarkis. Sektor publik sangat dipengaruhi oleh kebijakan politik yang sangat komplek. Bagi pemerintahan anggaran adalah sangat penting, sebagai otorisasi pelaksanaan, sebagai alat pengawasan, alat kontrol dan pengendalian


(19)

5

pemerintahan dan pertanggungjawaban. APBN dan APBD memerlukan persetujuan DPR/DPRD sebagai wakil rakyat, yang setelah disetujui kemudian diserahkan kepada pemerintah untuk dilaksanakan. Sementara untuk organisasi bisnis adalah sangat fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan lingkungan dan ekonomi yang terjadi. Contoh organisasi sektor publik antara lain BUMN / BUMD, seperti PT. Pelabuhan Indonesia I(Persero), PT.Perkebunan Nusantara III(Persero), PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk., Bank SUMUT, dll.

Penerapan sistem informasi akuntansi antara satu perusahaan dengan perusahaan lain berbeda sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari masing-masing perusahaan. Adanya perbedaan ini mendorong penulis untuk melihat bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi untuk beberapa perusahaan publik. Dalam penelitian ini, penulis melakukan komparasi penerapan sistem informasi akuntansi antara tiga perusahaan BUMN di Medan yaitu PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. dalam skripsi yang berjudul “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi: Studi Komparasi Pada PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan“

1.2 Rumusan Masalah

Setiap perusahaan akan selalu mengalami permasalahan dalam menjalankan kegiatan perusahaannya. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan tersebut adalah


(20)

6

berbeda – beda satu sama lainnya. Berdasarkan pada latar belakang diatas maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan serangkaian penelitian dan memaparkannya. Maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi pada PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk melihat penerapan sistem informasi akuntansi pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan

2. Untuk dapat melihat dan memahami secara langsung bagaimana

praktek pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan.

3. Untuk membandingkan teori mengenai Sistem Informasi Akuntansi yang diperoleh penulis selama perkuliahan dan penerapannya disuatu perusahaan.

4. Untuk melengkapi tugas dan syarat guna menyelesaikan pendidikan Strata I di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

1.3.2 Manfaat Penelitian


(21)

7

1. Peneliti

Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan penelitian, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan dan diharapkan dapat diaplikasikan secara langsung di dunia kerja.

2. PT. Pelabuhan Indonesia I(Persero)Medan,PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan

Penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk menyempurnakan penerapan sistem informasi akuntansi di dalam pengambilan keputusan perusahaan.

3. Akademisi

Penelitian ini dapat memberikan gagasan, ide dan pemikiran dalam upaya penerapan ilmu serta dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian sejenis selanjutnya dengan menambah variable lain.


(22)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Defenisi Elemen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar (2001: 1) “Organisasi sangat tergantung pada sistem informasi agar selalu dapat kompetitif ”. Produktifitassebagai alat untuk menjaga daya saing dapat ditingkatkan dengan bantuan informasi. Istilah sistem informasi akuntansi terdiri atas tiga elemen, yaitu: sistem, informasi, dan akuntansi. Ketiga elemen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

2.1.1.1 Definisi Sistem

Ada beberapa definisi tentang sistem yang dikemukakan oleh banyak pakar.Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut, Menurut Hall (2002: 5), menyatakan bahwa “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem - subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose)”. Menurut Widjajanto (2001: 2), menyatakan bahwa “Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses dan output”.

2.1.1.2 Definisi Informasi

Menurut Baridwan (2000: 10), “Informasi adalah data yang telah di proses lebih lanjut sehingga mempunyai arti bagi sipenerima


(23)

9

dan mempunyai nilai pengaruh atas tindakan-tindakan, keputusan-keputusan sekarang atau masa yang akan datang”.

Menurut Bodnar, Hopwood (2001: 1), menyatakan bahwa, “Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat di jadikan sebagai dasar untuk keputusan yang tepat.” Informasi merupakan suatu alat yang di gunakan perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan serta merupakan pedoman perusahaan dalam mengambil suatu keputusan. Apabila suatu perusahaan tidak memiliki informasi yang akurat dan tepat waktu maka perusahaan tersebut tidak dapat mencapai suatu tujuan yang telah di rencanakannya dengan baik. Oleh karena itu kunci dari keberhasilan suatu perusahaan adalah informasi yang akan di kelola oleh pihak manajemen. Sehingga perusahaan tidak akan melakukan kesalahan dalam mengambil suatu keputusan dalam bentuk apapun karena apabila informasi yang di butuhkan perusahaan dapat terpenuhi dan mamajemen di dalam perusahaan baik maka tidak akan terjadinnya penyelewengan dalam bentuk apapun sehingga perusahaan dengan mudah mencapai tujuannya”.

Pengertian Informasi Menurut Jogiyanto, (1999: 692), “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”. Pengertian Informasi Menurut Davis (1991: 28), “Informasi adalah


(24)

10

data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”.

Menurut definisi- definisi di atas, informasi adalah hasil pengolahan dari data yang digunakan untuk membantu pengambil keputusan. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi adanya ketidakpastian di dalam pengambilan keputuasan tentang suatu keadaan. Agar informasi berguna dalam pengambilan keputusan, harus memiliki kriteria - kriteria sebagai berikut:

1. Relevan, suatu informasi mempunyai manfaat sebagai dasar pengambilan keputusan.

2. Akurat, ketepatan dan dapat diandalkannya suatu informasi. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

3. Tepat waktu, informasi yang diperoleh terbaru dan mudah diperoleh saat dibutuhkan. Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian


(25)

11

menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

4. Lengkap (complete). Bagian informasi yang esensial bagi pemakai tidak boleh ada yang hilang atau kurang. Misalnya, sebuah laporan harus menyajikan semua perhitungan dan menyajikannya dengan jelas sehingga tidak menimbulkan laporan yang ambigu.

5. Ringkas, informasi telah dikelompokkan sehingga tidak perlu diterangkan.

6. Jelas, tingkat informasi dapat di mengerti oleh penerima.

7. Dapat dikuantifikasi, tingkat informasi dapat dinyatakan dalam bentuk angka.

8. Konsisten, tingkat informasi dapat diperbandingkan.

2.1.1.3 Definisi Sistem Informasi

Menurut Hall (2001:7) berpendapat bahwa, “Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data di kumpulkan, diproses menjadi informasi dan di distribusikan kepada para pemakai”.

Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi


(26)

12

mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

Sistem informasi memiliki sebelas komponen yaitu:

1. komponen sasaran dan tujuan, merefleksikan kekuatan

pendorong sistem dan alasan keberadaan suatu sistem. 2. komponen input (data).

3. komponen output, informasi untuk pengambilan keputusan. 4. penyimpanan data.

5. pemroses.

6. instruksi dan prosedur, memproses data menjadi informasi. 7. batas sistem.

8. kendala sistem, yaitu keterbatasan intern dan ekstern.

9. komponen pengaman yang berguna dan menjamin informasi yang dihasilkan akurat.

10. komponen interface informasi, berfungsi sebagai

penghubung antar pengguna, antara mesin dengan pengguna, antar subsistem dalam sistem informasi.


(27)

13

Komponen sistem informasi akan terlihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1

Komponen Sistem Informasi

Sumber: Report of the Commitee on Accounting and Information System 2.1.1.4 Definisi Akuntansi

Menurut American Insitute of Certified Public Accounting

(AICPA) dalam Harahap (2003:1) mendefinisikan “Akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya”. Menurut American Accounting Association (AAA), “Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pelaporan, dan pengukuran informasi ekonomi yang memungkinkan adanya pengambilan keputusan yang jelas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut”. Menurut ABP Statement No.4, “Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam menetapkan


(28)

14

pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan alternatif”. Menurut Skousen (2001: 7), “Akuntansi merupakan suatu sistem yang menghasilkan informasi kuantitatif, terutama keuangan tentang entitas ekonomi yang di perlukan untuk mengambil keputusan”. Menurut Soemarso (2002: 3), menyatakan bahwa“Akuntansi merupakan proses mengidentifikasikan, mengukur, melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang mengunakan informasi tersebut”. Menurut Warren, Reeve dan Fess (2005: 226), menyatakan bahwa, “Akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengiktisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan”.

2.1.1.5 Defenisi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Widjajanto (2001: 4), “Sistem Informasi Akuntansi adalah sususan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang di desain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi infomasu keuangan”. Menurut Bordnar dan Hopwood (2004:1), “Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data keuangan dan dat lainnya menjadi informasi”.

MenurutWilkinson(2004: 5) Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan “suatu kerangka pengkordinasian sumber daya

(data, materials,equipment, suppliers, personal, and funds) untuk

mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan


(29)

15

suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak - pihak yang berkepentingan”.

Menurut Romney dan Steinbart (2004: 3), menyatakan model umum untuk menyajikan sebuah sistem informasi akuntansi adalah:

1. Pemakai akhir,

Dapat di bagi dalam dua kelompok, yakni eksternal dan internal. Pemakai eksternal meliputi kreditur, para pemegang saham, para investor potensial, agen – agen pembuat peraturan, otorisasi pajak, para pemasok dan para pelanggan. Para pemakai internal adalah pihak manajemen di setiap tingkat organisasi, juga personel operasi.

2. Sumber data,

Merupakan transaksi keuangan yang memasuki sistem informasi dari sumber internal dan eksternal. Transaksi keuangan eksternal merupakan transaksi pertukaran ekonomis dengan entitas lainnya dan individu dari luar perusahaan. Misalnya: penjualan barang dan jasa, pembelian persediaan, penerimaan kas dan pengeluaran kas. Transaksi keuangan internal melibatkan pertukaran dan pergerakan sumber daya dalam organisasi. Misalnya, pergerakan bahan mentah ke persediaan dalam proses, aplikasi tenaga kerja dan

overhead ke barang dalam proses, penyusutan pabrik dan

peralatan.

3. Pengumpulan data,

Merupakan suatu tahap operasional pertama dalam sistem informasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data - data peristiwa yang memasuki sistem adalah sah (valid), lengkap dan bebas dari kesalahan material. Di dalam mengatur desain prosedur pengumpulan data teradapat dua aturan yakni relevan dan efisien. Relevan artinya sistem informasi hanya menangkap data yang sesuai dengan kebutuhan para pemakai informasi. Sedangkan efisien maksudnya di dalam pengumpulan data hanya di lakukan sekali saja agar terhindar dari pemborosan, ketidakkonsistenan.

4. Pemprosesan data,

Merupakan suatu data setelah di kumpulkan, maka selanjutnya di proses untuk menghasilkan informasi. Tugas dalam tahap pemprosesan data bervariasi dari yang sederhana sampai yang kompleks.


(30)

16

Sistem Informasi

Umpan Balik

Organisasi Bisnis

5. Manajemen database,

Merupakan suatu tempat menyimpan fisik keuangan dan non keuangan atau isi dari data.ModelUmum untuk Sistem Informasi Akuntansi akan terlihat pada gambar berikut:

Lingkungan Eksternal

Umpan Balik Gambar : 2.2 Model Umum SIA

Sumber : Accounting Information System , 3rdedition, James A Hall , Salemba Empat Jakarta (2001: 13)

Sebuah sistem informasi akuntansi menambah nilai dengan cara: 1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat

melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

Manajemen Database

Pemakai Akhir Eksternal

Sumber Data

Eksternal Pengumpulan

Data

Pemrosesan Data

Penghasil Informasi

Pemakai Akhir Informasi Sumber Data


(31)

17

2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.

3. Meningkatkan efisiensi.

4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan. 5. Meningkatkan sharing knowledge.

6. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.

2.1.2 Subsistem Sistem Informasi Akuntansi

Subsistem sistem informasi akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

Sistem informasi akuntansi terdiri atas tiga subsistem utama :

1) Sistem Pemrosesan Transaksi-SPT(transaction processing

system), yang mendukung operasi bisnis setiap hari dengan

sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh organisasi. Sistem pemrosesan transaksi merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem informasi dengan :

a) Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan b) Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi

(jurnal dan buku besar)

c) Mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke personel operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian mereka.


(32)

18

Sistem pemrosesan transaksi menangani peristiwa-peristiwa bisnis yang muncul secara berkala. Pada situasi seperti sekarang ini, sebuah perusahaan dapat berhadapan dengan ribuan transaksi. Untuk dapat secara efisien menangani volume transaksi sebesar itu , jenis – jenis transaksi yang sejenis di kelompokkan dalam siklus transaksi. SPT terdiri atas tiga transaksi yaitu :

a. Siklus Pendapatan : Kegiatan bisnis dimana perusahaan menjual barang jadinya kepada pelanggan yang melibatkan pemrosesan penjualan kas, penjualan kredit, dan penerimaan kas yang mengikuti penjualan kredit.

b. Siklus Pengeluaran : Kegiatan bisnis di mulai dengan akuisisi bahan baku , property, dan tenaga kerja dalam pertukaran kas. Kebanyakan transaksi pengeluaran didasarkan pada relassi kredit diantara mitra dagang.

c. Siklus Konversi : Dibentuk oleh dua sistem utama, yaitu sistem produksi (perencanaan, pendjadwalan, dan control atas produk fisik melalui proses manufaktur) dan sistem akuntansi biaya (memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi)


(33)

19

Setiap siklus menangani dan memproses jenis transaksi keuangan yang berbeda. Berikut relasi antara siklus-siklus transaksi.

Kas

Gambar : 2.3

Relasi Antara Siklus-Siklus Transaksi

Sumber : Accounting Information System , 3rdedition, James A Hall , Salemba Empat Jakarta (2001: 57)

2) Sistem Pelaporan Buku Besar/Keuangan –SPBB/K (general

ledger/financial reporting system), yang menghasilkan

laporan keuangan tradisional seperti laporan laba rugi, neraca, Tenaga Kerja

Bahan Baku

Pabrik Fisik Siklus Pengeluaran

Subsistem:

Pembelian/Utang Dagang Pengeluaran Kas

Gaji

Aktiva Tetap

Siklus Konversi Subsistem:

Perencanaan Produksi dan Kontrol

Akuntansi Biaya

Siklus Pengeluaran Subsistem:

Pemrosesan Pesanan Penjualan

Penerimaan Kas

Barang Jadi


(34)

20

laporan arus kas, pengembalian pajak, dan laporan-laporan lainnya yang ditetapkan oleh hukum.

Sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan status sumber daya keuangan dan perubahan dalam sumber daya – sumber daya tersebut. SPK mengkomunikasikan informasi ini terutama kepada pihak eksternal. Jenis pelaporan ini disebut nondiscretionary (tidak bebas untuk menentukan) karena organisasi memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali pilihan dalam informasi yang disediakannya. Kebanyakan informasi ini terdiri dari laporan tradisional, pengembalian pajak, dan dokumen hukum lainnya.

3) Sistem Pelaporan Management-SPM (management reporting

system), yang menyediakan manajemen internal dengan

laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang di perlukan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan varian, dan laporan pertanggungjawaban.

Para manajer harus segera menangani banyak masalah bisnis hari demi hari, juga rencana dan kontrolatas kegiatan operasi mereka. Para manajer memerlukan informasi yang berbeda untuk berbagai jenis keputusan yang dilakukan. Jenis pelaporan ini disebut pelaporan discretionary (bebas untuk menentukan)


(35)

21 2.1.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2004:3), membagi sistem informasi akuntansi menjadi lima komponen yaitu:

1. People: Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan

melaksanakan berbagai fungsi.

2. Procedure:Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang

terotomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktivitas – aktivitas oerganisasi.

3. Data:Data tentang proses – proses bisnis organisasi.

4. Software: Software yang di pakai untuk memproses data organisasi

infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung (peripheral device).

5. Infrastruktur informasi teknologi:Peralatan untuk komunikasijaringan. Sedangkan, menurut Leitch dan Davis (1992: 8), komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari:

1. Business operation

Dalam suatu organisasi terdapat beberapa aktivitas seperti perekrutan karyawan, pembelian barang persediaan dan penerimaan kas dari pelanggan. Input sistem informasi akuntansi disiapkan oleh bagian operasional dan outputnya digunakan untuk mengatur kegiatan operasional.

2. Transaction processing

Transaksi yang dilakukan perusahaan lazimnya ialah penjualan, produksi, (bila perusahaan industri), dan pembelian. Para penyusun

(designer) sistem informasi harus paham apa dan bagaimana

transaksi-transaksi itu diproses.

3. Management decision making

Pada umumnya informasi digunakan untuk bahan pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pihak manajemen, oleh karena itu informasi menentukan proses pengambilan keputusan.

4. Reporting

Dalam menyusun laporan berdasarkan sistem informasi, penyusun sistem (system designer) harus mengetahui output apa yang dibutuhkan/diinginkan.

5. System development and operation

Sistem informasi harus dirancang, diimplementasikan dan dioperasikan secara efektif. Idealnya user terlibat penuh dalam implementasinya.


(36)

22

Untuk memperoleh database yang baik, perlu dipahami sungguh-sungguh proses pengumpulan dan penyimpanan data, dan jenis

database software.

7. Technology

Kemampuan dalam perencanaan dan pengelolaan operasi bisnis tergantung dari pengetahuan teknologi untuk melengkapi pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi. Pada waktu ini dukungan teknologi komputerisasi dan komunikasi sudah pada tingkat yang sedemikian rupa sehingga prosedur operasional yang lazim dikenal secara tradisional sudah berubah secara total, misalnya mengenai otorisasi, pembagian tugas, hubungan antar organisasi secara elektronis (e-business), dan aspek-aspek keamanan (karena dengan menggunakan internet berarti kita makin terbuka terhadap akses publik).

8. Controls

Dalam menyusun sistem pengendalian intern harus dipertimbangkan tingkat kompleksitas sistem informasi serta perkembangan teknologi.

9. Interpersonal / Communication skill

Dalam menyusun sistem pengendalian intern harus dipertimbangkan tingkat kompleksitas sistem informasi serta perkembangan teknologi.

10. Accounting and auditing principles

Untuk menyusun dan mengoperasikan sistem informasi akuntansi, seorang akuntan harus mengetahui prosedur akuntansi dan memahami audit terhadap sistem informasi.

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi

Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi:

a. Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem.

Keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dalam kinerja sistem informasi akuntansi.

b. Kemampuan teknik personal dalam sistem informasi.

Semakin tinggi kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi


(37)

23

dikarenakan adanya hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

c. Ukuran organisasi.

Semakin besar ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara ukuran organisasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

d. Dukungan manajemen puncak.

Semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian sistem informasi akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

e. Formalisasi pengembangan sistem informasi.

Semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja sistem informasi akuntansi. f. Program pelatihan dan pendidikan pemakai.

Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila program program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan.


(38)

24

Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila terdapat dewan pengarah.

h. Lokasi dari departemen sistem informasi.

Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila departemen sistem informasi terpisah dan berdiri sendiri.

2.1.5 Unsur – Unsur Penyajian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi terdiri dari unsur-unsur atau komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan dalam suatu struktur bangunan sistem informasi untuk mencapai sasarannya. Menurut Cushing, diterjemahkan oleh Kosasih(1983: 21 ) bangunan sistem informasi terdiri dari 6 blok yang disebut information system building block

sebagai berikut:

1. Blok masukan (Input block)

Input merupakan data yang dimasukan ke dalam sistem informasi. Masalah input mencakup metode-metode dan media (umumnya sumber dokumen, source documents) untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke sistem.

2. Blok model proses (Process block)

Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data. Data tersebut disimpan di bank-data dengan cara tertentu untuk menghasilkan suatu keluaran yang di inginkan.

3. Blok keluaran (Output block)

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran atau output yang merupakan informasi yang berkualitas atau laporan-laporan yang berguna untuk tingkat manajemen dan semua pemakai informasi. 4. Blok teknologi (Technology block)

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) di dalam sistem informasi. Teknologi berguna untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran (output) dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.


(39)

25

Kumpulan dari data yang terkait atau berhubungan secara terpadu satu sama lain, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya ini merupakan basis data. Data yang ada dalam basis data perlu disimpan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan, supaya menghasilkan informasi yang berkualitas. Organisasi basis data yang juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi/diolah dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management Systems).

6. Blok kendali (Control block)

Pengendalian-pengendalian perlu diterapkan di dalam sistem supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya terjadi salah proses, salahformula, data input yang dimasukkan salah atau disalahgunakan, sistem yang belum teruji sudah dijalankan, sistem tidak sesuai kebutuhan, terjadinya kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, bencana alam, kebakaran/ api, air, temperatur, dan sebagainya. Agar resiko yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi dapat segera diatasi, perlu dirancang dan diterapkan beberapa pengendalian intern untuk meyakinkan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan seperti yang seharusnya.

2.1.6 Alur Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2004: 3), adanya alur sisteminformasi akuntansi di bagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Daur operasional, yang merupakan daur mulai dari terjadinya

transaksi atau kejadian – kejadian ekonomis sampai terekamnya transaksi – transaksi tersebut ke dalam bentuk dokumen – dokumen. Daur operasional terdiri dari:

a. Daur Pengeluaran (Expenditure System)

Segala peristiwa yang berhubungan dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis yang diperlukan oleh perusahaan, baik berupa barang ataupun jasa, baik pemasok dari luar maupun dari karyawan didalam perusahaan.

b. Daur Pendapatan (Revenue System)

Berhubungan dengan penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen dan mendapatkan pembayaran dari mereka.


(40)

26

Berhubungan dengan pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi.

d. Daur Manajemen Sumber Daya (Resources Management System)

Meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber daya seperti investasi dan aktiva tetap (fasilitas). e. Daur Buku Besar dan Laporan Keuangan (General Ledger and

Financial Statement)

Berhubungan dengan transaksi keuangan dan ayat jurnal penyesuaian yang terjadi dalam siklus akuntasi.

2. Daur penyusunan laporan, yaitu daur yang mengubah dokumen – dokumen hasil rekaman transaksi yang berasal dari daur operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan keuangan untuk pihak eksternal, maupun laporan manajemen yang di tunjukan untuk pihak internal perusahaan (manajemen).

Berikut ini merupakan gambar dari daur alur sistem informasi akuntansi:

Daur Penyusunan Laporan

Gambar 2.4

Alur Sistem Informasi Akuntansi

Sumber : Nugroho Widjajanto, Sistem Informasi Akuntansi , Erlangga, Jakarta, 2001, Hal 17

Daur Operasional

Revenue Cycle

Expenditure Cycle

Production Cycle

Finance Cycle

Kejadian Ekonomis Transaksi Bisnis

Proses Transaksi

 Faktur Kuitansi

Bukti Kas Keluar Order Pembelian

 Dokumen Bukti Pembukuan Jurnal (Buku) Harian Buku Besar (Ledger)

Buku Pembantu (Subsidiary

Ledger)


(41)

27 2.1.7 Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

2.1.7.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Penyusunan sistem informasi akuntansi untuk suatu perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan baik - baik. Tujuan utama sistem informasi akuntansi menurut Susanto (2004: 24) yaitu pendekatan manual praktik dan penyusunan metode dan prosedur, sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas informasi, yaitu informasi yang tepat guna (relevance) lengkap dan terpercaya (akurat). Dengan kata lain sistem akuntansi harus dengan cepat, tepat dan mampu memberikan informasi yang diperlukan.

2. Untuk meningkatkan kualitas internal cek atau sistem pengendalian intern, yaitu sistem pengendalian yang diperlukan untuk mengamankan kekayaan perusahaan.Ini berarti bahwa sistem alat yang disusun harus juga mengandung kegiatan pengendalian intern.

3. Untuk dapat menekankan biaya - biaya tata usaha, ini berarti bahwa biaya tata usaha untuk sistem akuntansi harus lebih efisien dan harus jauh lebih murah dari manfaat yang akan diperoleh dari penyusunan sistem akuntansi

Berdasarkan pernyataan di atas, nampak bahwa tujuan utama sistem informasi akuntansi tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas informasi, untuk meningkatkan pengendalian, internal dan untuk meminimalkan biaya yang sesuai.

Secara umum tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

1 Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen.


(42)

28

Kepengurusan merujuk ketanggungjawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya pada pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta lainnya. Secara internal, pihak manajemen menerima informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.

2 Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.

Sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.

3 Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi

hari.

Sistem informasi menyediakan informasi bagi personel operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.

2.1.7.2 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

“Sistem Informasi akuntansi dapat memberikan manfaat bagi organisasi dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu agar aktivitas dalam rantai nilai dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien”(Romney,2005: 25).

Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal ini dengan cara:


(43)

29

1. Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk

menghasilkan produk atau jasa. Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat memberikan informasi apabila terdapat proses produksi yang kurang baik atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapakan, sehingga dapat segera diperbaiki. Hal ini tentu akan mengurangi biaya untuk perbaikan dalam jumlah yang lebih besar.

2. Memperbaiki efisiensi. Sistem informsi akuntansi yang

dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih tepat waktu.

3. Memperbaiki pengambilan keputusan. Sistem informasi

akuntansi dapat memperbaiki pengambilan keputusan dengan memberikan informasi dengan tepat waktu.

4. Berbagai pengetahuan. Sistem informasi akuntasi yang

dirancang dengan baik bisa mempermudah proses berbagai pengetahuan dan keahlian, yang selanjutnya dapat memperbaiki proses operasi perusahaan dan bahkan memberikan keunggulan kompetitif.

5. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

6. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu

sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.


(44)

30 2.1.8 Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Untuk itulah maka struktur organisasi didisain dengan kebutuhan dan keadaan perusahaan. Struktur organisasi yang diciptakan haruslah mampu menggunakan seluruh daya yang dimiliki oleh perusahaan secara optimal. Dengan demikian maka struktur organisasi yang baik akan membagi seluruh tugas, wewenang, tanggung jawab dan mampu mengatur tata hubungan yang harmonis antar unit-unit organisasi yang ada dalam perusahaan.

Terdapat beberapa cara untuk mensegmentasikan sebuah perusahaan. Tiga pendekatan yang paling umum meliputi segmentasi dengan:

1. Lokasi Geografis. Mengatur kegiatan operasi perusahaan dengan mengorganisasikan manajemen perusahaan di sekitar segmen geografis sebagai suatu entitas kuasi-otonomi.

2. Jalur Produk. Perusahaan yang memproduksi produk dengan tingkat diversifikasi tinggi sering mengorganisasi di sekitar jalur produk, menciptakan divisi terpisah untuk tiap jalur produk.

3. Fungsi Bisnis. Segmentasi fungsional membagi organisasi menjadi wilayah-wilayah tanggung jawab yang tespesialisasi berdassarkan tugas.

2.1.9 Hal – hal yang terdapat pada pengambilan keputusan 2.1.9.1 Defenisi Pengambilan Keputusan

Menurut Syamsi (2003: 4), menyatakan bahwa “Keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan tentang apa


(45)

31

yang seharusnya di lakukan dan apa yang di bicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan sehingga merupakan suatu tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula dapat di katakan sebagai suatu hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat di gunakan untuk memecahkan masalah yang di hadapinya”.

Menurut Syamsi (2003: 6),menyatakan bahwa “Pengambilan keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang di hadapi dalam organisasi yang di pimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif – alternatif yang di mungkinkan yang dimana hakikatnya pembuatan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang di hadapi dan mengambil tindakan yang paling tepat dalam pengumpulan fakta- fakta dan data serta tindakan yang paling tepat dalam mengambil keputusan”.

Menurut Salusu (2005:44), menyatakan bahwa “Pengambilan keputusan adalah pekerjaan sehari – hari dari manajemen sehingga kita perlu mengetahui apakah pengambilan keputusan itu, bagaimana kita tiba pada keputusan itu, apa keputusan itu, tingkat – tingkatnya, klasifikasinya, dan jenis – jenisnya”.

2.1.9.2 Faktor – Faktor Pengambilan Keputusan

Menurut Syamsi (2003: 27), adanya faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan antara lain :

1 Hal – hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu di perhitungkan dalam pengambilan keputusan.

2 Setiap keputusan nantinya harus dapat di jadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.

3 Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.

4 Jarang sekali ada satu pilihan yang memuaskan (oleh karena itu selalu buatlah alternatif – alternatif tanding).

5 Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.


(46)

32

6 Pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

7 Setiap keputusan hendaknya di lembagakan agar dapat di ketahui apakah setiap keputusan yang di ambil itu benar atau salah.

8 Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian mata rantai kegiatan berikutnya.

Gambar 2.5

Grafik Proses Pengambilan Keputusan

Sumber: Ibnu Syamsi , Pengambilan Keputusan (Decision Making) Penerbit Bina Aksara , Jakarta , 2003 , hal 27

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai sistem informasi akuntansi telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti terdahulu yang menghasilkan temuan yang bermacam-macam dengan berbagai variabel. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.1:

DEFENISI MASALAH PENGUMPULAN DATA

ANALISA DATA PENENTUAN ALTERNATIF PEMILIHAN ALTERNATIF YANG BAIK

PUTUSKAN

IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI


(47)

33 Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu No

Nama Peneliti

Tahun Penelitian

Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Miftah

Faridh Nasir

2011 Pengaruh

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pada Politeknik Unggul LP3M Medan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan sistem informasi akuntansi terhadap pengambilan keputusan, sistem informasi akuntansi mampu

memberikan informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen dalam

pengambilan keputusan dan sistem informasi akuntansi yang ada tidak perlu di modifikasi atau di revisi.

2 Melani 2009 Analisis

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Sistem informasi akuntansipada PT.Rajawali Nursindo sudah cukup efektif dan efisien dan mampu meberikan informasi kebutuhan manajemen di dalam

pengambilan keputusan. Hal ini terlihat dari

tersediannyainformasi yang di butuhkan tepat pada waktu manajemen membutuhkan


(48)

34 No Nama Peneliti Tahun Penelitian

Judul Penelitian Hasil Penelitian

2 Melani 2009 Analisis

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Sistem informasi akuntansipada PT.Rajawali Nursindo sudah cukup efektif dan efisien dan mampu meberikan informasi kebutuhan manajemen di dalam

pengambilan keputusan. Hal ini terlihat dari

tersediannyainformasi yang di butuhkan tepat pada waktu manajemen membutuhkan

3 Nurdin 2006 Analisis

Penerapan Sistem Informasi Pada PT. BPRSPuduarta Insani Dalam Pengambilan Keputusan

Sistem informasi akuntansi PT. BPRSPuduarta Insani sudah cukup efektif dan mampu memberikan informasi yang cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusannya. Hal ini terlihat dari tersediannya informasi yang tepat waktu pada pihak manajemen PT.BPRSPuduartainsani

4 Amri 2010 Analisis Faktor

– faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi

PT. Coca – cola Bottling Indonesia, menunjukkan bahwaketerlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personalsistem informasi, dukungan manajamen puncak, formalisasi pengembangan sisteminformasi,program pendidikan dan pelatihan pemakai, memiliki pengaruh posistif yang signifikanterhadap kinerja sistem informasi akuntansi.


(49)

35 No Nama Peneliti Tahun Penelitian

Judul Penelitian Hasil Penelitian

5 Ghozali 2009 Penerapan Sistem

Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan

Sistem akuntansi yang di terapkan Rumah Sakit Umum Haji Medan telah cukup memadai dalam membantu manajemen perusahaan dalam

pengambilan keputusan. Hal ini baik karena perusahaan mempekerjakan karyawan dariberbagai tingkatan dan dalam jumlah yang besar danmemberikan imbalan atas jasa mereka

dalam bentuk gaji dan upah, sehingga perusahaan harus mempunyai sistem

akuntansi yang efektif.

2.3 Kerangka Konseptual

Gambar 2.6 Kerangka Konseptual

Sistem Informasi Akuntansi

PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan

Komparasi Sistem Informasi Akuntansi


(50)

36 2.4 Hipotesis Penelitian

Kerangka konseptual di atas dibuat oleh karena peneliti sedemikian rupa untuk melakukan penelitian guna membandingkan penerepan sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh tiga perusahaan BUMN di Medan dalam hal ini membandingkan tiga jenis perusahaan dengan sektor yang berbeda yaitu PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan. Peneliti melakukan studi komparasi dengan tujuan mencari apakah terdapat perbedaan dalam penerepan penggunaan sistem informasi akuntansi yang ada. Oleh karena itu, hipotesis dari penelitian ini adalah :

H: Penerapan sistem informasi akuntansi pada PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan sudah cukup efisien dan efektif dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam penerapannya.


(51)

37 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Sugiyono (2004: 6), menyatakan bahwa: “Penelitian itu bermacam – macam jenisnya dan dapat di kelompokkan berdasarkan tujuan, metode, tingkat eksplanasi, analisis dan jenis data”.

Dalam hal ini penelitian yang di laksanakan adalah berupa penelitian yang berbentuk deskriptif. Metode Deskriptif yaitu metode dimana penulis mengumpulkan data penelitian yang di peroleh dari objek penelitian dan literatur – literatur lainnya kemudian menguraikan secara rinci untuk mengetahui permasalahan dan penelitian dan mencari penyelesaiannya.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari: 1 Data primer

Data primer merupakan data yang di peroleh dari sumber pertama baik yang individu maupun lembaga atau institusi yang masih membutuhkan pengelolaan yang lebih lanjut. Data primer yang penulis kumpulkan adalah hasil wawancara berupa tanya jawab dengan Bagian Keuangan dan Pihak Manajemen.

Contoh Pertanyaan:

1) Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi pada PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan?


(52)

38

2) Bagaimana perangkat sistem pengolahan data elektronik perusahaan pada PT.Pelabuhan Indonesia I(Persero) Medan, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan?

3) Apa saja komponen dan subsistem dari sistem informasi akuntansi pada PT.Pelabuhan Indonesia I(Persero) Medan, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan?

4) Apakah sistem informasi akuntansi yang di terapkan oleh PT.Pelabuhan Indonesia I(Persero) Medan, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan berdampak pada pengambilan keputusan perusahaan?

5) Apakah PT.Pelabuhan Indonesia I(Persero) Medan, PT. Perkebunan

Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan memiliki pengendalian internal atas sistem informasi akuntansi yang diterapkan?

2 Data sekunder

Data sekunder merupakan data pelengkap bagi data primer yang di peroleh dalam bentuk hasil pengolahan yang sudah jadi, baik berupa publikasi, maupun data perusahaan. Data sekunder yang penulis kumpulkan dari pihak internal perusahaan antara lain berupa struktur organisasi perusahaan, sejarah singkat perusahaan dan sistem informasi yang terdapat pada perusahaan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Teknik dokumentasi


(53)

39

Mengumpulkan data sekunder yang telah terdokumentasi baik data keuangan maupun non keuangan. Data ini bersumber dari perusahaan dan buku literatur yang ada. Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data sekunder.

2 Teknik wawancara

Dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan, khususnya pada bagian yang berkaitan dengan penelitian. Seperti wawancara kepada Bagian Keuangan dan Bagian Sistem Informasi yang ada di PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan. Tekhnik wawancara ini merupakan teknik pengumpulan data primer. Sugiyono (2004: 130), menyatakan bahwa: “Wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang akan di teliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil”.

3.4 Metode Penganalisis Data

Untuk menganalisa data yang di peroleh, penulis menggunakan metode : 1 Metode analisis

Yakni dengan terlebih dahulu mengumpulkan data, mengklasifikasikan, menganalisis dan mentafsirkan data sehingga data dapat memberikan gambaran mengenai permasalahan yang di teliti.


(54)

40

Sugiyono (2004: 11), “Mendefinisikan metode deskriptif sebagai penelitian yang di lakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”.

3.5 Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan di: 1. PT. Pelabuhan Indonesia I Medan

Alamat Kantor : Jl. Krakatau Ujung No. 100 Medan, Provinsi Sumatera Utara

2. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Alamat Kantor Direksi : Jl.Sei Batanghari No.2 Medan, Provinsi Sumatera Utara

3. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan

Alamat Kantor : Witel Sumut Barat , Jl.Prof H.M. Yamin No. 2 Medan, Provinsi Sumatera Utara

Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai Bagian Akuntansi/Keuangan dan Bagian Sistem Informasi yang ada pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan. (waktu penelitian terlampir).


(55)

41 BAB IV

DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN 4.1 PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan

4.1.1 Deskripsi Data

4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan, pada hakekatnya merupakan suatu usaha yang berkembang pesat dan usaha BUMN di lingkungan depertemen perhubungan, PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan sebelumnya berstatus sebagai perusahaan umum (PERUM). BUMN ini didirikan berdasarkan peraturan pemerintah no. 56 Tahun 1991 dengan Akte Notaris Imas Fatimah, SH No.1 tanggal 1 Desember 1992 yang telah diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.87 Tahun 1994 tanggal 1 Novenber 1994.

Nama lengkap perusahaan ini adalah PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan berkantor pusat di Jl. Krakatau ujung No 100 Medan 20241 Sumatera Utara, Indonesia. Untuk mendapatkan kedudukan hukum perusahaan yang berstatus PT.(Persero), perusahaan ini telah melewati perjalanan yang panjang sesuai perkembangan lingkungan yang dihadapinya, dahulu perusahaan ini berstatus Haven Bedrijf.

Setelah kemerdekaan Repubik Indonesia tahun 1951 sampai tahun 1960 perusahaan ini berstatus sebagai Jawatan Pelabuhan.


(56)

42

Untuk menyesuaikan dengan undang-undang tentang bentuk-bentuk badan usaha milik negara( BUMN), sejak tahun 1960 sampai 1964 perusahaan ini berubah status menjadi perusahaan Negara Pelabuhan disingkat dengan PN Pelabuhan Port Authority atau penguasaan pelabuhan(1964 sampai dengan 1969). Dalam periode 1969 sampai dengan 1983 terjadi reorganisasi kelembagaan di pelabuhan yakni PN Pelabuhan digabungkan dengan lembaga penguasaan pelabuhan menjadi Badan Penguasa Pelabuhan yang di singkat BPP yang merupakan wadah perusahaan Negara pelabuhan likuiditas.

Penata lembaga kepelabuhan di Indonesia berjalan terus sesuai dengan tuntutan zaman. Pada tahun 1983 berdasarkan peraturan pemerintah No.11 tahun 1983 di tetapkan perubahan bentuk hukum Badan penguasaan pelabuhan menjadi perusahaan umum Pelabuhan Indonesia I yang disingkat Perumpel I. Untuk lebih memberikan keleluasaan dan kemandirian usaha berdasarkan peraturan pemerintah No. 56 tahun 1991 Perumpel I memperoleh status sebagai Persero. Pendirian PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan dilaksanakan dengan Akte pendirian/anggaran dasar yang dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, SH di Jakarta pada tanggal 1 Desember 1992 No.1. Akte Notaris tersebut disyahkanoleh menteri kehakiman RI tanggal 1 Juni 1994 No.C2.8519 Ht 01.01 tahun 1994 yang kemudian didaftarkan di kantor Panitera pengadilan Negeri Medan tanggal 16 Juli 1994, di bawah nomor 552\PT\PENDIDIKAN NASIONAL


(57)

43

INDONESIA MERDEKA 1994 dan berakhir dalam berita Negara RI No.8612 tahun 1994.

PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan adalah Badan Usaha Milik Negara dilingkungan Departeman perhubungan. Sebagai salah satu dari 17 BUMN di lingkungan Departeman Perhubungan oleh pemerintah diberi wewenang sebagai pelaksana penyelenggara pelayanan dan pengusahaan jasa pelabuhan umum yang diusahakan berlokasi didaerah Istimewa Aceh, Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi Riau.

Sebagai Persero, pemilikan saham sepenuhnya berada di tangan pemerintah, dalam hal ini menteri keuangan Republik Indonesia dan pembinaan taknis operasi berada di tangan departeman perhubungan laut. Pelabuhan belawan merupakan cabang utama yang termaksud dalam PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan bersama pelabuhan lainya yang berada di Sumatera Utara, Aceh, dan Riau. PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan, sebagai badan usaha milik negara(BUMN) yang berbentuk perseroan bergerak dalam bidang pelayanan jasa kepelabuhan dan usaha lainnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

Adapun tujuan perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam anggaran dasar PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan adalah ”untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan serta memupuk


(58)

44

keuntungan bagi perseroan dengan menyelenggarakan usaha jasa kepelabuhan dan usaha-usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut”.

4.1.1.2 Visi daan Misi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan

1 Visi PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan adalah dapat dikenal secara luas sebagi perusahaan penyedia jasa kepelabuhan berkelas dunia.

2 Misi PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan adalah

Menyediakan jasa kepelabuhan yang berkualitas dan berperan sebagai pusat logistik untuk memuaskan kebutuhan pelanggan serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan sumber daya manusia.

4.1.2 Segmentasi Organisasi 4.1.2.1 Struktur Organisasi

Sesuai dengan keputusan direksi PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan bahwa Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pusat telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor PR.02ll/8/PI-12 tanggal 4 Juni 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja pada Kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) bahwa struktur organisasi perusahaan adalah berbentuk garis dan staf.


(59)

45

Sesuai dengan keputusan direksi PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medanbahwa Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pusat telah ditetapkanberdasarkan Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)Nomor PR.02ll/8/PI-12 tanggal 4 Juni 2012 tentang Organisasi danTata Kerja pada Kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)bahwa struktur organisasi perusahaan adalah berbentuk garis dan staf.

Organisasi Perusahaan terdiri dari: a. Kantor Pusat;

b. Cabang Pelabuhan; c. Kawasan;

d. Unit Pelaksana Teknis; e. Anak Perusahaan; f. Perusahaan Patungan;

g. Kerjasama Usaha perusahaan dengan pihak lain; h. Kerjasama Operasi perusahaan dengan pihak lain. i. Organisasi Kantor pusat:

j. Penjenjangan struktural pada Kantor Pusat, terdiri dari : k. Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama Organisasi Kantor pusat:

Penjenjangan struktural pada Kantor Pusat, terdiri dari: a. Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama b. Direktur sebagai kepala Direktorat


(60)

46

c. Kepala SPI, KepalaBiro, Corporate Secretury,Senior Menejer dan setingkat

d. Pengawas Bidang, Menejer Administrasi dan Monitoring, Asisten Senior Menejer dan setingkat

e. Ketua Tim Audit. Cabang Pelabuhan:

Penjenjangan struktural pada Cabang/Unit pelabuhan terdiri dari: a. General Manager

b. Kepala Unit

Direksi merupakan suatu dewan sebagai satu kesatuan terdiridari : a. Direktur Utama, sebagai ketua;

b. Direktur Bisnis, sebagai anggota;

c. Direktur Perencanaan dan Pengembangan, sebagai anggota; d. Direktur Keuangan, sebagai anggota;

e. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, sebagai anggota.

4.1.2.2 Uraian Tugas Organisasi 1. Direksi

Mempunyai tugas pokok sebagai berikut:

a) Memimpin, mengurus dan mengelola perseroan sesuai dengan tugas pokok perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perseroan


(61)

47

c) Mewakili perusahaan didalam dan di luar pengadilan, baik yang berhubungan dengan maupun yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b. d) Melaksanakan kebijakan umum yang telah digariskan oleh

RUPS.

e) Merumuskan dan melaksanakan kebijaksanaan perusahaan

sesuai dengan kebijaksanaan umum yang telah ditetapkan oleh RUPS.

f) Menyiapkan pada waktunya rencana kerja tahunan Perusahaan lengkap dengan anggaran keuangan.

g) Menyiapkan laporan pertanggungjawaban kegiatan perusahaan dan perhitungan hasil usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan oleh RUPS.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, direksi mempunyai fungsi:

a) Perencanaan dan pengembangan sarana dan prasarana

pelabuhan.

b) Pengembangan orgasnisasi, sumber daya manusia dan

mamajemen perusahaan.

c) Pengelolaan kegiatan – kegiatan perusahaan secara terpadu. d) Pengendalian perusahaan.

Pelaksanaan tugas Direksi diatur sebagai berikut: A. Direktur utama


(62)

48

1) Untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan menerima petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada RUPS tentang kebijaksanaan umum untuk menjalankan tugas pokok perusahaan dan tugas-tugas lain yang telah ditetapkan.

2) Melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan dan usaha lain. 3) Mengendalikan pelaksanaan kebijakan direksi yang dilakukan

oleh para direktur. B. Para Direktur

1) Memberikan bahan-bahan masukan, pertimbangan, dan saran-saran untuk menetapkan kebijakan Direksi.

2) Bertindak atas dana Direksi untuk masing-masing Direktorat. 3) Disamping tugasnya sebagai anggota direksi, masing-masing

direktur bertugas memimpin seluruh kegiatan tata laksana direktorat yang dipimpinnya.

4) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing direktur wajib berindak sesuai dengan kebijaksanaan direksi.

5) Masing-masing direktur dapat bertindak untuk dan atas nama serta mewakili direksi setelah diberi pelimpahan wewenang berdasarkan surat kuasa dari direktur utama.

C. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, direktur utama dibantu oleh satuan pengawas intern, corpotate secteary, biro hukum,dan biro logistik.


(63)

49

Karena saya sebagai penulis mengadakan riset di bagian akuntansi yang berada di bawah wewenang Direktur Keuangan maka selanjutnya struktur organisasi yang diterapkan pada Direktur Keuangan.

2. Direktorat Keuangan

Direktur keuangan mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan kegiatan administrasi Akutansi Manajemen, Perbendeharaan, Akuntansi Keuangan, serta kemitraan dan bina lingkungan sesuai dengan kebijakan pengusahaan yang telah ditetapkan perusahaan serta Project Managenent Office (PMO) Manajemen Asset.

Untuk menyelenggarakan tugasnya Direktorat Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Pembinaan dan penyelenggaraan akutansi manajemen. 2) Pembinaan dan penyelenggaraan perbendaharaan. 3) Pembinaan dan penyelenggaraan akuntasi keuangan.

4) Pembinaan dan penyelenggaraan kemitraan dan bina lingkungan.

Direktorat keuangan membawahi bidang:

1. Akuntansi Manajemen

Bidang Akutansi Manajemen mempunyai tugas menyiapkan pembinaan,menyususn program kerja, menyelenggarakan dan mengendalikan penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan, pengendalian serta pelaporan anggaran, analisis biaya, kelayakan


(64)

50

pendanaan investasi dan kinerja keuangan dalam rangka menunjang pencapaian perusahaan.

Bidang akutansi manajemen membawahi Sub Bidang: 1. Anggaran

Sub Bidang Anggaran mempunyai tugas menyiapkan penyusunan program kerja dan penyelenggaraan penyusunan rencana kerja dan anggaran, serta pengendalian dan pelaporan anggaran.

2. Akutansi Biaya

Sub Akutansi Biaya mempuyai tugas menyiapkan penyusunan program kerja dan menyelenggarakan pelaporan biaya laba rugi perjenis biaya dan perpusat pelayanan, menyelenggarakan analisis biaya, kelayakan pendanaan investasi dan kinerja keuangan.

2. Bidang Perbendaharaan

Bidang perbendaharaan mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, penyusunan program kerja, menyelenggarakan serta mengendalikan persediaan dan kassa, kegiatan tata usaha keuangan, analisis pengelolaan dana, lalu lintas keuangan, dan hutang piutang dalam rangka menunjang pencapaian tujuan perusahaan.

Bidang Perbendaharaan membawahi Sub Bidang: 1. Persediaan dan Kassa

Sub Bidang Persediaan dan Kassa mempunyai tugas menyiapkan penyusunan program kerja dan menyelenggarakan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran kas, surat/kertas berharga, barang


(65)

51

persediaan, penyimpanan dokumen berharga kantor pusat dan mengususlkan penghapusan barang persediaan perusahaan.

2. Tata Usaha Keuangan

Sub Bidang Tata Usaha Keuangan mempuyai tugas menyiapkan penyusunan program kerja dan menyelenggarakan administrasi dan pengendalian lalu lintas keuangan, arus kas, pendapatan dan biaya di luar usaha, pengelolaan dana, barang persediaan, rekening Koran dan rekening transitoris/antisipati.

3. Hutang Piutang

Sub Bidang hutang piutang mempunyai tugas menyiapkan penyusunan program kerja dan menyelenggarakan administrasi dan pengendalian rekening hutang piutang, uang muka, uang titipan, dan hutang piutang pada aktiva/pasivalainnya serta pencapaian target pencairan piutang dan pengusulan penghapusan piutang.

3. Bidang akuntansi keuangan

Bidang Akuntasi Keuangan mempunyai tugas menyiapkan pembinaan dan penyusun program kerja, menyelenggarakan serta mengendaliakan akuntansi umum, verifikasi dan perpajakan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

Untuk menyelanggarakan tugasnya, bidang akuntansi keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:


(66)

52

1) Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan

penyelenggaraan akuntasi umum dan administrasi aktiva tetap serta pengusulan penghapusan aktiva tetap.

2) Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan

penyelenggaraan verifikasi laporan keuangan dan bukti pendukung transaksi serta tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan.

3) Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja,

penyelenggaraan adminitrasi, pengendalian dan pelaporan perpajakan perusahaan.

4) Pelaksanaan program kerja dan menyelenggarakan penerapan sistem informasi manajemen di lingkungan kerja.

Bidang akutansi membawahi sub bidang:

1) Sub bidang akutansi umum.

Bertugas menyiapkan penyusunan program kerja dan menyelanggarakan pengendalian kegiatan siklus akutansi, administrasi dan pengusulan penghapusan aktiva tetap serta mengkoordinasikan penyusunan laporan keuangan.

2) Sub bidang verifikasi

Bertugas menyiapkan penyusunan program kerja dan penyelenggaraan penelitian dan pengendalian laporan keuangan cabang, bukti pendukung transaksi serta tindak lanjut hasil pemeriksaan keuangan penghapusan.


(67)

53

3) Sub bidang perpajakan perusahaan.

Bertugas menyiapkan penyususnan program kerja dan

menyelenggarakan adminstrasi dan pengendalian perhitungan, pemotongan, penyetoran,dan pelaporan perpajakan, administrasi dan pengendalian pajak rampung serta restitusi pajak perusahaan.

4. Bidang kemitraan dan bina lingkungan

Bidang kemitraan dan lingkungan mempunyai tugas menyiapkan pembinaan dan menyususn program kerja, menyelenggarakan serta mengendalikan kemitraan dan bina lingkungan dalam rangka menunjang pencapaian tujuan perusahaan.

Bidang Kemitraan dan Bina Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan kemitraan danbina lingkungan;

b. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan penyusunananggaran kemitraan dan bina lingkungan serta pelaporan administrasi keuangan;

c. Pelaksanaan program kerja dan penyelenggaraan pencrapan sistem informasi manajemendi lingkungan kerja,


(68)

54 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.PElindo I


(69)

55 Gambar 4.2 Struktur Organisasi Bagian Keuangan PT. PELINDO I


(70)

56 4.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan

Dalam penerapan sistem informasi akuntansi perusahaan, PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan dalam mengolah data akuntansi menggunakan 2 cara:

1. Kompensional : Dilakukan secara manual. Biasanya cara ini di gunakan oleh cabang kecil perusahaan. Dengan penerbitan SIMKEU yaitu e-billing system / sistem penerbitan nota tagihan.

2. SIM Terpadu : Dilakukan menggunakan sistem yang dibangun oleh perusahaan. Dalam hal ini PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero)Medan menggunakan sistem manajemen basis data yang dinamakan oracle system.

Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat. DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management System). Oracle Database adalah relational database

management system (RDBMS) untuk mengelola informasi secara terbuka,

komprehensif dan terintegrasi. Oracle Database menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya yang dapat menangani jumlah


(1)

167 Wilkuson,Joseph W., 1995.Sistem Informasi dan Akuntansi.Terjemahan Mariawa

Sinaga,Edisi Kedua,Erlangga,Jakarta.

http://www.ajbmr.com/articlepdf/aus-29-152i03n9a3.pdf www.repository.usu.ac.id


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)